Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN DRY SOCKET

No. Dokumen : C/VII/SOP/V/2018/


No. Revisi : 02
SOP Tanggal Terbit : 2 Mei 2018

Halaman : 1/3
dr. Hermawan
PUSKESMAS
Christiantoro
WATUMALANG
NIP.196705042008011020

1. Pengertian a. Dry socket (alveolitis) adalah suatu kondisi infeksi pada alveolus
yang disebabkan oleh invasi bakteri, dimana beku darah gagal
terbentuk.
b. Socket adalah suatu lubang yang ada di dalam tulang setelah gigi
dicabut.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi Dokter Gigi dan Perawat Gigi dalam
menanggulangi kasus dry socket setelah pencabutan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Watumalang nomor
C/VII/SK/IV/2018/ tentang pemberian layanan klinis
4. Referensi Fragiskos D. Fragiskos Oral Surgery, Springer 2007.
5. Prosedur a. Dokter gigi dan perawat gigi menggunakan alat perlindungan diri
dengan mencuci tangan, menggunakan masker, dan memakai
sarung tangan,
b. Dokter gigi melakukan irigasi pada socket yang terbuka dengan
larutan saline hangat,
c. Dokter gigi memasukkan bahan medikasi antiseptik – analgesik ke
dalam socket,
d. Dokter gigi memberi resep anti inflamasi non - steroid,
1) Diclofenac
Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
Waktu pemberian : 2-3 x sehari
Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi :
- hipersensitif terhadap obat ini
- penderita tukak lambung/ saluran cerna
- anak-anak < 14 tahun, wanita hamil & menyusui
2) Ibuprofen
Dosis dewasa : 200-400 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi :
- wanita hamil dan menyusui
- punya riwayat penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus
peptic)
- gangguan fungsi ginjal
- Gangguan pembuluh darah
- Asma
- Gagal jantung, hipertensi
- lupus eritematosus sistemik
e. Dokter gigi menginstruksikan pasien untuk kontrol setiap hari,

Kunjungan II
a. Dokter gigi dan perawat gigi menggunakan alat perlindungan diri
b. Dokter gigi membuka pembalut,
c. Dokter gigi mengirigasi kembali dan memeriksa keadaan socket,
d. Bila terlihat pus atau nanah, dokter gigi memberi tambahan resep
antibiotik,
1) Amoxicillin
dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi :
- infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - & gram +
Kontra Indikasi :
- pasien yang hipersensitif terhadap penisilin dan Derivatnya
2) Erythromycin
dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
Indikasi :
- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram +
- untuk penderita yang alergi penisilin
Kontra Indikasi :
- pasien yang hipersensitif terhadap erythromycin pada
penderita periodontal hepar
3) Tetrasiklin
dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 - 500 mg
waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada
saat perut kosong)
Indikasi :
- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram + aerob
Kontra Indikasi :
- wanita hamil dan anak-anak
4) Metronidazole
dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
dosis maximal 4 gram/hari
waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi :
- infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob
- untuk abses bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
Kontra Indikasi :
- hipersensitif terhadap metronidazole
- wanita hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester
I
- pasien yang mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat
penyakit “blood discrasia”

e. Dokter gigi menginstruksikan pasien untuk kontrol setiap hari,


f. Dokter gigi merujuk ke rumah sakit bila dalam 10 hari tidak ada
perbaikan

6. Unit Terkait a. Pelayanan Gigi


b. Pelayanan Farmasi
c. Pendaftaran

7. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
PENATALAKSANAAN DRY SOCKET
No. Dokumen : C/VII/DT/V/2018/
DAFTAR No. Revisi : 02
TILIK Tanggal Terbit : 2 Mei 2018
Halaman : 1/1

Unit :

Nama Petugas :

Tgl. Pelaksanaan :
Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah dokter gigi dan perawat gigi menggunakan
alat perlindungan diri ?
2. Apakah dokter gigi melakukan irigasi pada socket
yang terbuka dengan larutan saline hangat ?
3. Apakah dokter gigi memasukkan bahan medikasi
antiseptik – analgesik ke dalam socket ?
4. Apakah dokter gigi memberi resep antin inflamasi non
– steroid ?
Kunjungan II
5. Apakah dokter gigi dan perawat gigi menggunakan
alat perlindungan diri ?
6. Apakah dokter gigi membuka pembalut ?
7. Apakah dokter gigi mengirigasi kembali dan
memeriksa keadaan socket ?
8. Apakah bila terlihat pus atau nanah, dokter gigi
memberi tambahan resep antibiotik ?
9. Apakah dokter gigi menginstruksikan pasien untuk
kontrol setiap hari ?
10. Apakah Dokter gigi merujuk ke rumah sakit bila dalam
10 hari tidak ada perbaikan ?

CR : ……..……………………%.

Watumalang, ……………………..
Pelaksana / Auditor

(………..………………….)

Anda mungkin juga menyukai