Anda di halaman 1dari 58

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI

Monna Maharani Hidayat, M.Kep., Ns.


PENENTUAN JENIS KELAMIN
 Telah terjadi di awal konsepsi
Terdiri dari 3 tahap
 Tahap genetik

 Tahap Gonad

 Tahap fenotif
PENENTUAN JENIS KELAMIN
 Tahap genetik
Tergantung kombinasi genetik pada saat konsepsi
Sel sperma X + ovum X = XX = perempuan
Sel sperma Y + Ovum X = XY = Laki laki
TAHAP GONAD (PERKEMBANGAN TESTES/ OVARIUM)
Usia/ Laki laki/ Kromosom Y Perempuan/ Kromosom X
5 mg
sudah terbentuk jaringan gonad Organ reproduksi
primitif perempuan berasal dari
perkembangan jaringan Ductus Paramesonephric :
reproduksi blm berdiferensiasi, Mullerian
antara genetik pria dan wanita,
tidak ada perbedaan,
Organ reproduksi pria berasal
dari ductus mesonephric :
wolffian
7-8 Mg
terjadi diferensiasi di jaringan
gonadnya menjadi kelenjar testes
primitif dan mulai menghasilkan
testosteron.

Testosteron menyebabkan ductus


mesonephric mulai berkembang
menjadi organ reproduksi pria
(epididimis, duktus deference,
duktus ejakulatorius, vesika
seminalis) dan ductus
PUBERTAS
 Masa dimana dimulainya fungsi organ reproduksi dan
dimulai pertumbuhan organ seksual sekunder

 Pubertas dimulai distimulasi oleh : ketika hipothalamus


mensintesa mengeluarkan gonadotropin-releasing
hormone (GnRH)

 Dimulainya perkembangan dan maturasi organ


reproduksi pada wanita dimulai pada usia 9 – 12 tahun
PERAN ANDROGEN
 Bertanggung jawab pada perkembangan muscular,
pertumbuhan fisik, peningkatan sekresi kelenjar sebasea
yg menyebabkan pertumbuhan acne pada pria dan wanita

 Pada pria androgen hormon diproduksi oleh kelenjar


kortex adrenal dan testes, pada wanita diproduksi oleh
kortex adrenal dan ovarium

 Hormon androgen mulai meningkat pada usia pubertas


(12-14 thn pada pria)
 Fungsi hormon androgen pada pria:
 Perkembangan testes, scrotum, penis, prostate dan
seminal vesicle, penampilan maskulin, pertumbuhan
rambut aksila dan bulu di wajah, pertumbuhan laring,
perubahan suara, maturasi sperma, pertumbuhan panjang
tulang.

 Funsi testosteron Pada wanita: Pertumbuhan labia


mayora dan clitoris dan pembentukan rambut aksila dan
rambut pubis
PERAN ESTROGEN
 Estrogen dihasilkan oleh ovarium, dibawah kendali FSH
pada masa pubertas.

 Perannya: perkembangan uterus, tuba falopi, vagina,


pertumbuhan karakteristik perempuan seperti distribusi
lemak, pola rambut, perkembangan payudara,
SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN
 Struktur eksterna
 Struktur interna

 Siklus menstruasi

 Proses pematangan sel telur


STRUKTUR EKSTERNA

Mons pubis

Labia mayora

Labia minora

Klitoris

Vestibulum

perineum
STRUKTUR EKSTERNA : VULVA
STRUKTUR EKTERNA
 Vulva: seluruh bagian bagian luar genitalia dari pubis hingga perineum

Mons Pubis
Bantalan lemak berada di permukaan anterior simfisis pubis. Pada pubertas
akan ditumbuhi rambut

Labia Mayora
Lipatan lemak yang ditutupi kulit, yang membentang dari mons pubis ke arah bawah
dan belakang, kaya akan pemb darah, ditumbuhi bulu, berfungsi melindungi struktur
di dlm vulva

Labia minora
Lipatan jaringan pipih, terlihat di bagian dalam setelah labia mayora dibuka. Labia
minora akan bersatu di bagian atas membentuk prepusium. Labio minora bersatu
dibagian bawah lubang vagina membentuk fourchete
VULVA

Clitoris
Struktur kecil yang mengandung jaringan erektil dan saraf
sensorik, terletak di bagian bawah prepusium

Vestibulum
Area yang berbentuk kacang mete yang ditutupi oleh labia minora. Di area
vestibulum terdapat kelenjar skene, vagina dan kelenjar bartholini

Perineum
Area diantara fourchette dan anus. Perineum membentuk dasar dari badan
perineal, massa berbentuk jangkar yang berfungsi sebagai penyanggah
untuk otot, fasia dan ligamen ligamen panggul.
STRUKTUR INTERNAL

ovarium
Tuba
uterina
Uterus

Serviks

Vagina

 Dari arah luar ================= ke dalam


STRUKTUR INTERNAL
STRUKTUR INTERNA
VAGINA

fisiologi
• Jalur pengeluaran
anatomi

menstruasi
• Mrp fibromuskular, • Organ kopulasi
• Berstruktur tubular berlipat • Jalur kelahiran bayi
sepanjang vulva hingga uterus • Rugae, memungkinkan
• Terletak antara kandung kemih utk melebar selama
persalinan
dan rektum • Pd kondisi kekurangan
• Permukaan mukosa berlipat yg estrogen (menyusui,
disebut rugae menopause), terjadi
• pH 4 -5 kekeringan dan rugae
menjadi halus.
UTERUS

 Sambungan dari vagina


 Organ muskular berbentuk buah pir
terbalik,
 Terletak di garis tengah rongga
panggul
 Terletak diantara kandung kemih dan
rectum
 Ligamen penyokong terus;

- lig. Kardinal
- Lig. Sakrouterina
- Lig. Rotundum
- Lig. Latum
- Lig. Suspensorium Ovarii
- Lig Vesica uterium
LANJUTAN UTERUS
 Bagian uterus
- bagian atas yg berbentuk segitiga
= korpus
- bagian bawah berbentuk silinder
= serviks
- bagian yang memisahkan antara
korpus dgn serviks disebut ismus:
bagian bawah segmen uteri
 Fundus: atap uterus berbentuk
kubah
 Lapisan uterus

- endometrium
- miometrium
- bagian dr peritonium
LAPISAN LAPISAN UTERUS
Miometrium mrp lapisan otot polos yg
 Perimetrium mrp lapisan 
memanjang dlm 3 arah berbeda
paling luat - arah longitudinal, transversal dan oblik
 susunan ini utk mendorong janin
 Endometrium mrp
lapisan kaya vaskular.  Struktur ini membentuk gambaran segi
 tdd 3 lapisan, dua lapisan delapan mengelilingi pemb darah besar
 Shg kontriksi pemb darah saat melahirkan
paling atas akan meluruh dan mengontrol perdarahan
saat mensruasi  Serat sirkular pd lapisan terdalam
miometrium mengelilingi tempat dmn
tuba uterina memasuki uterus sehingga
darah menstruasi tdk mengalir ke tuba

 Miometrium juga mengelilingi ostium


serviks internal Shg serviks tertutup
selama kehamilan
SERVIKS
 terbentuk oleh jaringan ikat fibrosa dan elastin
 Shg serviks dpt berdilatasi selama proses persalinan
normal
 Serviks teraba kenyal (spt ujung hidung) dgn
cekungan di tengah yg disebut ostium eksterna
 Serviks tdd 2 jenis sel,

- epitel skuamosa pd bagian luar


- epitel kolumnar pd mukosa kanal serviks yg
mengandung sejumlah kelenjar yg menyekresi
mukus
- pertemuan kedua epitel disebut squamocolumnar
junction, umumnya berada di ostium serviks
 Squamocolumnar disebut dgn zona transformasi

 Transformasi terjadi sepanjang kehidupan wanita,


aktif terutama pada masa remaja
 Setiap gangguan dpt menyebabkan gangguan pada
prosesntransformasi yang mengakibatkan neoplastik
 Seperti infeksi, trauma
TUBA FALOPII
 Tuba dibagi 3
bagian
- infundibular tuba
- Ampular tuba
- Isthmic Tuba
OVARIUM
 berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum,
sepasang kirikanan.

 Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan


pembuluh darah dan saraf.

 Terdiri dari korteks dan medula.

 Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan


folikel menjadi ovum
 ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-
hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel,
progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi).
 Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui
perlekatan fimbriae.
 Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat
ovulasi.
 Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium,
ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat
mesovarium.
 Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap
arteri renalis.
RONGGA PANGGUL
Tulang panggul:
Ilium
Iskium
Pubis
Sakrum
koksigeal
FUNGSI TULANG PANGGUL

• Melindungi struktur panggul

• Mengakomodasi pertumbuhan
janin selama kehamilan

• Menyangga struktur organ yang


disokong oleh panggul
HORMON
 GnRH
 FSH

 LH

 Estrogen

 Progesteron

 HCG

 Prolaktin

 Oksitosin
SIKLUS MENSTRUASI
 Siklus mentruasi mempersiapkan kehamilan, jika terjadi kehamilan maka terjadi mentruasi

 Kerjasama endometrium, hipotalamus, kel hipofisis, ovarium

Hipothalamus
&
Kel
hipofisis

ovarium
SIKLUS HIPOTALAMUS- HIPOFISIS
Pd Akhir siklus mentruasi;
Kadar estrogen dan progesteron dlm darah menurun

Menstimuli sekresi gonadotropin releasing hormone (GnRH)


oleh hipotalamus

GnRh menstimuli sekresi follicle stimulating hormone (FSH)

FSH menstimulasi perkembangan folikel graft ovarium


SIKLUS OVARIUM

Ovulasi,
Fase Pematangan sel Folikel yg kosong
folikular telur menjadi korpus
luteum

Korpus luteum
Inflamtasi ovum yg
mensekresi
Fase luteal estrogen &
dibuahi dlm
endometrium
progesteron

Jika tdk Korpus luteum


regresi, estrogen &
terjadi progesteron
menstruasi

inflantasi menurun
SIKLUS ENDOMETRIUM: 4 FASE

proliferasi
iskemik

• Peluruhan • Periode • Sejak ovulasi


pertumbuhan hingga kurang • Estrogen,
2/3 cepat dr tiga hari progesteron
endometri • Sejak hr ke sebelum menurun
um lima hingga periode • Arteri spiral pd
lap endometrium
• Disebabka terjadi ovulasi menstruasi
spasme
• Penebalan periode • Suplai darah
n endometrium berikutnya menurun shg
vasokontri yg berasal dr terjadi nekrosis
ksi lap lapisan basal • Lapisan
• Disebabkan fungsional
atas terpisah dr lap
stimuli basal dan terjadi
estrogen yg menstruasi
dihasilkan
menstruasi korpus luteum sekretorik
ORGAN SISTEM REPRODUKSI PRIA
 Penis
 Skrotum

 Testis

 Sistem duktus

 Struktur aksesori
PENIS
Anatomi Fisiologi

 Korpus kavernosum  Menyalurkan sperma dlm


 Korpus spongiosum vagina wanita untuk
(jaringan erektil) fertilisasi ovum
 Gland penis

 Lubang eksternal uretra

 Kulup/prepusium
SKROTUM
anatomi Fisiologi

 Struktur kantung yg berada  Mempertahankan suhu lebih


antara penis dan anus. rendah 2 – 3 derajat F dari
 Dilapisi kulit yang berlipat suhu tubuh normal sehingga
lipat memungkinkan terjadi
 Kulit skrotum berpigmentasi
spermaatogenesis dlm testis
 Melindungi testis dari nyeri,
dan tumbuh rambut
tekanan dan kemungkinan
 Skrotum dipisahkan oleh
cedera fisik.
septum medial menjadi dua
 Dgn cara retraksi dan
bagian
mendekati tubuh ketika ada
 Masing masing berisi testis
stimulus bahaya tsb
TESTIS
Anatomi Fisiologi

 Berlokasi di dlm scrotum  Penghasil testesteron


 Memiliki suhu ‹ dari suhu
 Pembentukan sperma/
tubuh
 Panjangnya sekitar 5 cm spermatogenesis
 Dilindungi oleh jaringan fibrosa
bernama tunika albuginea
 Tdd tubulus seminiferus: tempat
terjadinya spermatogenesis
 Di dalam testes terdapat sel
leydig yang memproduksi
hormon testosteron dibawah
stimulasi L.H
HORMON TESTOSTERON
Mekanisme Fungsi: pd sebelum lahir

Hipothalamus:  Maskulinisasi saluran


GnRH reproduksi dan genitalia
eksterna
 Meningkatkan turunnya
Kel Hipofisi: testes ke scrotum
LH

Sel interstitial leydig:


Menghasilkan testosteron
FUNGSI HORMON TESTOSTERON
Pd Sex spesifik Pd reproduksi lain

 Meningkatkan  Menghontrol perkembangan


pertumbuhan dan seks pd masa pubertas
 Mengontrol sekresi hormon
maturasi sistem
gonadotropin
reproduksi pd saat puber
 Perkembangan seks sekunder
 Mempertahankan
 Meningkatkan pertumbuhan
keberlangsungan otot:
spermatogenesis  efek anabolik protein
 Mempertahankan saluran  Pertumbuhan tulang dan

reproduksi remaja menutup lempeng epifisis


seluruhnya  Menginduksi perilaku agresif
SPERMATOGENESIS
 Mrp proses kompleks, dimana sel germinal primordial yg memiliki
kromosom 46, berproliferasi dan dikonversi menjadi spermatozoa
motil yang memiliki 23 kromosom.

 Sperma dihasilkan oleh tubulus seminiferus


 Tubulus seminiferus memiliki panjang 250 m tdd:

- Sel-sel germinal dengan bermacam-macam tahap perkembangan


- Sel Sertoli yang memberikan dukungan penting pada
spermatogenesis

 Proses spermatogenesis : 64 hari dengan 3 tahapan


- mitosis
- meiosis
- spermiogenesis
PERAN SEL SERTOLI PD PROSES
SPERMATOGENESIS
 Membentuk tight junction sebagai barrier antara spermatozoa
dengan darah, sehingga mencegah pembentukan antibodi oleh
tubuh, yg dapat menyerang sel sprematozoa (dianggap benda
asing krn haploid, sel tubuh bersifat diploid)

 Memberikan makanan

 Memfagositosit sitoplasma dari spermatid yg berubah menjadi


spermatozoa dan menghancurkan sel germinal yang rusak

 Membentuk lumen cairan seminiferus shg sperma dapat


dilepaskan dari tubukus ke epididimid utk disimpan diproses
lebih lanjut
 mensekresi androgen-binding protein (ABP). ABP
berfungsi untuk mempertahankan testosteron tetap
berada dalam tubulus seminiferus, karena testosteron
berupa lipid yang mudah keluar dari membran plasma
dan meninggalkan lumen

 Menghasilkan hormon inhibin sebagai umpan balik


negatif yang mengontrol sekresi FSH.
PROSES SPERMATOGENESIS

Sperma-
Pubertas: spermatogonium diaktifkan oleh sekresi hormon testosteron
togonium

Sel anak: 46 Sel anak : 46


Proses mitosis
kromosom kromosom

Sel anak +
Spermatosit
Sel anak
Proses mitosis spermatosit
primer
primer
PROSES SPERMATOGENESIS

Spermatosit
Spermatosit primer berukuran lebih besar dari sel anak, dan masuk ke tubulus seminiferus
primer

Spermatosit Spermatosit
Proses meiosis
sekunder: 22 sekunder: 22
+ X = 23 + Y = 23

Melalui proses mitosis Spermatid +


spermatid spermatid
Spermatid

. Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan dan bersifat haploid (n) 23
kromosom.
PROSES SPERMATOGENESIS
 1. Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11
sampai 14 tahun, sel kelamin jantan primitif yang belum
terspesialisasi dan disebut dengan spermatogonium menjadi
diaktifkan oleh sekresi hormon testosteron.

 2. Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis


untuk menghasilkan dua sel anak yang masing-masing berisi 46
kromosom lengkap.

 3. Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut


spermatogonium yang kembali melakukan pembelahan mitosis
untuk menghasilkan sel anak, dan satunya lagi disebut
spermatosit primer yang berukuran lebih besar dan bergerak ke
dalam lumen tubulus seminiferus.
 4. Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menghasilkan
dua spermatosit sekunder yang berukuran lebih kecil dari
spermatosit primer.
 Spermatosit sekunder ini masing-masing memiliki 23 kromosom
yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom kelamin
(Y atau X).

 5. Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan miosis


kembali untuk menghasilkan empat sel lagi yang disebut
spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.

 6. Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang


tanpa mengalami pembelahan dan bersifat haploid (n) 23
kromosom.
SPERMATOZOA
 Memiliki 4 bagian
- kepala: tdd nukleus yg memiliki informasi genetik
- akrosom: mrp vesikel pada kepala yg terdapat enzim
utk penetrasi spermasw
- midpiece: mengandung mitokondria
- ekor: tumbuh dari sentriol, menyebabkan mobilitas
sprematozoa

 Pergerakan ekor merupakan hasil dari pergerakan


mikrotubul yang menggunakan energi (ATP) dari
mitokondria yg berada pada bagian midpiece sprema
SISTEM DUKTUS

Epididimis
Reservoir sperma Sperma menjadi fertil dan memiliki motilitas

Vas deferens/ ductus deferens


Memiliki kekuatan kontraktil shg mampu mendorong
Sal. Transfortasi stlh
sperma menuju ductus ejakulatorium dan melewati uretra
epididimis
menuju dasar penis
STRUKTUR AKSESORI
Anatomi Fisiologis

 Tdd:  Membantu ejakulasi dan


 Vesikula seminalis pengiriman sperma dgn
 Kelenjar prostat aman ke tempat fertilisasi
 Ketiga kelenjar tsb
 Kelenjar bulbouretra/
kelenjar cowper menghasilkan cairan
pelindung yg bersatu
menjadi bagian dari
semen
VESIKULA SEMINALIS
anatomi Fisiologis

 Kantung kecil di  Menghasilkan


belakang kandung kemih prostaglandin
 Sekresi cairan kental kaya
fruktosa
 Cairan bersatu dgn
sperma di ductus
ejakulatorius
 Cairan membantu
pergerakan sperma
KELENJAR PROSTAT
Anatomi Fisiologi

 Mengelilingi uretra  Menghasilkan cairan yg


melindungi sperma dari
lingkungan asam di
vagina dan uretra
KELENJAR BULBOURETRA/ KEL
COWPER
anatomi Fisiologi

 2 kelenjar berbentuk spt  Menghasilkan cairan yg


kacaang polong yg berfungsi untuk
terletak di dasar prostat Melumasi uretra penis
 Menetralisir kadar pH
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai