Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum

SISTEM OTOMASI INDUSTRI

Modul ke- festo


(JUDUL)

SIMULATOR Input Output Festo Electro Pneumatic


PEMBUAT LAPORAN :

NAMA : Acep Nurjaman NIM: 171311001


Aji Satria P 171311004
Adri Novanda 171311003
Sutan Dafari 171311029

Pengajar
Ir . Edi Rakhman, M.Eng.

Dadan Nurdin Bagenda, ST., MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA D3


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
I. Tujuan
 Mahasiswa mampu menguraikan konsep input output pada modul
elektropneumatik.
 Mahasiswa mampu mengetahui fungsi-fungsi input output yang
ada pada module.

II. Petunjuk Keselamatan Kerja


 Periksa sumber tegangan untuk module yang digunakan dan kabel
koneksi module dalam keadaan baik.
 Periksa, sebelum menyalakan tekanan angin, pastikan posisi switch
power di air supply unit dan air filter dalam keadaan off.

III. Landasan Teori


Definisi Pneumatik adalah salah satu cabang ilmu fisika yang
mempelajari fenomena udara yang dimampatkan sehingga tekanan
yang terjadi akan menghasilkan gaya sebagai penyebab gerak atau
aktuasi pada aktuator.
Prinsip kerja : media kerja (tenaga penggerak = energi penumatik
Media kontrol = sinyal elektrik maupun elektronik
 Sinyal elektrik dialirkan ke kumparan yang terpasang pada katup
pneumatik.
 Sinyal yang dikirimkan tadi akan menghasilkan medan elektromagnetik
dan akan mengaktifkan katup pengatur arah sebagai elemen akhir pada
rangkaian kerja pneumatik.
 Media kerja pneumatik akan mengaktifkan elemen kerja pneumatik
seperti motor pneumatik yang menjalankan sistem
 Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan
aplikasi dari fluida bertekanan yang digunakan untuk memberikan
gerak. Berdasarkan fluida yang digunakan tenaga fluida dibagi menjadi
pneumatik, yang menggunakan udara, serta hidrolik, yang
menggunakan cairan. Dasar dari aktuator tenaga fluida adalah bahwa
fluida mempunyai tekanan yang sama ke segala arah. Dalam sistem
pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat tekanan udara dari
katup masuk, yang kemudian memberikan gaya kepadanya. Gaya inilah
yang menggerakkan piston pneumatik, baik maju atau mundur. Pada
dasarnya sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda
utama keduanya adalah sifat dari fluida kerja yang digunakan. Cairan
adalah fluida yang tidak dapat ditekan (incompressible fluid) sedangkan
udara adalah fluida yang dapat terkompresi (compressible fluid).
IV. Alat dan Komponen Yang digunakan

Step Motion Diagram SORTING-Festo Module

Step Motion Diagram DISTRIBUTING-Festo Module


Step Motion Diagram PICK&PLACE Station-Festo Module

Step Motion Diagram TESTING Station-Festo Module


simulation box festo

Powersupply festo

V. Langkah–langkah percobaan
- Hubungkan kabel power simulation box festo ke power supply
24V
- Nyalakan sumber angin pada air supply unit pada module
- Nyalakan power simulation box festo dan cek input output yang
ada pada module
- Catat hasilnya untuk selanjutnya mempermudah pemrograman.

VI. Hasil Pengamatan

Distribution Module bit ke-


No. Nama I/O Kode Alamat Status Label
1 Ejecting Cylinder (EC) Output A O0.0 A
2 Swivel_PLUS (P 5/3) (CW) Output BPLUS O0.4 B+
3 Swivel_MIN (P 5/3) (CCW) Output BMIN O0.3 B-
4 Vacuum Output C O0.1 C
5 Ejection Output D O0.2 D
6 EC START Input 1B2 I0.1 NO 1B2
7 EC END Input 1B1 I0.2 NO 1B1
8 S_MIN Input 3B1 I0.4 NO 3B1
9 S_PLUS Input 3B2 I0.5 NO 3B2
10 OBJ_EXIST Input B4 I0.6 NC B4
11 Sensor Start-UP from Other Module Input IP_N_FO I0.7 NC
12 START PB Input START I1.0 NO
13 STOP PB Input STOP I1.1 NO
Sorting Module:
No. Nama I/O Kode Bit Alamat Status

1 Conveyor Output C O0.0

2 Separator_1 Output S1 O0.1

3 Separator_2 Output S2 O0.2

4 Retract Output R O0.3

5 Existing_Object Input PART_AV I0.0 NO

6 Silver_Object Input B2 I0.1 NO

7 Red_Object Input B3 I0.2 NO

8 End_Object Input B4 I0.3 NO

9 S_Separator_1 Input 1B1 I0.5 NO

10 S_Separator_2 Input 2B1 I0.7 NO

11 S_Unknown Input I0.4 NC

12 Sensor Start-UP from Other Module Input IP_N_FO I0.6 NC

13 START PB Input START I1.0 NO

14 STOP PB Input STOP I1.1 NO

Pick & Place Module:


No. Nama I/O Kode Bit Alamat Status

1 Konveyor Output KONV O0.0

2 Mini-Slide Forward Output MSF O0.2

3 Mini-Slide Backward Output MSB O0.1

4 Mini-Slide UpDn Output MSU O0.3

5 Vacuum Output VAC O0.4

6 Seperator Output SEP O0.5

7 S_Occupied Input B1 I0.5 NO

8 S_Existing Input PART_V1 I0.0 NO


9 S_End Input B2 I0.6 NO

10 S_MS_Start Input 1B1 I0.1 NO

11 S_MS_End Input 1B2 I0.2 NO

12 S_MS_Up Input 2B1 I0.3 NO

13 S_Vacuum Input 3B1 I0.4 NO

12 Sensor Start-UP from Other Module Input IP_N_FO I0.6 NC

13 START PB Input START I1.0 NO

14 STOP PB Input STOP I1.1 NO

Testing Module :
No. Nama I/O Kode Bit Alamat Status

1 Lift Down Output LDN O0.0

2 Lift Up Output LUP O0.1

3 Ejecting Cylinder Output EC O0.2

4 Air Conveyor Output AC O0.3

5 Sensor Silver Input PART_AV I0.0 NO

6 Sensor Red Input B2 I0.1 NO

7 Sensor Path Input B4 I0.2 NO

8 Sensor Testing of Height Input B5 I0.3 NO

9 Sensor Limit Switch Lift Up Input 1B1 I0.4 NO

10 Sensor Limit Switch Lift Down Input 1B2 I0.5 NO

11 Sensor Start EC Input 2B1 I0.6 NO

12 Sensor Start-UP from Other Module Input IP_N_FO I0.7 NC

13 START PB Input START I1.0 NO

14 STOP PB Input STOP I1.1 NO

Anda mungkin juga menyukai