A. IDENTITAS MAHASISWA
B. JUDUL PENELITIAN
“Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Pesantren
C. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat penting dalam
menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses pembelajaran, dalam kaitannya dengan
pendidikan yang membutuhkan sarana dan prasarana dan juga pemanfaatannya baik dari segi
intensitas maupun kreatifitas dalam penggunaannya baik oleh Guru maupun oleh siswa dalam
Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan dan dapat memberikan
arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat
tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor praktis yang bersifat non intelektual. Keberhasilan
pendidikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, faktor internal tersebut salah satunya
1
adalah motivasi belajar, yaitu dorongan internal dan eksternal dalam individu yang
Koeswara, dkk (Dimyanti 2009: 801.mengemukakan di dalam pengertian yang ada siswa
tidak dapat menjawabnya karena siswa hanya belajar dari buku yang mereka punya dan
tidak ada dorongan dalam dirinya untuk belajar dari sumber lainnya Selain faktor
internal, sarana prasaran sekolah sebagai faktor eksternal juga mempunyai pengaruh
terhadap kegiatan belajar siswa. Misalnya susunan meja yang tidak teratur, suasana kelas
yang panas bisa mempengaruhi proses pembelajaran . Selain itu, fasilitas-fasilitas
penunjang seperti Ruang LAB, alat praktek, perpustakaan, dan berbagai perlengkapan
belajar juga harus dipenuhi agar proses pembelajaran lancar.
Sarana prasarana yang belum lengkap tersedia tentunya sangat menghambat proses
belajar. Jika sekolah menyediakan segala kebutuhan belajar yang diperlukan maka siswa dapat
belajar dengan baik.. Fasilitas belajar yang tersedia lengkap dan memadai untuk kelancaran
proses belajar perlu diperhatikan oleh setiap sekolah. Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa
dapat diminalisir dengan terpenuhinya sarana prasarana dan motivasi belajar yang tinggi.
Kelancaran proses belajar Mahasiswa akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah
3) Bagaimana Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK PPM
Tator ?
1
Dimyanti dan Mudijono. 2009, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
2
3. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban atas masalah yang dirumuskan di
atas, yaitu
3) Untuk mengetahui pengaruh sarana dan prasarana terrhadap motivasi belajar siswa SMK
PPM Tator
4. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia akademik maupun dunia praktisi:
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan
mengkaji masalah yang berkaitan dengan pengaruh sarana dan prasara terhadap motivasi belajar
b. Manfaat Praktis
1) Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan perbandingan dan pedoman yang
digunakan oleh pembaca untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana
5. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan proposal penelitian ini, maka penulisannya dibagi secara
3
sistematis. Hal tersebut dilakukan untuk memperluas gambaran secara umum tentang hal-hal
yang akan diuraikan dalam pembahasan lebih lanjut. Adapun sistematika penulisan proposal
A. IDENTITAS MAHASISWA
B. JUDUL PENELITIAN
C. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
5. Sistematika Penelitian
1. Tinjauan Pustaka
2. Kerangka Konseptual
3. Hipotesis Penelitian
E. METODE PENELITIAN
4
F. JADWAL PENELITIAN
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Tinjauan pustaka
Secara etimologi memiliki perbedaan, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat
penting sebagai alat penunjang keberhasilan suatu proses yang dilakukan. Dengan demikian,
suatu proses kegiatan yang akan dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan
sesuai dengan rencana, jika sarana dan prasarana (sarpras) tidak tersedia.
Sarana dan prasarana merupakan suatu alat atau bagian yang memiliki peran sangat penting
bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses, termasuk juga dalam lingkup pendidikan. Sarana
juga dalam lingkup fasilita yang mutlak dipenuhi untuk memberikan kemudahan dalam
menyelanggarakan suatu kegiatan walaupun belum bisa memenuhi sarana dan prasarana dengan
semestinya. Adapun pengertian sarana dan prasarana secara etimologi memiliki perbedaan
namun dalam dunia pendidikan sering kali disebur sarana prasarana kedua alat tersebut saling
5
Pengertian sarana dan prasara menurut KBBI:
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
Menurut Hamalik (1980:23)3 Sarana dan prasarana adalah semua bentuk peralatan yang
dipakai orang untuk membayar ide, sehingga ide tersebut bisa sampai pada penerima.
wisata dan sebagainya,namun memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mencapai hasil yang
1) Menciptakan kenyamanan
2) Menciptakan kepuasan
2
A.S Meornir. 1992. Manajemen Pelayanan umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
3
Hamalik, 1980. Interaksin dan motivasi Belajar. Jakarta: Raha Grafindo Persada
6
3) Mempercepat proses kerja
5) Meningkatkan produktivitas
1) Ruang kelas: tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar.
2) Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa dan dari
media yang ada untuk memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan.
keterampilan tertentu.
7
urusan pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pengajaran.
1. Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus di sertai dengan tanda bukti
kepemilikan yang sah dan lengkao (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus
praktek.
Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengan cakupan wilayah
sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan bencana alam dan lingkungan yang kurang
baik.
2. Ruangan
Secara umum jenis ruangan di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam
a) Ruangan pendidikan
8
Ruangan pendidikan berfungsi untuk menanmpung proses kegiatan belajat
b) Ruang administrasi
c) Ruang penunjang
3. Perabotan
Secara umum perabotan sekolah mendukung tiga fungsi yaitu: fungsi pendidikan, fungsi
Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan maksud
fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh sebab itu, manajemen
perlengkapan sekolah dapat dikatakan berhasil bilamana fasilitas sekolah itu selalu
siap pakai setiap saat, pada setiap ada seorang personil sekolah akan
menggunakannya.
2) Prinsip efisien
Dengan prinsip efesien berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya
3) Prinsip administrasif
hendaknya terelisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak.
9
2. motivasi belajar
Menurut Hamzah B. Uno (2011:23)4 “motivasi belajar adalah dorongan internal dan
eksternal siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkath laku, pada umumnya
dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendorong. Indikator-indikator
tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keiginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajardan lingkungan
belajar yang kondusif.”
Selain itu, Winkel (2006:160)5, menyebutkan motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan belajar itu demi mencapai suatu
tujuan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motovasi beajar adalah seluruh
daya penggerak pdikis yang ada dalam diri individu siswa yang dapat memberikan dorongan
Peranan dan fungsi motivasi belajar Menurut Hamzah B. Uno (2011: 27-29)7, antara lain:
1) Peran motivasi belajar dalam menetukan penguatan belajar. Motivasi dapat berperan
dalam penguatan belajar apabila seorang anak uang sedang belajar dihadapan pada suatu
masalah yang menetukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal
yang pernah dilalui.
2) Peran motivasi dalam pembelajaran tujuan beajar. Peran motivasi dalam mrnjelaskan
tujuan belajar erat kaitanya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar
sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati
manfaatnya oleh anak.
4
Hamzah B. Uno (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya: analisis di bidang pendidikan Jakarta: Bumi Aksara
5
Winkel,W. S. & Sri Hastuti (2006). Bimbingan dan konseling di institusi di bidang pendidikan Jakarta: Bumi Aksara
6
Sardiman, 2007. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Raha Grafindo Persade
7
Hamzah B. Uno, (2011). Teori Motivasi dan pengukurannya Analisis di bidang pendidikan Jakarta:Bumi Aksara
10
3) Motivasi menetukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah termotivasi untuk
belajar sesuatu berusaha mempelajari dengan baik dan tekun dengan harapan
memperoleh hasil yang lebih baik.
Selain itu, Oemar Hamalik (2011: 108)8, menyebutkan fungsi motivasi itu meliputi:
1) Mendorong timbulnya kelakuan/suatu perubahan.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarah pada pembuatan ke pencapaian
tujuan yang diinginkan
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya sebagai motor penggerak dalam kegiatan
belajar.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi motovasi belajar adalah
sebagai dorongan usaha dan pencapaian prstasi sehingga untuk mencapai prestasi tersebut
peserta didik dituntut untuk menetukan sendiri perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan
Menurut Sardiman A.M (2007: 89-91)9, dikenal dua motivasi, yaitu motivasi instrinsik
dan motivasi ekstrinsik:
1) Motivasi instrinsik
motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
di rangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan seesuatu.
2) Motivasi instrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
Motivasi ekstrinsik apabila dilihat dari luar. Motivasi ekstrinsik apabila dilihat dari segi
tujuannya, tidak secara langsung bergayut pada esensi yang dilakukan. Motivasi
ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai beentuk motivasi didalam aktivitas belajar yang
dimukai dan diteruskan berdasarkan dorogan dari luar.
Mengingat pentingnya motivasi sebagai pendorong kegiatan belajar anak, maka banyak
upaya untuk menimbulkan dan membagkitkan motivasi belajar pada anak. Guru mempunyai
tanggug jawab yang besar untuk memotivasi anak agar anak dapat maksimal dalam kegiatan
belajar.
8
Hamalik, Oemar. 1980. Media pendidikan. Bandung:Alumni
9
Sardiman,2007. Interksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada
11
A.M Sardiman (2007: 92-95) mengemukakan beberapa bentuk dan cara untuk
1. Memberi angka
Angaka dalam hal ini adlah niali. Banyak siswa yang berangkapan belajar untuk
mendapatkan angka atau nilai yang baik. Oleh karena itu langkah yang perlu dilakukan seorang
guru adalah bagaiman memberikan angka yang terkait dengan values yang terkandung dalam
setiap pengetahuan siswa sehingga tidak hanya nialai kognitif saja tetapi juga keterampilan
efeksinya.
2. Hadiah
Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena
hadia untuk suatu perjaan, mungkin tidak akan menarik lagi seseoraang yang tidak senang dan
3 Saingan/kompotisi
Sainagan atau kompotisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar
siswa. Persaingan antar individu maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Enco mulyasa (2005: 114-115)10, menyebutkan bahwa prinsip yang dapat diterapkan
untuk meningkatkan motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik akan lebih giat apabila topic yang akan dipelajari menarik dan
berguna bagi dirinya.
2. Tujuan pembelajaran disusun secara jelas dan diinformasikan kepada peserta
didik agar mereka mengetahui tuhuan bealajar tersebut.
3. Peserta didik selalu diberi tahu tentang hasil belajarnya.
4. Pemberi pujian dan reward lebih baik dari pada hukuman, tapi sewaktu-waktu
hukuman juga berlaku.
5. Memanfaatkan sikap, cita-cita rasa ingin tahu peserta didik.
6. Usahakan untuk memperhatikan perbedaan setiap peserta didik,misalnya
perbedaan kemauan, latar belakang dan sikap terhadap sekolah atau subjek
10
E.Mulyasa. 2005, Guru Menjadi Profesional. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya
12
tertentu.
7. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan selalu
memperhatikan mereka dan pengalaman belajar yang baik agar siswa memiliki
kepuasan dan penghargaan serta mengarahkan belajarnya kearah keberhasilan,
sehingga memiliki kepercayaan diri dan tercapainya prestasi belajar.
Menurut Slameto (2010: 26)11, motivasi belajar di pengarhi oleh tiga komponen yaitu:
Selain itu, Arden N. Frandsen yang dikutip oleh Sumardi Suryabrata (2011: 236-
237)12, Menyebutkan ada beberapa hal yang mendorong motivasi belajar, yaitu:
1. Adanya sifat ingin tahu untuk belajar dan menyelidiki dunia yang lebih luas.
2. Adanya sifat yang kreatif pada manusia dan berkeinginan untuk terus maju.
3. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-
teman
4. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang
baik melalui koopeerasi maupun dengan kompetisi.
5. Adanya keinginan untuk mendapatkan kenyamanan bila menguasai pelajaaran.
6. Adanya ganjaaran aatau hukuman sebagai akhir kegiatan pembelajaraan.
Sejalan dengan pendapat diatas, Syamsu Yusuf 92009:23), menyebutkan faktor-
1. Faktor internal
11
Slemeto,2010.Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.jakarta:Rineka Cipta
12
Suryabrata, Symadi, 2011. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
13
a. Faktor Fisik
panca indra).
b. Faktor psikologis
g. Faktor Non-sosial
Faktor non-sosial meliputi keadaan udara (cuacana panasa atau dingin), waktu
(pagi, siang,, malam), tempat (sepi, bisingan, atau kualitas sekolah tempat kerja),
h. Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor manusia (guru, konselor, dan orang tua), baik yang
hadir secara langsung maaupun tidak langsung (foto atau suara).proses belajar
sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Menurut Oemar
Hamalik (2010: 108-109)13 motivasi sendiri itu mengandung nilai-nilai sebagai beerikut:
13
Hamalik, Oemar. 1980. Media Pendidikan.Bandung: Alumni
14
1) Motivasi akan menentukan tingkat keberasilan atau kegagalan belajar peserta didik.
dengan kebutuhan, dorongan motif dan minat pada peserta didik. Pembelajaran ini
memelihara motivasi belajar siswa.guru harus berusaha agar muridnya memiliki self
pembelajaran erat hubungannyaa dengan pengaturan disiplin dalam kelas. Jika gagal
5) Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari pada asas dalam mengajar,
penggunaan motivasi dalam mengajar bukan saja melengkapi prosedur mengajar bukan
saja melengkapi prod]sedur mengajar saja tetapi aakan menjadi faktor yang
menentukan pembelajaran yang lebih efektis, asas motivasi sangat esensial dalam
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan motivasi belajar mengandung
harus kreatif dan imajinatif, kegagalan menimbulkan disiplin, dan asas motivasi menjadi salah
15
i. Pentingnya Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Menurut Nana Syaodih
Sukmadimata (2004: 62)14, “motivasi mempunyai dua fungsi, yaitu mengarah (directional
finction) serta mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan (activating and energizing fuction)”.
Menurut Diyamti Mudjiono (2002: 85)15, motivasi belajar penting bagi siswa dan guru.
teman sebaya.
5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudahan belajar yang di sela-
Dari beberapa hal di atas menunjukkan betapa pentingnya motivasi belajar tersebut
disadari pleh siswa. Bila motivasi belajar disadari oleh siswa, maka siswa akan belajar dengan
baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian dalam proses pembelajaran
guru berperan besar mengupayakan meningkatkan motivasi belajar. Guru dalam menumbuhkan
motivasi belajar seperti yang diungkapkan pada kajian teori yaitu memberi angka, hadiah,
kompetisi, ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil ujian, hukuman, hasrat untuk
2. Kerangka pikir
14
Nana syaodih S. (2009). Landasan Pdikologi proses belajar pendidikan Bandung: Remaja Rosida Karya
15
Dimyanti dan Mudjono. 2009 , Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT. Renika Cipta
16
Dalam penelitian ini, kerangka pikir akan menjadi landasan untuk menjelaskan
bagaimana pengaruh sarana prasarana terhadap motivasi belajar siswa SMK Pesantren
Motivasi biasanya timbul karena adanya hambatan yang diinginkan, dan itu merupakan
hal yang sangat penting bagi setiap individu untuk meningkatkan proses belajar guna mencapai
Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat untuk mencapai makna dan
tujuan. Namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat penting sebagai alat penunjang
keberhasilan suatu proses yang dilakukan. Dengan demikian, suatu proses kegitan yang akan
diharapkan sesuai dengan rencana, jika sarana dan prasarana tidak tersediah.
Motivasi belajar seluruh daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.
Selain guru dan faktor yang menunjang keberhasilannya proses belajar salah satunya
yaitu sarana dan prasarana yang ada disekolah yang dapat memudahkan para peserta didik untuk
lebih baik lagi dalam belajar. Dalam sebuah sekolah pasti memerlukan sarana prasarana untuk
melangsungkan proses mengajar. Hal ini factor yang merupakan faktor penting yang harus
diperhatikan proses belajar mengajar disekolah tersebut. Tentu saja sarana belajar ini harus
dimanfaatkan peserta didik dengan baik agar hasil belajar yang mereka dapatkan bias
memuaskan.
Tidak hanya sarana dan prasarana belajar saja, jika semua sarana dan prasarana telah
lengkap dan memadai namun tidak digunakan dengan sebagimana mestinya atau bahkan sebuah
17
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, sarana dan prasarana
mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Dalam hal ini pengaruh motivasi
intrinsic siswa. Seperti diketahui bahwa sarana merupakan peralatan dan perlengkapan yang
secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar,
mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Sarana
Adapun indikator sarana dan prasarana dalam penelitian ini yaitu, ruang kelas, ruang
Adapun indikator motivasi belajar dalam penelitian ini yaitu, dorongan kognitif, harga
Berdasarkan uraian tersebut maka sarana prasara sekolah sangat penting dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk lebih jelasnya, kerangka fikir
18
SMK Pesantren Pembangunan Muhammadiyah TATOR
M
Sarana dan Prasara (X) Motivasi Belajar (Y)
ss a) ruang kelas a) Dorongan/pengembangan
3. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang akan dijawab dalam
dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum
19
jawaban yang empirik” . Adapun hipotesis penelitian ini yaitu, ada pengaruh yang
siknitifan sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar siswa SMK Pesantren
H0 : Tidak ada pengaruh sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar siswa di
H1 : Ada pengaruh sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar siswa di SMK
E. METODE PENELITIAN
a. Pendekatan Penelitian
Penenlitian dengan judul pengaruh sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar
Pendekatan kuantitatif.
penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
b. Jenis Penenlitian
Penelitian ini adalah penelitian dengan jenis asosiatif atau hubungan. Menurut
16
Sugiyono. 2015.Metode penelitian Pendidikan. Bandung: Alvabeta, hal 14
20
Suugiyono17 “Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih”. Dalam penelitian ini hubungan
yang ingin di ketahui yaitu, pengaruh sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar
siswa.
a. Variabel Penelitian
Sugiyono18 mengemukakan bahwa “variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
Sesuai dengan judul penelitian yang akan diteliti yaitu, pengaruh sarana dan prasarana
terhadap motivasi belajar siswa SMK Pesantren Pembangunan Muhammadiyah TATOR, maka
dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, sarana dan prasarana seabag variabel
independen (bebas) atau sebagai variabel yang mempengaruhi yang digambarkan dengan
symbol X, dan motivasi belajar sebagai variabel dependen (terikat) atau sebagai variabel yaitu
17
Sugiyono, op. cit. h. 11
18
Ibid. h.39
21
b. Desain Penelitian
Desain penelitian ini yaitu, pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait.
Oleh sebsb itu, penelitian ini bersifat asosiatif yaitu penelitian yang menggambarkan
hubungan kedua variabel. Berdasarkan hal tersebut, maka desain penelitian ini dapat
X Y
Keterangan :
Y = Motivasi Belajar
a. Defenisi Operasional
peneliti agar lebih jelas dan tidak membingungkan, serta untuk menghindari adanya
penafsiran yang berbeda terhadap variabel yang diteliti. Variabel yang kaji dalam
penelitian ini adalah pengaruh sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar siswa
kesalahan persepsi atas penelitian ini peneliti merumuskan defenisi operasional yang
artinya variabel yang akan teliti perlu didefinisikan. Adapun defenisi operasional adalah
sebagai berikut:
22
a. Sarana dan prasarana adalah seperangkat alat yang digunakan untuk suatu kegiatan,
alat tersebut bisa berupa alat utama atau alat yang membantu proses kegiatan,
sehingga tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai. Sarana dan prasara tidak
hanya meliputi alat atau barang saja, tapi bisa juga suatu tempat atau ruangan untuk
proses kegiataan.
1. Ruang kelas
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, atur berarti di susun baik-baik, tertib,
rapi, berbaris rapi. Kata kerjanya adalah mengatur yang berati membuat atau
menyusun. Pengatur merupakan proses, cara, dan perbuatan mengatur. Orang yang
sebagai kegiatan mengurus dan menata segala sarana belajar yang terdapat di
ruangan kelas oleh guru untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa. Berbagai
sarana belajar yang ada di dalam kelas seperti meja dan kursi, papan tulis,
2. Ruang perpustakaan
sekarang telah menjadi telah menjadi pokok yang harus dimiliki setiap orang agar
23
adalah sebuah kolekssi buku dan majalah.walaupun dapat diartikan sebagai koleksi
koleksi besar yang dibiayai dan diopersikan oleh sebuah kota atau institusi, serta
dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak
buku dengan biaya sendiri. perpustaakaan juga bisa diartikan sebagai kumpulan
informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang
merupakan kebutuhan hakiki manusia. Oleh karena itu, didefinisikan sebagai tempat
3. Ruang laboratorium
berhubungan dengan ilmu fisika,biologi,dan kimia atau bidang ilmu lain yang
merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan
b. Motivasi belajar
belajar dam memberikan arah paada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
24
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat terjadi. Demikian dalam belajar,
prestasi siswa akan lebih baik bila siswa mmemiliki dorongan motivasi orang tua
untuk berhasil lebih besar dalam diri siswa itu. Sebab ada kecenderungan bahwa
karena kurang adanya motivasi dari orang tua.motivasi dalam belajar sangar
penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar yang diharapkan.
Adapun indikatornya :
1. Dorongan/pengembangan kognitif
diri atas tntutan baru dengan sarana ataupun alat bantu dalam mencapai
2. Harga diri
melalui sikap terhadap dirinya sendiri yang bersifatnya implisit dan tidak
25
menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuaan, keberartian,
diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri
perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.
3. Kebutuhan afiliasi
dengan orang lain dan di terimah oleh orang lain serta dekat dengan orang
bersahabat.
1. Pengukuran Variabel
Untuk mengukur variabel penelitian ini, maka digunakan angket berskala Likert yang
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Untuk keperluan analisis kuantatif,
19
Ibid. h.107
26
1) Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5
telah dikemukakan oleh Riduwan dalam Irwansyah20 bahwa “81%-100% dikategorikan sangat
dikategorikan tidak baik, dan kurang dari 20% dikategorikan sangat tidak baik.
variabel X (tata ruang kantor) telah disesuaikan oleh peneliti yaitu, 81%-100% dikategorikan
sangat baik, 61%-80%, dikategorikan baik, 41%-60% dikategorikan kurang baik, 21%-40%
dikategorikan tidak baik, dan kurang dari 20% dikategorikan sangat tidak baik.
tinggi, 41%-60% dikategorikan cukup tinggi, 21%-40% dikategorikan rendah, dan kurang dari
1. Populasi
20
Irwansya. 2015. Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Tenaga Kerja
Kota Makassar, hal.24
27
Sugiyono21 mengemukakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini
3 Bendahara 1 Orang
4 Sekretaris 27 Orang
Jumlah 30 Orang
2. Sampel
Sugiyono22 berpendapat bahwa Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga, dan waktu, maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Apabila yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
21
Sugiyono. Op.cit.
22
Ibid
28
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative
(mewakili).
Arikunto23 menyarankan bahwa “apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Akan tetapi, jika jumlah
subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih”. Berdasarkan hal
Muhammadiyah TATOR berjumlah 30 orang, maka sampel dalam penelitian ini diambil
menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh menurut Sugiyono adalah “teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau penelitian yang ingin membuat generalisasi
1. Observasi
Observasi menurut Sutrisno dalam Sugiyono “merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara
yang terpenting adalah Proses-Proses Pengamatan dan ingatan”. Dalam penelitian ini,
bahwa ”observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis,
tentang apa yang akan diamati, kapan, dan dimana tempatnya”. Teknik observasi
terstruktur pada penelitian ini digunakan karena peneliti sudah mengetahui secara pasti
23
Arikonto, Suharmisi. 2006. Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktek.jakarta: Rieneka Cipta
29
tentang variabel apa yang akan diamati. Teknik inilah yang digunakan dalam mengamati
langsung bagaimana pengaruh sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar siswa
2. Angket
Angket merupakan teknik utama yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data yang berisikan sejumlah pertanyaan tertulis. Angket yang digunakan pada
penelitian ini adalah angket terbukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada
30 orang responden dalam mengkaji variabel yang diteliti, yaitu mengenai pengaruh
sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar siswa SMK Pesantren Pembangunan
Muhammadiyah TATOR.
3. Dokumentasi
dijadikan sebagai acuan dalam rangka melengkapi data-data yang dibutuhkan, yakni
berupa bahan informasi yang relevan seperti keadaan populasi, struktur organisasi, visi
Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan
data. Dengan pengolahan data, peneliti dapat mengetahui tentang makna dari data yang berhasil
dikumpulkan sehingga hasil penelitian akan segera diketahui. Teknik analisis data yang
30
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif dan teknik analisis
Teknik analisis deskriptif merupakan jenis analisis data yang dimaksudkan untuk
penelitian secara tunggal dengan menggunakan analisis persentase. Rumus persentase menurut
Ali24
n
% = N x 100%
Keterangan:
% = Persentase
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui kenormalan suatu data tentang tata
ruang kantor (variabel X) dan motivasi kerja pegawai (variabel Y) yang telah dikumpulkan. Uji
normalitas data ini menggunakan rumus Chi Kuadrat yang dikemukakan oleh Sugiyono25
dengan rumus:
Dimana:
24
Muhammad Ali. 2000. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: AKSARA, hal184
25
Sugoyono. Op.Cit.h.250
31
X2 = Chi Kuadrat
Kriteria pengujian ini dilakukan dengan membandingkan harga chi kuadrat hitung
dengan chi kuadrat tabel. Bila harga chi kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga chi
kuadrat tabel (Xh2 ≤ Xt2), maka distribusi dinyatakan normal dan apabila lebih besar ( > )
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui Pengaruh sarana dan
Y = a + bX
Keterangan:
diprediksikan
26
Ibid. h.237
32
b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau
independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan
Untuk keperluan regresi linear sederhana digunakan Uji-F melalui tabel Anova.
Hipotesisnya adalah:
H0 :a: β = 0, melawan
H1 : a ≠ 0 atau β ≠ 0
Kriteria pengujian adalah bilamana Fhitung lebih besar dari Ftabel pada taraf signifikan 5
% maka H0 ditolak yang menyatakan bahwa sarana dan prasarana berpengaruh terhadap
motivasi belajar siswa , maka perlu pengujian lanjutan, begitu pula sebaliknya apabila Fhitung
lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikan 5% maka H0 diterima yang menyatakan bahwa sarana
dan prasarana tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa Analisis Korelasi Product
Moment
Uji Korelasi Product Moment digunakan untuk menguji pengaruh variabel pengaruh
sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar siswa SMK Pesantren Pembangunan
Muhammadiyah TATOR. Untuk keperluan ini, digunakan rumus korelasi Product Moment oleh
Sugiyono27, yaitu:
27
Ibid.h.212
33
rxy =
Dimana:
x = Nilai variabel X
y = Nilai variabel Y
n = Jumlah Data
lawan H1 : ρ ≠ 0. Kriteria pengujian adalah ada pengaruh yang signifikan jika nilai r hitung lebih
besar nilai r tabel pada sampel (N) tertentu pada taraf signifikan 5% demikian pula sebaliknya.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara kedua variabel maka digunakan tabel inerpretasi
0, 20 – 0, 399 Rendah
0, 40 – 0, 599 Sedang
0, 60 – 0, 799 Kuat
28
Ibid.h.214
34
0, 80 – 1, 000 Sangat kuat
Uji Korelasi Product Moment digunakan untuk menguji pengaruh variabel pengaruh
sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar siswa SMK Pesantren Pembangunan
Muhammadiyah TATOR. Untuk keperluan ini, digunakan rumus korelasi Product Moment oleh
Sugiyono29, yaitu:
rxy =
Dimana:
x = Nilai variabel X
y = Nilai variabel Y
n = Jumlah Data
lawan H1 : ρ ≠ 0. Kriteria pengujian adalah ada pengaruh yang signifikan jika nilai r hitung lebih
besar nilai r tabel pada sampel (N) tertentu pada taraf signifikan 5% demikian pula sebaliknya.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara kedua variabel maka digunakan tabel inerpretasi
29
Ibid.h. 212
30
Ibid.h. 214
35
0, 00 – 0, 199 Sangat rendah
0, 20 – 0, 399 Rendah
0, 40 – 0, 599 Sedang
0, 60 – 0, 799 Kuat
Selanjutnya, untuk mempermudah menganalisis data dalam penelitian ini, teknik analisis
data yang di gunakan dalam penelitian sebagai langkah dalam memjawab permasalahan
yang dikaji adalah analisis korelasi product moment, dan analisis regresi sederhana yang
akan diolah dengan aplikasi SPPSS (stantistical product standart solution)16.
BULAN
Mei Juni Juli
NO KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data
3 Analisis Data
4 Penyusunan Skripsi
5 Perbaikan
36
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2000. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Aksara
Arikunto, Suharmisi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka
Cipta
A.S Moernir. 1992. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
E.Mulyasa. 2005. Guru Menjadi Profesional. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya
Irwansyah. 2015. Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai Pada Kantor
Rosda Karya
Sardiman. 2007. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raha Grafindo persada.
Slemeto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Winkel, W.S. & Sri Hastuti. (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:
PT. Grasindo.
37