Anda di halaman 1dari 3

Laporan Resmi

Pengendalian Proses

Penentuan Fungsi Hantar (Transfer Function) Sistem


Pengendali Tekanan

Nama Kelompok :
1. Alifah P. D.
2. Citra Putri W.
3. Delfira Yudith T.
4. Dinda Gusti S.
5. M. Yusrin Nizam
6. Risky Dimas A.

Kelas : 2C-D4

D-IV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
1. Judul Praktikum :
Penentuan Fungsi Hantar (Transfer Function) Sistem Pengendali Tekanan

2. Tanggal Praktikum : 10 April 2018

3. Tujuan Praktikum :
1. Menentukan fungsi hantar proses pengendali tekanan dengan metode kurva reaksi
2. Mengetahui parameter-parameter fungsi hantar proses serta dapat menghitungnya
berdasarkan data pengamatan hasil praktikum

4. Skema Kerja

A. Persiapan

Buka main valve udara tekan

Hidupkan alat PCT-14 dan PCT-10 dengan menekan tombol main switch

Tutup V3, V5, dan V6

Buka V1, V2, V4, atur P1=22psig dan P3=8psig

Hidupkan recorder dan atur kecepatan kertas sebesar 3cm/min

B. Pengoperasian

Atur pengendali pada manual

Atur %PO hingga nilai PV konstan

Nyalakan recorder dengan kecepatan yang telah diatur

Tunggu sampai steady

Beri perubahan bukaan valve 20%-30% dan tunggu


sampai steady
C. Mematikan

Matikan alat pengendali tekanan dengan menekan tombol main switch

Tekan main valve

5. Hasil Percobaan
[terlampirkan pada lampiran]

6. Analisis Lengkap
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan fungsi hantar (transfer function) sistem
pengendali tekanan dari masing-masing proses pengendali dengan metode kurva reaksi.
Dilakukan 2 metode pada percobaan kali ini yaitu dengan menggunakan tekanan udara dari
tangki dan menggunakan tekanan udara tanpa tangki. Variabel yang digunakan pada
percobaan ini yaitu %PO 25%-35% dan %PO 25%-45%.
Dari hasil percobaan ini didapat 4 kurva reaksi, 2 kurva dengan tangki, dan 2 kurva
tanpa tangki. Percobaan 1 yaitu tanpa tangki. Pada percobaan tanpa tangki kurva yang
didapat memiliki kenaikan tidak spontan atau tidak langsung naik ketika %PO diubah, hal ini
dikarenakan udara langsung keluar dari sistem tanpa melewati tangki. Pada percobaan tanpa
tangki ini, pada %PO 25%-35% didapat dead time sebesar 0,75 detik, dan time constant
sebesar 5,75 detik. Kedua nilai ini didapat dari metode kurva reaksi 3. Hal yang sama juga
dilakukan pada bukaan valve %PO 25%-45%, didapat dead time sebesar 0 detik, dan time
constant sebesar 5,5 detik. Dead time didapat 0 detik dikarenakan nilai t1 dan t2 nya sama
sehingga dead time yang didapat yaitu 0.
Percobaan 2 yaitu dengan tangki. Pada percobaan dengan tangki kurva yang didapat
memiliki kenaikan spontan atau langsung naik ketika %PO diubah, hal ini dikarenakan udara
masih berada dalam sistem dan melewati tangki. Pada percobaan dengan tangki ini,
pada %PO 25%-35% didapat dead time sebesar 3 detik, dan time constant sebesar 3 detik.
Kedua nilai ini didapat dari metode kurva reaksi 3. Hal yang sama juga dilakukan pada
bukaan valve %PO 25%-45%, didapat dead time sebesar 3 detik, dan time constant sebesar
4,5 detik.
Nilai Kp dari percobaan 1 tanpa tangki, pada bukaan valve %PO 25%-35% adalah
sebesar 0,8723. Untuk bukaan valve %PO 25%-45% adalah sebesar 0,7385. Lanjut di
percobaan 2 yaitu percobaan dengan tangki, pada bukaan valve %PO 25%-35%, nilai Kp nya
sebesar 0,8876. Untuk bukaan valve 25%-45% nilai Kp yang didapat yaitu sebesar 0,7617.

7. Kesimpulan
- Nilai Kp percobaan tanpa tangki, %PO 25%-35% adalah 0,8723; %PO 25%-45% adlah
0,7385
- Nilai Kp percobaan dengan tangki %PO 25%-35% adalah 0,8876; %PO 25%-45% adlah
0,7617

8. Daftar Pustaka
Tim Pengendalian Proses. 2018. Modul Ajar Pengendalian Proses. Politeknik Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai