SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN
MEMELIHARA/SERVIS ENGINE
DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
OTO.KR02.001.03
BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
Daftar Isi
1
BAB I PENGANTAR
2
..................................................................................
7
2.3.7. Panduan Penilaian
..................................................................................
7
2.3.8. Kompetensi Kunci
..................................................................................
8
BAB I
PENGANTAR
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja,
sesuai dengan standar yang telah disetujui.
Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual
/ mandiri :
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Isi Modul
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual /
mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
- Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari
dan memahami informasi.
- Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan
peserta pelatihan.
- Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta
pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA
Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul –modul lain
yang berkaitan diantaranya :
OTO.KR01.016.03 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
OTO.KR01.017.03 - Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan
Tempat Kerja
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Standar Kompetensi ini?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
1. Batasan konteks:
5. Kegiatan:
1. Konteks:
1.1 Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan
tidak melalui pekerjaan.
1.2 Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika
kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan
melalui simulasi.
1.3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan
langsung.
2. Aspek-aspek penting:
3. Pengetahuan dasar:
4. Penilaian praktek:
5.1 Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan
ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.
5.2 Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan
kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh
pengawas.
5.3 Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan
bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan
tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor
2 Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan
peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara
otonom supervisor melakukan pengecekan
3 Melakuakan aktifitas-aktifitas kompleks dan non rutin, yang diatur
sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
BAB II
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
a. Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar
dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat
untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar tersetruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
BAB IV
MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
1. URAIAN
Motor bakar ada beberapa macam, yaitu mesin bensin, mesin diesel, mesin turbin dan
lain-lainny, yang menghasilkan tenaga panas yang dihasilkan dari dalam mesin itu
sendiri disebut motor pembakaran dalam ( internal combustion engine ) sebagai contoh
mesin bensin, mesin diesel, mesin turbin. Tenaga panas yang dihasilkan diluar dari
mesin itu sendiri disebut motor pembakaran luar ( external combustion engine )
contohnya mesin uap, mesin nuklir dan lainn-lainnya.
Pada gambar skema mesin bensin, campuran udara dan bensin dihisap kedalam
silinder, kemudian dikompresikan oleh torak saat bergerak naik, bila campuran udar
dan bensin terbakar dengan adanya api dari busi yang panas sekali, maka akan
menghasilkan tekanan gas pembakaran yang besar didalam selinder. Tekanan gas
pembakaran ini mendorong torak ke bawah, yang menggerakan torak turun naik
dengan bebas didalam silinder. Dari gerak lurus ( naik turun) torak dirubah menjadi
gerak putar pada poros engkol melalui batang torak. Gerak putar inilah yang
menghasilkan tenaga pad mobil.
Posisi tertinggi yang dicapai oleh torak didalam silinder disebut Titik Mati Atas (TMA),
dan posisi terendah disebut Titik Mati Bawah (TMB), jarak bergeraknya torak antara TMA
dan TMB disebut langkah torak (stroke)
Campuran udara dan bensin dihisap didalam silinder dan gas yang telah terbakar harus
keluar, dan ini harus berlangsung secara tetap. Pekerjaan ini dilakukan dengan adanya
gerakan torak yang turun-naik didalam silinder. Proses menghisap campuran udara dan
bensin kedalam silinder, mengkompresikan, membakarnya dan mengeluarkan gas bekas
dari silinder disebut satu siklus
Ada juga mesin yang tiap siklus terdiri dari dua langkah torak, mesin ini disebut mesin 2
langkah (two stroke engine). Poros engkolnya berputar satu kali selama torak
menyelesaikan dua langkah, sedangkan mesin 4 langkah ( four stroke engine ) poros
engkol berputar dua putaran penuh selama torak menyelesaikan empat langkah dalam
tiap satu siklus.
Langkah Hisap :
Campuran udara dan bensin dihisap kedalam silinder, katup hisap terbuka sedangakan
katup buang tertutup, waktu torak bergerak ke bawah, menyebabkan ruang silinder
menjadi vakum, masuknya campuran udara dan bensin kedalam silinder disebabkan
adanya tekanan udara luar.
Langkah Kompresi :
Campuran udara dan bensin dikompresikan, katup hisap dan katup buang tertutup,
waktu torak mulai naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) campuaran
yang dihisap tadi dikompresikan, akibatnya tekanan dan temperaturnya menjadi naik,
sehingga akan mudah terbakar, poros engkol berputar satu kali, ketika torak mencapai
TMA
Langkah Usaha :
Langkah Buang :
Gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder, katup buang terbuka, torak bergerak dari
TMB ke TMA mendorong gas bekas keluar silinder, ketika torak mencapai TMA, akan
mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah berikutnya , yaitu langkah hisap.
Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam 1 siklus terdiri dari 4 langkah yaitu
hisap, kompresi, usaha, buang yang merupakan dasar kerja dari mesin 4 langkah
3. KONSTRUKSI MESIN
Mesin bensin terdiri dari mesin itu sendiri dan berbagai macam alat bantua lainnya,
sedang mesin itu sendiri terdiri dari Blok silinder, kepala silinder, torak, poros engkol dan
mekanisme katup, alat bantu lainnya pada mesin dirancang untuk membantu kerja
mesin diantaranya pelumasan, pendinginan, pemasukan dan pembuangan (intake and
exhaust), bahan bakar dan sistem kelistrikan.
a. Blok Silinder
Blok Silinder merupakan inti daripada mesin, yang terbuat dari besi tuang atau
alumunium, bahwa alumunium mempunyai sifat ringan dan meradiasikan panas yang
lebih efisiensi dibandingkan dengan besi tuang. Blok silinder dilengkapi rangka pada
bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada mesin dan membantu
meradiasikan panas, Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang
didalamnya terdapat torakyang bergerak turun naik.
Silinder-silinder ditutup pada bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin oleh
gasket kepala silinder yang letaknya antara blok silinder dan kepla silinder, Crankcase
terpasang dibagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli termasuk dalam
crankcase. Poros nok juga diletakan dalam blok silinder, hanya pada tipe OHV (Over
Head Valve) pada mesin yang modern poros nok berada didalam kepala silinder.
Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin(water jacket) untuk membantu
pendinginan, Perlengkapan lainnya seperti starter, alternator, pompa bensiin, distributor
dipasang pada bagian samping blok silinder.
Tenaga panas ( thermal energy ) yang dihasilkan oleh pembakaran bensin dirubah
kedalam tenaga mekanik dengan adanya gerak naik-turun torak dalam tiap-tiap silinder.
Mesin harus memenuhi kedua kebutuhan, dengan tujuan untuk merubahtenaga panas
menjadi energi mekanik seefisien mungkin :
- Tidak boleh terdapat kebocoran campuran bahan bakar dan udara saat
berlangsungnya kompresi atau kebocoran gas pembakaran antara silinder dan torak.
- Tahanan gesek antara torak dan silinder harus sekecil mungkin.
Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.
b. Kepala Silinder
Kepala silinderr (cylinder head) ditempatkan dibagian atas blok silinder, pada bagian
bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala silinder harus tahan
terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja, oleh sebab itu
umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang.
Akhir-akhir ini banyak mesin yang kepal silindernya dibuat dari paduan alumunium.
Kepal silinder yang terbuat dari paduan alumunium memiliki kemampuan pendinginan
lebih besar dibanding dengan yang terbuat dari besi tuang, pada kepal silinder juga
dilengkapi dengan mantel pendingin yang dialiri air pendingin yang datang dari blok
silinder untuk mendinginkan katup-katup dan busi.
Bentuk ruang bakar sangat berpengaruh dengan adanaya penempatan dua buah katup
dan busi. Ada beberapa macam atau jenis ruang bakar yang umum digunakan :
Gasket kepal silinder letaknya antara blok silinder dan kepala silinder, fungsinya untuk
mencegah kebocoran gas pembakaran, air pendingin dan oli. Gasket kepla silinder harus
tahan panas dan tekanan dalam setiap perubahan temperatur. Umumnya gasket dibuat
dari carbon clad sheet steel ( gabungan carbon dengan lempengan baja) karbon itu
sendiri melekat dengan grafite dan kedua-duanya berfungsi untuk mencegah kebocoran
yang ditimbulkan antara blok silinder dan kepal silinder, serta untuk menabmah
kemampuan melekat pada gasket.
Bagian bawah dari blik silinder disebut bak engkol (crank case), bak oli (oil Pan)
dibautkan pada bak engkol dengan diberi paking seal atau gasket. Bak oli dibuat dari
baja yang dicetak dan dilengkapi dengan penyekat (separator) untuk menjaga gara
permukaan oli tetap rata ketika kendaraan pada posisi miring, selain itu juga dirancang
sedemikian rupa agar di mesin tidak akan berpindah (berubah posisi permukaannya)
pada saat kendaraan berhenti secara tiba-tiba dan menjamin bekerjany pompa oli tidak
akan kekurangan oli pada aetiap saat. Penyumbat oli (drain plug) letaknya dibagian
bawah bak oli dan fungsinya untuk mengeluarkan oli mesin bekas
f. Torak
Torak bergerak turun naik didalam silinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi,
pembakaran, dan pembuangan, fungsi utama torak untuk menerima tekanan
pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol melalui batang
torak (connecting rod).
Torak terus menerus menerima temperatur dan tekanan yang tinggi sehingga harus
dapat tahan saat mesin beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode waktu yang
lama, pada umumnya torak dibuat dari paduan alumunium, selain lebih ringan radiasi
panasnya juga lebih efisien dibanding dengan material lainnya.
Pada saat torak menjadi panas akan terjadi sedikit pemuaian dan mengakibatkan
diameternya akan bertambah. Untuk mencegah hal ini pad mesin harus ada semacam
celah yaitu jarak yang disedikan untuk temperatur ruang lebih kurang 25 oC antara torak
dan silinder, jarak ini disebut celah torak ( piston clearance ).
Celah torak bervariasi dan ini tergantung dari model mesinnya, dan umumnya antara
0,02 – 0,12 mm. Mentuk torak agak sedikit tirus, diameter bagian atasnya lebih kecil
dibandingkan dengan diameter bagian bawahnya, selain itu celah torak bagian atsnya
lebih besar dan bagian bawahnya lebih kecil.
1. Celah Torak
Celah torak penting sekali untuk memperbaiki fungsi mesin dan mendapatkan
kemampuan mesin yang lebih baik. Bila celah terlalu kecil, maka akan tidak ada celah
antara torak dan silinder ketika torak panas, hal ini akan menyebabkan torak
menekan dinding silinder, hal ini akan merusak mesin.
Bila celah torak berlebhan, tekanan kompresi dan tekanan gas pembakarannya akan
menjadi rendah, dan akan menurunkan kemampuan mesin.
2. Pegas Torak
Pegas torak (piston ring) dipasang dalam alur ring (ring groove) pada torak, diameter
luar ring torak sedikit lebih besar dibanding dengan torak itu sendiri, ketika terpasang
pada torak, karena pegas torak sifatnya elastis menyebabkan mengembang,
sehingga menutup dengan rapat pada dinding silinder. Peags torak terbuat dari
bahan yang dapat bertahan lama. Umunya dibuat dari baja tuang spesial,yang tidak
akan merusak dinding silinder.
Jumlah pegas torak bermacam-macam tergantung jenis mesin dan umumnya 3
sampai 4 pegas torak untuk setiap toraknya.
Pegas pengontrol oli diperlukan untuk membentuk lapisan oli(oil film) antara torak dan
dinding silinder, selain itu juga untuk mengikis kelebihan oli agar mencegah masuknya
oli ke dalam ruang bakar. Pegas oli ini disebut pegas ke tiga (third ring), ada dua tipe
pegas pengontrol oli, tipe integral dan tipe three piece yang sering digunakan.
Tipe integral ini, pegas olinya dilengkapi dengan beberapa lubang untuk pengembalian
oli (oil return0. lubang-lubang oli ini menembus lubang pada alur pegas torak, kelebihan
oli yang dikikis oleh pegas ini masukl ke dalam lubang ini dan kembali ke dalam torak.
Pegas pengontrolan oli tipe three piece ini terdiri dari side rail yang berfungsinya untuk
mengikis kelebihan oli dan expander yang mendorong side rail dan menekan pada
dinding silinder dan ring groove, tipe three piece ini fungsinya sama dengan tipe
integral.
2.3. Celah Ujung Pegas
Pegas torak akan mengembang bila dipanaskan sama halnya dengan torak, dengan
alasan ini pegas torak dipotong pada satu tempat dan celahnya diposisikan sebelah kiri
ketika terpasang didalam silinder, celah ini disebut celah ujung pegas ( ring end gap ).
Besarnya celah ini bermacam-macam tergantung pada jenis mesin dan umumnya
antara 0,2 – 0,5 mm pada temperatur ruangan
Celah ujung pegas yang berlebihan akan menurunkan tekanan kompresi, sebaliknya
celah yang kecil dapat menyebabkan kerusakan pada mesin bila ujung pegas saling
berhubungan akibat dari pemuaian, pegas menjadi melengkung dan merusak dinding
silinder
g. Pena Torak
Pena torak (piston Pin) menghubungkan torak dengan bagian ujung yang kecil (small
end0 pada batang torak, dan meneruskan tekanan pembakaran yang berlaku pada torak
ke batang torak.
Pena torak berlubang didalamnya untuk mengurangi berat berlebihan dan kedua ujung
ditahan oleh bushing pena torak (piston pin boss)
Torak dan batang torak ( connecting rod ) dihubungkan secara khusus seperti
diperlihatkan pada gambar. Pada model full floating, pena torak tidak terikat pada
bushing torak atau batang torak, sehingga dapat bergerak bebas, pada kedua ujung
pena ditahan oleh 2 buah pegas pengunci (snap ring)
Pada model semi floating, pena torak dipasang dan dibaut pada batang torak untuk
mencegah lepas keluar, atau bagian ujung yang kecil pada batang torak terbagi dalam
dua bagian dan pena torak di baut diantara keduannya. Pada model lainnya adalah tipe
fixed, salah satu ujung penanya dibautkan pada torak.
h. Batang Torak
Batang torak (connecting rod) menghubungkan torak ke poros engkol dan selanjutnya
meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh torak ke poros engkol. Bagian ujung batang
torak yang berhubungan dengan pena torak disebut small end, sedangkan yang lainnya
yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end.
Crank pin berputar pada kecepatan tinggi didalam big end dan mengakibatkan
temperatur menjadi tinggi, untuk menghindari hal tersebut yang diakibatkan panas,
metal dipasang didalam big end, metal ini dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli ini
dipercikan dari lubang oli kebagian dalam torak untuk mendinginkan torak.
Batang torak harus dipasang ssuai tanda, bila salah pemasangan akan menutup lubang
oli, untuk mencegah hal ini, tiap batang torak terdapat tanda, tanda ini bermacam-
macam tergantung pada tipe mesin dan harus teliti dengan menggunakan Buku
Pedoman Reparasi.
i. Poros Engkol
Tenaga (torque) yang digunakan untuk menggerakan roda kendaraan dihasilkan oleh
gerakan batang torak dan dirubah menjadi gerak putaran pada poros engkol, poros
engkol menerima beban yang besar dari torak dan batang torak serta berputar pada
kecepatan tinggi, dengan alasan tersebut poros engkol umumnya dibuat dari baja
carbon dengan tingkatan serta mempunyai daya tahan yang tinggi.
Crank Journal ditopang oleh bantalan poros engkol (crankshaft bearing) pada crankcase
dan poros engkol berputar pada journal, masing-masing cranck journalmempunyai crack
ram, atau arm dan crankpin letaknya dibagian ujung armnya.
Crank pin terpasang pada crankshaft tidak satu garis (offset) dengan porosnya,
counterbalance weight dipasang seperti pada gambar untuk menjamin keseimbangan
putaran yang ditimbulkan selama mesin beroperasi, poros engkol dilengkapi lubang oli
untuk menyalurkan oli pelumasan pada crank journal, bantalan batang torak, pena
toran dan lain-lainnya.
j. Roda Penerus
Roda penerus (flywheel) dibuat dari baja tuang dengan mutu yang tinggi diikat oleh baut
pada bagian belakang poros engkol dengan kendaraan yang menggunakan transmisi
manual, poros engkol menerima tenaga putar (rotational force) dari torak selama
langkah usaha, tapi tenaga itu hilang pada langkah-langkah lainnya seperti : inertia loss
dan kehilangan akibat gesekan.
Roda penerus menyimpan tenaga putar (inertia) selama proses langkah lainnya kecuali
langkah usaha oleh sebab itu poros engkol berputar secara terus menerus, hal ini
menyebabkan mesin berputar dengan lembut yang diakibatkan getaran tenaga yang
dihasilkan .
Roda penerus dilengkapi dengan ring gear yang dipasang dibagian luar gunanya untuk
perkaitan dengan gigi pinion dari motor starter, pada kendaraan yang menggunakan
transmisi otomatis sebagai pengganti flywheel dfigunakan torque converter.
Inertia loss berarti hilang tenaga, khususnya pada langkah kompresi, yang terjadi pada
saat torak menekan ke atas memampatkan campuran udara dan bahan bakar.
Crank pin dan journal poros engkol menerima beban yang besar 9dari tekanan gas
pembakaran) dari torak dan berputar pada putaran tinggi, oleh sebab itu digunakan
bantalan-bantalan antara pin dan journal yang dilumasi dengan oli untuk mencegah
keausan serta mengurangi gesekan.
Poros engkol atau bagian-bagian lainnya yang berputar pada kecepatan tinggi dibawah
beban besar menggunakan bantalan tipe sisipan (insert type bearing), tipe ini
mempunyai daya tahan serta kemampuan mencegah keausan yang baik. Tipe bantalan
sisipan ini terdiri dari lapisan baja (steel sheel) dan lapisan metal didalamnya. Bantalan
ini berhubungan langsung dengan crankpin atau journal.
Lapisan baja mempunyai bibir pengunci (locking lip) untuk mencegah agar bantalan
tidak ikutberputar, tipe bantalan sisipan ini ada beberapa macam, masing-masing
mempunyai lapisan metal yang berbeda. Umumnya bantalan model sisipan dibuat dari
metal (logam) putih, Kelmet metal atau alumunium.
Tiap bantalan mempunyai tanda nomer bantalan diatasnya, bila akan mengganti
bantalan, gunakan bantalan dengan nomer bantalan yang sama. Gunakan buku
perdoman reparasi untuk mengetahui nomer-nomer bantalan.
Oli pelumas harus disalurkan dengan cukup untuk mencegah kontak langsung logam
dengan logam, antara fixed bearing dan poros engkol selama berputar pada bantalan,
diperlukan adanya celah yang tepat antara bantalan dan poros engkol untuk membentuk
lapisan oli (oil Film), celah ini disebut celah oli (oil clearance) ukurannya bermacam-
macam tergantung pada jenis mesinnya , tetapi pada umumnya antara 0,002 – 0,06
mm.
l. Mekanisme Katup
Puli timing crankshaft dipasang pada ujung poros engkol (crankshaft) dan puli timing
camshaft dipasang pada ujung exhaust camshaft.
Exhaust camshaft digerakan oleh poros engkol melalui timing belt, intake camshaft
digerakan oleh gigi-gigi yang berkaitan pada intake dan exhaust camshaft, jumlah dari
gigi camsahft timing pulley dua kali dari gigi crankshaft timing pulley yang mana sumbu
nok hanya berputar satu kali untuk setiap 2 kali putaran poros engkol.
Bila poros engkol berputar menyebabkan exhaust camshaft juga berputar melalui timing
belt, sedangkan intake camshaft diputarkan oleh exhaust camshaft melalui roda-roda
gigi, bila sumbu nok (camshaft) berputar, nok akan menekan kebawah pada valve lifter
dan membuka katup, bila sumbu nok terus berputar maka katup akan menutup dengan
adanya tekanan pegas. Setiap sumbu nok berputar satu kali, akan membuka dan
menutup katup hisap dan katup buang satu kali pada setiap 2 putaran poros engkol.
Sumbu nok digerakan oleh poros engkol dengan beberapa metode, termasuk timing
gear, timing chain dan timing belt.
Metode ini dipergunakan pada mekanisme katup jenis OHV (Over Head Valve) yang letak
sumbu noknya didalam blok silinder, timing gear biasanya menimbulkan bunyi yang
keras dibandingkan dengan rantai, sehingga mesin bensin model penggerak katup ini
menjadi kurang populer pada mesin bensin jaman sekarang.
Model ini dipergunakan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) dan DOHC (Dual Over
Head Camshaft) sumbu noknya terletak diatas kepalasilinder, sumbu nok digerakan oleh
rantai (timing chain) dan roda gigi sprocket sebagai pengganti timing gear. Timing chain
dan roda gigi sprocket dilumasi dengan oli.
Tegangan rantai 9chain tension) diatur oleh chain tensioner, chain vibration (getaran
rantai) dicegah oleh chain vibration damper, sumbu nok yang digerakan oleh rantai
hanya sedikit menimbulkan bunyi disbanding dengan roda gigi (gear driven ) dan jenis
ini amat popular.
Sumbu nok (camshaft) digerakan oleh sabuk yang bergigi sebagai pengganti timing
chain, sabuk (belt) selain tidak menimbulkan bunyi dibandingkan denagn rantai, juga
tidak diperlukan pelumasan serta penyetelan tegangan.
Kelebihan lainnya,belt lebih ringan dibandingdengan model lain, oleh karena itu model
ini banyak digunakan pada mesin, belt penggerak sumbu nok ini dibuat dari fiberglass
yang diperkuat dengan karet sehingga mempunyai daya regang yang baik dan hanya
mempunyai penguluran yang kecil bila terjadi panas.
m. Sumbu Nok
Sumbu nok (camshaft) dilengkapi dengan sejumlah nok yang sama yaitu untuk katup
hisap dan katup buang, Nok ini membuka dan menutup katup sesuai timing (saat) yang
ditentukan. Gigi penggerak distributor (Distributor Drive Gear) dan Nok penggerak
pompa bensin(fuel pump drive cam) juga dihubungkan dengan sumbu nok.
Sproket dan sebuah puli yang menempel pada ujung sumbu digerakan oleh poros
engkol.
n. Pengangkat Katup
Pengangkat katup (valve lifter) adalah komponen yang berbentuk silinder pada mesin
OHV, masing-masing dihubungkan dengan nok yang berhubungan dengan katup melalui
batang penekan (push rod), pengangkatan katup bergerak turun dan naik pada
pengantarnya yang terdapat didalam blok silinder saat sumbu nok berputar dan juga
membuka dan menutup katup.
Mesin yang mempunyai pengangkat katup konvensional celah katupnya harus disetel
dengan tepat, sebab tekanan panas mengakibatkan pemuaian pada komponen kerja
katup, beberapa mesin yang modern ada yang bebas penyetelan celah yaitu dengan
menggunakan pengangkat katup hidrolik dan dalam pengaturan celah katupnya
dipertahankan pada 0 mm setiap saat, ini dapat dicapai dengan hidrolik lifter atau sealed
hydraulik ( terdapat pada mesin tipe OHV ) atau katup last adjuster (terdapat pada
mesin tipe OHC)
o. Batang Penekan
Batang penekan (push rod) berbentuk batang yang kecil masing-masing dihubingkan
pada pengankat katup (valve lifter) dan rocker arm pada mesin OHV, batang katup ini
meneruskan gerakan dari pengangkat katup ke rocker arm.
Rocker arm dipasang pada rocker arm shaft, bila rocker arm ditekan keatas oleh batang
penekan (push rod), katup akan tertekan dan membuka. Rocker arm dilengkapi dengan
skrup dan mur pengunci (lock nut) untuk penyetelan celah katup.
Rocker arm yang menggunakan pengangkat katup hidolik tidak dilengkapi skrup dan
mur penyetalan.
q. Sistem Pelumasan
Saat mesin mulai berputar, gesekan yang terjadi natara bagian-bagian mesin akan
menyebabkan hilangnya tenaga dan bagian-bagian mesin tersebut menjadi aus, oli
pelumas melumasi secara kontinyu ke bagian-bagian mesin untuk mencegah keausan,
oli pelumas ini diatur oleh sistem pelumasan mesin.
Lapisan oli (Oil Film) terbentuk diantara poros dan bantalan yang berfungsi untuk
mencegah kontak langsung, saat poros bergerak lambat pada lapisan olidan tidak
bersinggungan langsung dengan bantalan, gesekan antara dua bagian yang bergerak
tetap ada tetapi hanya kecil sekali.
Oli disalurkan kebagian-bagian mesin yang bergerak dengan beberapa cara, yaitu :
1. Cara sistem tekanan penuh (fully pressured method).
2. Cara percikan
3. Cara kombinasi
Dalam sistem tekanan ini, oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa oli dan
disalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak.
r. Sistem Pendinginan
Pada mesin bahan bakar dibakar didalam silinder untuk merubah dari energi panas ke
tenaga gerak, tapi energi panas yang dihasilkan tidak semuanya dirubah ke dalam
tenaga, hanya kira-kira 25 % energi yang dimanfaatkan secara efektif, kira-kira sebesar
45 % lainnya hilang saat gas buang atau gesekan dan 30 % diserap oleh mesin itu
sendiri.
Panas yang diserap oleh mesin harus dibuang ke udara dengan segera, sebab bila tidak
mesin menjadi terlalu panas dan dapat mempercepat keausan, maka sistem pendingin
dilengkapi didalam mesin untuk pendinginan dan mencegah panas yang berlebihan.
Umumnya mesin didinginkan oleh sistem pendingin udara atau sistem pendingin air,
pendinginan air lebih rumit dan biayanya lebih mahal dibandingkan dengan sistem
pendingin udara, tetapi mempunyai banyak keuntungan yaitu :
1. Lebih aman, sebab rauang bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama air dengan
additive dan anti beku)
2. Peredam bunyi
3. Air pendingin yang panas dapat digunakan sebagai sumber panas untuk pemanasan
udara didalam kendaraan.
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Teman kerja Anda/sesame peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
5.1. BAHAN
5.2. PERALATAN
1. kunci momen
2. Kunci set
3. Alat penekan tali kipas
4. Radiator tester
5. Obeng +/-
6. Puller Gauge
7. Thermometer
8. Tongkat pengontrol oli