Anda di halaman 1dari 2

1.

2. Indeks Kapabilitas Proses (Cpk)

Indeks kapabilitas proses (Cpk), mengukur selisih antara dimensi yang diinginkan
dari dimensi yang sebenarnya dari barang atau jasa yang dihasilkan.

Apabila angka Cpk untuk batas spesifikasi atas dan bawah sama dengan 1,0 , maka
variasi proses berada di tengah danprosesnya dikatakan mampu menghasilkan barang
dalam lebih kurang 3 standar deviasinya

Indeks kapabilitas proses (Cpk) dihitung sebagai berikut.

Penerimaan Sampel
Sampling keberterimaan (acceptance sampling) adalah suatu bentuk pengujian yang meliputi
pengambilan sampel acak dari “lot” atau kumpulan produk jadi dan pengukuran sampel itu
terhadap standar yang telah ditentukan. Mengambil sampel lebih ekonomis jika dibandingkan
dengan pemeriksaan 100%. Kualitas dari sampel digunakan untuk menilai kualitas dari
semua barang dalam lot.

Sampling keberterimaan dapat diterapkan baik ketika bahan-bahan tiba di pabrik maupun
pada akhir pemeriksaan, tetapi biasanya digunakan untuk mengendalikan kumpulan produk
masuk yang dibeli.

 Kurva Karakteristik Operasional

Kurva karakteristik operasional ( operating characteristic curve, OC) menjelaskan


seberapa baiknya suatu rencana penerimaan dalam membedakan antara lot yang baik dan
buruk. Kurva terkait dengan suatu rencana tertentu yaitu gabungan antara n (ukuran
sampel) dan c (tingkat penerimaan). Kurva ini dimaksudkan untuk menunjukkan peluang
suatu rencana akan menerima lot dengan tingkat kualitas yang bervariasi.

Kurva OC memperlihatkan sifat dari suatu rencana sampling, termasuk risiko dari
pengambilan keputusan yang salah.

Ada empat konsep dalam kurva karakteristik operasional yaitu:

Tingkat Kualitas Berterima (acceptance quality level, AQL) adalah tingkat kualitas
paling buruk yang masih dapat diterima. Dengan kata lain, kita hanya ingin menerima
lot dengan tingkat kualitas seperti itu atau lebih baik, dan tidak mau menerima yang
lebih rendah. Apabila tingkat kualitas berterimanya adalah 20 barang cacat dalam lot
yang terdiri atas 1.000 barang, maka AQL adalah 20/1.000 = 2% cacat.

Persen Cacat Toleransi Lot (lot tolerance percent defective, LTPD) adalah tingkat
kualitas dari lot yang dianggap jelek. Kita akan menolak lot yang mempunyai tingkat
kualitas seperti ini atau tingkat kualitas yang lebih jelek. Apabila disepakati bahwa
tingkat kualitas yang tidak dapat diterima adalah 70 barang cacat setiap 1.000, maka
nilai LTPD – nya adalah 70/1.000 = 7% cacat.

Risiko Produsen (a) adalah peluang suatu “lot yang baik” ditolak oleh konsumen. Ini
adalah risiko bahwa sampel acak menghasilkan perbandingan jumlah cacat yang jauh
lebih besar dari populasi seluruh barang dalam lot. Suatu lot dengan tingkat kualitas
AQL yang dapat diterima masih mempunyai kemungkinan untuk ditolak sebesar a.
Rencana sampling biasanya dirancang dengan risiko produsennya ditetapkan pada a =
0,05 atau 5%.

Risiko Konsumen (b) adalah peluang lot yang “buruk” diterima oleh konsumen. Ini
adalah resiko bahwa sampel acak menghasilkan perbandingan jumlah cacat yang lebih
rendah daripada populasi barang dalam lot secara keseluruhan. Nilai resiko konsumen
yang umum dalam rencana sampling adalah b = 0,10 atau 10%.

 Kualitas Rata –Rata Saat Ini

Pada kebanyakan rencana sampling, ketika suatu lot ditolak, keseluruhan lot tersebut
akan diperiksa dan semua barang yang cacat akan diganti. Metode penggantian ini
akan meningkatkan rata-rata kualitas keluaran dalam hal nilai persen cacatnya.

Berikut ini persamaan untuk rata-rata kualitas keluaran (AOQ):

Nilai maksimum AOQ menunjukkan rata-rata persen cacat yang tertinggi atau rata-
rata kualitas terendah untuk rencana samplingnya. Nilai ini dinamakan rata-rata
kualitas keluaran ( average outgoing quality limit – AOQL).

Sampling keberterimaan bermanfaat dalam menyaring lot yang masuk. Ketika barang
yang cacat diganti dengan yang baik, sampling keberterimaan akan membantu
meningkatkan kualitas lot dengan mengurangi nilai persen cacat keluarannya.

Anda mungkin juga menyukai