Sebenarnya bagi kita demokrasi adalah suatu kebebasan dimana kita bisa
menyatakan pendapat secara terbuka, dimana kita tidak dikekang oleh suatu hal yang
membuat kita tidak bebas baik itu menyatakan pendapat kemudian melaksanakan
sesuatu. Artinya secara hakikatnya, demokrasi kira-kira seperti itu adalah dimana kita
memiliki kebebasan untuk menyatakan pendapat, kebebasan untuk berbuat. Tetapi,
banyak orang kemudian menyampaikan bahwa demokrasi kita ini kebablasan, dimana
seakan-akan kita tidak lagi menjaga norma-norma atau aturan-aturan. Nah oleh
karena itu, landasan atau dasar negara kita baik Pancasila maupun UUD 1945 ini
merupakan guidens kita atau merupakan panduan kita untuk memahami dengan lebih
baik bagaimana Pancasila maupun UUD 1945 memaknai demokrasi yang harusnya
bisa diterjemahkan lah dari landasan kita ini. Dulu kita mengenal namanya
Demokrasi Terpimpin. Tetapi begitu kita diEra Reformasi, semua orang diberikan
kebebasan seluas-luasnya. Nah dulu, banyak media-media yang dibredel atau ditutup
tidak dibolehkan ini, dikarenakan terlalu keras dalam menyatakan sesuatu nah
sekarang sah-sah saja setiap orang menyatakan sesuatu yang penting memperhatikan,
memperhatikan etika dan norma. Kalau misalnya kita diPancasila, kita kenal Bhineka
Tunggal Ika kan berbeda-beda. Artinya silahkan menyatakan pendapat yang berbeda-
beda, tetapi mari saling menghargai pendapat satu sama lain. Kita tidak boleh
memaksakan keinginan kita agar supaya orang bisa menerima. Lalu kemudian apabila
orang tidak menerima pendapat kita maka kita harus menerima juga, begitu. Nah itu
merupakan panduan yang berada dalam UUD 1945 maupun Pancasila sebagai dasar
ideologi kita. Kita bicara Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, kita bicara
kemanusiaan. Kemanusiaan bukan hanya dalam arti kita tidak boleh bunuh orang,
tetapi kemanusiaan itu bagaimana kita menghargai orang, kita manusiakan dia. Jadi
kita tidak boleh bicara anda binatang, babi, tidak boleh. Oleh karena itu sekarang
siapa yang melakukan ujaran-ujaran kebencian mulai diluruskan. Nah itu yang
dimaksud kebablasan, tetap kita harus kembali ke norma yaitu Pancasila dan UUD
1945. Karena dalam UUD 1945 kebebasan adalah hak, sama dengan kita bilang
kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Kemerdekan itu kan kebebasan, kebebasan
adalah hak semua orang. Maka tindakan kekerasan, penjajahan itu sebenarnya
tindakan kekerasan yang tidak boleh ada. Yah sama, hal-hal yang kemudian
memancing orang untuk menyatakan sesuatu yang kemudian bisa memancing
keributan nah itu berarti ingin memunculkan kembali model-model seperti
penjajahan, kekerasan dan sebagainya. Nah ini bertentangan dengan UUD 1945.
Tetapi kita sangat menjunjung tinggi bahwa demokrasi itu diperlukan, otokritik dari
masyarakat itu perlukan. Tapi bagaimana kemudian kita menciptakan demokrasi yang
kondusif. Kita juga tidak sebut dia demokrasi terpimpin saya lebih cenderung bilang
bagaimana kita membuat demokrasi yang kondusif. Saya menyebutnya begitu,
demokrasi yang kondusif. Kondusif artinya bagaimana menciptakan suatu lingkungan
itu menjadi lingkungan yang saling inilah, yang tenang, yang damai. Itu, jadi kalau
ditanya lagi bagaimana demokrasi. Demokrasi itu kebebasan kita, menyatakan
pendapat, berbuat. Secara umum saya katakan begitu, tapi secara konteks dibuka lagi
bukunya pengertian, definisi demokrasi itu apa.