Anda di halaman 1dari 6

Nama : I Gusti Made Suardana

NIM : 1720005
Program Studi : Manajemen Informatika
Mata Kuliah : Probabilitas dan Statistik
Semester : 3 Sks : 3
Minggu ke : 1 Tugas ke : 1

TEORI PROBABILITAS

Seperti kondisi perekonomian saat ini yang meruapakan jaman persaingan yang sangat
ketat, sehingga membuat kita mencari peluang yang memungkinkan untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari dan masa yang akan dating apa lagi yang sudah berkeluarga. Dan satu
hal lagi kita semua pasti mengingat kejadian erupsi gunung Agung dan gempa di Lombok
yang tidak dapat kita tebak secara pasti. Dari peluang persaingan bisnis memiliki nilai
kesempatan untuk sukses maupun gagal dan kejadian-kejadian pula tidak bisa kita pastikan
kodisinya. Semua hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
kemungkinan/peluang jika disebutkan dalam kehidupan sehari-hari selain itu faktor ini juga
dikenal dengan sebutan probabilitas.
Kebetulan saya kuliah sambil bekerja dibidang teknologi informasi, faktor kemungkinan
ini sering kita perhitungkan pada saat adanya projek pengembangan sistem informasi untuk
meningkatkan pelayanan terhadap nasabah/customer agar mudah, cepat, tepat dan akurat.
Namun dalam kodisi saya saat ini dan mungkin bagi kebanyakan orang lebih cenderung lebih
cepat mengerti jika suatu teori dijelaskan dengan contoh langsung tidak hanya dengan kata-
kata.
Untuk itu kita langsung saja membahas teori-teori probabilitas ini yang disertai dengan
contoh-contoh agar lebih mudah untuk dipahami. Dan untuk memudahkan kita memahami
teori probabilitas ini berikut material yang akan dijelaskan secara berurut yaitu:
1. Pengertian Probabilitas
Adalah perbandingan antara kejadian yang diharapkan dengan banyaknya kejadian yang
mungkin muncul. Dari pengertian diatas untuk memudahkan kita menghitung
peluang/kemungkinan/probabilitas ada konsep dasar yang harus dipahami yaitu: 𝑃(𝐴) =
𝑛(𝐴)
𝑛(𝑆)

Dari fungsi diatas dapat diartikan bila banyak kejadian yang diharapkan muncul
dinotasikan n(A) dan banyaknya kejadian yang mungkin muncul (ruang sample = S)
dinotasikan dengan n(S).
Contoh 1:
Tentu kita masih ingat saat bermain ular tangga saat masih kecil diman media yang
digunakan adalah DADU, disana kita melempar dadu sambil mengharapkan angka yang
muncul. Yaitu mengharapkan muncul mata dadu 3 yang dilempar 1 kali saja semepatan
yang diberikan. Berapa peluang muncul mata daru 3 tersebut dalam sekali lempar? Ini lah
manfaat dari konsep dasar probabilitas bisa digunakan, jadi n(3) = 1 dan n(S) = 6
(mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, 6). Sehingga:
𝑛(𝐴)
𝑃(𝐴) =
𝑛(𝑆)
𝑛(3) 1
𝑃(3) = =
𝑛(6) 6
Contoh 2:
Dalam sebuah toples terdapat 7 buah kelereng putih dan 3 kelerang emas, bila kita ambil
sekaligus 3 buah kelereng maka peluang terambilnya kelerang putih?
Diketahui: Banyaknya kelereng putih = 7 dan emas = 3 maka total ada 10 kelerang
Penyelesaian:
7! 7! 1.2.3.4.5.6.7 5.6.7
- Banyaknya cara mengambil 3 dari 7  7C3 = = = = =
3!(7−3)! 3!4! 1.2.3.1.2.3.4 1.2.3
5.7
= 35 => n(3 merah)
1
10! 10! 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10
- Banyaknya cara mengambil 3 dari 10  10C3 = = = =
3!(10−3)! 3!7! 1.2.3.1.2.3.4.5.6.7
8.9.10 4.3.10
= = 120 => n(S)
1.2.3 1
𝑛(3 𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ) 35 7
Jadi peluang mengambil 3 buah kelereng merah sekaligus = = =
𝑛(𝑆) 120 24

2. Ruang Sumpel
Merupakan Suatu kelompok universal bagi semua hasil aktual ataupun konseptual yang
mungkin terjadi karena pada setiap percobaan selalu diinginkan terjadinya berbagai
peristiwa yang berhubungan dengan percobaan itu sendiri.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh ini didalam sebuah toples terdapat 6 bola hitam, 8
bola merah dan 10 bola kuning, diambil sebuah bola secara acak dan tidak dikembalikan.
Tentukan nilai peluang terambil berturut-turut bola hitam lalu bola kuning kemudian bola
merah?
Penyelesaian:
𝑛(ℎ𝑖𝑡𝑎𝑚) 6 6 1
a. Bola hitam  P(1 hitam) = 𝑛(𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑏𝑜𝑙𝑎) = = =6
6+8+10 24
𝑛(𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔) 10 10
b. Bola kuning  P(1 kuning) = 𝑛(𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑏𝑜𝑙𝑎) = =
5+8+10 23
𝑛(𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ) 8 8 4
c. Bola merah  P(1 merah) = 𝑛(𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑏𝑜𝑙𝑎) = = = 11
5+8+9 22

Dalam ruang sampel ada pengembangan fungsi yaitu disebut komplemen kejadian
merupakan nilai suatupeluang antar 0 sampai dengan 1  0 ≤ 𝑃(𝐴) ≥ 1, P(A) = 0 
kejadian yang tidak mungkin terjadi, P(A) = 1  kejadian yang pasti terjadi. Jadi P(A1) =
1 – P(A)  A1 adalah komplemen A
Contoh:
Orang tua saya mengikuti program pemerintah yaitu tentang keluarga berencana dan
merka berharap mempunyai dua anak, peluang paling sedikit mempunyai seorang anak
laki-laki adalah?
Penyelesaian:
Kemungkinan anak yang dimiliki orang tua saya adalah keduanya laki-laki, keduanya
perempuan, 1 laki-laki atau 1 perempuan Sehingga n(S) = 3
Jadi peluang paling sedikit 1 laki-laki
= 1 – peluang semua perempuan
𝑛(𝑝,𝑝) 1 2
=1- =1− =3
𝑛(𝑆) 3

3. Kejadian Saling Lepas (Ekslusif Bersama)


Jika A dan B adalah dua kejadian yang saling lepas maka peluang kejadian A atau B
adalah P(A atau B) = P(A) + P(B)
Contoh:
Siapa yang tidak pernah main kartu Remi, tentu semua tau bukan. Jika dari 1 set kartu
Remi (tanpa Joker) akan diambil dua kartu satu persatu berturut-turut kemudian kartu
tersebut dikembalikan lagi, peluang terambilnya kartu as atau king adalah?
Penyelesaian:
4
Kartu Remi = 52  n(S)=52, As = 4 n(as) = 4 jadi P(As) = 52, dan King = 4  n(king)
4
= 4 jadi P(King) = 52
4 4 8
Jadi P(As atau King) = P(As) + P(King) = 52 + 52 = 52
4. Kejadian Saling Bebas (Idependen)
Merupakan kejadian A dan B saling bebas jika keduanya tidak saling mempengaruhi.
Seperti yang kita ketahui dalam penentuan posisi saat pertandingan sepak bola seorang
wasit menggunakan uang logam dan saat main ular tangga menggunakan dadu, jika uang
logam dan dadu dilempar sekali, kejadian munculnya sisi angka pada uang logam dan
munculnya mata 3 pada dadu adalah kejadian yang tidak saling mempengaruhi.
P(A dan B) = P(A) X P(B)
Contoh:
Pada saat acara Perbarindo Bali ada perlombaan menyanyi lagu Bali yang terdiri dari 5
putra dan 10 putri, bila diambil 2 anggota dari kelompok tersebut untuk mengikuti lomba
perorangan, maka peluang terpilihnya putra dan putri adalah?
Penyelesaian:
Banyaknya anggota putra 5 dan putri 20  n(S) = 5 + 10 = 15
5 10 50 2
Maka P(putra dan putri) = P(putra) X P(putri) = 15 𝑋 = =
15 225 9

5. Probabilitas Bersyarat
Merupakan peluang terjadinya kejadian B jika dikatahui suatu kejadian lain A telah
terjadi. P(B|A), bila P(A) >0 dibaca Peluang B terjadi bila diketahui A terjadi atau
peluang B bila A diketahui dan peluang A lebih besar dari 0.
Contoh:
Sebuah bus Putra Jaya berangkat tepat pada waktunya P(B) = 0.83. Peluang sampai bus
itu diterminal Banyuasri tepat pada waktunya p(A) = 0.92 dan peluang berangkay dan
sampai bus itu tepat pada waktunya P(A∩B) =0.78. Jadi hitung peluang suatu bus Putra
Jaya tersebut:
1. Sampai pada waktunya jika diketahui bahwa bus tersebut berangkat tepat pada
waktunya?
2. Berangkat pada waktunya jika diketahui bahwa bus tersebut sampai pada waktunya?
Penyelesaian:
𝑃(𝐴∩𝐵) 0,78
1. P(A|B) = = = 0,94
𝑃(𝐵) 0,83
𝑃(𝐴∩𝐵) 0,78
2. P(B|A) = = = 0,85
𝑃(𝐴) 0,92
Kaedah Penggandan : Bila suatu percobaan kejadian A dan B keduanya dapat terjadi
sekaligus maka P(A∩B) = P(A) P(B|A) karena kejadian A∩B dan B∩A setara dapat
ditulis juga P(A∩B) = P(B∩A) = P(B) P(A|B)

6. Teorema Bayes

A=(BA) (B’A)  P(A) = P(BA) + P(B’A) = P(B).P(A|B) + P(B’).P(A|B’)

Aturan Bayes:
(E∩A) dan (Ec∩A)
Saling terpisah, jadi: A = (E∩A) U (Ec∩A)

Diagram Venn untuk kejadian A,E dan Ec


Sehingga diperoleh Rumus P(A) = P[(E∩A) U (Ec∩A)] = P(E∩A) + P(Ec∩A) =
P(E).P(A|E) + P(Ec).P(A|Ec)
Contoh:
Di tempat saya lahir ada ruang sampel menyatakan populasi masyarat yang telah tamat
SMU/SMK di suatu sekolah Negeri/Swasta dikelompokkan menurut jenis kelamin dan
status bekerja seperti tabel:
Kelamin Bekerja Belum Bekerja Jumlah
Laki-Laki 460 40 500
Perempuan 140 260 400
Jumlah 600 300 900
Dari semua ini akan dipilih dalam usaha penggalakan desa tersebut sebagai obyek wisata.
Dan diketahui ada 36 orang berstatus bekerja dan 12 berstatus menganggur adalah
anggota koperasi, berapa peluang orang yang akan terpilih ternyata anggota koperasi?
Misalnya: E = Orang yang terpilih status bekerja dan A= Orang yang terpilih anggota
koperasi
600 2 1 36 3
Dari tabel diperoleh: P(E) = = 3, P(E’) = 1-P(E) = 3, P(A|E) = 600 = , dan P(A|Ec)
900 50
12 1
= 300 = 25

Jadi peluang orang yang terpilih anggota koperasi adalah


P(A) = P(E).P(A|E) + P(Ec).P(A|Ec)
2 3 1 1 4
= (3) . (50) + (3) . (25) = 75

7. Fungi/Perintas MS Excel

FACT(n)
- Menghitung factorial, n! dimana n bilangan positif (bilangan cacah)
PERMUT(n,r)
𝑛!
- Menghitung permutasi, (n)r = (𝑛−𝑟)! Dimana n dan r integer, n ≥ r

COMBIN(n,r)
𝑛 𝑛!
- Menghitung Kombinasi, ( 𝑟 ) = (𝑛−𝑟)!𝑟!

Anda mungkin juga menyukai