Anda di halaman 1dari 8

DS CASE 5 RPS – G1P0A0 34-35 Drainase vena  uterine venous plexus 

WEEKS PREGNANCY W/ SEVERE internal iliac veins


PREECLAMPSIA DAN SUSPECTED
IUGR Innervasi :
 Simpatis  thoracic spinal cord
ANATOMI UTERUS  Parasimpatis  sacral spinal cord
Karakteristik: Drainase limfatik  sacral lymph node
 Seperti buah pear
 P: 7.5, L: 5, T: 2cm ANATOMI PLACENTA
 Berat: 90 gr Karakteristik
Topografi:  Berbentuk discoid
 Anterior  vesicouterine pouch  Diameter: 15-20 cm
 Posterior  rectouterine pouch  Tebal: 3 cm
 Lateral  broad ligament  Terletak di fundus

Posisi normal: Struktur


 Anteverted  Fetal surface
- 4/5 placenta
 Anteflexi
- Terdapat chorionic plate  jaringan
Struktur: mesenkim, cytotrophoblast,
 Body: syncytiotrophoblast
- 2/3 superior uterus  Maternal surface
- Dikelilingi broad ligament - 1/5 plasenta
- 2 surface  vesical dan intestinal - Merah dan kasar
- Dipisahkan dari cervix oleh isthmus - Terdapat decidua basalis
 Cervix: - 15-20 cotyledons dibatasi oleh
- 1/3 inferior uterus decidua septum
- Terdapat 2 bagian  Antara fetal surface dan maternal
o Supravaginal  antara surface  terdapat intervillous space 
isthmus dan vagina berisi darah ibu
o Vaginal  mengelilingi
HISTOLOGI UTERUS
external os Endometrium
 Ligament:  Mucosa: simple columnar epithelium
- Uterosacral lig.  menghubungkan  Lamina propia: collagen
ke sacrum
 2 zona  basal (berbatasan dg
- Broad lig  menghubungkan ke
myometrium) dan functionale (meluruh
pelvic
Ketika haid)
- Cardinal lig  memanjang dari
pelvic ke cervix Myometrium  smooth muscle, connective
- Round lig  memanjang dari labia tissue, pemb darah dan limfatik
mayora
Perimetrium  dilapisi mesothelium
Vaskularisasi: internal iliac a.  uterine a.
 arcuate a.  radial a.  bercabang Endocervix  simple columnar epithelium
menjadi straight a.  s. basalis dan spiral a. Ectocervix  stratified squamous
 s. functionalis epithelium
HISTOLOGI PLACENTA Maternal adaptation
 Metabolism  peningkatan BMR
Chorionic villi
 Endokrin  progesterone dan estrogen
 Primary villi
meningkat
- Muncul 2 hari setelah implantasi
 Kulit  striae gravidarum
- Terdapat cytotrophoblast
 Pernapasan  nafas lebih dalam
 Secondary villi
- Muncul 15 hari setelah primary villi  Cardiovascular  pulse rate meningkat
- Terdapat mesoderm core  Pencernaan  mual muntah
 Tertiary villi  Ginjal  GFR naik  urine meningkat
- Terdapat capillary loop w/ kapiler  Reproduksi:
- Payudara  hypertrofi sel dan
Decidua ductus
 Terdapat decidua cells  produksi - Ovarium  tidak terjadi ovulasi
protein dan nutrisi - Uterus  membesar
 Jenis: - Cervix  melunak dan membiru
- Basalis  antara embryo dan - Vagina  membiru
endometrium
- Capsularis  antara embryo dan HYPERTENSION IN PREGNANCY 
uterine cavity peningkatan TD >140/90mmHg saat
- Parietalis  menutupi endometrium kehamilan

FISIOLOGI Klasifikasi
 Gestational hypertension
Perkembangan plasenta - BP pertama > 140-90 mmHg setelah
 Zigot akan mengalami pembelahan  2 minggu
morula  blastocyst  menempel pada - Tidak ada proteinuria
endometrium menjadi  embryoblast  Preeclampsia  gestational
akan jadi embrio dan trophoblast akan hypertension dengan proteinuria
jadi plasenta  Eclampsia  preeklampsi dengan
 Trophoblast akan menjadi kejang
cytotrophoblast dan syncytiotrophoblast  HELLP syndrome
lalu akan invasi endometrium  hari ke - Hemolysis
9-12 akan terbentuk lacunae dan - Elevated liver enzyme
menyatu dengan darah ibu  lacunar - Low platelet count
network  hari ke 13-14  primary  Chronic hypertension  Hipertensi
villi  secondary villi  tertiary villi  sebelum kehamilan atau hipertensi
berkembang menjadi chorion frondosum pertama sebelum 20 minggu kehamilan
 berhubungan dengan decidua basalis  Superimposed preeclampsia/eclampsia
 plasenta  Chronic hypertension + proteinuria
Sirkulasi plasenta PREECLAMPSIA  peningkatan TD >
Spiral arteri  menembus decidua basalis 140/90mmHg + proteinuria setelah 20
 masuk ke darah  intervillous space  minggu kehamilan
villi  pemb. Darah kapiler fetus 
umbilical vein  sirkulasi fetus Epidemiologi
 Primigravida 10%
 Multigravida 5%
Etiologi Manajemen
 Gagal invasi trofoblas  Ringer lactate solution
 Vascular endothelial damage - MoA: memperluas preload
 Immunological intolerance - Efek: resusitasi cairan
 Maternal maladaptasi CVS  Indwelling urine catheter  u/
mengambil specimen urine
Faktor risiko - Untuk monitoring produksi urin
 Primigravida - Untuk indicator status cairan
 Obesitas - Untuk menilai fungsi ginjal
 Riwayat keluarga  MgSO4 IV  4 gr 20% IV dan 10 gr
 Riwayat penyakit vascular 40% IV 20gtt/min
- Gol: tocolytic agents
Klasifikasi
- MoA: menghambat Ca2+ channel 
 Ringan
Ca2+ intraseluler menurun
- TD >140/90 mmHg
- Indikasi: preeklampsia untuk
- Proteinuria > 300 mg
mencegah kejang
- Edema wajah dan ekstremitas
 Dexamethasone
 Berat
- Dosis: 6mg IM
- TD >160/110 mmHg
- Gol: glucocorticoid
- Proteinuria >500mg
- MoA: stimulus pneumosit typeII 
- Edema paru
rilis surfaktan  maturasi paru
- Oliguria
- Indikasi: ibu hamil 24-34 minggu
Manifestasi klinis  Nifedipine
 Hipertensi - Gol: calcium channel blocker
 Mual berat - MoA: inhibit Ca2+ channel  Ca2+
 Edema kaki tangan intaseluler menurun  dilatasi
 Dizziness smooth muscle pemb darah
 Severe headache - Indikasi: hipertensi
 Penglihatan kabur Komplikasi
Diagnosis  Eclampsia
 Anamnesis  manfes dan fakris  HELLP syndrome
 PE  obesitas + manfes  Fetal growth retrictions
 PP  lab:  Premature
- Hb, Ht, Platelet menurun Prevention
- SGOT SGPT meningkat  Diet  kurangi garam
- Proteinuria +++  Exercise
Differential diagnosis  Cardiovascular drugs  antihipertensi
 Hipertensi kronis  Antioxidant  vitamin C, E, D
 Hipertensi gestational Prognosis
 Chronic renal disease  Deteksi dini  baik
 Dapat menyebabkan kematian ibu
HELLP SYNDROME  kumpulan gejala Diagnosis
yang terdiri dari: hemolysis, elevated liver  Anamnesis  fakris dan manfes
enzyme, low platelet count  PE manfes
Epidemiologi  PP  gunakan Mississippi untuk
menegakan diagnosis
 70% pada trimester 3
 Sisanya 48 jam setelah persalinan Differential diagnosis  thrombotic
thrombocytopenia purpura
Etiologi
 Impair placentation  gagal invasi Manajemen  sama dengan preeclamsi
trofoblas
Komplikasi
 Preeklampsi
 Maternal
 Hepatic disease pada ibu
- Cesarian
Faktor risiko - Acute renal failure
 Usia >34 tahun - Kematian
 Riwayat preeklamsi  Fetal
 Obesitas - Kematian
- Preterm
Klasifikasi  MISSISSIPPI - IUGR
1. Class I (severe) - Respon distress syndrome
- PLTs: <500.000/microliter Prognosis  buruk, perinatal death  37%
- AST/ALT: .70 IU/L
- LDH: >600 IU/L IUGR (INTRAUTERINE GROWTH
- Insiden of bleeding: 13% RESTRICTION)  kondisi saat janin
2. Class II (moderate) belum mencapai pertumbuhan optimal
- PLTs: 50.000-100.000/microliter Epidemiologi  kasus IUGR tinggi di
- AST/ALT: >70 IU/L negara berkembang
- LDH: >600 IU/L
- Insiden of bleeding: 8% Etiologi dan faktor risiko
3. Class III (mild)  Maternal
- PLTs: 100.000-150.000/microliter - Nutrisi rendah
- AST/ALT:.>40 IU/L - Penyakit kronis  preeklamsia
- LDH: >600 IU/L - Usia <17 tahun atau >35 tahun
- Insiden of bleeding: tidak ada  Placental pathology  placental
peningkatan risiko vascular damage
Manifestasi Klinis  Intrauterine infection
 Merokok, alcohol saat hamil
 Hipertensi  Sosial ekonomi rendah
 Mual berat
Klasifikasi
 Edema kaki tangan
Berdasarkan ukuran relative kepala, perut,
 Dizziness
tulang paha
 Severe headache
 Simetris/Type I (20%)  semua bagian
 Penglihatan kabur tubuh proporsional tapi kepala kecil
 Asimetris/Type II (80%)  kepala
normal tapi bagian tubuh lain kecil
Manifestasi Klinis  Setelah persalinan  antenatal
 No buccal fat (old man look) corticosteroid
 Umbilical cord tipis
Komplikasi
 Lapisan kulit longgar  leher, axilla,
 Short term  asphyxia dan intrauterine
selangkangan
fetal death
 Abdomen, kaki, lengan  kecil
 Long term  social competence rendah
 Kulit longgar, kering dan mudah dicubit
dan keterlambatan pertumbuhan
Diagnosis
Prognosis  morbiditas lebih tinggi
 Anamnesis  fakris dan manfes dibanding normal newborn
 PE:
- Manfes SGA (SMALL GESTATIONAL AGE) 
- Tinggi fundus bayi yang berat lahirnya dibawah BBL
- Status gizi ibu normal tanpa adanya kondisi patologis
- Peningkatan BB ibu selama hamil
Epidemiologi  tinggi di negara
 PP  USG berkembang
- Rasio lingkar kepala dan abdomen
 >1 Etiologi dan fakris
- Femur length  >23.5
- Amniotic fluid volume  7  Maternal
- Usia
Differential diagnosis - Nutrisi prenatal care rendah
 Insuffisiensi placenta - Penyakit saat hamil  preeklampsi
 Infeksi virus  Fetal  kelainan kromosom dan infeksi
 Obat obatan  prednisone
Manajemen
 Placenta dan uterine abnormality 
Untuk ibu:
abnormal implantasi
 Bedrest dengan posisi lateral kiri untuk
optimalkan blood flow Klasifikasi
 Jika terdapat malnutrisi  ekstra kalori
300cal/hari, IV Berdasarkan persentil
 Jangan merokok dan alcohol  Very SGA < 3rd percentil
 Berikan oksigen  2.5 L/min  SGA < 10th percentil
 Low dose aspirin  jika ada preeklamsi  Average gesta. age 10th-90th percentil
 Waktu persalinan  Large gesta age >90th percentil
- > 37 minggu hrs dilakukan
persalinan Berdasarkan kategori
- < 37 minggu tapi sudah terjadi lung  Bayi normal scr konstitusional yang
maturase  persalinan SGA  BBL <10 percentil
- < 37 minggu tapi belum terjadi lung
 Bayi SGA akibat hambatan pertumbuhan
maturase  kasi betamethasone buat
ningkatin pulmonary maturation dan Manifestasi klinis
kasi corticosteroid buat nurunin
risiko HMD & intraventricular  Kulit tipis dan mudah terkelupas
hemorrhage  Massa otot rendah
 Lakukan persalinan di minggu ke 34  Wajah berkerut
kalo ada indikasi preeklampsia  Tali pusar tipis
Diagnosis Klasifikasi
 Anamnesis  manfes dan fakris  Low BW  <2500gr
 PE:  fundal height  Very low BW  <1500gr
 PP  USG  screening FGR SGA  Extremelly BW  <1000gr
Differential diagnosis  FGR dan LBW Manifestasi Klinis
 BBL <2500gr
Management
 Bayi Nampak kecil
Prenatal fetal surveillance
Biophysical profile (BPP)  monitor fetal Diagnosis  BBL <2500gr
well-being & menentukan waktu persalinan,
menggunakan USG Differential diagnosis  premature, SGA,
 Nonstress test heart rate monitoring IUGR
 Fetal breathing movement Manajemen
 Gross fetal movement  Regulasi suhu  untuk menurunkan
 Fetal tone risiko hipotermia
 Amniotic fluid volume  Keseimbangan cairan dan elektrolit
Jika ada indikasi persalinan premature: Komplikasi
 Maternal corticosteroid untuk fetal lung  Gangguan pernapasan
maturation (<34 minggu kehamilan)  Sulit pertahankan suhu tubuh
 Magnesium sulfate untuk perlindungan  Metabolic instability
saraf (<32 minggu kehamilan)
Prognosis  penanganan cepat  baik
Postnatal care
Penilaian cepat usia kehamilan, tonus, NEONATAL ASPHYXIA  kegagalan
pernafasan nafas spontan dan tertatur setelah lahir
- Kalo baik  diberikan ke ibu Epidemiologi  penyebab kematian bayi
- Kalo tidak  resusitasi neonates ke 5 di dunia
Komplikasi Etiologi dan faktor risiko
 Penyakit jantung coroner  Maternal  perdarahan, hemodynamic
 Penyakit ginjal kronis collapse
 Gangguan pertumbuhan perkembangan  Placenta  abruptio placenta
Prognosis  morbiditas & mortalitas tinggi  Uterine  rupture
 Intrapartum  infection
LOW BIRTH WEIGHT  kondisi bayi dg
BBL <2500g Klasifikasi
 Asphyxia berat (APGAR 0-3)
Epidemiologi  15% bayi di dunia  Asphyxia ringan-sedang (APGAR 4-6)
Etiologi  Normal-sedikit asphyxia (APGAR 7-5)
 Kelahiran <37 mgg  Normal (APGAR 10)
 Bayi dg SGA Manifestasi klinis
 Kombinasi keduanya  Respiratory distress
Faktor risiko  sosioekonomi rendah,  Hypoxia
faktor nutrisi, lingkungan intrauterine  Apnea, Gagal nafas
 Kejang
Kriteria Diagnosis 3. Apgar score 3–4: Central cyanosis or
 Acidemia berat pH <7 HR < 100 bpm
 Persisten APGAR score 0-3 >5 menit  Ventilasi mask (750 mL volume)
 Manfes neurologis  hypotonia, coma,  O2  5–8 L/min.
kejang  Positive pressure  25–30 cm H2O
 Disfungsi multiorgan  Jika intratracheal intubation tidak
efektif  IPPV dimulai
Differential diagnosis
 Nilai kembali setelah 15–30 detik.
 Brain tumor
 Diteruskan sampai nafas spontan,
 Neuromuscular disorder HR is >100 bpm.
 Development defect 4. Apgar Score 0–2: bayi apnea, HR <
Manajemen 100 bpm meskipun sudah ventilasi
30detik
Profilaksis  HR > 60 bpm lanjut PPV
 Antenatal detection of high-risk patients  HR cek ulang dalam 30 det ventilasi
 Pemantauan janin, deteksi dini gawat  O2 naikan 100%.
janin dan persalinan tepat waktu  HR dan saturasi oxygen buruk,
 Pantau intrapartum menggunakan cyanosis persisten → intubation
electronic fetal monitoring and scalp  Cardiac massage mempertahankan
blood pH assessment (bila diperlukan) sirkulasi jika HR < 60 bpm
 Beri anesthetic dan sedatives selama 5. Drug: jika HR persisten < 60 bpm walau
persalinan sudah ventilasi & chest compression
 Kerjasama antara obstetric dan pediatric  Epinephrine : 0.1 - 0.3 mL/kg (IV
 Hindari kesulitan atau traumatic delivery or endotracheal)  persisten
Definitive (APGAR rating pada 1 dan 5 bradycardia, diulang setiap 5 menit
menit setelah melahirkan)  Sodium bicarbonate : 1-2 mEq/kg
1. Apgar score 8–10: (Pink, breathing (IV) jika metabolic acidosis (pH <
spontaneously, HR > 100 bpm). 7.2)
 Suction mucus.  Naloxone : 0.1 - 0.2 mg/kg (IV, IM,
 Keringkan dan hangatkan. endotracheal)
 Beri O2 kalo dibutuhkan.  Volume expansion  jika BP
rendah dan perfusi jaringan buruk.
 Nilai kembali setelah 5 menit, kalo
normal  kasi ke ibu  Dopamine infusion  hipotensi
2. Apgar score 5–7: Peripheral cyanosis, Komplikasi  Hipotensi, disfungsi otak,
napas spontan, HR > 100 bpm. pertumbuhan terhambat
 Keringkan dan hangatkan
 Pasang pulse oximeter ditangan Prognosis  Apgar dan pH normal  baik
kanan. dan sebaliknya
 Bayi simpan di tempat datar dan HYALINE MEMBRANE DISEASE 
sedikit ekstensi Lakukan suction gangguan pernapasan pada bayi premature
 Stimulus punggung dan telapak kaki akibat defisisensi surfactant
(usap lembut).
 Oxygen (100%)  5 L/min dgn Epidemiologi  kasus tinggi di negara
tekanan 30–40 cm H2O berkembang dan merupakan penyebab
tertinggi kematian bayi premature
 CPAP jika dibutuhkan.
Etiologi defisiensi surfactant akibat 7. Antibiotic
defisiensi apoprotein dan mutasi ABCA3
Prevention
Faktor risiko  Pemberian betamethasone untuk ibu
 Premature sebelum usia kehamilan 34 mgg
 Lahir sesar  Cegah lahir premature
 Genetic
Komplikasi
Manifestasi klinis  Alveolar rupture
 Sianosis  Pulmonary hemorrhage
 Sesak, tachypnea (RR naik)
Prognosis
 Grunting
 1/3 berakhir kematian
 Nasal flare
 Jika dapat ditangani dengan baik 
 Retraksi
baby dapat bertahan hidup
Diagnosis
BHP
 Anamnesis  fakris, manfes, riwayat
persalinan dan kelahiran kurang bulan  Menyarankan pasien untuk tidak banyak
 PE  terdapat 2/> manfes aktifitas / bedrest
 PP:  Mengkonsumsi obat serta vitamin sesuai
- Blood gass analysis  hypoxemia, anjuran dokter
hypercapnia, acidemia  Sementara tidak melakukan hubungan
- Chest X-Ray  diffuse seksual karena dapat menimbulkan factor
retuculogranular pattern kedua paru risiko pendarahan
dg. Air bronchogram  Melakukan pengawasan jika ada pendarahan
pervaginam
Differential diagnosis  Melakukan follow up sebelum melahirkan
 Aspiration pneumonia  Pasien plasenta previa, melakukan prenatal
 Pneumothorax care :
 Congenital heart disease - Mengontrol kehamilan rutin,
- saat usia 24 minggu kontrol setiap 2
Management  prinsip:
minggu sekali
 Cegah hyposia dan acidosis - kehamilan 36 minggu di anjurkan 1
 Pertahankan keseimbangan cairan dan minggu sekali.
elektrolit  Melakukan perawatan post partum.
 Hindari lung injury dan infeksi  Pemeriksaan placenta sebelum melahirkan.
1. NICU  Memberi penjelasan kepada pasien tentang
- Diinkubasi pd incubator dg suhu kondisi kehamilanya
hangat dan kelembaban tinggi
- Suction airway IIMC
2. Koreksi hypovolemi  colloid solution
Al Quran menjelaskan bagaiman menjaga
3. Acidosis  sodium bicarbonate (IV)
jarak kehamilan agar ibu dan bayi sehat
4. Bantuan nafas  CPAP, ventilasi
sesuai dengan FirmaNya dalam Quran Surat
mekanik
Al Luqman (31): ayat 14
5. Terapi surfactant  30-60 menit
setelah lahir (mis. Survanta)
6. Cairan & nutrisi  10% glukosa

Anda mungkin juga menyukai