Anda di halaman 1dari 4

PENCABUTAN GIGI TETAP

No. Dokumen : .../SOP/PKM.BGT/.../2017


No. Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS Drs. Kadar Wilasmana, SKM., M.Si


Pembina
BAGENDIT NIP. 19640502 198803 1 005
( ………………………………………………………………….)

1. Pengertian Pencabutan adalah tindakan untuk mengeluarkan gigi


atau bagian gigi dari socketnya.
Anastesi blok adalah suatu metode anastesi yang
mendeponirkan larutan anastetikum pada selaput
perineural (sekitar nervus alveolaris interior sebelum
masuk ke kanalis mandibularis), sehingga dapat menahan
impuls afferent yang datang ke sentral (pusat). Metode ini
digunakan untuk menganastesi semua gigi yang diinjeksi
kecuali incisivus sentralis dan incisivus lateralis.
Anastesi infiltrasi adalah suatu metode anastesi yang
mendeponirkan larutan anastetikum disekitar gigi yang
akan dicabut, yaitu dibagian lipatan mukobukal, lingual
atau bagian palatum.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pencabutan gigi


tetap.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bagendit No.


Tahun tentang Penyelenggaraan Pelayanan BP. Gigi

4. Referensi 1. Standar Pelayanan Profesional Kedokteran Gigi


Indonesia, Depkes RI. Direktorat Jendral Pelayanan
Medik Direktorat Kesehatan Gigi Tahun 1992.
2. Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia
(PBPDGI), Tahun 1999.
3. Standar Pengobatan Puskesmas, Depkes RI Tahun
2001.
5. Prosedur / 1. Petugas menyiapkan Surat Pernyataan
Langkah – Persetujuan/Informed Concent untuk diisi dan
langkah ditandatangani pasien.
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan :
a. Kapas.
b. Poviden iodin 10%.
No. Dokumen : SOP PENCABUTAN GIGI TETAP Halaman :
.../SOP/PKM.BGT/.../2017 2/3

c. Larutan anastetikum (chlorethyl, pehacain) dan


atau jarum suntik.
d. Bein.
e. Tang pencabutan.
3. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin
pada kursi gigi.
4. Petugas mendesinfeksi sekitar gigi yang akan dicabut
sampai area yang akan disuntikkan dengan poviden
iodine 10%.
5. Petugas melakukan anastesi dengan teknis anastesi
yang sesuai dengan indikasi tindakan medis yang
tepat.
a. Pencabutan gigi atas : anastesi infiltrasi.
b. Pencabutan gigi bawah : anastesi blok dan
infiltrasi.
6. Petugas melakukan tes efek anastesi
7. Petugas melakukan sondasi disekeliling servik gigi.
8. Petugas memisahkan gigi dari gusi dengan bein.
9. Petugas melakukan pencabutan gigi dengan tang
pencabutan yang sesuai dengan gigi yang akan
dicabut.
10. Petugas melakukan gerakan luksasi sambil ditarik
kearah bukal/labial sampai gigi keluar dari socketnya.
11. Petugas membersihkan area sekitar gigi yang dicabut
dari ekses-ekses yang tertinggal (pecahan gigi dan
tulang alveolus, sisa karang gigi).
12. Petugas memberikan tampon dengan poviden iodine
10% pada daerah bekas pencabutan gigi.
13. Petugas memberikan obat anti perdarahan secara
topikal dan atau sistemik jika terjadi perdarahan
sesuai indikasi.
No. Dokumen : SOP PENCABUTAN GIGI TETAP Halaman
.../SOP/PKM.BGT/.../2017 : 3/3

14. Petugas memberikan pesan-pesan setelah pencabutan


kepada pasien :
a. Tampon digigit selama 30 menit.
b. Jangan sering kumur-kumur.
c. Jangan makan minum yang panas dulu, selama
1x24 jam.
d. Bekas pencabutan jangan dikorek-korek, disedot-
sedot atau dipegang-pegang dengan tangan.
e. Bekas pencabutan jangan dipakai untuk
mengunyah selama 3x24 jam atau sesuai dengan
kondisi.
f. Minum obat sesuai dengan aturan.
g. Bila terjadi perdarahan selama 1x24 jam diberikan
kompres dingin.
h. Bila ada keluhan segera kembali kontrol.
15. Petugas memberikan resep obat sesuai indikasi.

6. Unit terkait Bp. Gigi


7. Rekaman Tanggal mulai
historis No Yang diubah Isi Perubahan
perubahan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai