Anda di halaman 1dari 6

[ TINJAUAN PUSTAKA ]

Instabilitas dan Kejadian Jatuh pada Lansia

Sartika Safitri
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Jumlah penduduk Indonesia yang berusia lebih dari 60 tahun adalah 8,9% dari, data ini berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013 yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan Indonesia. Meningkatnya jumlah lansia menimbulkan
masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia. Masalah tersebut jika tidak ditangani akan berkembang
menjadi masalah yang kompleks dari segi fisik, mental dan sosial yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan
mereka. Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan pencegahan, diagnosis, pengobatan dan pelayanan
kesehatan untuk kondisi atau gangguan yang terjadi pada usia lanjut. Sindrom geriatri merupakan sekumpulan kondisi klinis
pada orang tua yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan dikaitkan dengan kecacatan. Salah satu tampilan klinis
sindrom geriatri adalah instabilitas dan risiko jatuh, yang pada lansia merupakan permasalah serius karena hal tersebut
tidak hanya menyebabkan cedera, melainkan juga dapat menyebabkan penurunan aktivitas, peningkatan utilisasi
pelayanan kesehatan, dan bahkan kematian. Pedoman untuk evaluasi dan penatalaksanaan jatuh pada lansia dikeluarkan
oleh American Geriatric Society, merekomendasikan untuk menanyakan kepada seluruh lansia mengenai riwayat jatuh dan
kemungkinan terjadi ketidakstabilan atau gangguan dalam berjalan. [J Agromed Unila 2015; 2(4):504-509]

Kata kunci: algoritma penatalaksanaan, jatuh, lansia, pasien geriatri

Instability And Fall in Elderly


Abstract
Indonesia's population over the age of 60 years is 8.9% of the total population, this data is based on the Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) in 2013 were carried out by Ministry of Health of Indonesia. The increasing number of elderly pose a
problem, especially in terms of health and well-being of the elderly. The problems if left untreated will develop into a
complex problem in terms of physical, mental and social health and well-being associated with them. Geriatry is a branch of
medicine that focuses on premature aging and the management of illnesses related to senility. Geriatric syndrome is a series
of clinical conditions in elderly people who can affect quality of life and is associated with disability. One of the clinical
appearance of geriatric syndromes is instability and the risk of falling. The fall in elderly are serious problems because it is
not only cause of injury, but may also lead to a decrease in activity, increased utilization of health services, and even the
death. Guidelines for the evaluation and management of falls in the elderly released by the American Geriatric Society,
recommend asking all older adults about falls and perceived gait instability. [J Agromed Unila 2015; 2(4):504-509]

Keywords: algorithm of management , elderly, fall, geriatric patient

Korespondensi: Sartika Safitri | Jl. Prof. Sumantri Brodjonegoro No. 12 Asrama Tiara, Gedung Meneng, Rajabasa, Bandar
Lampung | HP 085769786293 | e-mail sartuicssafitri@gmail.com

Pendahuluan menjelaskan peningkatan populasi penduduk


Distribusi usia populasi telah berubah usia lanjut. Peningkatan tersebut tidak hanya
dan akan terus berubah secara radikal, karena terjadi di negara-negara maju melainkan juga
penurunan jangka panjang dalam tingkat di negara-negara berkembang.5
kesuburan dan peningkatan angka kematian. Dari jumlah seluruh penduduk Indonesia,
Transformasi ini, yang dikenal sebagai transisi 8,9% merupakan penduduk berusia lebih dari
demografi, juga disertai dengan transisi 60 tahun, data ini berdasarkan Riset Kesehatan
epidemiologi, di mana penyakit kronis tidak Dasar (Riskesdas) tahun 2013.3,6 Diperkirakan
menular yang menjadi penyebab utama pada tahun 2025 akan terjadi kenaikan jumlah
kematian dan sebagai kontributor beban penduduk Indonesia sebesar 414% dibanding
penyakit dan kecacatan.1,2 keadaan pada tahun 1990. Kenaikan jumlah
Pada tahun 2000-2005 angka harapan penduduk pada periode waktu yang sama di
hidup penduduk Indonesia mencapai 67,8 dan beberapa negara adalah sebagai berikut: Kenya
pada tahun 2020-2025 menjadi 73,6.3,4 347%, Brazil 255%, India 242%, China 220%,
Meningkatnya angka harapan hidup dewasa ini Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33%.7
Sartika Safitri | Instabilitas dan Kejadian Jatuh Pada Lansia

Maka, prosentase kenaikan penduduk lanjut adalah geriatri. Ruang lingkup geriatri
Indonesia merupakan yang paling tinggi di meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan
seluruh dunia. dan pelayanan kesehatan kepada usia lanjut. 15
Jumlah lansia yang meningkat Geriatri penting karena orang dewasa tua
menimbulkan masalah terutama dari segi dapat memberikan reaksi terhadap penyakit
kesehatan dan kesejahteraan mereka. Masalah dan pengobatan yang berbeda dengan orang
tersebut jika tidak ditangani akan berkembang dewasa muda. Kemudian, yang disebut sebagai
menjadi masalah yang kompleks dari segi fisik, pasien geriatri adalah pasien yang berusia
mental dan sosial yang berkaitan dengan lanjut (untuk di Indonesia, yaitu mereka yang
kesehatan dan kesejahteraan mereka.5,8 berusia lebih dari 60 tahun) dengan berbagai
Tubuh seorang lansia rentan terhadap masalah kesehatan (multipatologi) akibat
berbagai penyakit akut, selain itu penurunan gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan atau
daya tahan tubuh mereka menjadi faktor yang masalah sosial.16,17,18
memperberat keadaan tersebut. Penyakit Berdasarkan definisi pasien geriatri
iatrogenik pada geriatri sering terjadi akibat tersebut, maka perlu dipahami bahwa pasien
banyak obat yang dikonsumsi (polifarmasi). geriatri memiliki karakteristik khusus dibanding
Sehingga kumpulan masalah tersebut akan pasien lanjut usia pada umumnya. Pada pasien
menciptakan kondisi yang disebut sindrom geriatri terdapat lebih dari satu penyakit kronis
geriatri.9 degeneratif, hal ini merupakan karakteristik
Jatuh merupakan salah satu masalah pertama yang disebut sebagai keadaan
yang sering terjadi pada usia lanjut akibat multipatologi. Karakteristik kedua, terjadinya
perubahan fungsi organ penyakit, dan penurunan daya cadangan faali karena fungsi
lingkungan.10,11,12 Setiap tahunnya, kurang lebih organ yang menurun akibat proses penuaan.
30% usia lanjut pernah mengalami jatuh. Karakteristik ketiga adalah gejala dan tanda
Akibat yang ditumbulkan karena kejadian jatuh penyakit yang diderita pasien geriatri tidak
dapat ringan sampai berat seperti cedera khas. Karakteristik terakhir adalah penurunan
kepala, cedera jaringan lunak sampai patah status fungsional yang merupakan kemampuan
tulang. Diperkirakan sekitar 1% usia lanjut yang seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-
jatuh mengalami fraktur kolum femur, 5% hari. Hal tersebut dapat menyebabkan pasien
mengalami fraktur tulang lain seperti tulang iga, geriatri berada pada kondisi imobilisasi yang
humerus, pelvis, dan lain-lain, 5% mengalami berakibat ketergantungan pada orang lain.17,18
perlukaan jaringan lunak dan fraktur.11,12 Malnutrisi merupakan karakteristik
Komplikasi utama akibat jatuh pada usia lanjut khusus pasien geriatri yang sering dijumpai di
adalah terjadinya fraktur kolum femur. Indonesia. Dilaporkan bahwa malnutrisi
Diperkirakan 200.000 dari usia lanjut di merupakan sindrom geriatri terbanyak pada
Amerika Serikat pertahun terutama wanita.12,13 usia lanjut yang dirawat (42,6%) di 14 rumah
sakit.19
Isi Proses menua atau aging merupakan
Tahap perkembangan akhir pada siklus proses alamiah yang terjadi terus menerus,
kehidupan setiap individu adalah menjadi dimulai sejak manusia dilahirkan. Terdapat
seorang lansia (lanjut usia). Hal tersebut banyak definisi proses menua (aging),
merupakan kenyataan yang tidak dapat diantaranya adalah teori radikal bebas dan
dipungkiri dan merupakan tahap teori telomer. Menurut teori radikal bebas,
perkembangan yang normal.14 Menurut WHO proses menua terjadi akibat akumulasi radikal
terdapat klasifikasi usia lanjut meliputi bebas yang merusak DNA, protein, lipid, glikasi
kelompok usia 45-59 tahun disebut sebagai non enzimatik, dan turn over protein.
kelompok usia pertengahan (middle age), Kerusakan di tingkat selular akhirnya
kelompok usia 60-70 tahun disebut sebagai menurunkan fungsi jaringan dan organ.18,20
usia lanjut (elderly). Kelompok usia lanjut tua Teori telomer dijelaskan berdasarkan
(old) yaitu yang berusia 75-90 tahun dan pemendekan telomer. Telomer merupakan
kelompok usia lebih dari 90 tahun yaitu sekuens pendek DNA nontranskripsi yang
kelompok usia sangat tua (very old).8 diulang berkali-kali (TTAGGG) pada ujung
Cabang ilmu kedokteran yang kromosom. Telomer terus memendek tiap kali
memusatkan perhatian pada manusia usia sel membelah. Ketika pendeknya ukuran

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 4 | November 2015 | 505


Sartika Safitri | Instabilitas dan Kejadian Jatuh Pada Lansia

telomer mencapai batas tertentu maka akan peningkatan utilisasi pelayanan kesehatan, dan
menginduksi cell senescene programme.21,22 bahkan kematian.1 Seperti sindrom geriatri
Setiap individu pasti mengharapkan usia lainnya, kejadian jatuh pada usia lanjut terjadi
panjang dengan kondisi sehat, sejahtera dan akibat perubahan fungsi organ, penyakit dan
akhirnya meninggal dengan tenang dan damai. lingkungan.10,11
Konsep menua pada saat ini telah bergeser, Terdapat banyak faktor yang berperan
fokus utamanya tidak lagi hanya pada untuk terjadinya jatuh pada usia lanjut. Faktor-
pencapaian individu dalam kesuksesan faktor tersebut dibagi menjadi faktor intrinsik
finansial, status kesehatan atau partisipasi dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi
sosial. Setiap individu juga diharapkan dapat gender, status psikologi (seperti ketakutan
memerkaya kapasitas diri dalam berinteraksi akan jatuh, ansietas, dan depresi),
dengan lingkungan dan mampu beradaptasi keseimbangan, mobilitas, penurunan kekuatan
terhadap berbagai perubahan seiring tuntutan otot, fungsi fisik, dan kognitif.12
zaman. Maka perlu dilakukan penyesuaian Status psikologi seperti ketakutan akan
pada komponen usia panjang tersebut, antara jatuh memiliki hubungan yang bermakna jika
lain pembenahan kebiasaan dan gaya hidup dikaitkan dengan penurunan aktifitas pada usia
dengan makanan sehat dan latihan fisik, lanjut yang pernah jatuh dan menimbulkan
intervensi farmakologis yang dapat ketergantungan terhadap orang lain. Ketakutan
memerpanjang usia, dan kemampuan adaptasi mengalami jatuh dialami 25-40% orang berusia
terhadap kemajuan zaman.18 lanjut yang kebanyakan dari mereka belum
mengalami jatuh.10,11 Rasa takut jatuh
 Sindrom Geriatri merupakan faktor risiko terjadinya hendaya
fungsional serta sering juga dikaitkan dengan
Sindrom geriatri merupakan sekumpulan depresi dan isolasi sosial.11
kondisi klinis pada orang tua yang dapat Faktor ekstrinsik yang menyebabkan
meningkatkan risiko perburukan kesehatan, jatuh antara lain lingkungan yang tidak
kualitas hidup dan dikaitkan dengan kecacatan. mendukung meliputi penerangan yang tidak
Tampilan klinis yang tidak khas sering baik (kurang atau menyilaukan), lantai yang
membuat sindrom geriatri tidak terdiagnosis.9 licin dan basah, tempat berpegangan yang
Sindrom geriatri terdiri dari The “13 i” yaitu tidak kuat/tidak mudah dipegang, alat-alat
meliputi immobility (imobilisasi/keadaan atau perlengkapan rumah tangga yang tidak
kurang bergerak, tirah baring lama), instability stabil dan tergeletak di bawah seperti tempat
(gangguan keseimbangan), incontinence tidur atau jamban yang rendah sehingga harus
(inkontinensia urin/keluarnya urin tidak jongkok, obat-obatan yang diminum dan alat-
terkendali), isolation (depresi), immuno- alat bantu berjalan.23
deficiency (penurunan imunitas), infection
(infeksi), inanition (kurang gizi), intelectual  Evaluasi dan Manajemen Jatuh pada
impairement (gangguan intelektual seperti Lansia
demensia dan delirium), impaction (konstipasi),
insomnia (gangguan tidur), impotence Lemahnya kekuatan otot, kerusakan
(impotensi), iatrogenic disorder (gangguan saraf ganglia basal, dan serebelum, diabetes,
iatrogenic) dan impairement of hearing, vision dan neuropati perifer adalah beberapa faktor
and smell (gangguan pendengaran, penglihatan risiko jatuh yang telah diakui. Oleh karena itu
dan penciuman).16 evaluasi dan manajemen jatuh pada lansia
memerlukan pendekatan multisistem
 Kejadian Jatuh pada Lansia struktural yang mencakup spektrum
kelemahan (frailty). Dengan demikian,
Salah satu sindrom geriatri adalah intervensi untuk mencegah atau mengurangi
terjadinya instabilitas dan mudah jatuh. risiko kejadian jatuh pada lansia membutuhkan
Ketidakstabilan saat berjalan dan kejadian kerja sama meliputi medis, rehabilitasi, serta
jatuh pada lansia merupakan permasalah pendekatan modifikasi lingkungan.1,24
serius karena hal tersebut tidak hanya Pedoman untuk evaluasi dan
menyebabkan cedera, melainkan juga dapat penatalaksanaan jatuh pada lansia yang
menyebabkan penurunan aktivitas, dikeluarkan oleh American Geriatric Society,

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 4 | November 2015 | 506


Sartika Safitri | Instabilitas dan Kejadian Jatuh Pada Lansia

merekomendasikan untuk menayakan kepada kardiovaskular, dan muskuloskeletal yang


seluruh lansia mengenai riwayat jatuh dan dapat menjadi penyebab.25,26
kemungkinan terjadi ketidakstabilan atau Intervensi tergantung pada faktor-faktor
gangguan dalam berjalan. Pasien lansia dengan yang teridentifikasi, namun biasanya meliputi
riwayat jatuh lebih dari satu kali dan menderita penyesuaian obat, terapi fisik, dan modifikasi
satu atau lebih cedera karena jatuh, harus lingkungan tempat tinggal. Dari studi meta-
menjalani gait and stability assessment. Hal analisis mengenai pencegahan jatuh telah
penting lainnya yaitu anamnesis yang ditemukan bahwa penilaian multifaktorial
komprehensif serta melakukan pemeriksaan terhadap risiko dan manajemen, serta terapi
fisik untuk mendeteksi adanya gangguan pada latihan yang ditargetkan secara individual,
sistem sensorik, sistem saraf, otak efektif dalam mengurangi kejadian jatuh.4

Gambar 1. Algoritma Evaluasi dan Manajemen Kejadian Jatuh pada Lansia25

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 4 | November 2015 | 507


Sartika Safitri | Instabilitas dan Kejadian Jatuh Pada Lansia

Ringkasan kualitas hidup lansia sehingga konsep menua


Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 yang saat ini dapat tercapai.
dilakukan oleh Kementerian Kesehatan
Indonesia memaparkan bahwa jumlah Daftar Pustaka
penduduk usia lanjut lebih dari 60 tahun 1. Longo DL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL,
mencapai 8,9% dari seluruh penduduk Jameson JL, Loscalzo J. Harrison’s
Indonesia. Meningkatnya jumlah lansia principle of internal medicine. Edisi ke-18.
menimbulkan masalah terutama dari segi New York: McGraw-Hill; 2012.
kesehatan dan kesejahteraan lansia. Masalah 2. United Nations Dept of International
tersebut jika tidak ditangani akan berkembang Economic and Social Affairs. World
menjadi masalah yang kompleks dari segi fisik, population ageing 2009. New York; Dept
mental dan sosial yang berkaitan dengan of International Economic and social
kesehatan dan kesejahteraan mereka. Affairs; 2010.
Pasien geriatri adalah pasien yang 3. Badan Pusat Statistik. Data untuk
berusia lanjut (untuk di Indonesia, yaitu perencanaan pembangunan dalam era
mereka yang berusia lebih dari 60 tahun) desentralisasi [internet]. Jakarta: BPS;
dengan berbagai masalah kesehatan 2013 [disitasi tanggal 29 Mei 2015].
(multipatologi) akibat gangguan fungsi jasmani Tersedia dari: http://www.datastatistik-
dan rohani, dan atau masalah sosial. Sindrom indonesia.com.
geriatri merupakan sekumpulan kondisi klinis 4. Badan Pusat Statistik. Survei sosial
pada orang tua yang dapat mempengaruhi ekonomi nasional (susenas) 2009. Jakarta:
kualitas hidup dan dikaitkan dengan kecacatan. Badan Penelitian dan Pengembangan;
Tampilan klinis yang tidak khas sering 2009.
membuat sindrom geriatri tidak terdiagnosis. 5. Sutikno E. Hubungan antara fungsi
Salah satu dari sindrom geriatri adalah keluarga dan kualitas hidup lansia. J Ked
instabilitas dan risiko jatuh. Ketidakstabilan Indo. 2011; 2(1):73-9.
saat berjalan dan kejadian jatuh pada lansia 6. Kementrian Kesehatan Republik
merupakan permasalah serius karena hal Indonesia. Riset kesehatan dasar 2013.
tersebut tidak hanya menyebabkan cedera, Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
melainkan juga dapat menyebabkan Indonesia; 2014.
penurunan aktivitas, peningkatan utilisasi 7. Departemen Kesehatan Republik
pelayanan kesehatan, dan bahkan kematian. Indonesia. Kegiatan kesehatan di
Faktor penyebabnya dapat berupa faktor kelompok usia lanjut. Edisi ke-2. Jakarta:
intrinsik dan faktor ekstrinsik. Departemen Kesehatan Republik
Intervensi untuk mencegah atau Indonesia; 2003.
mengurangi risiko kejadian jatuh pada lansia 8. Notoatmodjo S. Kesehatan masyarakat
membutuhkan kerja sama meliputi medis, ilmu dan seni. Jakarta: PT Rineka Cipta;
rehabilitasi, serta pendekatan modifikasi 2007.
lingkungan. Pedoman untuk evaluasi dan 9. Dini AA. Sindrom geriatri (imobilitas,
penatalaksanaan jatuh pada lansia yang instabilitas, gangguan intelektual,
dikeluarkan oleh American Geriatric Society, inkontinensia, infeksi, malnutrisi,
merekomendasikan untuk menayakan kepada gangguan pendengaran). Medula. 2013;
seluruh lansia mengenai riwayat jatuh dan 1(3):117-25.
kemungkinan terjadi ketidakstabilan atau 10. Setiati S. Gangguan keseimbangan, jatuh,
gangguan dalam berjalan. dan fraktur. Dalam: Sudoyo AW,
Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
Simpulan Setiati S, editor. Buku ajar ilmu penyakit
Seluruh pasien geriatri atau lansia dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Interna
sebaiknya dievaluasi mengenai riwayat Publishing; 2006.
kejadian jatuh dan adanya gangguan 11. Andayani RR. Jatuh. Dalam: Darmojo RB,
keseimbangan. Pencegahan, evaluasi, serta editor. Buku ajar Geriatri. Edisi ke-3.
manajemen jatuh pada lansia merupakan Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006.
pendekatan multidisipliner yang komprehensif 12. Ariawan IWY, Kuswardhani RAT, Astika IN,
dan berkesinambungan demi meningkatkan Aryana IGPS. Hubungan antara activities

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 4 | November 2015 | 508


Sartika Safitri | Instabilitas dan Kejadian Jatuh Pada Lansia

specific balance confidence scale dengan Indonesia: penelitian multisenter. Dalam:


umur dan falls pada lansia di poliklinik Rizka A, editor. Comprehensive
geriatri RSUP Sanglah Denpasar. J Peny prevention & management for the elderly:
Dalam. 2011; 12(1):33-7. interprofessional geriatric care. Jakarta:
13. Lajoei Y, Gallagher SP. Predicting falls Perhimpunan Gerontologi Medik
within the elderly community: Indonesia; 2013.
comparison of postural sway, reaction 20. Chodzko-Zajko, Ringel, Miller R. Biology
time, the Berg balance scale and the of aging and longevity. Dalam: Halter BJ,
activities-specific balance confidence (abc) Ouslander JG Tiinneti ME, Studenski S,
scale for comparing fallers and non-fallers. Higj KP, Asthana K, editor. Hazzard’s
Arch Gerontol Geriartr. 2004; 38:11-26. geriatric medicines and gerontology. Edisi
14. Departemen Kesehatan Republik ke-9. New York: McGraw-Hill; 2009.
Indonesia. Rencana pembangunan 21. Milyavsky M, Mimran A, Senderovich S,
kesehatan menuju Indonesia sehat 2010. Zurer I, Erez N, Shats I, et al. Activation of
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik p53 protein by telomeric (TTAGGG)n
Indonesia, 1999. repeats. Nucleic Acids Res. 2001;
15. Mulley G. A brief history of geriatrics. J 29(24):5207-15.
Gerontol A Biol Sci Med. 2004; 59:1132- 22. Milewski LAK. The evolution of ageing.
52. Bioscience Horizons. 2010; 3(1):77-84.
16. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, 23. Darmojo RB, Mariono HH. Geriatri (ilmu
Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu kesehatan usia lanjut). Edisi ke-3. Jakarta:
penyakit dalam jilid III. Edisi ke-4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2004.
Interna Publishing; 2006. 24. Boult C. Successful models of
17. Martono H. Penderita geriatric dan comprehensive care for older adults with
assessment geriatric. Dalam: Martono H, chronic conditions: evidence for the
Pranarka K, editor. Buku ajar geriatric. institute of medicine's "retooling for an
Edisi ke-4. Jakarta: BPFKUI; 2010. aging America" report. J Am Geriatr Soc
18. Setiati S. Geriatric medicine, sarkopenia, 2009; 57:2328.
frailty dan kualitas hidup pasien usia 25. American Geriatrics Society and British
lanjut: tantangan masa depan pendidikan, Geriatrics Society. Clinical practice
penelitian dan pelayanan kedokteran di guideline for the prevention of falls in
Indonesia. Jakarta. Jurnal Kedokteran older persons. New York: American
Indonesia. 2013; 1(3):234-42. Geriatric Society; 2010.
19. Setiati S, Harimurti K, Dewiasty E, Istanti 26. Reuben DB. Geriatrics at your fingertips.
R, Sari W, Verdinawati T. Prevalensi Edisi ke-12. New York: American Geriatric
geriatric giant dan kualitas hidup pada Society; 2010.
pasien usia lanjut yang dirawat di

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 4 | November 2015 | 509

Anda mungkin juga menyukai