Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

MANAJEMEN PRODUKSI

C12
OLEH KELOMPOK 1 :

1. Ni Putu Vira Diah Nathania (1832121603)

2. Kadek Winda Pardana Putri (1832121595)

3. Made Mayra Sukma Dewi (1832121555)

4. Putu Ayu Ariesta Pradnya Paramitha (1832121008)

5. Andre Dellavenda Martha (1832121477)

6. Milton Jose Antonio Do Rego (1832121764)

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi
Universitas Warmadewa
Tahun Ajaran 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu
memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan
kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan
konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan,
salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal
tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok
pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk.
Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka
dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk
menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan manajemen produksi ?
2. Apa pengertian manajemen produksi ?
3. Apa pengertian produksi ?
4. Apa saja proses-proses produksi ?
5. Bagaimana pengambilan keputusan dalam manajemen produksi ?
6. Bagaimana ruang lingkup manajemen produksi ?
7. Bagaimana fungsi serta sistem produksi dan operasi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan manajemen produksi.
2. Untuk mengetahui pengertian manajemen produksi.
3. Untuk mengetahui pengertian produksi.
4. Untuk mengetahui proses-proses produksi.
5. Untuk mengetahui pengambilan keputusan dalam manajemen produksi.
6. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen produksi.
7. Untuk mengetahui fungsi serta sistem produksi dan operasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Manajemen Produksi


Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
a. Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan
metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan
dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan
pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat
tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
b. Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia
dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan
radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,
sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno, menjadi
terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. Meluasnya system perbankan dan perkreditan.
5. Industrialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga
membutuhkan kegiatan pemasaran.

c. Perkembangan alat dan teknologi yang mencakup penggunaan computer


Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi
canggih kedalam bisnisnya.

d. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah,


hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan
ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku.
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis
ilmiah.
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru.
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaan atas proses kerja.

2.2 Pengertian Manajemen Produksi


Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain. Organisasi
yaitu alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen. Manajemen Produksi yaitu
kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber
daya.
Dalam peningkatan produktivitas dijumpai 2 permasalahan penting, yaitu:
1. Produktifitas akan meningkat apabila terdapat perbaikan kondisi kerja.
2. Beberapa peningkatan produktivits tidak dapat membantu organisasi
secara keseluruhan.

2.3 Pengertian Produksi


Produksi adalah: Suatu kegiatan atau proses yang mengubah masukan
(input) menjadi keluaran (output). Kegiatan yang menghasilkan barang, baik
barang jadi, setengah jadi, barang industri, suku cadang maupun komponen-
komponen penunjang. Kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan
penambahan kegunaan suatu barang atau jasa. Utilitas / Kegunaan (Utility) adalah
kemampuan suatu produk untuk memuaskan keinginan manusia (konsumen).
Terdapat empat jenis utilitas berbasis produksi:
1. Utilitas waktu: perusahaan membuat produk tersedia sewaktu konsumen
menginginkannnya. Misalnya hiasan pohon natal di waktu natal.
2. Utilitas tempat: Produk-produk tersedia di tempat yang sesuai bagi
konsumen.
3. Utilitas kepemilikan : Dengan membuat suatu produk tersedia bagi
konsumen untuk dimiliki dan digunakan.
4. Utilitas bentuk : Dengan mengubah bahan mentah menjadi barang jadi,
produksi menyebabkan produk-produk menjadi tersedia.
Produksi diartikan sebagai suatu kegiatan yang mentransformasikan
masukan (input) menjadi keluaran (output).

2.4 Proses Produksi


Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
1. Kelangsungan hidup
a. Produksi terus-menerus (Continuous Production)
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-
barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barang tetapi
tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini
menghasilkan produk yang standar (massal).
b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus
mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.

2. Teknik
a. Proses Ekstraktif
b. Proses Analitis
c. Proses Pengubahan
d. Proses Sintetis

2.5 Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi


Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty).
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan
dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas

2.6 Ruang Lingkup Manajemen Produksi


Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem
produksi serta pengoprasiannya. Penambahan dan perancangan sistem produksi
meliputi :
1. Seleksi dan desain hasil produksi (produk).
2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan.
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi.
4. Rancangan tata letak dan arus kerja.
5. Rancangan tugas.
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

2.7 Fungsi Serta Sistem Produksi Dan Operasi


A. Fungsi Produksi dan Operasi
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi
1. Proses Pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan.
4. Pengendalian /pengawasan.
B. Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang
berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam
pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Masukan
Transformasi Keluaran
Bahan
Proses Konversi Barang atau Jasa
Tenaga Kerja
Mesin
Energi
Informasi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah topik-topik yang
dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan
pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Proses pembuatan keputusan
diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan
sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting
adalah berkonsultasi dengan pihak lain.
Dapat disimpulkan, tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan
yang bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di
samping hasil produksi yang harus bagus kwalitasnya juga harus di pikirkan pula
agar jangan sampai terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan
untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan
berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan
tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen.
Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan
dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu.
Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi.

3.2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa
kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon
maaf apabila pembaca merasa kurang puas dengan hasil yang kami sajikan, dan
kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah wawasan untuk
memperbaiki penulisan makalah kami.

Anda mungkin juga menyukai