Supervisi
1. Supervisi sudah 1. Terciptanya 1. Mengusulkan adanya 1. Adanya penilaian Minggu ke
berjalan namun penilaian yang penilaian yang jelas yang jelas dan II
penilaian terhadap jelas mengenai mengenai supervisor. baku mengenai
supervisi masih supervise sesuai supervisor
belum jelas. standar yang
telah ditetapkan.
2. (M4) Mutu
1. Kurangnya 1. Anak di bawah 7 1. a. Menjelaskan secara lisan 1. Adanya pamflet di
kesadaran keluarga tahun tidak ada megenai bahaya anak di setiap ruangan
pasien terhadap dalam ruangan bawah umur 7 tahun mengenai larangan
bahaya kesehatan perawatan. masuk ke dalam ruang anak di bawah 7
pada anak dibawah perawatan. tahun tidak ada
umur yang dibawa b. Membuat pamlet di dalam ruangan
ke lingkungan setiap ruangan. perawatan.
rumah sakit 2.a. Keluarga
pasien dapat
2. Kurangnya inisiatif 2. Keluarga pasien 2. a. Mengajarkan cara menyeka
dari keluarga dalam dapat mandiri menyeka pasien yang pasien secara
melakukan personal dalam benar. mandiri.
hygiene secara memberikan b. Mengajarkan cara oral b. Keluarga
mandiri terhadap personal hygiene hygiene yang benar. pasien dapat
klien. terhadap pasien. oral hygiene
pasien secara
mandiri.
3.a.Jumlah linen
sesuai dengan
3. Masih ada pasien 3. Semua tempat 3. a. Mengusulkan standar DepKes.
yang tidak mendapat tidur pasien penambahan pengadaan b.Semua bed tempat
linen dalam ruangan mendapat linen. linen. tidur mendapat
98
perawatan linen.
b. Memasang linen pada
tempat tidur pasien yang
tidak terpasang linen.
96
NO Kegiatan Tanggal
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4
Orientasi ruangan
1
dan perkenalan
Pembentukkan
2 struktur organisasi
kelompok
Pembagian tugas
3
perindividu
Pengumpulan data
4
ruang Berlian
Analisa situasi
5 dan perumusan
masalah
Penyusunan
6
program kerja
Penyusunan
laporan seminar
7
ruang perawatan
medical bedah
Konsul laporan
manajemen
8
dengan
pembimbing lahan
Konsul dengan
9 pembimbing
akademik
Pembuatan
10 undangan seminar
manajemen
97
Pembagian
11
undangan seminar
Pelaksanaan
seminar
12
manajemen
keperawatan
Perbaikan
proposal yang
13
telah
diseminarkan
Penyusunan
jadwal dinas dan
rancangan
14
pembagian peran
dalam penerapan
SP2KP
Penyusunan
format pengkajian
15 khusus ruangan
Bedah Umum dan
sistem
dokumentasi
askep
Penyusunan
format dan
16
perencanaan
sentralisasi obat
Penyusunan
17 format kegiatan
harian
Penyusunan
18 format timbang
terima
19 Penyusunan
98
proposal prosedur
timbang terima
Penyusunan
20 proposal ronde
keperawatan
Pelaksanaan role
21 play di ruang
bedah umum
Penerapan SP2KP
(aplikasi peran,
pendelegasian
22
tugas, proses
pendokumentasian
keperawatan)
Latihan
pelaksanaan
23 timbang terima
setiap kali
pergantian shift
Penyelenggaraan
24 rotasi dinas
selama 24 jam
Pelaksanaan
25 sentralisasi obat
setiap shift dinas
Pelaksanaan
timbang terima
26
dan ronde
keperawatan
Keterangan 5 6 7 8 9 10 11 12 13
99
Pelaksanaan role
play di ruang
bedah umum
Penerapan SP2KP
(aplikasi peran,
pendelegasian
tugas, proses
pendokumentasian
keperawatan)
Latihan
pelaksanaan
timbang terima
setiap kali
pergantian shift
Penyelenggaraan
rotasi dinas
selama 24 jam
Pelaksanaan
sentralisasi obat
setiap shift dinas
100
Pelaksanaan
timbang terima
dan ronde
keperawatan
27 Evaluasi proses
penerapan model
keperawatan
Evaluasi proses
28
sentralisasi obat
Evaluasi akhir
29 penerapan model
keperawatan
Persiapan dan
pelaksanaan hasil
30
akhir manajemen
keperawatan
Penyelesaian
31
laporan akhir
32 Seminar
manajemen
101
Sedangkan konsep untuk metode SP2KP tim-primer ini, yaitu perawat primer sebagai perawat
professional harus mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan serta mengerti pentingnya
komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin. Perawat associete harus
menghargai kepemimpinan supervisor/perawat primer. Dan peran kepala ruangan penting dalam
model modivikasi tim-primer. Model modifikasi tim-primer akan berhasil baik bila didukung oleh
kepala ruangan.
Kepala Ruangan
Supervisor
4. Timbang Terima
Timbang Terima merupakan cara menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan
dengan keadaan klien baik dari perawat malam ke perawat pagi atau perawat pagi ke perawat siang.
Tujuan timbang terima adalah sebagai berikut :
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien terakhir.
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah dilakukan dalam asuhan keperawatan pada pasien.
c. Menyampaikan permasalahan keperawatan pasien yang masih ada dan yang sudah terselesaikan.
d. Menyampaikan hal-hal penting yang harus ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya.
e. Menyusun rencana untuk dinas berikutnya.
Timbang Terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan atau tulisan. Timbang terima yang
baik bila semua perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara kontinu dan dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi perawat, kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim perawat.
Ketentuan dalam timbang terima itu adalah sebagai berikut :
a. Dilaksanakan pada setiap pergantian shift
b. Dipimpin oleh perawat primer sebagai penanggung jawab.
c. Dikuti perawat, mahasiswa dinas yang telah maupun yang akan berdinas.
d. Terdapat unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.
e. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, menggambarkan keadaan klien saat
ini dan tetap menjaga kerahasiaan pasien
f. Timbang terima yang dilakukan harus berorientasi pada permasalahan keperawatan, rencana,
tindakan dan perkembangan kesehatan pasien.
104
Diskusi di nurse station (karu, perawat primer, staff perawat) kondisi pasien
Deskripsi:
Timbang terima meliputi teknik timbang terima, pembuatan alat sarana, penentuan materi
timbang terima dan pendokumentasian hasil timbang terima.
105
Nurse Station
Rencana Tindakan
MASALAH
1. TERATASI
2. BELUM TERATASI
3. TERATASI SEBAGIAN
4. MUNCUL MASALAH BARU
5. Discharge Planning
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan pelayanan
kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun
dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke
lingkungannya. Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai discharge
planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang
berhubungan untuk mengidentifikasi masalah actual dan potensial, menentukan tujuan dengan atau
bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara
individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan
mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan. Tujuan discharge planning adalah meningkatkan
kontinuitas perawatan, meningkatkan kualitas perawatan dan memaksimalkan manfaat sumber
pelayanan kesehatan. Discharge Planning dapat mengurangi hari rawatan pasien, mencegah
kekambuhan, meningkatkan perkembangan kondisi kesehatan pasien dan menurunkan beban
perawatan pada keluarga dapat dilakukan melalui Discharge Planning ( Naylor, 1990 ).
Bagi Pasien :
- Dapat memenuhi kebutuhan pasien
- Merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari proses perawatan sebagai bagian yang aktif dan
bukan objek yang tidak berdaya.
- Menyadari haknya untuk dipenuhi segala kebutuhannya
- Merasa nyaman untuk kelanjutan perawatannya dan memperoleh support sebelum timbulnya
masalah.
107
Bagi Perawat :
- Merasakan bahwa keahliannya di terima dan dapat di gunakan
- Menerima informasi kunci setiap waktu
- Memahami perannya dalam system
- Dapat mengembangkan ketrampilan dalam prosedur baru
- Memiliki kesempatan untuk bekerja dalam setting yang berbeda dan cara yang berbeda.
- Bekerja dalam suatu system dengan efektif.
PP
Pra
Discharge
Planning Identifikasi Pasien
Evaluasi
Post pelaksanaan
Discharge Planning
Follow Up
108
Keterangan :
a. Tugas Kepala Ruangan/Supervisor:
1) Menerima pasien baru
2) Menentukan estimasi lama perawatan
b. Tugas Perawat Primer :
1) Membuat rencana discharge planning
2) Mengidentifikasi pasien
3) Mempersiapkan pasien:
Kontrak waktu
Obat-obatan yang dibutuhkan pasien
Mempersiapkan rencana kontrol pasien
Menyediakan format discharge planning
Membuat leaflet
Melakukan tindakan berupa diskusi dan demontrasi
Memberikan pendidikan kesehatan
Melakukan evaluasi
Mendokumentasikan discharge planning
Melakukan follow up
c. Tugas Perawat Asosiate :
Melaksanakan agenda discharge planning ( pada saat perawatan dan di akhir perawatan)
Strategi yang diusulkan berdasarkan pengkajian dan analisis SWOT adalah meningkatkan
pengelolaan sarana dan prasarana yang ada seperti mulai mengoptimalkan penggunaan stok-stok
barang yang ada digudang serta mengusulkan untuk penambahan beberapa sarana dan prasarana yang
kurang di ruangan khususnya linen yang bertujuan untuk mempermudah pendistribusian linen kepada
setiap pasien. Sehingga setiap pasien yang masuk mendapatkan linen dan pergantian linen dapat
dilakukan secara teratur setiap harinya. Dalam pengelolaan linen diharapkan juga kerja sama instalasi
loundry untuk melakukan pendistribusian secara tepat waktu, tepat jumlah dan tepat cara. Sehingga
109
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan
pasien yang dilaksanakan oleh perawat selain melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan leh perawat primer dan atau konselor,
kepala ruangan, perawat pelaksana yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan.
Deskripsi:
Persiapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan ronde meliputi penentuan pasien yang akan
dijadikan subjek ronde keperawatan, kemudian menentukan strategi ronde, menghubungi pihak terkait
dalam hal ini perawat senior sebagai konsultan, perawat primer, materi yang dibutuhkan dan laporan
dokumentasi hasil ronde.
Tahap praronde
Katim/PP
Persiapan pasien:
inform consent. Apa yang menjadikan masalah
hasil pengkajian/ intervensi data Cross cek data yang ada
Apa yang menyebabkan masalah
yang tersebut
Bagaimana pendekatan ( proses,
Penyajian data SAK,SOP)
Validasi data