Prosedur Percobaan
1. Cara Memegang Hewan Percobaan Sehingga Siap untuk Diberi Sediaan Uji
Kelinci
Kelinci harus diperlakukan dengan halus, tetapi sigap, karena kadang-kadang memberontak.
Kelinci diperlakukan dengan cara memegang kulit lehrtnya dengan tangan kiri, kemudian
pantatnya diangkat dengan tangan kanan dan didekapkan ke dekat tubuh.
d. Marmot
Marmot diangkat dengan cara memegang bagian punggung atas dengan tangan kiri dan
memegang bagian punggung bawah dengan tangan kanan.
Penanganan
Untuk perlakuan tertentu dapat digunakan kotak / kandang individual kelinci yang dapat
menjaga kelinci agar tak dapat banyak bergerak (restriction box).
Cara Pemberian Obat
1. Cara pemberian oral:
Dalam cara pemberian oral pada kelinci digunakan alat penahan terbukanya mulut dan pipa
lambung. Alat suntik dihubungkan dengan pipa lambung (dapat digunakan slang yang lunak
dengan ukuran sesuai), pipa lambung dimasukkan ke dalam kemudian diluncurkan ke dalam
esophagus secara perlahan-lahan
2. Cara pemberian subkutan:
Cara pemberian ini dilakukan di bawah kulit di daerah tengkuk atau daerah sisi pinggang.
Cara pemberian dilakukan dengan mengangkat kulit dan kemudian
jarum ditusukkan ke bawah kulit.
3. Cara pemberian intravena:
Dilakukan pada vena marginalis telinga dan penyuntikan dilakukan pada daerah dekat ujung
telinga. Untuk memperluas (mendilatasi vena), telinga diulas terlebih dahulu dengan air
hangat atau alkohol. Pencukuran bulu bila perlu dapat dilakukan terutama pada hewan yang
berwarna bulunya (Thomson, E.B, 1985) .
4. Cara Pemberian Intraokular
Pemeriksaan tekanan bola mata dilakukan dengan alat yang dinamakan tonometer,
pemeriksaan tekanan yang dilakukan dengan tonometer pada bola mata dinamakan
tonometri (Ilyas, 2004). Pengukuran tekanan intraokuler merupakan hal yang penting pada
pemeriksaan mata, karena peningkatan tekanan intraokuler dapat merusak ganglion sel &
berakibat rusaknya pupil dan lapangan pandang sehingga menimbulkan kebutaan (Tanjung,
2003). Tekanan Intraokuler normal pada kelinci berkisar 523 mmHg (Harcourt-Brown,2007),
Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf optikus dan
retina di bagian belakang mata yang merupakan daerah yang paling lemah.
2. Etanasi atau cara kematian tanpa rasa sakit perlu dilakukan sedemikian sehingga hewan
akan mati dengan seminimal mungkin rasa sakit. Pada dasarnya cara fisik yaitu dengan
melakukan dislokasi leher adalah cara yang paling cepat, mudah dan berprikemanusiaan,
tetapi cara perlakuan kematian juga perlu ditinjau bila ada tujuan dari pengorbanan hewan
percobaan dalam rangkaian percobaan.
3. Cara pengorbanan hewan lain adalah dengan menggunakan gas karbondioksida dalam
wadah khusus atau dengan pemberian pentobarbital natrium pada takaran letalnya
(http://limpbizkitundergound.blogspot.com).
ANESTESI PADA BEBERAPA HEWAN PERCOBAAN
Perlakuan anestesi terhadap hewan percobaan kadang kala diperlakukan untuk
memudahkan cara pemberian senyawa bioaktif tertentu (pemberian i.v pada vena penis
tikus) dan untuk percobaan-percobaan tertentu, misalnya pengukuran tekanan darah insitu
pada karotid hewan dengan manometer condon. Umumnya anestesi hewan percobaan
dapat dilakukan dengan pemberian uretan sebesar 1,2 gram/kg bobot badan yang diberikan
secara intra peritoneal. (http://limpbizkitundergound.blogspot.com)
Kelinci
Obat anestetika yang paling banyak digunakan untuk kelinci adalah penobarbital natrium,
dengan disuntikkan secara perlahan-lahan. Dosis untuk anestesi umum, biasanya sekitar 22
mg/kg bobot badan. Untuk anestesi singkat dapat digunakan setengah dosis atas, dengan
ditambah eter agar pembiusan terjadi sempurna.