METODOLOGI
Alat dan Bahan
Alat :
Beaker glass
Gelas ukur
Mixer
Pipet
Refraktometer
Sentrifugator
Tabung sentrifuge
Wadah
Hotplate
Bahan :
Air
Buavita apel
Buavita jambu
Cuka
Jeruk
Kuning telur
Larutan sukrosa 20%
Larutan sukrosa 40%
Larutan sukrosa 60%
Larutan sukrosa 80%
Lesitin
Madu multiflora
Madu rasa
Minyak kelapa
Pati jagung
Pati singkong
Pati sukun
Pektin
Pektin
Telur
Tepung beras
Tepung terigu
Timun
Tween 80
PROSEDUR
A. Pengujian Sifat Fungsional
Pengujian Daya Buih
1. Disiapkan telur sebanyak 2 butir.
2. Dipecahkan telur tersebut.
3. Dipisahkan antara kuning dan putih telur.
4. Diukur volume putih telur dengan gelas ukur (V1).
5. Dikocok putih telur dengan mixer, kecepatan sedang dan rendah selama
180 detik.
6. Dikocok kembali dengan kecepatan tinggi hingga terbentuk buih.
7. Kemudian dicatat waktunya.
8. Diukur volume buih dengan gelas ukur (V2).
9. Dihitung daya buihnya.
Rumus :
Gelatinisasi Pati
1. Dimasukan sampel sebanyak 5 gram ke dalam gelas kimia 100 mL.
2. Ditambahkan aquades setetes demi setetes hingga kental.
3. Ditambahkan 50 mL air dengan suhu yang berbeda yaitu 60oC, 70oC, dan
80oC.
4. Diamati dan dicatat perubahannya seperti warna, tekstur dan kekentalan.
B. Karakteristik Optik
1. Disiapkan sampel yang terdiri dari larutan sukrosa 20%, larutan sukrosa
40%, larutan sukrosa 60%, larutan sukrosa 80%, madu rasa, madu
multiflora, buavita jambu, buavita apel, jerk dan timun.
2. Diteteskan sampel pada seluruh prisma refraktometer
3. Dilihat nilai derajat brix pada alat
4. Diacatat skalanya.