Disusun Oleh :
Universitas Indonesia
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Koperasi dengan baik dan lancar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidaklah berjalan
dengan mudah akan tetapi, banyak bimbingan dan bantuan dari banyak pihak untuk
mengatasi hambatan yang menyertainya. Oleh karena itu sudah sepantasnya penulis
menyampaikan terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu,
membimbing, serta senantiasa memberi saran dan masukan demi penyempurnaan
karya tulis ini.
Penulis menyadari tidak ada sesuatu yang sempurna, termasuk laporan ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan sehingga
ke depannya penulis dapat menulis laporan dengan lebih baik lagi.
Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
Lampiran …………………………………………………………………………… 15
Aktivitas koperasi
Selain aktivitas formal seperti Rapat Anggota Tahunan yang rutin dijalankan,
koperasi ini juga seringkali mengadakan aktivitas non-formal. Dalam aktivitas non-
formal ini seluruh karyawan yang merupakan anggota koperasi berkumpul dan
mengadakan acara serta berbincang-bincang mengenai persoalan non-pekerjaan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengencangkan ikatan solidaritas dan kekeluargaan
serta meningkatkan performa tim. KUD Soliamitra rutin mengadakan Family
Gathering ke tempat-tempat wisata seperti daerah pantai di Jawa Barat seperti yang
dilakukan tahun lalu. Pada Family Gathering, selain karyawan yang merupakan
anggota koperasi, anak serta suami dan istri mereka ikut turut serta menikmati family
gathering tersebut. Pengikutsertaan keluarga dalam team bounding ini bertujuan
sebagai kompensasi bagi para keluarga atas penggunaan jasa karyawan koperasi yang
berdedikasi 8 jam per hari dalam 5 kali seminggu, sehingga waktu untuk bersama
dengan keluarga dapat terkompensasi. Bapak Firman menuturkan bahwa setiap kali
dilaksanskan team bounding yang berbentuk family gathering ini, mereka menjadi
lebih dekat baik dengan sesama karyawan, maupun keluarga dengan karyawan.
Dengan mengenal lebih baik, mereka dapat bekerja sama dengan maksimal karena
telah mengetahui karakter dan watak masing-masing anggota sehingga tahu
bagaimana menyikapai tiap individu yang berbeda. Selain mengadakan family
gathering, mereka juga rutin mengadakan kegiatan rohaniah seperti pengajian yang
dilakukan tiap bulan di rumah karyawan secara bergilir.
6 Unit Usaha
1. Unit Simpanan dan pembiayaan Syari’ah (USP Syari’ah)
Unit ini didirikan pertama kali yaitu pada tahun 1991. Masih
banyaknya peminjam yang menjadi daftar tunggu pencairan pada unit ini
adalah satu bukti bahwa usaha ini sangat berpotensi untuk dikembangkan dan
bisa dijadikan program andalan. Selain menjanjikan SHU yang menarik,
keberadaan Unit Simpanan dan Pembiayaan Syari’ah KUD Soliamitra adalah
sarana pelayanan kepada anggota dan masyarakat. Ini terbukti dengan hasil
yan melampaui target dan pendapatan bersih unit pada tahun 2013 sebesar Rp
494.203.415 (naik 17%) dari tahun lalu.
Program Simpanan & Pembiayaan Syari’ah sebenarnya cukup
prospektif untuuk dikembangkan. Seagai lembaga keuangan alternatif dalam
membantu pedagang kecil yang membutuhkan tambahan modal kerja. Namun
demikian karena usaha ini juga penuh resiko, maka kami-pun harus berhati-
hati dalam mengelola usaha ini karena tidak sedikit koperasi yang juga hancur
karena usaha ini.
2. Unit Kelistrikan
Unit ini didirikan pertama kali yaitu pada tahun 1992. Bidang yang dikerjakan
pada unit kelistrikan adalah:
Pembayaran Rekening Listrik dan Telepon (PPOB) sebanyak 13 loket
Pemutusan dan Penyambungan (Tusbung) di PT PLN (Persero) Area
Ciputat
Banyaknya provider pengelolaan PPOB (Payment-Point Online Bank) yang
menawarkan kerja sama, terjadi persaingan harga fee yang ditawarkan kepada
KUD Soliamitra sehingga pada tahun 2013 ini untuk pengelolaan PPOB, KUD
Soliamitra masih bekerja sama dengan Bank BRI Syari’ah Depok. Hali ini
mereka lakukan selain untuk memperkecil resiko usaha, (tanpa deposito) juga
karena biaya administrasi yang dibebankan kepada pelanggan listrik lebih
ringan. Selain itu juga sesuai dengan rencana yang dicanangkan untu
mengajukan pendapatan fee, Bank BRI Syari’ah juga memberikan penawaran
yang lebih menguntungkan, sementara ini masih aman lebihaman dan lebih
menjanjikan
Khususnya untuk pengelolaan BM@x Online PT PLN Area Depok,
sejak tahun 2013 KUD Soliamitra tidak lagi memegangnya. Hal ini
disebabkan karena kebijakan PT PLN (persero) yang memberlakukan tender
pengadaan pekerjaan dilaksanakan dengan terbuka da n dilaksanakan 1 tahun
sekali dengan ketentuan-ketentuang yang sangat berat seperti yang berhak
mengikuti tender hanyalah perusahaan yang bergrade besar sekelas anak
perusahaan PT PLN (persero) sangat disayangkan bahwa Soliamitra tidak bisa
mempertahankan pengelolaan Bm@x Online lagi.
3. Unit Minimarket
Unit ini didirikan pertama kali yaitu pada tahun 1994 yang berlokasi di
Limo, serta tahun 2005 yang merupakan cabang dari mimimarket Limo yang
berada di Grogol, Depok. Walaupun ditengah gempuran para pesaing yang
memliki jaringan usaha yang cukup kuat sekarang ini, Unit Minimarket KUD
Soliamitra dapat terus bertahan dan terus berkontribusi dalam memberikan
Sisa Hasil Usahanya. Dan pada tahun 2013, ini Unit Minimarket Limo
mengalami kenaikan bersig sebesar Rp 126.586.351 (125%) dari tahun lalu,
begitu pula pada minimarket grogol memperoleh kenaikan SHU sebesar Rp
165.213.432 (66%) dari tahun lalu.
Selama ini banyak hal yang sudah dilakukan oleh unit ini, dengan lebih
fokus terhadap barang-barang unggulan yang meruupakan salah satu
kelemahan outlet lain, penataan display yang lebih baik dan lebih
mengembanggakan adalah kemauan dari manajemen Minimarket untuk
melakukan perubahan-perubahan baik itu dari sisi pelayanan maupun disiplin
yang tinggi.
6. Unit Grosir
Dibukanya Unit Grosir menambah seemarak pelayanan, dimana usaha
ini bau saja berjalan 1 tahun lamanya sejak Oktober 2013 namun sudah
memberikan SHU yang sangat membanggakan sebesar Rp 320.074.495
Sebuah angka yang fantastik angka yang tidak mudah didapatkan karena
maraknya persaingan disekitar. Memang butuh pengorbanan dan perjuangan
yang besarr dalam meraih angka terrsebut, hal ini dilakukan untuk
meningkatkan pendapatan KUD Soliamitra dan meningkatkan kesejahteraan
karyawan dan anggota
KINERJA KOPERASI
KUD Soliamitra merupakan koperasi primer yang terdiri dari 6 unit usaha
yaitu unit simpanan dan pembiayaan syariah, usaha minimarket, usaha bengkel pada
khususnya bermerk Zuzuki, usaha kelistrikan, jual beli tanah kavling di daerah sekitar
Limo dan usaha grosir yang berupa sembako.
Dapat dilihat bahwa penyumbang SHU terbesar atau Unit Usaha yang
paling menguntungkan adalah KSP Syariah sebesar 26%, kemudian disusul
oleh Unit Mini Market Grogol sebesar 24%, lalu Unit Grosi 19%, kemudian
Unit Minimarket Lio 17%, Unit kelistrikan 10%, dan yang terakhir adalah
Unit Bengkel Motor 4%
Unit KSP tetap menjadi penyumbang terbesar SHU hal ini disebabkan
karena tingginya antusiasme masyarakat terhadap keberadaan KSP Syariah.
Mereka sangat membutuhkan keberadaan KSP ini. KSP ini berada dalam
lingkungan masyarakan menengah kebawah dimana masyarakat yang tinggal
didalamnya membutuhkan sosok KSP yang memberikan pinjaman dengan
bunga yang ringan serta tidak membutuhkan agunan yang dinilai berat seperti
yang terdapat pada bank-bank umumnya.
Sementara Unit Bengkel Motor menduduki posisi paling buncit
disebabkan karena unit ini sedang mengalami masa merangkak ke arah yang
lebih baik. Karena sebelumnya Unit ini hanya menangani service motor
dengan merek Suzuki dimana pangsa pasar sepeda motor ini sedang
mengalami kemerosotan. Akan tetapi pada saat ini Unit Bengkel Motor suzuki
sedang meningkatkan pelayanan serta promosi untuk menjadi bengkel motor
general untuk semua jenis motor.
Bukan hanya prestasi gemilang yang ditorehkan, KUD Soliamitra juga kerap
kali mengadakan kegiatan sosial demi kesejahteraan masyarakat sekitar. Seperti pada
tahun 2013, KUD Soliamitra mengalokasikan dana sebesar Rp 11.437.700 sebagai
beban sumbangan. Beberapa kegiatan sosial yang telah dilakukan KUD Soliamitra
antara lain memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu di Yayasan Miftahul
Jannah yang terletak di Depok, memberikan pendidikan mengenai koperasi ke
beberapa Sekolah Dasar sekitar Depok berupa penyuluhan pentingnya menabung ke
siswa-siswa Sekolah Dasar, memberikan bantuan kepada korban bencana alam, serta
berkontribusi dalam renovasi dan perbaikan salah satu Masjid di daerah Limo.
Setiap koperasi tentu memiliki kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan,
begitupun KUD Soliamitra. Koperasi yang terletak di daerah Limo ini merupakan
salah satu koperasi yang telah mandiri. Maksud mandiri di sini adalah bahwa koperasi
ini telah mampu bertahan dengan modalnya sendiri, tanpa ada pinjaman-pinjaman
dari pihak lainnya. Hal ini tentu menjadi salah satu kekuatan dari koperasi ini. Dengan
memiliki modal sendiri koperasi ini mampu menentukan jalannya operasi dan usaha
sendiri tanpa perlu tergantung dengan pihak-pihak lain. Keunggulan lainnya adalah
KUD Soliamitra telah memiliki anggota sebanyak 3000 orang, dimana jumlah
tersebut telah melebihi dari yang ditargetkan. Selain itu pula, koperasi ini telah
memiliki gedung yang layak, di mana gedung tersebut baru diresmikan tahun 2004 di
daerah limo. Banyaknya unit yang dimiliki juga merupakan salah satu kekuatan
koperasi Soliamitra. Dengan adanya unit-unit yang beragam, koperasi ini mampu
meningkatkan profitnya. KUD Soliamitra juga menyadari adanya peluang bagi
dirinya untuk lebih mengepakkan sepak terjangnya, yaitu adanya kebutuhan yang
besar dari masyarakat akan hadirnya koperasi di tengah-tengah kehidupan
perekonomian mereka sebagai media untuk melakukan berbagai transaksi. Bapak
Firman menuturkan bahwa sistem simpan pinjam di koperasi yang jauh lebih mudah
dibandingkan di bank membuat masyarakat senang untuk menabung di koperasi.
Selain itu, harga barang-barang yang dijual di Minimarket KUD Soliamitra yang
cenderung lebih murah dari minimarket lainpun mampu membuat masyarakat
cenderung membeli barang di Minimarket KUD Soliamitra.
Di balik kekuatan dan peluang tentu ada kelemahan dan tantangan. Koperasi
Soliamitra ini dapat dikatakan sedang menghadapi tantangan yang cukup besar,
betapa tidak karyawan nya diseluruh unit secara kumulatif yang berjumlah 101 orang
itu hampil 95% hanya lulusan SMA/SMK. Oleh karena itu kedepannya KUD
soliamitra berkomitmen ingin meningkatkan kualitas SDM yang ada dengan salah
satu langkahnya adalah mengikutkan para karyawannya dalam training yang
diselenggarakan berbagai pihak.Selain itu dari segi kuantitas pun, KUD Soliamitra
ingin mengalami peningkatan , karena aktivitas koperasi dari hari ke hari makin
meningkat.Tentunya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM. Lebih jauh lagi tentang
SDM adalah ketika dalam internal KUD Soliamitra terdapat konflik itu merupakan
sebuah kewajaran karena dalam suatu organisasi rentan akan perselisihan tapi
menurut bapak firman itu bukan lah sebuah masalah besar karena masing-masing
karyawan hingga pengurus memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan setiap
permasalahan secara baik baik dan kekeluargaan. Selain itu diantara 6 unit usaha yang
ada dibawah KUD Soliamitra ada beberapa unit yang kurang profitable namun tidak
sampai menimbulkan kerugian, contohnya adalah unit bengkel.Pak Firman mengakui
bahwasannya bengkel yang ada yaitu mengatasnamakan Suzuki tidak terlalu prospek
apalagi penjualan merek asal jepang itu lagi menurun beberapa waktu terakhir.Namun
untuk tahun buku 2013 , omset dari unit bengke terus mengalami kenaikan yang
cukup signifikan.
KUD Solimitra tidak pernah mendapatkan bantuan atau subsidi dari
pemerintah khususnya Kementrian Koperasi dan UMKM,namun diawal pendiriannya
yaitu sekitar tahun 1991 bulan oktober hanya diberikan dana hibah dari pemerintah
melalu Kementrian Koperasi dan UMKM.Dalam perjalanannya sebenarnya KUD
Soliamira mendapatkan bantuan non fisik dari pemerintah baik Kementrian Koperasi
dan UMKM dalam bentuk pelatihan , namun Pak Firman menyatakan bahwasannya
itu belumlah cukup.KUD Soliamitra membutuhkan pula perhatian dalam bentuk
kunjungan ke Koperasi mereka lalu memberikan penyuluhan atau pembinaan secara
langung ke KUD Soliamitra secara berkala.KUD Soliamitra juga mendapatkan
Pendapatan Kena Pajak dari Dirjen Pajak secara tahunan.Oleh karena itu Laporan
Keuangan dari KUD Soliamitra pun diudit secara berkala.KUD Soliamitra
mempunyai kiat-kiat khusus dalam mempertahankan keberlanjutan KUD Soliamitra
itu sendiri.Antara lain dengan cara melakukan pelayanan yang prima terhadap setiap
nasabah atau anggota, Kinerja dari waktu ke waktu harus makin bagus dan
produktif,konsistensi dalam melakukan pelayanan ke nasabah serta melakukan
ekspansi secara terus menerus dan masiv ke segala sektor yang potensial dan di
tempat-tempat yang strategis.
Pak Firman yang juga merupakan Manager dari KUD Soliamitra
mengungkapkan opininya terhadap kondisi koperasi di Indonesia bahwasannya
Koperasi sekarang mendapatkan perhatian yang jauh lebih besar ketimbang zaman-
zaman sebelumnya, sekarang Koperasi lebih mudah mengakses pendanaan bank
berkat bantuan dari Dinas Koperasi dan UMKM daerah setempat atau Kementrian
Koperasi dan UMKM,lalu adanya pelatihan-pelatihan yang cukup intens diadakan
khusus untuk pegawai-pegawai atau pengurus koperasi meskipun hanya dilaksanakan
di Dinas Koperasi dan UMKM setempat atau Kementrian Koperasi dan UMKM
sehingga koperasi-koperasi di Indonesia sudah tidak memiliki alasan jika mereka
tidak aktif,berarti mereka sendiri yang memang tidak memiliki kinerja yang cukup
bagus dalam menjalankan sebuah koperasi.Masyarakat juga tetap menjadikan
koperasi sebagai pilihan utama dalam melakukan transaksi atau kegiatan
perekonomian sehari-hari.
Pak Firman juga mengungkapkan parameter atau indikator bahwasannya
KUD Soliamitra sudah cukup sukses dalam melakukan kegiatan perekonomian
sebagai koperasi adalah antarai lain omset yang lebih tinggi tiap tahunnya (yoy) dan
konsisten secara wajar. SDM yang ada untuk menjalankan keberlangsungan koperasi
juga lebih berkualitas dan semakin banyak dari segi kuantitas serta unit usaha yang
lebih bervariasi dan berprospek kedepannya.KUD Soliamitra ini baru memiliki satu
kantor pusat dan tidak memiliki cabang dimanapun ,yang ada hanyalah unit-unit
usaha sebanyak enam unit.Pak Firman juga menungkapkan bahwasannya Koperasi
tetap menjadi alat yang terbaik bagi perekonomian untuk rakyat Indonesia.Karena
Koperasi paling mudah untuk menjangkau segala unsur masyarakat dan paling
mengerti karakteristik dan kebutuhan masyarakat sekitarnya sehingga lebih mudah
dalam melakukan treatment terhadap masyarakat yang akan menjadi anggota
koperasi atau hanya sekedar menjadi nasabah biasa.
Persaingan antar koperasi khususnya di daerah depok menurut
kacamata seorang Pak Firman masih tergolong sehat dan cukup kompetitif. Itu bukan
lah tanpa alasan.Menurut dia antar koperasi di depok khususnya sering mengadakan
studi banding untuk saling sharing ilmu dan pengalaman agar koperasi yang stau dan
yang lainnya slaing melengkapi agar dapat maju dan berkembang bersama.Jadi
selama ini KUD Soliamitra tidak merasakan adanya sikut-sikutan dalam melakukan
aktivitasnya sebagai koperasi untuk melayani masyarakat dalam melakukan transaksi
atau kegiatan ekonomi sehari-hari.Lain lagi halnya dalam mempromosikan KUD
Soliamitra.
Pak Firman memiliki kita-kiat dalam mempromosikan KUD Soliamitra
secara terus-menerus dan konstan. Promosi yang paling efektif adalah dari mulut ke
mulut, menurut beliau dengan cara inilah masyarakat lebih percaya akan eksistensi
dari koperasi Soliamitra itu sendiri.Selain itu adanya penyebaran brosur-brosur
tentang profil maupun produk dari KUD Soliamitra ke minimarket-minimarket yang
ada, ke rumah-rumah masyarakat secara berkala sehingga masyarakat makin percaya
bahwa KUD Soliamitra masih eksis dalam melakukan Kegiatan atau aktivitas
transaksi perekonomian masyarakat sehari-hari,lalu juga bisa melalui sosialisasi lewat
event-event yang dihadiri oleh massa yang cukup besar seperi persta rakyat,konser,
atau agenda terdekat yang baru saja dilalui adalah event memperingati Ultah Koperasi
yang diselenggarakan oleh Kementrian Koperasi dan UMKM dengan Dinas Koperasi
dan UMKM depok yang menghadirkan sebagian besar koperasi-koperasi di wilayah
depok agar lebih mudah dalam menjelaskan apa saja yang dilakukan koperasi dan
produk apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Dari segi manajemen koperasi itu sendiri, KUD Soliamitra memiliki
beberapa langkah antara lain adanya perencanaan keuangan, planning strategi dengan
pengurus Koperasi secara berkala tiga bulan sekali hingga melakukan control
langsung secara terencana maupun sidak ke kepala unit atau karyawan langsung di
enam unit yang ada dibawah langsung dari KUD Soliamitra.Simpanan pokok minimal
dari pembukaan tabungan di Koperasi KUD Soliamitra adalah minimal sebesar
Rp.50.000 dan Simpanan wajib perbulannya minimal sebesar Rp.10.000 serta
Simpanan sukarela minimal sebesar Rp.10.000. Jika nasabah ingin menutup tabungan
mereka hanya dibebankan biaya administrasi sebesar Rp.10.000.
WAWANCARA
Bapak Firman (Manajer KUD Soliamitra)
1. Q : Jenis koperasi
A: Koperasi nya bervariasi ; 6 unit
Koperasi simpanan pembiayaan Syariah
Minimarket Limo dan Grogol mampang
Kelistrikan PDAM,PLN area ciputat ,Tusbung
Bengkel Suzuki
Grosir Sembako Limo
Properti jual tanah kavling daerah Limo
2. Q : Bentuk koperasi
A: Koperasi Primer
5. Q : Kapan didirikan ?
A: Oktober 1991
22. Q : Menurut bapak apakah koperasi merupakan alat yang terbaik bagi
perekonomian di Indonesia ?
A:Iya , karena untuk menjangkau ke masyarakat nya. Dan lebih mengerti
karakteristik dan kebutuhan masyarakat sendiri
i. Foto bersama dengan Bapak Firman (Manajer KUD Soliamitra) dan Bapak
Rochman (Pengurus KUD Soliamitra)
ii. Papan penunjuk lokasi KUD Soliamitra
ix. Tempat pembayaran listrik, telepon, pulsa, dan Speedy di lantai 1 Kantor
KUD Soliamitra
x. Usaha Bengkel milik KUD Soliamitra
XI. Penghargaan bagi KUD Soliamitra yang termasuk sebagai 100 Koperasi
Skala besar tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2014
xi. Buku simpanan anggota
Daftar Pustaka
Statement of Authorship