• Dx. Banding : Edema paru kardiogenik, pneumonia difus, perdarahan alveolar, penyakit paru
interstitial akut (misalnya pneumonitis interstitial akutJ, jejas imunologis akut (mis : pneumonitis
hipersensitivitas), jejas toksin (mis. pneumonitis radiasi), dan edema paru neurogenik.
• Komplikasi : Fibrosis paru, pneumotoraks, emboli paru, infeksi akibat pemasangan ventilator
2. BRONKIEKTASIS
• Yaitu Dilatasi jalan napas yang ireversibel dan melibatkan paru-paru lokal atau
difus, dengan gambaran pelebaran alveoli dapat berupa silindris atau tubular,
varicose, atau kistik.
• Etiologi bronkiektasis pada banyak kasus tidak diketahui, kemungkinan
penyebabnya:
• Adanya obstruksi pada jalan napas adanya tumor/kanker (pada lapangan tengah paru)
• Adanya infeksi bakteri, mikobacterium non tuberkulosa pada lapangan tengah paru
• Terjadinya imunodefisiensi HIV
PENDEKATAN DIAGNOSTIK
• Anamnesa : riwayat batuk produktif persisten dgn sputum purulen (infeksi sekunder) /mukoid (tdk
ada infeksi sekunder) jumlah banyak di pagi hari serta berubah posisi tidur. Ada bau mulut tidak
sedap (infeksi sekunder), batuk darah, sesak napas, demam berulang. Perlu cek riwayat pasien
(kelainan kongenital, bakteri/virus pneumonia, pertusis, TB, asma, bronkiektasis).
• Px Fisik : kasus ini ditemukan sianosis, retraksi dinding dada, berkurangnya gerakan dada
daerah yg terkena disertai pergeseran mediastinum akibat bagian paru yg terkena luas ronki,
mengi, jari tabuh disertai demam. Pada kasus berat ditemukan tanda Cor pulmonal kronik /
Gagal jantung kanan.
• Px. Penunjang : Px sputum (kultur & uji sensitivitas antibiotik), imunoglobulin serum (Ig G,A,M), tes
skin prick, bronskoskopi, rontgen thorax, Px faal paru, CT Scan Thorax
• Dx Banding : Bronkitis kronik, Tb Paru, Abses paru, Carsinoma paru, adenoma paru, fistula
bronkopleura
3. FLU BURUNG PENDEKATAN DX
• FIu burung (avian influenza) merupakan penyakit infeksi akibat virus influenza tipe A yang biasa
mengenai unggas.
• Subtipe virus influenza yang Iazim mengenai manusia adalah dari kelompok H1, H2, H3, serta
N1 dan N2 dan disebut sebagai human influenza (H5N1)
• Anamnesa :
• Gejala sistemik mendadk : sakit kepala, demam, mengigil, myalgia, malaise, batuk, radang tenggorok
• Keluhan gastro : diare
• Identifikasi kelompok resiko tinggi : pekerja peternakan/berhubungan dengan hewan unggas/ternak dlm 1
minggu terakhir
• Px Fisik :
• Febris, takipneu, takikardia
• Konjungtivitis
• Ronkhi kasar pada kedua lapang paru
• Px Penunjang :
• Lab darah perifer lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal, kreatin kinase, AGD
• Uji konfirmasi : kultur & identifikasi virus H5N1, serologi (IFA), ELISA
• Radiologi : Rontgen Thorax
• Diagnosa banding : Pneumonia
• Komplikasi : Pneumonia & manifestasi ekstrapulmonal (diare, SSP)
kematian berkaitan dgn disfungsi sistem multipel, gagal jatung, ginjal
4. GAGAL NAPAS
• Yaitu Gagal napas adalah suatu kondisi kegagalan sistem pernapasan pada fungsi pertukaran
gas seperti oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida dari darah vena. Gagal napas juga
didefinisikan tekanan oksigen arteri [Pa Or) <60 mmHg (8,0 kPa) dan/atau tekanan
karbondioksia arteri (Pa C0rl >45 mmHg (6,0 kPa).
• Mekanisme gagal nafas :
PX DIAGNOSTIK
• Diagnosis Gagal Napas :
• Px Penunjang :
• Lab darah, AGD, Rontgen Thorax, PCWP (Tekanan kapiler Paru), EKG, CT (Computed Tomographic)
Angiography thorax, Bronkoskopi.
• Yaitu sekumpulan diagnosis yang disebabkan oleh inhalasi debu, zat kimia, atau
protein. "Pneumokoniosis', merupakan istilah yang digunakan untuk penyakit yang
berkaitan dengan inhalasi debu mineral.
• Keparahan penyakit ini berkaitan erat dengan materi yang dihirup, intensitas, dan
durasi dari paparan terhadap materi tersebut. Bahkan beberapa orang yang
tidak bekerja di industri pun dapat terkena penyakit ini melalui paparan tidak
langsung.
DAFTAR PENYAKIT PARU KERJA :
PENDEKATAN DX :
• Anamnesa : Tempat tinggal pasien, manifestasi pulmonal & ekstra pulmonal, tempo perjalanan
penuakit, kebiasaan merokok, obat2an, riwayat penyakit dulu & komorbid, riwayat penyakit
keluarga, riwayat paparan lingkungan kerja pd waktu yg sama.
• Px Fisik : Auskultasi paru (ronki/crackles) pd kedua basal paru terutama saat akhir inspirasi, jari
tabuh, tanda ekstrapulmonal.
• Px penunjang : Lab darah, uji serologis, rontgen thorax, CT Scan thorax, echocardigrafi, tes
fungsi paru, bronkoskopi, biopsi paru
• Dx banding : Bronkitis kronis, PPOK, fibrosis paru, CA paru
• Komplikasi : Emfisema paru, infeksi Tb laten, PPOK, Ca paru
7. PPOK
PENDEKATAN DX
• Anamnesa : Sesak napas yang diperberat oleh latihan, batuk-batuk
kronis, sputum yang produktil faktor risiko [+J, PPOK ringan dapat
tanpa keluhan atau gejala.
• Px Fisik : laju napas meningkat (>20 x/mnt) bila sesak napas berat
(sianosis dan hipoksia berat), retraksi intercostal. Selain itu ada suara
jantung melemah.
• Px penunjang : Uji spirometri, Rontgen thorax, AGD, uji serum
8. PENYAKIT PLEURA
EFUSI PLEURA
• Efusi pleura adalah akumulasi cairan berlebihan dalam rongga pleura.
PNEUMOTHORAX
• Pneumotoraks adalah akumulasi udara dalam rongga pleura, yang dapat disebabkan oleh 1)
perforasi pleura viseral dan masuknya gas dari paru-paru, 2) penetrasi dinding dada,
diafragma, mediastinum, atau esofagus, atau 3) produksi gas oleh mikroorganisme dalam
empiema.