Anda di halaman 1dari 16

A.

Keperawatan Kesehatan Keluarga

1. Defenisi keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah

satu atap dalam keadaan saling ke tergantungan ( Nasrul Effendi ,1998 : 33 ).

Hal ini dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan suatu system yan saling

berinteraksi satu sama lainnya dalam memenuhi kebutuhan termasuk kesehatan,

sehingga keluarga mempunyai peran penting dalam mengembangkan, mencegah dan

mengatasi atau memperbaiki masalah kesehatan yang ada dalam keluarga. Keluarga

juga dipandang sebagai instansi (lembaga) yang dapat memenuhi kebutuhan insani

(Amanui, 2007).

Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan

darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup bersama dalam

satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing

menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (S.G .Bailon dan Aracelis Maglaya

1989).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :

a. Unit terkecil dari masyarakat.

b. Terdiri atas dua orang atau lebih.

c. Adanya ikatan perkawianan dan pertalian darah.

d. Hidup dalam satu rumah tangga.

e. Dibawah asuhan seorang kepala keluarga.

f. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga.

g. Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing.

h. Menciptakan dan mempertahankan kebudayaan


2. Keperawaatan kesehatan keluarga

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat

yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang

dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana penyalur

(Nasrul Effendi,1998:39)

3. Tipe keluarga terdiri dari :

a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-

anak.

b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak

saudara, misalnya nenek, kakek, keponakandan sebagainya.

c. Keluarga berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria

yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

d. Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena

perceraian atau kematian.

e. Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinanya

berpoligami dan hidup secara bersama–sama.

f. Keluarga kabitas (cahabitasia) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan

tetapi membentuk suatu keluarga .

4. Keluarga sebagai unit keperawatan

Alasan keluarga sebagai unit pelayanan ( R.B freedman, 1981 ) adalah

sebagai berikut :

a. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang

menyangkut kehidupan masyarakat .

b. Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau

memperbaiki masalah – masalah dalam kelompoknya.


c. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah

satu angota keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh

terhadap anggota keluarga yang lain.

d. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu ( pasien )

keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara

kesehatan anggota keluarganya yang menderita penyakit.

e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya kesehatan

bagi anggota keluarga yang menderita sakit asam urat.

5. Factor yang mempengaruhi sehat – sakit

Faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H.

L Bloom yaitu:

a. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit asam urat adalah

dengan cara menghindari adanya stres

b. Faktor social budaya

1) Factor social budaya yang dapat mempengaruhi penyakit asam urat adalah :

a. Asam urat meningkat

b. Faktor usia

c. Seing keluar malam

d. Melakukan pekerjaan berat

e. Mengkonsumsi minuman keras

f. Stress

g. Mengkonsumsi obat obatan tertentu

h. Mengkonsumsi makanan berkadar purin tinggi


2) Status social budaya yang dapat meningkatkan stasus kesehatan pada kasus

asam urat adalah :

a) Menghindari kebiasaan mandi malam hari sering keluar malam minum

minuman keras dan melakukan pekerjaan yang berat dan minum obat

obatan yang tidak jelas

b) Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung purin tinggi .

c) Menjaga berat badan dan olah raga yang teratur

d) Menghindari terlalu stress

c. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian akibat asam urat.

d. Faktor keturunan

Penyakit asam urat merupakan penyakit yang bersifat genetic

6. Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan

Menurut Freedman ( 1981) keluarga mempunyai lima (5 ) tugas

memelihara kesehatan keluarga khususnya keluarga yang anggotanya menderita

penyakit asam urat yaitu :

a. Mengenal gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga

tentang gejala asam urat.

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap angota

keluarga yang menderita penyakit asam urat

c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita asam urat

d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan

perkembangan kepada anggota keluarganya


e. Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan yang dapat

mengatasi penyakit asam urat.

7. Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita

penyakit asam urat.

Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit asam urat maka

peran perawat diperlukan sebagai berikut :

a. Pengenal tentang gejala asam urat

Perawat membatu keluarga untuk mengenal tentang gejala penyakit Penyakit

asam urat.

b. Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit Penyakit

asam urat.

Dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga yang menderita

penyakit asam urat, perawat memberikan kesempatan kepada keluarga untuk

mengembangkan kemampuam mereka dalam melaksanakan perawatan dan

memberikan demonstrasi kepada keluarga bagaimana merawat anggota keluarga

yang menderita Penyakit asam urat.

c. Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga yang menderita penyakit

Penyakit asam urat

Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang

menderita penyakit Penyakit asam urat, sehingga dapat menilai, mengetahui

masalah dan kebutuhan keluarga serta mencari cara penyelesaian masalah

penyakit yang sedang dihadapi.


d. Fasilitator

Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal masalah

pada keluarga yang menderita penyakit Penyakit reumatik dan mencari alternatif

pemecahanya .

e. Pendidik kesehatan

Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga

dari perilaku tidak sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit Penyakit asam

urat

f. Penyuluh dan konsultasi

Perawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan keperawatan dasar terhadap

keluarga yang anggotanya mederita penyakit Penyakit asam urat.


A. Definisi

Asam urat merupakan kelainan metabolik yang disebabkan karena penumpukan purin

atau eksresi asam urat yang kurang dari ginjal. Asam urat merupakan penyakit heterogen

meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut yang biasanya mono-artikuler. Terjadi

deposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim ginjal dan dapat menimbulkan

batu saluran kemih (Edu S. Tehupeiory, 2000)

B. Etiologi

Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit / penimbunan

kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan

metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan

ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal. Beberapa factor lain yang mendukung,

seperti:

a) Faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang

dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat.

b) Jenis kelamin dan umur

c) Prosentase Pria : Wanita yaitu 2 : 1 pria lebih beresiko terjadinya asam urat yaitu

umur (30 tahun keatas), sedangkan wanita terjadi pada usia menopouse (50-60

tahun).

d) Berat badan

e) Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout berkembang

karena ada jaringan yang tersedia untuk omset atau kerusakan, yang menyebabkan

kelebihan produksi asam urat.

f) Konsumsi alkohol
g) Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan hiperurisemia, karena alkohol

mengganggu dengan penghapusan asam urat dari tubuh.

h) Diet

i) Makan makanan yang tinggi purin dapat menyebabkan atau memperburuk gout.

Misalnya makanan yang tinggi purin : kacang-kacangan, rempelo dll.

j) Obat-Obatan Tertentu

k) Sejumlah obat dapat menempatkan orang pada risiko untuk mengembangkan

hiperurisemia dan gout. Diantaranya golongan obat jenis diuretik, salisilat, niasin,

siklosporin, levodova.

C. Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan manifestasi klinik

1. Stadium artritis gout akut

Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan

serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari.

Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau

kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan

pemeriksaan lanjutan. Pada serangan akut yang tidak berat, keluhan-keluhan dapat

hilang dalam beberapa jam atau hari. Pada serangan akut berat dapat sembuh dalam

beberapa hari sampai beberapa minggu.

Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi

purin, kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik atau

penurunan dan peningkatan asam urat.


2. Stadium interkritikal

Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu

tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya

satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun.

Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah

menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak

ada hubungannya dengan penyakit gout.

Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda akut, namun pada

aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses peradangan

tetap berlanjut, walaupun tanpa keluhan. Dengan manajemen yang tidak baik , maka

keadaan interkritik akan berlajut menjadi stadium dengan pembentukan tofi.

3. Stadium artritis gout menahun (kronik)

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini

terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini

akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut

sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang

merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan

kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Pada stadium ini kadang-kadang

disertai batu saluran kemih. pirai menahun dan berat, yang menyebabkan terjadinya

kelainan bentuk sendi.

Pengendapan kristal urat di dalam sendi dan tendon terus berlanjut dan

menyebabkan kerusakan yang akan membatasi pergerakan sendi. Benjolan keras

dari kristal urat (tofi) diendapkan di bawah kulit di sekitar sendi. Tofi juga bisa

terbentuk di dalam ginjal dan organ lainnya, dibawah kulit telinga atau di sekitar
sikut. Jika tidak diobati, tofi pada tangan dan kaki bisa pecah dan mengeluarkan

massa kristal yang menyerupai kapur.

Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:

1) Gout primer

Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat

berlebihan, penurunan ekskresi asam urat melalui ginjal.

2) Gout sekunder

Gout sekunder disebabkan oleh penyakit maupun obat-obatan.

a. Obat-obatan

Salisilat dosis rendah, diuretik, pyrazinamide (obat TBC), levodopa (obat

parkinson), asam nikotinat,ethambutol.

b. Penyakit lain

Insufisiensi ginjal: gagal ginjal adalah salah satu penyebab yang lebih lazim

hiperusemia. Pada gagal ginjal kronik dan asam urat pada umumnya tidak

akan meningkat sampai kretinie clearance kurang dari 20 mL/menit, kecuali

bila ada faktor-faktor lain yang berperan. Pada kelainan ginjal tertentu,

seperti nefpropati karena keracunan timbal menahun, hiperusemia

umumnya telah dapat diamati bahkan dengan insufisiensi ginjal yang

minimal.

D. Manifestasi Klinis

1) Stadium Arthritis Gout Akut

a) Sangat akut, timbul sangat cepat dalam waktu singkat.

b) Keluhan utama: nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik

berupa demam, menggigil dan merasa lelah.


c) Faktor pencetus: trauma lokal, diet tinggi purin (kacang-kacangan, rempelo dll),

kelelahan fisik, stres, diuretic.

d) Penurunan asam urat secara mendadak dengan allopurinol atau obat urikosurik

dapat menyebabkan kekambuhan.

2) Stadium Interkritikal

Stadium ini merupakan kelanjutan dari stadium akut dimana terjadi periode

interkritikal asimptomatik.

3) Stadium Arthritis Gout Menahun

Stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati sendiri sehingga dalam waktu

lama tidak berobat secara teratur pada dokter. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-

benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini

berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari

kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan

tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan

mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.


E. Patofisiologi

Banyak faktor yang berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang

telah diketahui peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme

serangan gout akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan.

a. Presipitasi kristal monosodium urat.

Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam plasma

lebih dari 9 mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan para- artikuler

misalnya bursa, tendon, dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif akan

dibungkus (coate) oleh berbagai macam protein. Pembungkusan dengan IgG akan

merangsang netrofil untuk berespon terhadap pembentukan kristal.

b. Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)

Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon

leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.

c. Fagositosis

Kristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membram

vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik lisosom.

d. Kerusakan lisosom

Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan hidrogen

antara permukan kristal membram lisosom, peristiwa ini menyebabkan robekan

membram dan pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal kedalam sitoplasma.

e. Kerusakan sel

Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan

sinovial, yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.


F. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium

1. Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg % normalnya

pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%.

2. Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa yaitu cairan

berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali.

3. Pemeriksaan darah lengkap

4. Pemeriksaan ureua dan kratinin

a. kadar ureua darah normal : 5-20 ,mg/dl

b. kadar kratinin darah normal :0,5-1 mg/dl

G. Penatalaksanaan Medis

1. Obat

a. Colchicine (0,6 mg)

Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati

serangangout akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari.

Obat ini jugadapat digunakan sebagai sarana diagnosis.Pengobatan serangan akut

biasanya tablet 0,5mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat

dikurangi atau kalau ternyata dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien

mengalami rasa mual yang hebat,muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan

ini pemberian obat harus dihentikan.

b. Fenilbutazon

Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati

artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka

kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.


c. Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari).

2. Pembedahan

Jika ada tofi yang sudah mengganggu gerakan sendi,karena tofi tersebut sudah

terlalu besar.

3. Terapi pencegahan

1. Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis 100-400 mg per hari

dapat menurunkan kadar asam urat serum. Pemeriksaan kadar asam urat serum

berguna untuk menentukan efektivitas suatu terapi.

2. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat

menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan demikian

meningkatkan ekskresi asam urat.

4. Penatalaksanaan Keperawatan

a. Diet rendah purin.

Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging

kambing) serta banyak minum.

b. Tirah baring.

Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan

menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.

c. Latihan Fisik

Mengajak klien melakukan latihan ROM, gerak aktif pada ekstremitas yang

tidak sakit dan melakukan perawatan diri.

H. Komplikasi

Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :


a. Erosi, deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi kronis dan tofi

yang menyebabkan degenerasi sendi.

b. Hipertensi dan albuminuria.

c. Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik


I. WOC

Anda mungkin juga menyukai