PENDAHULUAN
dengan karakteristik hiperglikemia akibat defek sekresi insulin, kerja insulin, atau
dependent diabetes) yang terjadi hanya 5% sampai 10% kasus diabetes dan DM
tipe 2 (Non-insulin dependent diabetes) yang terjadi sekitar 90% sampai 95%
kasus diabetes, serta diabetes tipe lainnya (American Diabetes Association /ADA,
2010).
Sulawesi Tengah (3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan (3,4%) dan
dan 5,3% berdasarkan diagnosis dokter dan gejala DM (Riskesdas Aceh, 2013).
Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara selama
tahun 2014-2016 penderita baru DM tipe 1 dan tipe 2 sebanyak 5192 orang dan
penderita lama sebanyak 8.506 orang (RSUD Cut Meutia, 2016). Berdasarkan
tipe 1 dan tipe 2 laki-laki berjumlah 2.361 orang penderita dan perempuan
berjumlah 3.537 orang jadi total penderita mencapai 5.898 orang penderita DM
1
2
jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal dan amputasi ekstremitas bawah (WHO,
sulistianingsih, 2014).
kardiovaskuler 2-4 kali lipat dibandingkan dengan mereka yang tidak diabetes.
pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf (WHO, 2016). Penyakit
diabetes setelah periode 10-15 tahun. Sekitar 20-40% penderita diabetes akan
diabetik. Prognosis nefropati diabetik bisa dilihat dari tahapan nefropati diabetik
3
berdasarkan kondisi ginjal dan lama menderita. Tahap nefropati diabetik yang
berkisar 0-5 tahun. Tahap kedua nefropati diabetik pada kondisi ginjal terjadi
kelainan struktur dan lama menderita sekitar 5-10 tahun. Tahap ketiga nefropati
menderita sekitar 11-14 tahun. Selanjutnya tahap keempat nefropati diabetik pada
dibutuhkan untuk terjadinya kondisi tersebut sekitar 15-20 tahun. Tahapan yang
terakhir adalah kondisi ginjal pada keaadaan uremia dan prognosis kelangsungan
komplikasi serius dari DM dan penyebab utama dari gagal ginjal stadium akhir
(Wibisono et al, 2012). Urutan penyebab gagal ginjal pasien hemodialisis tahun
2014 adalah penyakit ginjal hipertensi sekitar 37% diikuti oleh nefropati diabetika
DM yaitu pada mata, ginjal, dan saraf terutama mikrovaskuler, dapat dikurangi
dengan kontrol glukosa yang baik. Deteksi dini dan pengobatan komplikasi dapat
salah satu tanda klinis dari kerusakan ginjal pada nefropati diabetik. Berdasarkan
latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
tipe 2 di rumah sakit umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara tahun 2017”.
proteinuria di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kab Aceh Utara 2016.
5
pada pasien DM tipe 2 diRumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh
Utara 2017.
DM dan komplikasi terjadinya nefropati diabetik pada penderita DM, serta dapat
proteinuria.
bagi pelayanan kesehatan di rumah sakit umum Cut Meutia Kabupaten Aceh
komplikasi yang bisa terjadi. Diharapkan agar segera skrinning fungsi ginjal agar