Anda di halaman 1dari 44

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN

MEMELIHARA/SERVIS ENGINE
DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
OTO.KR02.001.03

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

DAFTAR ISI

Daftar Isi
1

BAB I PENGANTAR
2

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi


2
1.2. Penjelasan Modul
2
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
3
1.4. Pengertian-pengertian Istilah
4

BAB II STANDAR KOMPETENSI


5

2.1. Peta Paket Pelatihan


5
2.2. Pengertian Unit Standar
5
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari
5
2.3.1. Judul Unit
..................................................................................
6
2.3.2. Kode Unit
..................................................................................
6
2.3.3. Deskripsi Unit
..................................................................................
6
2.3.4. Elemen Kompetensi
..................................................................................
6
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja
..................................................................................
6
2.3.6. Batasan Variabel

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 1 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

..................................................................................
7
2.3.7. Panduan Penilaian
..................................................................................
7
2.3.8. Kompetensi Kunci
..................................................................................
8

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN


10

3.1. Strategi Pelatihan


.................................................................................................
10
3.2. Metode Pelatihan
.................................................................................................
11

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI


12

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI
39

5.1. Sumber Daya Manusia


.................................................................................................
39
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan
.................................................................................................
40
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan
.................................................................................................
41

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 2 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

BAB I
PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)

 Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?


Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria
Unjuk Kerja.

 Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja,
sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual
/ mandiri :
 Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
 Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.

Isi Modul

Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual /
mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
- Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari
dan memahami informasi.
- Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan
peserta pelatihan.
- Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 3 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta
pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
 Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
 Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
 Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
 Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
 Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :


 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
 Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
 Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
 Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
 Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

 Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency)


Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali. Anda
mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 4 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah

Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan
bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.

Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 5 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA

2.1. Peta Paket Pelatihan

Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul –modul lain
yang berkaitan diantaranya :
 OTO.KR01.016.03 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 OTO.KR01.017.03 - Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan
Tempat Kerja

2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi

Apakah Unit Standar Kompetensi?

Setiap Standar Kompetensi menentukan :


a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Standar Kompetensi ini?

Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk


“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Standar Kompetensi ini dapat diselesaikan?

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian


kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan
waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.
Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?

Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3. Unit Standar Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 6 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.


 menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja
telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1. Judul Unit : Memelihara /Servis Engine dan Komponen- komponennya

2.3.2. Kode Unit : OTO.KR02.001.03

2.3.3. Deskripsi Unit


Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya untuk kendaraan ringan.

2.3.4. Kemampuan Awal


Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental
pengenalan didalam pemelihara/ServisSistem Engine dan Komponen-komponennya

2.3.5. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )


1. Menerapkan Keselamatan dan 1.1 Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja
Kesehatan Kerja 1.2 dilaksanakan.
1.3 Peralatan kerja digunakan sesuai dengan SOP.
K.3 untuk lingkungan kerja dilaksanakan sesuai
dengan SOP.

2.1 Pemeliharaan/servis engine dan komponen-


2. Memelihara/servis engine komponennya tanpa menyebabkan kerusakan
dan komponen-komponennya terhadap komponen atau sistem lainnya.

2.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik


dan dipahami.

2.3 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil


pemeliharaan/servis.

2.4 Pemeliharaan/servis engine dilaksanakan sesuai


dengan pedoman industri yang ditetapkan.

2.5 Seluruh kegiatan pemeliharaan/servis dilaksanakan


berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures),
undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja), peraturan perundang-undangan dan
prosedur/kebijakan perusahaan.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 7 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

2.3.6. Batasan Variabel

1. Batasan konteks:

Standar kompetensi ini digunakan untuk kendaraan ringan.

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:

2.1 Spesifikasi pabrik kendaraan.


2.2 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan.
2.3 Spesifikasi pabrik produk/komponen.
2.4 Persyaratan di tempat kerja/industri.
2.5 Undang-undang pemerintah.

3 Pelaksanaan K 3 harus memenuhi:

3.1 Undang-undang tentang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


3.2 Ketentuan di bidang industri.

4. Sumber-sumber dapat termasuk:

Peralatan tangan/hand tool, alat pengangkat dan dongkrak, peralatan


khusus/special tool, alat pengganti pelumas

5. Kegiatan:

Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus


meliputi: pembongakaran, perakitan, pengujian dan penyetelan

2.3.7. Panduan Penilaian

1. Konteks:

1.1 Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan
tidak melalui pekerjaan.
1.2 Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika
kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan
melalui simulasi.
1.3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan
langsung.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 8 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

1.4 Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang sedang


diperhatikan

2. Aspek-aspek penting:

Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan


kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang
berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut yaitu pemeliharaan/servis engine
dan komponen-komponennya.

3. Pengetahuan dasar:

3.1. Prosedur pemeliharaan/servis


3.2. Persyaratan keamanan peralatan/komponen
3.3. Prinsip kerja engine
3.4. Mengidentifikasi jenis-jenis dari engine dan komponen
3.5. Persyaratan keselamatan diri

4. Penilaian praktek:

4.1. Mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik


4.2. Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan aman
4.3. Melaksanakan pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya
4.4. Menggunakan persyaratan keselamatan diri

5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:

5.1 Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan
ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.
5.2 Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan
kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh
pengawas.
5.3 Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan
bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.

2.3.8. Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 1

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 9 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

Tingkat Kemampuan yang harus ditunjukan dalam menguasai kompetensi ini


adalah

Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan
tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor
2 Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan
peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara
otonom supervisor melakukan pengecekan
3 Melakuakan aktifitas-aktifitas kompleks dan non rutin, yang diatur
sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 10 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

BAB II
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Belajar

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang


sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung
jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan
belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat
pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik


a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau
orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda
temukan.

Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian
a. Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 11 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

3.2. Metode Belajar

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar
dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat
untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur


dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar
memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok
memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar tersetruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 12 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

BAB IV
MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

1. URAIAN

Suatu kendaraan m,emerlukan adanya tenaga luar yang memungkinkan kendaraan


dapat bergerak serta dapat mengatasi keadaan, jalan, udara dan sebagainya. Sumber
dari luar yang menghasilkan tenaga disebut mesin. Mesin merupakan alat yang
merubah tenaga panas, listrik, air, angin, tenaga atom atau sumber tenaga lainnya
menjadi tenaga mekanik, Mesin merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik
disebut motor bakar ( thermal engine )

Motor bakar ada beberapa macam, yaitu mesin bensin, mesin diesel, mesin turbin dan
lain-lainny, yang menghasilkan tenaga panas yang dihasilkan dari dalam mesin itu
sendiri disebut motor pembakaran dalam ( internal combustion engine ) sebagai contoh
mesin bensin, mesin diesel, mesin turbin. Tenaga panas yang dihasilkan diluar dari
mesin itu sendiri disebut motor pembakaran luar ( external combustion engine )
contohnya mesin uap, mesin nuklir dan lainn-lainnya.

Karakteristik mesin bensin dan mesin diesel adalah sebagai berikut :

a. Mesin Bensin : - Kecepatannya tinggi dan tenaganya besar


- Mudah pengoperasiannya
- Pembakarannya sempurna
- Umumnya digunakan untuk mobil penumpang dan
kendaraan truck kecil

b. Mesin Diesel : - Efisiensi panasnya tinggi


- Bahan bakarnya hemat
- Kecepatanya lebih rendah dibandingkan mesin bensin
- Getarannya besar dan agak berisik
- Harganya lebih mahal
- Umumya dipergunakan untuk niaga dan kendaraan
besar/ truck/ bus

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 13 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

2. PRINSIP KERJA MESIN

Pada gambar skema mesin bensin, campuran udara dan bensin dihisap kedalam
silinder, kemudian dikompresikan oleh torak saat bergerak naik, bila campuran udar
dan bensin terbakar dengan adanya api dari busi yang panas sekali, maka akan
menghasilkan tekanan gas pembakaran yang besar didalam selinder. Tekanan gas
pembakaran ini mendorong torak ke bawah, yang menggerakan torak turun naik
dengan bebas didalam silinder. Dari gerak lurus ( naik turun) torak dirubah menjadi
gerak putar pada poros engkol melalui batang torak. Gerak putar inilah yang
menghasilkan tenaga pad mobil.

Posisi tertinggi yang dicapai oleh torak didalam silinder disebut Titik Mati Atas (TMA),
dan posisi terendah disebut Titik Mati Bawah (TMB), jarak bergeraknya torak antara TMA
dan TMB disebut langkah torak (stroke)

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 14 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Campuran udara dan bensin dihisap didalam silinder dan gas yang telah terbakar harus
keluar, dan ini harus berlangsung secara tetap. Pekerjaan ini dilakukan dengan adanya
gerakan torak yang turun-naik didalam silinder. Proses menghisap campuran udara dan
bensin kedalam silinder, mengkompresikan, membakarnya dan mengeluarkan gas bekas
dari silinder disebut satu siklus

Ada juga mesin yang tiap siklus terdiri dari dua langkah torak, mesin ini disebut mesin 2
langkah (two stroke engine). Poros engkolnya berputar satu kali selama torak
menyelesaikan dua langkah, sedangkan mesin 4 langkah ( four stroke engine ) poros
engkol berputar dua putaran penuh selama torak menyelesaikan empat langkah dalam
tiap satu siklus.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 15 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Langkah Hisap :

Campuran udara dan bensin dihisap kedalam silinder, katup hisap terbuka sedangakan
katup buang tertutup, waktu torak bergerak ke bawah, menyebabkan ruang silinder
menjadi vakum, masuknya campuran udara dan bensin kedalam silinder disebabkan
adanya tekanan udara luar.

Langkah Kompresi :

Campuran udara dan bensin dikompresikan, katup hisap dan katup buang tertutup,
waktu torak mulai naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) campuaran
yang dihisap tadi dikompresikan, akibatnya tekanan dan temperaturnya menjadi naik,
sehingga akan mudah terbakar, poros engkol berputar satu kali, ketika torak mencapai
TMA

Langkah Usaha :

Mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakan kendaraan sesaat sebelum torak


mencapai TMA pada saat langkah kompresi, Busi memberi loncatan api pada campuran
yang telah dikompresikan, dengan terjadinya Pembakaran, kekuatan dari tekanan gas
pembakaran yang tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga
mesin ( Engine Power ).

Langkah Buang :

Gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder, katup buang terbuka, torak bergerak dari
TMB ke TMA mendorong gas bekas keluar silinder, ketika torak mencapai TMA, akan
mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah berikutnya , yaitu langkah hisap.

Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam 1 siklus terdiri dari 4 langkah yaitu
hisap, kompresi, usaha, buang yang merupakan dasar kerja dari mesin 4 langkah

3. KONSTRUKSI MESIN

Mesin bensin terdiri dari mesin itu sendiri dan berbagai macam alat bantua lainnya,
sedang mesin itu sendiri terdiri dari Blok silinder, kepala silinder, torak, poros engkol dan
mekanisme katup, alat bantu lainnya pada mesin dirancang untuk membantu kerja
mesin diantaranya pelumasan, pendinginan, pemasukan dan pembuangan (intake and
exhaust), bahan bakar dan sistem kelistrikan.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 16 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

a. Blok Silinder

Blok Silinder merupakan inti daripada mesin, yang terbuat dari besi tuang atau
alumunium, bahwa alumunium mempunyai sifat ringan dan meradiasikan panas yang
lebih efisiensi dibandingkan dengan besi tuang. Blok silinder dilengkapi rangka pada
bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada mesin dan membantu
meradiasikan panas, Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang
didalamnya terdapat torakyang bergerak turun naik.
Silinder-silinder ditutup pada bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin oleh
gasket kepala silinder yang letaknya antara blok silinder dan kepla silinder, Crankcase
terpasang dibagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli termasuk dalam
crankcase. Poros nok juga diletakan dalam blok silinder, hanya pada tipe OHV (Over
Head Valve) pada mesin yang modern poros nok berada didalam kepala silinder.
Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin(water jacket) untuk membantu
pendinginan, Perlengkapan lainnya seperti starter, alternator, pompa bensiin, distributor
dipasang pada bagian samping blok silinder.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 17 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Tenaga panas ( thermal energy ) yang dihasilkan oleh pembakaran bensin dirubah
kedalam tenaga mekanik dengan adanya gerak naik-turun torak dalam tiap-tiap silinder.
Mesin harus memenuhi kedua kebutuhan, dengan tujuan untuk merubahtenaga panas
menjadi energi mekanik seefisien mungkin :
- Tidak boleh terdapat kebocoran campuran bahan bakar dan udara saat
berlangsungnya kompresi atau kebocoran gas pembakaran antara silinder dan torak.
- Tahanan gesek antara torak dan silinder harus sekecil mungkin.
Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

b. Kepala Silinder

Kepala silinderr (cylinder head) ditempatkan dibagian atas blok silinder, pada bagian
bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala silinder harus tahan
terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja, oleh sebab itu
umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 18 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Akhir-akhir ini banyak mesin yang kepal silindernya dibuat dari paduan alumunium.
Kepal silinder yang terbuat dari paduan alumunium memiliki kemampuan pendinginan
lebih besar dibanding dengan yang terbuat dari besi tuang, pada kepal silinder juga
dilengkapi dengan mantel pendingin yang dialiri air pendingin yang datang dari blok
silinder untuk mendinginkan katup-katup dan busi.

c. Jenis Ruang Bakar

Bentuk ruang bakar sangat berpengaruh dengan adanaya penempatan dua buah katup
dan busi. Ada beberapa macam atau jenis ruang bakar yang umum digunakan :

1. Ruang bakar Model setengah bulat (Hemispherical Comustion Chamber)


Ruang baker model ini mempunyai permukaan yang kecil disbanding dengan jenis ruang
baker lain yang sama kapasitasnya, ini berarti panas yang hilang sedikit (efisiensi panas
tinggi) dibanding dengan model lainnya. Disamping itu memungkinkan efisiensi saat
pemasukan dan pembuangan (intake & exhaust) lebih tinggi.
Ruang baker model ini konstruksinya lebih sempurna namun penempatan mekanisme
katupnya menjadi lebih rumit.

2. Ruang Bakar Model Baji (Wedge Type Combustion Chamber)


Ruang baker model ini kehilangan panasnya juga kecil, konstruksi mekanisme katupnya
lebih sederhana bila dinbandingkan dengan ruang baker model stengah bulat

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 19 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

3. Ruang Bakar Model Bak Mandi (Bathtup Tipe Combustion Chamber)


Ruang bakar model ini konstruksinya sederhana, dan biaya produksinya lebih rendah.
Hal ini disebabkan diameter katupnya lebih kecil, tetapi saat pengisapan (intake) atau
pembuangan (exhaust) kurang sempurna dibanding dengan jenis ruang bakar model
setengah bulat.

4. Ruang Bakar Model Pent Roop


Ruang bakar model ini umumya digunakan pada mesin yang mempunyai jumlah katup
hisap atau katup buang lebih dari 2 dalam tiap-tiap silinder, yang disusun sedemikian
rupa anatar katup dan poros noknya. Disebut model pent roop sebab membentuk segi
empat, baik tegak atau mendatar.
Bila dihubungkan ke titik pusat akan menyerupai atap suatu bangunan, model ini selain
memberikan efek semburan yang baik dan lebih cepat terbakar, juga penempatan
businya ditengah-tengah ruang bakar.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 20 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

d. Gasket Kepal Silinder

Gasket kepal silinder letaknya antara blok silinder dan kepala silinder, fungsinya untuk
mencegah kebocoran gas pembakaran, air pendingin dan oli. Gasket kepla silinder harus
tahan panas dan tekanan dalam setiap perubahan temperatur. Umumnya gasket dibuat
dari carbon clad sheet steel ( gabungan carbon dengan lempengan baja) karbon itu
sendiri melekat dengan grafite dan kedua-duanya berfungsi untuk mencegah kebocoran
yang ditimbulkan antara blok silinder dan kepal silinder, serta untuk menabmah
kemampuan melekat pada gasket.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 21 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

e. Bak Oli (Oil Pan)

Bagian bawah dari blik silinder disebut bak engkol (crank case), bak oli (oil Pan)
dibautkan pada bak engkol dengan diberi paking seal atau gasket. Bak oli dibuat dari
baja yang dicetak dan dilengkapi dengan penyekat (separator) untuk menjaga gara
permukaan oli tetap rata ketika kendaraan pada posisi miring, selain itu juga dirancang
sedemikian rupa agar di mesin tidak akan berpindah (berubah posisi permukaannya)
pada saat kendaraan berhenti secara tiba-tiba dan menjamin bekerjany pompa oli tidak
akan kekurangan oli pada aetiap saat. Penyumbat oli (drain plug) letaknya dibagian
bawah bak oli dan fungsinya untuk mengeluarkan oli mesin bekas

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 22 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

f. Torak

Torak bergerak turun naik didalam silinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi,
pembakaran, dan pembuangan, fungsi utama torak untuk menerima tekanan
pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol melalui batang
torak (connecting rod).
Torak terus menerus menerima temperatur dan tekanan yang tinggi sehingga harus
dapat tahan saat mesin beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode waktu yang
lama, pada umumnya torak dibuat dari paduan alumunium, selain lebih ringan radiasi
panasnya juga lebih efisien dibanding dengan material lainnya.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 23 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Pada saat torak menjadi panas akan terjadi sedikit pemuaian dan mengakibatkan
diameternya akan bertambah. Untuk mencegah hal ini pad mesin harus ada semacam
celah yaitu jarak yang disedikan untuk temperatur ruang lebih kurang 25 oC antara torak
dan silinder, jarak ini disebut celah torak ( piston clearance ).
Celah torak bervariasi dan ini tergantung dari model mesinnya, dan umumnya antara
0,02 – 0,12 mm. Mentuk torak agak sedikit tirus, diameter bagian atasnya lebih kecil
dibandingkan dengan diameter bagian bawahnya, selain itu celah torak bagian atsnya
lebih besar dan bagian bawahnya lebih kecil.

1. Celah Torak
Celah torak penting sekali untuk memperbaiki fungsi mesin dan mendapatkan
kemampuan mesin yang lebih baik. Bila celah terlalu kecil, maka akan tidak ada celah
antara torak dan silinder ketika torak panas, hal ini akan menyebabkan torak
menekan dinding silinder, hal ini akan merusak mesin.
Bila celah torak berlebhan, tekanan kompresi dan tekanan gas pembakarannya akan
menjadi rendah, dan akan menurunkan kemampuan mesin.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 24 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

2. Pegas Torak
Pegas torak (piston ring) dipasang dalam alur ring (ring groove) pada torak, diameter
luar ring torak sedikit lebih besar dibanding dengan torak itu sendiri, ketika terpasang
pada torak, karena pegas torak sifatnya elastis menyebabkan mengembang,
sehingga menutup dengan rapat pada dinding silinder. Peags torak terbuat dari
bahan yang dapat bertahan lama. Umunya dibuat dari baja tuang spesial,yang tidak
akan merusak dinding silinder.
Jumlah pegas torak bermacam-macam tergantung jenis mesin dan umumnya 3
sampai 4 pegas torak untuk setiap toraknya.

Pegas torak mempunyai 3 peranan penting :


a. mencegah kebocoran campuran udara dan bensin serta gas pembakaran yang
melalui celah antara torak dengan dinding silinder ke dalam bak engkol selama
langkah kompresi dan langkah usaha.
b. Mencegah oli yang melumasi torak dan silinder masuk ke ruang bakar.
c. Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk membantu mendinginkan
torak.

2.1. Pegas Kompresi

Pegas kompresi (compression ring) berfungsi untuk mencegah kebocoran campuran


udara dan bensin serta gas pembakaran dari ruang bakar ke bak engkol selam langkah
kompresi dan usaha. Jumlah pegas kompresi ini ada beberapa macam. Umumnya 2
pegas kompresi terpasang pada masing-masing torak. Pegas kompresi ini disebut ” Top
Compression Ring” dan ” Second Compression Ring”
Tepi bagian atas pegas kompresi agak runcing dan bersentuhan dengan dinding silinder.
Ini dirancang untuk menjamin agar dapat menutup hubungan antara pegas dan silinder,
selain itu juga untuk mengikis oli mesin dari dinding silinder secara efektif

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 25 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

2.2. Pegas Pengontrol Oli

Pegas pengontrol oli diperlukan untuk membentuk lapisan oli(oil film) antara torak dan
dinding silinder, selain itu juga untuk mengikis kelebihan oli agar mencegah masuknya
oli ke dalam ruang bakar. Pegas oli ini disebut pegas ke tiga (third ring), ada dua tipe
pegas pengontrol oli, tipe integral dan tipe three piece yang sering digunakan.

Tipe integral ini, pegas olinya dilengkapi dengan beberapa lubang untuk pengembalian
oli (oil return0. lubang-lubang oli ini menembus lubang pada alur pegas torak, kelebihan
oli yang dikikis oleh pegas ini masukl ke dalam lubang ini dan kembali ke dalam torak.
Pegas pengontrolan oli tipe three piece ini terdiri dari side rail yang berfungsinya untuk
mengikis kelebihan oli dan expander yang mendorong side rail dan menekan pada
dinding silinder dan ring groove, tipe three piece ini fungsinya sama dengan tipe
integral.
2.3. Celah Ujung Pegas

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 26 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Pegas torak akan mengembang bila dipanaskan sama halnya dengan torak, dengan
alasan ini pegas torak dipotong pada satu tempat dan celahnya diposisikan sebelah kiri
ketika terpasang didalam silinder, celah ini disebut celah ujung pegas ( ring end gap ).
Besarnya celah ini bermacam-macam tergantung pada jenis mesin dan umumnya
antara 0,2 – 0,5 mm pada temperatur ruangan
Celah ujung pegas yang berlebihan akan menurunkan tekanan kompresi, sebaliknya
celah yang kecil dapat menyebabkan kerusakan pada mesin bila ujung pegas saling
berhubungan akibat dari pemuaian, pegas menjadi melengkung dan merusak dinding
silinder

g. Pena Torak

Pena torak (piston Pin) menghubungkan torak dengan bagian ujung yang kecil (small
end0 pada batang torak, dan meneruskan tekanan pembakaran yang berlaku pada torak
ke batang torak.
Pena torak berlubang didalamnya untuk mengurangi berat berlebihan dan kedua ujung
ditahan oleh bushing pena torak (piston pin boss)

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 27 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Torak dan batang torak ( connecting rod ) dihubungkan secara khusus seperti
diperlihatkan pada gambar. Pada model full floating, pena torak tidak terikat pada
bushing torak atau batang torak, sehingga dapat bergerak bebas, pada kedua ujung
pena ditahan oleh 2 buah pegas pengunci (snap ring)
Pada model semi floating, pena torak dipasang dan dibaut pada batang torak untuk
mencegah lepas keluar, atau bagian ujung yang kecil pada batang torak terbagi dalam
dua bagian dan pena torak di baut diantara keduannya. Pada model lainnya adalah tipe
fixed, salah satu ujung penanya dibautkan pada torak.

h. Batang Torak

Batang torak (connecting rod) menghubungkan torak ke poros engkol dan selanjutnya
meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh torak ke poros engkol. Bagian ujung batang
torak yang berhubungan dengan pena torak disebut small end, sedangkan yang lainnya
yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 28 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Crank pin berputar pada kecepatan tinggi didalam big end dan mengakibatkan
temperatur menjadi tinggi, untuk menghindari hal tersebut yang diakibatkan panas,
metal dipasang didalam big end, metal ini dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli ini
dipercikan dari lubang oli kebagian dalam torak untuk mendinginkan torak.
Batang torak harus dipasang ssuai tanda, bila salah pemasangan akan menutup lubang
oli, untuk mencegah hal ini, tiap batang torak terdapat tanda, tanda ini bermacam-
macam tergantung pada tipe mesin dan harus teliti dengan menggunakan Buku
Pedoman Reparasi.

i. Poros Engkol

Tenaga (torque) yang digunakan untuk menggerakan roda kendaraan dihasilkan oleh
gerakan batang torak dan dirubah menjadi gerak putaran pada poros engkol, poros
engkol menerima beban yang besar dari torak dan batang torak serta berputar pada
kecepatan tinggi, dengan alasan tersebut poros engkol umumnya dibuat dari baja
carbon dengan tingkatan serta mempunyai daya tahan yang tinggi.

Crank Journal ditopang oleh bantalan poros engkol (crankshaft bearing) pada crankcase
dan poros engkol berputar pada journal, masing-masing cranck journalmempunyai crack
ram, atau arm dan crankpin letaknya dibagian ujung armnya.
Crank pin terpasang pada crankshaft tidak satu garis (offset) dengan porosnya,
counterbalance weight dipasang seperti pada gambar untuk menjamin keseimbangan
putaran yang ditimbulkan selama mesin beroperasi, poros engkol dilengkapi lubang oli
untuk menyalurkan oli pelumasan pada crank journal, bantalan batang torak, pena
toran dan lain-lainnya.

j. Roda Penerus

Roda penerus (flywheel) dibuat dari baja tuang dengan mutu yang tinggi diikat oleh baut
pada bagian belakang poros engkol dengan kendaraan yang menggunakan transmisi
manual, poros engkol menerima tenaga putar (rotational force) dari torak selama
langkah usaha, tapi tenaga itu hilang pada langkah-langkah lainnya seperti : inertia loss
dan kehilangan akibat gesekan.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 29 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Roda penerus menyimpan tenaga putar (inertia) selama proses langkah lainnya kecuali
langkah usaha oleh sebab itu poros engkol berputar secara terus menerus, hal ini
menyebabkan mesin berputar dengan lembut yang diakibatkan getaran tenaga yang
dihasilkan .

Roda penerus dilengkapi dengan ring gear yang dipasang dibagian luar gunanya untuk
perkaitan dengan gigi pinion dari motor starter, pada kendaraan yang menggunakan
transmisi otomatis sebagai pengganti flywheel dfigunakan torque converter.
Inertia loss berarti hilang tenaga, khususnya pada langkah kompresi, yang terjadi pada
saat torak menekan ke atas memampatkan campuran udara dan bahan bakar.

k. Bantalan Poros Engkol

Crank pin dan journal poros engkol menerima beban yang besar 9dari tekanan gas
pembakaran) dari torak dan berputar pada putaran tinggi, oleh sebab itu digunakan
bantalan-bantalan antara pin dan journal yang dilumasi dengan oli untuk mencegah
keausan serta mengurangi gesekan.
Poros engkol atau bagian-bagian lainnya yang berputar pada kecepatan tinggi dibawah
beban besar menggunakan bantalan tipe sisipan (insert type bearing), tipe ini
mempunyai daya tahan serta kemampuan mencegah keausan yang baik. Tipe bantalan
sisipan ini terdiri dari lapisan baja (steel sheel) dan lapisan metal didalamnya. Bantalan
ini berhubungan langsung dengan crankpin atau journal.
Lapisan baja mempunyai bibir pengunci (locking lip) untuk mencegah agar bantalan
tidak ikutberputar, tipe bantalan sisipan ini ada beberapa macam, masing-masing
mempunyai lapisan metal yang berbeda. Umumnya bantalan model sisipan dibuat dari
metal (logam) putih, Kelmet metal atau alumunium.
Tiap bantalan mempunyai tanda nomer bantalan diatasnya, bila akan mengganti
bantalan, gunakan bantalan dengan nomer bantalan yang sama. Gunakan buku
perdoman reparasi untuk mengetahui nomer-nomer bantalan.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 30 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Oli pelumas harus disalurkan dengan cukup untuk mencegah kontak langsung logam
dengan logam, antara fixed bearing dan poros engkol selama berputar pada bantalan,
diperlukan adanya celah yang tepat antara bantalan dan poros engkol untuk membentuk
lapisan oli (oil Film), celah ini disebut celah oli (oil clearance) ukurannya bermacam-
macam tergantung pada jenis mesinnya , tetapi pada umumnya antara 0,002 – 0,06
mm.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 31 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

l. Mekanisme Katup

Puli timing crankshaft dipasang pada ujung poros engkol (crankshaft) dan puli timing
camshaft dipasang pada ujung exhaust camshaft.
Exhaust camshaft digerakan oleh poros engkol melalui timing belt, intake camshaft
digerakan oleh gigi-gigi yang berkaitan pada intake dan exhaust camshaft, jumlah dari
gigi camsahft timing pulley dua kali dari gigi crankshaft timing pulley yang mana sumbu
nok hanya berputar satu kali untuk setiap 2 kali putaran poros engkol.

Bila poros engkol berputar menyebabkan exhaust camshaft juga berputar melalui timing
belt, sedangkan intake camshaft diputarkan oleh exhaust camshaft melalui roda-roda
gigi, bila sumbu nok (camshaft) berputar, nok akan menekan kebawah pada valve lifter
dan membuka katup, bila sumbu nok terus berputar maka katup akan menutup dengan
adanya tekanan pegas. Setiap sumbu nok berputar satu kali, akan membuka dan
menutup katup hisap dan katup buang satu kali pada setiap 2 putaran poros engkol.
Sumbu nok digerakan oleh poros engkol dengan beberapa metode, termasuk timing
gear, timing chain dan timing belt.

1. Model timing gear

Metode ini dipergunakan pada mekanisme katup jenis OHV (Over Head Valve) yang letak
sumbu noknya didalam blok silinder, timing gear biasanya menimbulkan bunyi yang

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 32 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

keras dibandingkan dengan rantai, sehingga mesin bensin model penggerak katup ini
menjadi kurang populer pada mesin bensin jaman sekarang.

2. Model Timing Chain

Model ini dipergunakan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) dan DOHC (Dual Over
Head Camshaft) sumbu noknya terletak diatas kepalasilinder, sumbu nok digerakan oleh
rantai (timing chain) dan roda gigi sprocket sebagai pengganti timing gear. Timing chain
dan roda gigi sprocket dilumasi dengan oli.
Tegangan rantai 9chain tension) diatur oleh chain tensioner, chain vibration (getaran
rantai) dicegah oleh chain vibration damper, sumbu nok yang digerakan oleh rantai
hanya sedikit menimbulkan bunyi disbanding dengan roda gigi (gear driven ) dan jenis
ini amat popular.

3. Model Timing Belt

Sumbu nok (camshaft) digerakan oleh sabuk yang bergigi sebagai pengganti timing
chain, sabuk (belt) selain tidak menimbulkan bunyi dibandingkan denagn rantai, juga
tidak diperlukan pelumasan serta penyetelan tegangan.
Kelebihan lainnya,belt lebih ringan dibandingdengan model lain, oleh karena itu model
ini banyak digunakan pada mesin, belt penggerak sumbu nok ini dibuat dari fiberglass
yang diperkuat dengan karet sehingga mempunyai daya regang yang baik dan hanya
mempunyai penguluran yang kecil bila terjadi panas.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 33 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

m. Sumbu Nok

Sumbu nok (camshaft) dilengkapi dengan sejumlah nok yang sama yaitu untuk katup
hisap dan katup buang, Nok ini membuka dan menutup katup sesuai timing (saat) yang
ditentukan. Gigi penggerak distributor (Distributor Drive Gear) dan Nok penggerak
pompa bensin(fuel pump drive cam) juga dihubungkan dengan sumbu nok.
Sproket dan sebuah puli yang menempel pada ujung sumbu digerakan oleh poros
engkol.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 34 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

n. Pengangkat Katup

Pengangkat katup (valve lifter) adalah komponen yang berbentuk silinder pada mesin
OHV, masing-masing dihubungkan dengan nok yang berhubungan dengan katup melalui
batang penekan (push rod), pengangkatan katup bergerak turun dan naik pada
pengantarnya yang terdapat didalam blok silinder saat sumbu nok berputar dan juga
membuka dan menutup katup.
Mesin yang mempunyai pengangkat katup konvensional celah katupnya harus disetel
dengan tepat, sebab tekanan panas mengakibatkan pemuaian pada komponen kerja
katup, beberapa mesin yang modern ada yang bebas penyetelan celah yaitu dengan
menggunakan pengangkat katup hidrolik dan dalam pengaturan celah katupnya
dipertahankan pada 0 mm setiap saat, ini dapat dicapai dengan hidrolik lifter atau sealed
hydraulik ( terdapat pada mesin tipe OHV ) atau katup last adjuster (terdapat pada
mesin tipe OHC)

o. Batang Penekan

Batang penekan (push rod) berbentuk batang yang kecil masing-masing dihubingkan
pada pengankat katup (valve lifter) dan rocker arm pada mesin OHV, batang katup ini
meneruskan gerakan dari pengangkat katup ke rocker arm.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 35 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

p. Rocker Arm dan Shaft

Rocker arm dipasang pada rocker arm shaft, bila rocker arm ditekan keatas oleh batang
penekan (push rod), katup akan tertekan dan membuka. Rocker arm dilengkapi dengan
skrup dan mur pengunci (lock nut) untuk penyetelan celah katup.
Rocker arm yang menggunakan pengangkat katup hidolik tidak dilengkapi skrup dan
mur penyetalan.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 36 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

q. Sistem Pelumasan

Saat mesin mulai berputar, gesekan yang terjadi natara bagian-bagian mesin akan
menyebabkan hilangnya tenaga dan bagian-bagian mesin tersebut menjadi aus, oli
pelumas melumasi secara kontinyu ke bagian-bagian mesin untuk mencegah keausan,
oli pelumas ini diatur oleh sistem pelumasan mesin.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 37 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Lapisan oli (Oil Film) terbentuk diantara poros dan bantalan yang berfungsi untuk
mencegah kontak langsung, saat poros bergerak lambat pada lapisan olidan tidak
bersinggungan langsung dengan bantalan, gesekan antara dua bagian yang bergerak
tetap ada tetapi hanya kecil sekali.

Fungsi lain oli pelumasan adalah :


1. Oli membentuk lapisan (oil film) mencegah kontak langsung permukaan logam
dengan logam, mengurangi gesekan dan mencegah keausan dan panas.
2. Oli mendinginkan pada bagian-bagian mesin.
3. Berfungsi sebagai seal antara torak dengan lubang dinding silinder.
4. Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin
5. Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.

Oli disalurkan kebagian-bagian mesin yang bergerak dengan beberapa cara, yaitu :
1. Cara sistem tekanan penuh (fully pressured method).
2. Cara percikan
3. Cara kombinasi

Dalam sistem tekanan ini, oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa oli dan
disalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 38 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 39 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

r. Sistem Pendinginan

Pada mesin bahan bakar dibakar didalam silinder untuk merubah dari energi panas ke
tenaga gerak, tapi energi panas yang dihasilkan tidak semuanya dirubah ke dalam
tenaga, hanya kira-kira 25 % energi yang dimanfaatkan secara efektif, kira-kira sebesar
45 % lainnya hilang saat gas buang atau gesekan dan 30 % diserap oleh mesin itu
sendiri.
Panas yang diserap oleh mesin harus dibuang ke udara dengan segera, sebab bila tidak
mesin menjadi terlalu panas dan dapat mempercepat keausan, maka sistem pendingin
dilengkapi didalam mesin untuk pendinginan dan mencegah panas yang berlebihan.
Umumnya mesin didinginkan oleh sistem pendingin udara atau sistem pendingin air,
pendinginan air lebih rumit dan biayanya lebih mahal dibandingkan dengan sistem
pendingin udara, tetapi mempunyai banyak keuntungan yaitu :
1. Lebih aman, sebab rauang bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama air dengan
additive dan anti beku)
2. Peredam bunyi
3. Air pendingin yang panas dapat digunakan sebagai sumber panas untuk pemanasan
udara didalam kendaraan.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 40 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat


kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja / sesama peserta pelatihan

Teman kerja Anda/sesame peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 41 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses


pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-
sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan
peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau
jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini
tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber daftar pustaka dan bacaan yang dapat dipergunakan :

Judul : OPKR 20-001B


Pengarang : IAPSD
Penerbit : IAPSD
Tahun terbit : 2000

Judul : New Step 1


Pengarang : Team Toyota Astra Motor
Penerbit : PT. TAM
Tahun terbit : 1992

Judul : Gasoline & Diesell Engine Vol 1 Step 2


Pengarang : Team Toyota Astra Motor
Penerbit : PT. TAM
Tahun terbit : 1992

Judul : Engine Grup Step 2


Pengarang : Team Toyota Astra Motor
Penerbit : PT. TAM
Tahun terbit : 1992

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 42 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.001.03

5.3. Bahan Dan Peralatan

5.1. BAHAN

1. Oli Mesin SAE 20W-50SF


2. Tali Kipas
3. Three Bond 1104
4. Tutup Radiator
5. Paking/Gasket
6. Bensin/Solar
7. Lap/majun

5.2. PERALATAN

1. kunci momen
2. Kunci set
3. Alat penekan tali kipas
4. Radiator tester
5. Obeng +/-
6. Puller Gauge
7. Thermometer
8. Tongkat pengontrol oli

Judul Modul: Memelihara/Servis Engine dan Komponen-


Komponennya Halaman 43 dari 42
Buku Informasi Versi: 18-05-2006

Anda mungkin juga menyukai