Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Ny I

DENGAN DIAGNOSA MEDIS ISK


DI RUANG MAWAR RSUD TAMIANG LAYANG

OLEH
RADEN HENDRI GERHONOTO
NIM. 113063J118051

PROGRAM PROFESI NERS NON REGULER


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2018

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Ny I
DENGAN ISK DI RUANG MAWAR RSUD TAMIANG LAYANG

A. PENGKAJIAN
Ruang / Kamar : MAWAR/K4
Tanggal Masuk RS : 18-10-2018
Tanggal Pengkajian : 19-10-2018
1. Identitas Pasien
a. Nama :NY I
b. Tempat Tanggal Lahir :T.T
c. Umur :55 TH
d. Jenis kelamin :P
e. Pendidikan :SMA
f. Pekerjaan :IRT
g. Agama :K
h. Suku/Bangsa :DAYAK MAANYAN
i. Alamat :T.T
j. Diagnosa Medis :ISK
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama :nyeri area perut kuadran kanan bawah
b. Riwayat Penyakit Sekarang:Satu bulan yang lalu pasien ada mask rs dengan
keluhan yang sama nyeri perut kuadran kanan bawah,pada tanggal 17- 10 -
2018 klien ada mengeluh sakit pert kuadran kanan bawah namun masih bisa
menahan,pada pukul 05.30 wib klien tidak bisa menahan lagi dan masuk
igd pada pkl 05.56 wib,Tx Rl infuse 20 tpm,keterolak 1amp/24 jam,inj
ranitidine 1 amp/12 jam,inj ondancentron 1amp/now pkl 06.00 wib
c. Riwayat Penyakit Dahulu : klien mengatakan riw Dm dri 10 tahun yang
lalu,ibu klien dan bapak riw DM,post op batu ginjal dan kista 2013,post op
katarak mata kanan 2016.
d. Riwayat Penyakit Keluarga (dilengkapi genogram):
e. Riwayat Sosial :Klien mengatakan riwayat kehidupan sosial
tidak ada masalah,klien rutin melakukan kegiatan sosial di lingkungan
keluarga separti : kebaktian keluarga,arisan, kegereja setiap minggunya dll
3. Keadaan Umum
a. Kesadaran : Compos mentis Gcs 15 M6 V5 E4
b. Tanda-tanda Vital : Td 130/80 N 80 T 38 ,RR 20
c. Pengukuran BB dan TB : 44 kg Tb 150

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


4. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe):
No Area Fisik Hasil pemeriksaan Analisa
1 Kepala I:Inspeksi: Terlihat tidak ada Normal
kelainan bentuk,tidak mengeluh
pusing,rambut warna
hitam,sebagian berhuban,keadaan
bersih
P:Palpasi :
tidak berketombe,tidak ada
masa,tidak ada krevitasi,tidak ada
nyeri tekan

2 Mata Inspeksi Normal


Berkacamata,visus kanan min250
kiri min 275,lapang pandang
minus,bentuk semetris
Palpasi :
konjungtiva normal,tidak ada
perdarahan dan odem
palpebra,pupil isokor,

3 Telinga Inspeksi : Normal


Bentuk semetris,warna sama
dengan bagian tubuh lainnya,posisi
sejajar,perdarahan
Palpasi :
massa tidak ada,tidak ada nyeri
saat palpasi,tidak ada gangguan
pendengaran

4 Hidung Inspeksi Normal


Bentuk normal,perdarahan tidak
ada
Palpasi :
tidak ada nyeri takan
5 Mulut Inspeksi : ,
Warna bibir normal,mukosa bibir
lembab,gigi utuh bagian muka,gusi
normal,tidak ada pembengkakan
tonsil,tidak ada sakit
teggorokan,tidak ada gangnguan
bicara
6 Leher Inspeksi :
Tidak ada kekakuan pada leher
tidak ada JVD,tidak ada deviasi
trakea
Palpasi :
tidak ada nyeri tekan dn
pembesaran kelenjar limfe

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


7 Dada I:Inspeksi, Normal
(Jantung & Bentuk dada normal,warna kulit
Paru) dada sama dengan warna kulit
bagian lainnya
tidak ada lesi pada dada,ekspansi
dinding dada semetris
P:Palpasi,
massa normal,tidak ada
krepitasi,nyeri tekan
P:Perkusi,
pada perkusi terdengar pekak,batas
jantung normal ,suara nafas sonor
A:Auskultasi
suara jantung S1 dan S2 lup dup,
8 Abdomen Inspeksi Nyeri tekan pada
Bentuk normal tampak kuadran kanan bawah
stretmat,tidak asites,tidak ada lesi
pada bagian abdomen
Auskultrasi
bising usus 5 s/d 35 x/mnt,
Palpasi
tidak ada penenggangan pada
dinding abdomen,nyeri tekan pada
arean kuadran kanan bawah,tidak
ada massa
Perkusi
pada perkusi terdengar tympani
9 Ekstremitas Inspeksi Normal
(atas & Tidak ada tanda-tanda
bawah) krevitasi,kontraktur,deformitas
Palpasi
kekuatan otot normal,tidak ada
edema
10 Kulit Inspeksi Normal
Ada jaringan parut/koloid pada
daerah punggung post operasi
lipom dan di perut bagian perut
post operasi batu ginjal
Palpasi
Teraba jatinagna parut pada perut
dan punggung bekas operasi
(Pemeriksaan Saraf atau pemeriksaan khusus lainnya dapat ditambahkan)

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


5. Pengkajian Pola Kesehatan
a. Persepsi Persepsi Kesehatan dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan sempat tidak menerima dengan penyakit yang di
terimanya pada tahun pertama dan pada kahirnya klien menerima dan
sering control ke klinik untuk berobat dan memiliki alat pemeriksa
gula dan tekanan darah,bila sakit klien berobat ke klinik dokter
b. Pola Nutrisi Metabolik
Jenis makan di rumah sesuai diet diabet rendah karbo,rendah gula,klien
sering menggunakan diabetasol,beras merah,nasi jagung,di rumah
sakit,sesuai makanan rumah sakit bubur frekuensi 3 sampai 4 x,porsi 1
piring,
c. Pola Eliminasi
Buang air besar normal,frekuensi 1 – 2x,warna kuning lembek,tidak
ada kesulitan saat bab,buang air kecil sering ( 5-7 x) warna kning
jernih,tidak ada kesulitan
d. Pola Aktivitas dan Latihan

NO AKTIVITAS SMRS (SKOR) MRS (SKOR)


1 Makan/Minum 0 0
2 Mandi 0 0
3 Berpakaian/berdandan 0 0
4 Toileting 0 0
5 Berpindah 0 0
6 Berjalan 0 0
7 Naik tangga 0 0
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain
4 = tidak mampu
Alat bantu : tongkat/splint/brace/kursi roda/pispot/walker/kacamata/dan lain-lain:
e. Pola Tidur dan Istirahat

NO Kegiatan SMRS MRS


1 Tidur siang Jam 13.00 s/d 15.00 Jam 13.00 s/d 15.00
Nyaman Nyaman
2 Tidur malam Jam 20.00 s/d 03.00 Jam 20.00 s/d 03.00
Nyaman Nyaman
3 Kebiasaan Ada Ada
sebelum tidur Ket :berdo,a Ket :berdo,a
4 Kesulitan tidur Tidak Ada Tidak Ada
Upaya mengatasi:

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


f. Pola Kognitif dan Persepsi Sensori
Keadaan mental relative stabil,penyelesaian masalah di selesaikan
dengan cara komunikasi dan diskusi
g. Pola Konsep Diri
Konsep diri mengenai kecemasan tentang masalah yang di alami klien
sudah dapat menerima dan menjaga penyakitnya denga cara rutin
control dan memeriksakan diri
h. Pola Peran dan Hubungan
Sebagai istri dan ibu rumah tangga,masalah peran hub selama sakit
tidak ada,
i. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Masalah seksual selama sakit tidak ada
j. Pola Mekanisme Koping
Klien mengatakan bila terjadi masalah dengan dirinya dia
mengkomunikasikan dengan suami dan keluarga
k. Pola Sistem Nilai Kepercayaan
Klien mengatakan tidak ada yang bertentangan dengan keagamaan
antara penyakit dan keyakinan
(Pengkajian data sebelum sakit, keadaan saat ini, dan Masalah)

B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Hari/Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Analisa
Kamis/18- Hb 12,5 g/dl Normal
10-2018
Leuko 12.200 3.200- 10.000 Terjadi infeksi
mm saluran kemih
di tandai
dengan
peningkatan
leokosit
Led 5 mm/jam L< 15 P<20 Normal
Segmen 73% 37-73 Normal
Limposit 21% 15-45 Normal
monosit 6% 0-10 Normal
Eritrosit 4,16 juta 4,4 juta- 5,6 Normal
juta
Mcv 92 80-100 Normal
Mch 30 28-34 Normal
Mchc 33 32-36 Normal
Trombosit 246.000 170.000 – Normal
/mm 38.0000
Hematorit 38 pg 28-34 Menandakan
jumlah oksigen
rendah,atau
klien dalam
keadaan kurang

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


cairan
gds 147 110 – 115 Normal
Kimia urin normal Normal
Sedimen urin
Eritrosit 2-3 / lpb 0-3 lpb Normal
Leukosit 16- 18 lpb 0-4 /lpb Terjadi infeksi
saluran kemih
di tandai
dengan
peningkatan
leokosit di urin
epitel + /lpb Normal

C. MEDIKASI

Nama Indikasi Kontraindikasi Cara Kerja Efek Samping Konsider


Obat asi
Perawat
Keterol Obat untuk  Durasi Menghambat  Nyeri Setelah
ak mengatasi terapi > 5 enzim siklo – dada,lemas,se pemberia
nyeri hari oksigenasi 1 sakmasalah n
sedang  Tidak untuk dan 2 ( COX penglihatan keterolak
hingga berat nyeri kronis -1 dan COX - atau nyeri
atau minor 2 ),yang di keseimbanga pada
 Operasi butuhkan n pasien
besar dalam  Bab hitam berkuran
 Gang ginjal sintesis  Demam,sakit g,lihar
berat prostaglandin tenggorokan. hasil
 Ulkus ,prostagalndi  Sakit perut reaksi
peptikum n merupakan ,mual setelah
 Resiko mediator muntah,sakit penyunti
perdarahan nyeri pada kepala kan
inflamasi,ket keterolac
erolak terhadak
memiliki efek pasien
anti inflamasi
minimal pada
dosis yang di
gunakan
sebagai
analgetik
Ranitidi Pengobatan  Riwayat Menurunkan  Nyeri Setelah
ne sakit maag elergi produksi dada pemberia
dan luka ranitidine asam  Demam n
lambung  Ibu lambung nafas ranitidine
menyusui dengan cara pendek evaluasi

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


 Pada memblik  Batuk dengan reaksi
penderita langsung sel lender hijau elergi
gagal ginjal penghasil atau dingin dan tanda
asam  Detak –tanda
lambung jantung lainnya
lambat atau sebagai
cepat efek
 Bermasalah samping
dengan
penglihatan
 Demam ,sakit
tenggorokan
Ondanc Penanganan Pasien Menghambat  Sakit kepala Klien
entron mual hipersensitipita y aktivitas dan pusing tampak
4 mg muntah s terhadap eferen- eferen  Mudah tidak lagi
yang di ondancentron vagal mengantuk muntah
akibatkan dan ibu hamil sehingga  Kepanasan dan
oleh menekan  Pusing ketika pantau
kemoterapi, terjadinya berdiri reaksi
radioterapi reflek muntah  Mudah yang
dan yang lelah,konstip mungkin
lainnya asi,sakit perut timbul
sebagai
efek
samping
Gitas Obat untuk  Glukoma Bekerja paa  Sembelit Nyeri
/12 jam mengatasi  Hipertropi saraf serabut  Alergi pada
nyeri dan prostat paska  Kulit perut
kejang pada  Retensio ganglion memerah pasien
perut urine, kolinergik  Sesak nafas hilang,kli
 Ibu hamil sebagai  Kulit dan en
dan antispasmodi mulut kering tampak
menyusui k pada tenang.pa
 Usia lanjut traktus ntau
 Ilius gastrointestin reaksi
paralitik al ynag efeksamp
bkerja ing
meredam lainnya
keram perut
dan nyeri
pada perut
Omz/12 Sebagai Hipofosfatemi Membentuk  Mulut Pre :
jam perawatan a,reaksi lapisan kering - Mengkaj
radang elergi,dispungs pelindung di  Gangguan i riwayat
lambung i ginjal yang atas pencernaan alergi.
dan kondisi parah ulkus,dan  Mual \ - Menggu
lainnya menurunkan  Sembelit nakan
kadar asam  Diare prinsip
lambung  Demam 12 benar
dalam

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


 Gejala flu pemberi
an obat.
- Menjela
skan
efek
samping
obat.

Nuclar Sebagai Hipofosfatemi Membentuk  Mulut Pre :


perawatan a,reaksi lapisan kering - Mengkaj
radang elergi,dispungs pelindung di  Gangguan i riwayat
lambung i ginjal yang atas ulkus, pencernaan alergi.
dan kondisi parah  Mual \ - Menggu
lainnya  sembelit nakan
prinsip
12 benar
dalam
pemberi
an obat.
- Menjela
skan
efek
samping
obat.

Ciprofl Sebagai - Wanita hamil Antibiotic - Diare Pre :


oxacin antibiotic - Hepatitis yang di - Mual – - Mengkaj
spectrum - Riwayat gunakan mual i riwayat
luas pada elergi untuk infeksi - Sakit kepala alergi.
pasien - Riwayat bakteri,sepert - Sering - Menggu
,golongan jantung i infeksi buang gas nakan
kuinolon - Riw kejang saluran prinsip
- Hipersensitif kemih,pencer 12 benar
naan,infeksi dalam
mata,menular pemberi
dan seksual an obat.
- Menjela
skan
efek
samping
obat.

Post :
- Observa
si efek
samping
obat.
- Observa

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


si efek
terapi
obat.
Observas
i tanda-
tanda
alergi
Pct Sebagai  Alergi pct Sebagai  Ruam atau Pre :
obat  Gangguan inhibitor bengkak - Mengkaj
analgetik fungsi hati prostaglandin  Hi[potensi i riwayat
dan  Gangguan yang lemah  Kerusakan alergi.
antiperetik fungsi jadi cara hati dan - Menggu
ginjal kerjanya ginjal nakan
serius menghalangi prinsip
 Shock produksi 12 benar
 Gizi prostaglandin dalam
buruk yang pemberi
merupakan an obat.
bahan - Menjela
kimiayang skan
terlibar dalam efek
transmisipesa samping
n rasa sakit obat.
ke
otak,dengan Post :
mengurangi - Observa
produksi si efek
prostaglandin samping
pct obat.
mengurangi - Observa
rasa si efek
sakit,nyeri,da terapi
n demam obat.
Observas
i tanda-
tanda
alerg
Norage Untuk Ibu hamil Suatu  Diskaria Pre :
s perawatan derivate  Hipersensiti - Mengkaj
rasa metansulfona pitas i riwayat
sakit,dema t aminipirin  Demam alergi.
m dan pengaruhnya  Syok - Menggu
kondisi terhadap  menggigil
lainnya susunan sraf nakan
pusatdan prinsip
perifer 12 benar
bekerja pada dalam
hipotalamus pemberi
dan secara an obat.
perifer

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


menghambat - Menjela
pembentukan skan
prostaglandin efek
di tempat
samping
inbflamasi
obat.

Post :
- Observa
si efek
samping
obat.
- Observa
si efek
terapi
obat.

Observas
i tanda-
tanda
alerg

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


D. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS : Inflamasi dan peningkaan Nyeri akut
 Klien mengatakan aktivitas penyakit
nyeri perut pada ↑
kuadran kanan Mikroorganisme
bawah berkembang ( Escherichia
 Klien mengatakan coli,
nyeri seperti di pseudomonas,enterobacter
tusuk- tusuk ↑
Adanya hambatan pada
DO : aliran urin
 Klien tampak Sisa urin pada kandung
meringis saat kemih
kesakitan ↑
 Ttv : Td 130/80 N Mobilitas menurun
105 , RR 20 T 38 ↑
 Skala nyeri 6 9 Nutria kurang baik/system
sedang ) imun menurun
 P ( penyebab
):isk,infeksi˅
 Q ( kualitas ) :
nyeri seperti di
tusuk
 R ( ragio ) : di perut
bawah kuadran
kanan bawah
 S ( skala ) nyeri
sedang ( 6 )
 T ( time ) kadang –
kadang.
Peningkatan metabolisme Hipertermi
DS : akibat bakteri berkembang
 Klien mengatakan pada kandung kemih
badannya panas ↑
DO : Adanya hambatan pada
 Suhu tubuh pasien aliran urin
T 38 ⁰C Sisa urin pada kandung
 Klien tampak kemih
menggigil dan ↑
berkeringat Mobilitas menurun
 Badan teraba panas ↑
 Leuko 12.200 mm³ Nutria kurang baik/system
imun menurun

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa Keperawatan: nyeri akut b/d inflamasi dan peningkaan aktivitas penyakit ditandai.klien mengeluh nyeri daerah perut kuadran
kanan bawah
Hasil yang Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
diharapkan Nic
Setelah di Mandiri Mandiri
lakukan 1. Penilaian nyeri secara 1.mengkaji nyeri secara 1. Menilaian nyeri secara S:
perawatan konprehensif di mulai dari konprehensih membantu konprehensif di mulai dari - klien
selama 2x 10 lokasi,karakteristik,durasi, mengetahui lokasi,karakteristik,durasi, mengatakan
jam di harapkan frekuensi intensitas dan penyebab,kualitas,regio,skala dan frekuensi intensitas dan nyeri
nyerinya teratasi penyebab atau P,Q,R,S,T waktu nyeri penyebab atau P,Q,R,S,T berkurang
dengan kreteria 2. Kurangi factor presipitasi Pkl 11.00 wib O:
hasil ; nyeri ( faktor infeksi ) 2.membantu mengurangi penyebab 2. Mengurangi factor - klien tampak
 Sekala 3. Berikan tindakan nyaman, presipitasi nyeri ( faktor rilek
nyeri 0 – 3 seperti pijatan punggung, 3. meningkatkan relaksasi, infeksi ) - klien tampak
 Wajah lingkungan istirahat menurunkan tegangan otot Pkl 11.30 wib bisa
klien tidak 4. Bantu atau dorong 3. Memberikan tindakan beristirahat
meringis penggunaan nafas 4. membantu mengarahkan kembali nyaman, seperti pijatan - TTV :
 Klien tidak berfokus perhatian dan untuk relaksasi otot punggung, lingkungan TD : 110/70
memegang 5. Berikan perawatan 5. untuk mencegah kontaminasi istirahat N : 70
daerah perineal uretra 13.00 wib RR : 18
nyeri 6. Catat lokasi, lamanya 6. membantu mengevaluasi tempat 4. Membantu atau dorong T : 37
intensitas skala (1-10) obstruksi dan penyebab nyeri penggunaan nafas A : masalah
penyebaran nyeri. berfokus relaksasi dan teratasi
7. Pantau haluaran urine 7. untuk mengidentifikasi indikasi distraksi pkl 14.30 sebagian
terhadap perubahan kemajuan atau penyimpangan dari 5. Memberikan perawatan
warna, bau dan pola hasil yang diharapkan perineal P : lanjutkan
berkemih, masukan dan 6. Mencatat lokasi, lamanya intervensi
haluaran setiap 8 jam dan intensitas skala (1-10) selanjutnya
pantau hasil urinalisis penyebaran nyeri.pkl
ulang 14.00 nyeri skala sedang 6
7. Mempantau haluaran

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


Kolaborasi Kolaborasi urine terhadap perubahan
1. Konsul dokter bila: 1. Temuan- temuan ini dapat warna, bau dan pola
sebelumnya kuning memeberi tanda kerusakan jaringan berkemih, masukan dan
gading-urine kuning, lanjut dan perlu pemeriksaan luas haluaran setiap 8 jam dan
jingga gelap, berkabut pantau hasil urinalisis
atau keruh. Plak ulang
berkemih berubah, Kolaborasi
sering berkemih dengan 1. Konsul dokter bila:
jumlah sedikit, perasaan sebelumnya kuning
ingin kencing, menetes gading-urine kuning,
setelah berkemih. Nyeri jingga gelap, berkabut
menetap atau bertambah atau keruh. Plak
sakit berkemih berubah,
2. Berikan analgesic sering berkemih
sesuai kebutuhan dan dengan jumlah sedikit,
evaluasi perasaan ingin
keberhasilannya kencing, menetes
setelah berkemih.
Nyeri menetap atau
bertambah sakit
2. Berikan analgesic
sesuai kebutuhan dan
evaluasi
keberhasilannya

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


Diagnosa Keperawatan: hipertermi b/d inflamasi dan peningkaan aktivitas penyakit ditandai.klien mengeluh demam,T 38 ˚C
Hasil yang Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
diharapkan Nic
Setelah di Mandiri Mandiri Mandiri
lakukan 1. Monitor suhu sesering 1.mengkaji suhu tubuh secara 1. Monitor suhu sesering S:
perawatan mungkin konprehensih membantu mungkin - klien
selama 2x 10 2. Monitor warna dan mengetahui penyebab dan 2. Monitor warna dan suhu mengatakan
jam di harapkan suhu kulit penanganan kulit demam
Thermoregulati 3. Monitor tekanan darah, 2.mengetahui perubahn terjadi bila 3. Monitor tekanan darah, berkurang
stabil nadi, RR suhu meningkat nadi, RR O:
Dengan kriteria 4. Monitor IWL 3.membantu mengurangi penyebab 4. Monitor IWL - klien tampak
hasil : 5. Monitor intake output dan kemungkinan terjadi 5. Monitor intake output rilek
1. Suhu tubuh 6. Berikan antipiretik penyimpangna abnormal 6. Berikan antipiretik - klien tampak
dalam 7. Kompres pasien pada 4.mengetahui balan cairan masuk 7. Kompres pasien pada bisa
rentang lipat paha, aksila dan keluatr setelah terjadi lipat paha, aksila beristirahat
normal hipertermi - TTV :
2. Nadi, RR 5. untuk mencegah kekuranngan TD : 110/70
dalam Kolaborasi cairan berlebih Kolaborasi N : 70
rentang Monitor lab:WBC, Hb, Hct 6. membantu mengurangi Monitor lab:WBC, Hb, Hct RR : 18
normal peningkatan suhu tubuh T : 37
3. Tidak ada 7. untuk mengurangi peningkatan Kolaborasi A : masalah
perubahan suhu tubuh dan katalisator Memonitor dan berkolaborasi teratasi
warna kulit lab sebagian
Kolaborasi
1. Temuan- temuan ini dapat P : lanjutkan
memeberi tanda penyimpangan intervensi
normal dan abnormal sebagai selanjutnya
penunjang diagnosa dan pemberian
terapi

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners
F. CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal/Pukul Catatan Perkembangan Paraf
(SOAPIE)
Jum, at 19 Oktober S: klien mengatakan nyeri berkurang
2018 Dan tidak demam
O:
- klien tampak rilek
- klien tampak bisa beristirahat
- TTV :
TD : 110/70
N : 70
RR : 18
T : 37
A:masalah teratasi sebagian

P:lanjutkan interpensi penkes pasien pulang

Hari/Tanggal/Pukul Catatan Perkembangan Paraf


(SOAPIE)
Sabtu 20 opktober S:klien mengatakan sudah mengerti tentang
2018 penanganan nyeri dan demam bila
berulang
O:
- keadaan umum pasien baik
- TTV : TD 110 /70, N 70, RR 18 T 36
- skala nyeri berkurang 2

A:masalah teratasi

P:lanjutkan interpensi persiap[an pasien


pulang

I:pulang

E:pasien pulang

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners


DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo Aru, dkk (2009). Perawatan medikal bedah (suatu pendekatan proses
keperawatan). Bandung.
Waspadji, dkk (2010) .Buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan
kriteria hasil NOC.
Huda amin, dkk (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan Diagnosis Medis
dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2. Jogjakarta.

Arief Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Penerbit Media Aesculapius
FKUI.
Brunner dan Suddarth. 1997. “ Keperawatan Medikal Bedah” Edisi 8. Jakarta: EGC
Marylin E. Doengoes. 2000. “Rencana Asuhan Keperawatan” Jakarta: EGC.
Nurs.Nursalam. 2006.Asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistem perkemihan.
Jakarta: Salemba Medika
Price, Sylvia. 1995. “Patofisiologi, Konsep Proses Penyakit ”. Jakarta: EGC.
Susan Martin Tucker et. all, 1998. Standar Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
Suharyanto,Toto. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: Trans info Media.
Tambayong dr.Jan. 2000. Patofisiologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC.

Stase KMB Koordinator: T. Adi Kresna, S. Kep., Ners

Anda mungkin juga menyukai