Anda di halaman 1dari 14

0

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan kunjungan rumah


Nama Pasien : Fitiyah
Nomor Register : 05-71-38
Alamat : Akim Kayat, RT 01 RW 05 Sukorame Kab. Gresik

Pelaksana kunjungan rumah


1. Yunitha Mutia Dewi (17710175). Dokter Muda Fakultas Kedokteran UWKS
2. Emy Wahyuni (17710197). Dokter Muda Fakultas Kedokteran UWKS

Hari / Tanggal dan jam kunjungan : Kamis / 11 Oktober 2018, pk.17.00-18.30.

Diterima dan disetujui


Oleh Dokter Ruang Poli Tumbuh
Kembang Anak

dr. Yunita Retno Budiarti, Sp.KJ


1

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Fitriyah
Nomor register : 05-71-38
Umur : 41 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Akim Kayat, RT 01 RW 05 Sukorame Kab. Gresik.
Diagnosa : Skizofrenia tak terinci (F20.3)

II. SUSUNAN KELUARGA


Ayah kandung : Tn. Asnar (sudah bercerai)
Ibu : Asmaul Chusnah ( tahun)
Pasien anak ketiga dari lima bersaudara kandung.
Pendidikan
No Nama Sex Umur Terakhir Status Pekerjaan Keterangan
1 Nur Hayati P 45 th SD Menikah Ibu rumah Sehat, saudara
tangga kandung
2 Muhammad Umar L 43 th SD Belum Servis AC Sehat, saudara
Menikah kandung
3 Fitriyah P 41 th S1 Belum Penjual Sehat
(pasien) Menikah Martabak
4 Muhammad L 38 th SD Menikah Gali gunung Meninggal
Safrudin
5 Muhammad Nasir L 36 th SD Menikah Berdagang Sehat, saudara
kandung

 Ibu dan ayah pasien telah bercerai sejak tahun 1998.


 Pasien di rumah tinggal bersama dengan ibu dan kakak laki-laki (nomor 2).

III. KESAN PENERIMAAN


 Sikap keluarga terhadap dokter muda sangat baik dan terbuka.
 Kunjungan rumah diterima dengan baik oleh kakak dan ibu pasien yang tinggal di rumah
yang sama dengan pasien.
 Ibu dan kakak pasien menceritakan semua perihal kehidupan pasien dan riwayat sakitnya
dengan baik dan terbuka.
 Pasien telah pulang dari RSJ Menur ketika dokter muda berkunjung.
2

IV. RIWAYAT HIDUP PASIEN


A. Masa Prenatal
 Sewaktu hamil ibu pasien tidak sedang mengalami kelainan maupun penyakit fisik.
Ibu pasien jarang kontrol ke puskemas maupun ke dokter kandungan akibat masalah
biaya. Ibu pasien selama hamil minum vitamin yang hanya diberikan oleh dokter
puskesmas.
B. Masa Natal
 Pasien lahir normal di bidan pada umur kandungan sembilan bulan. Ibu pasien tidak
ingat pasti berapa berat lahir pasien, hanya seingat ibu pasien bidan yang menangani
persalinan mengatakan kalau berat anaknya saat itu normal, tidak lebih tidak kurang.
Setalah lahir pasien menangis spontan.
C. Masa Post-natal
 Tumbuh kembang pasien seperti menyangga leher, tengkurap, merangkak, berdiri,
berjalan, dan berbicara dalam batas normal dan tidak ada kelainan.
 Saat bayi, balita, dan anak-anak pasien tidak pernah mengalami kejang, panas,
maupun penyakit serius.
 Pasien tidak pernah mengalami cedera dan trauma kepala.
D. Riwayat Pendidikan
 Pasien pernah mengenyam pendidikan sampai jenjang S1 Hukum di UNIGRES.
E. Riwayat Sakit
 Sebelum di bawa ke Rumah Sakit Jiwa Menur pada tanggal 14 September 2018,
pasien sudah marah-marah belangsung cukup lama dan semakin memberat semenjak
satu bulan terakhir. Pasien diantar oleh ibu dan kakak laki-lakinya.
 Pasien juga sering menulis surat dan diberikan kepada tetangga pasien.
 Pasien sering terlihat berbicara dan tertawa sendiri.
 Pasien sering memberikan barang-barang yang ada di rumah kepada orang yang
melintas di depan rumah maupun kepada tetangganya. Kakak pasien berkata bahwa
hal itu sudah berlangsung selama kurang lebih lima tahun terakhir (sejak tahun
2013).
 Keluarga pasien sempat memutuskan membawa pasien untuk di Ruqiah, namun tidak
melihat adanya perubahan.
 Sudah satu bulan terakhir pasien tidak bisa tidur sehingga membuatnya sering
keluyuran. Bila tidak tidur, pasien suka membuat surat-surat dan diberikan kepada
tetangga.
3

V. FAKTOR HEREDITER
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti pasien.

VI. FAKTOR PREMORBID


Pasien termasuk orang yang suka bergaul, banyak teman, tidak mudah marah, tapi pasien
sangat tertutup untuk menceritakan masalahnya kepada orang lain termasuk pada ibu dan
saudara/i nya.

VII. HUBUNGAN DALAM KELUARGA


 Pasien di rumah tidak sedang bermasalah dengan anggota keluarganya. Pasien sangat
disayang terutama oleh ibu dan kakak keduanya.
 Pasien di rumah sangat dekat dengan ibunya.
 Pasien cukup lama tidak pernah melakukan kontak dengan ayahnya.

VIII. SOSIAL EKONOMI


Keluarga pasien termasuk keluarga menengah ke bawah, ibu pasien tidak bekerja. Dua
saudara kandung pasien yang sudah berkeluarga bekerja dengan penghasilan hanya cukup
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya masing-masing. Adik laki-laki pasien juga bekerja
dengan penghasilan yang dipergunakan untuk keperluannya sendiri.
Untuk biaya pengobatan dan perawatan pasien di RS Jiwa Menur Surabaya, didapat dari
tabungan orangtua pasien dan sedikit sumbangan dari saudara-saudara pasien.

IX. KEADAAN RUMAH DAN LINGKUNGAN


A. Ukuran rumah : 3 meter x 10 meter (80m2)
B. Status rumah : Milik bapak dari ibu pasien (disekat-sekat karena keluarganya
banyak)
C. Bangunan rumah :
 Dinding rumah terbuat dari tembok permanen, rumah berlantai keramik.
 Kamar mandi terbuat dari keramik
D. Keterangan rumah :
 Rumah tidak mempunyai kamar tidur.
 Kamar mandi dan WC hanya sekatan dari ruang belakang yang termasuk dapur.
 Di bagian depan rumah ada kursi dan meja untuk santai keluarga.
 Saat di rumah, pasien tidur ala kadarnya dengan ibu dan kakak pasien. Tidak ada
ranjang/kasur.
4
 Rumah tampak kumuh dan berantakan.
 Ventilasi dan pencahayaan kurang.
E. Keadaan lingkungan :
 Rumah pasien terletak di dalam gang yang sempit.
 Lingkungan ramai oleh anak-anak dan pedagang makanan yang sering berhenti
untuk berjualan di dekat rumah pasien. Rumah yang satu dengan yang lain
berdempetan.

X. PENYULUHAN YANG DIBERIKAN KEPADA KELUARGA


 Jangan memusuhi dan mengucilkan pasien sepulang dari RS Jiwa Menur Surabaya,
 Perhatikan semua kebutuhan pasien termasuk berkomunikasi, makan, minum, dan mandi,
 Perhatikan hal-hal yang menimbulkan rasa sedih atau marah pasien, dan sebisa mungkin
hindarkan pasien dari hal-hal tersebut,
 Motivasi dan latih pasien untuk memenuhi kebutuhannya secara mandiri,
 Motivasi, latih, dan ajak pasien untuk mampu mengerjakan hal-hal yang berguna dengan
perlahan-lahan, dimulai dengan lebih sering memujinya jika pasien melakukan hal
berguna dengan baik,
 Ajak pasien berbincang-bincang tentang hal-hal yang bersifat ringan dan menarik bagi
pasien seperti acara TV, dll.
 Jangan terlalu sering memarahi dan menasehati pasien, karena hal itu akan menjadikan
pasien merasa tertekan dan memperlambat proses rehabilitasinya,
 Berikan obat sesuai dengan dosis dan petunjuk dokter, awasi pasien dalam meminumnya,
dan taati jangka waktu pemakaian obat,
 Perhatikan efek samping obat yang terlihat pada pasien,
 Kontrol rutin ke dokter bila obat habis atau tampak efek samping obat yang tidak biasa
pada pasien, ataupun jika tidak tampak perkembangan yang bermakna dalam kejiwaan
pasien.

XI. DENAH RUMAH (Skala 1:100)


10 m

Bangsalan WC 3m
Teras Dapur

Warung
Kopi, Toko &
Tangga Menuju Tempat Sumur &
Teras
Ruang& DapurMenjemur Baju di Lantai Tempat
Tangga
Tamu 2 Cucian
5

XII. LAMPIRAN

Gambar 1. Rumah pasien tampak depan.


6

Gambar 2.Ruang tengah (bangsalan), biasa dipakai untuk tidur keluarga.


7

Gambar 3. Ruang tengah (bangsalan), terdapat beberapa lemari pakaian.


8

Gambar 4. Sekatan ruang menuju dapur dan kamar mandi/WC


9

Gambar 5. Dapur
10

Gambar 6. Kamar mandi/WC


11

Gambar 7. Penulis bersama pasien, ibu dan kakaknya.


12

Gambar 8. Penulis bersama pasien, ibu dan kakaknya.


13

Gambar 10. Penulis bersama pasien, ibu dan kakaknya.

Anda mungkin juga menyukai