Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KOMUNIKASI

KEPERAWATAN
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK PADA
LANSIA
Diposting pada tanggal 2019 Februari 15 - Kategori TUGAS
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami ucapkanataskehadirat Allah Swt yang


manatelahmelimpahkanrahmatsertahidayahnya, sehingga kami
dapatmenyelesaikaninidenganlancar,tanpahambatanapapundan kami
jugamengucapkanterimakasihkepadapihak-pihak lain yang telahmembantu kami
untukpembuatanmakalahini
Makalahini kami
susungunauntukmemenuhitugasmatakuliahKomunikasidengantema”AplikasiTerapeutikPadaL
ansia” . Kami berharapmakalahinidapat di
gunakansebagaibahanbacaandanreferensiolehpembaca,meskipunmakalahinijauhdarisempurna.
Kami sadarbahwamakalahinijauhdarisempurna. Makadariitu kami
sangatmengharapkritikdaripembaca, khusunyaBapakDosenPengampu,Sehingga kami
dapatmemperbaikikaryailmiahini agar menjadilebihbaik.

Bojonegoro,12Januari 2019

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..1
1 .LatarBelakang……………………………………………………….1
2. RumusanMasalah…………………………………………………….1
3. Tujuan…………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….......3

1. KonsepKomunikasiTeraupetikKeperawatan……………………….3
2. TeknikKomunikasiUntukKlienBerusiaLanjut………………….....3
3. Contoh Drama AplikasiKomunikasiTeraupetikPadaLansia……....7

BAB III PENUTUP……………………………………………………..11

1. Kesimpulan………………………………………………….….........11
2. Saran………………………………………………………………....11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..…...12
BAB I
PENDAHULUAN

1. LatarBelakang
Komunikasimerupakan proses penyampaianinformasidalamsebuahinteraksitatapmuka yang
berisi ide, perasaan, perhatian, makna, sertapikiran yang
diberikankepadapenerimapesandenganharapansipenerimapesanmenggunakaninformasitersebut
untukmengubahsikapdanperilaku.
Komunikasiteraupetikadalahapabilaberkomunikasidenganklien, perawatmendapatkangambaran
yang jelastentangkondisiklien yang sedangdirawat, mengenaitandadangejala yang
ditampilkansertakeluhan yang dirasakan.
Sehinggagambarantersebutdapatdijadikanacuandalammasalahkeperawatandantindakankeperaw
atan yang akan di lakukanuntukmembantumempercepat proses kesembuhanklienberusialanjut.
Seseorang di golongkanberusialanjutapabilaiaberusiaantara 60 hingga 70 tahun.
Batasanpenggolonganbatasanusialanjutbervariasi, meskipundemikianperubahan yang
terjadikarenapertambahanumuRdapatdiidentifikasikan, antara lain perubahanpadaaspekfisik,
neurologis, dansensorik,
perubahanfisualdanperubahanpadapendengaransehinggapotensitersebutdapatmenghambat
proses penerimaandanpenafsiranmaksudkomunikasi. Agar
komunikasidenganpasienusialanjutdapatberjalandenganbaik. Kita
dapatmenerapkankomunikasiteraupetikdanteknikkomunikasiuntukpasienberusialanjut

1. RumusanMasalah
1. Bagaimanakonsepkomunikasiteraupetik?
2. Bagaimanateknikkomunikasiuntukklienberusialanjut?
3. Bagaimanapenerapankonsepkomunikasipadaklienberusialanjut?

Tujuan
1. Untukmemahamitentangkonsepkomunikasiteraupetik.
2. untukmengetahuiteknikkomunikasiterapetikterhadapklienusialanjut.
3. untukmemahamipenerapankonsepterapetikpadaklienusialanjut.

BAB II
PEMBAHASAN

1. KonsepKomunikasiTerapeutikKeperawatan.

Komunikasiterapeutikialahkomunikasi yang
dilakukansecarasadarolehperawatdantenagakesehatanyang
direncanakandanberfokusdalampemecahanmasalahpasien.Komuikasiterapeutiktidakterjadideng
ansendirinyatanpadirencanakan, dipertimbangkan,
dandilaksanakansecaraprovesional.Tujuankomunikasitrapeutikadalahmengarahpada proses
mengarahpadapenyembuhanpasien.[1]
Unsur-unsurkomunikasiterapeutik
Menurut Potter dan Perry (2010), unsur yang terkandungmeliputi:

1. Keramahan
2. Penggunaannama
3. Dapatdipercaya
4. Otonomidantanggungjawab
5. Asertif (Tegas)

Fase-faseKomunikasiTerapetik
1. TahapPersiapan (Prainteraksi)
2. Tahapperkenalan
3. TahapKerja
4. Tahapterminasi

1. TeknikKomunikasiuntukKlienBerusiaLanjut

Dalamkomunikasidenganlansiabeberapahal yang harus di


perhatikanadalahfaktorfisik, psikologi,
danlingkungangunamenerapkanketerampilanberkomunikasidengantepat.
Umumnyausialansiaberkisar di atasusia 60
tahun.[2]Namunadabanyakperbedaanpendapatdalammemberikanbatasanusialansia. Menurut
WHO di sebutkanbahwaterdapatempattahapan, yaitu :

 UsiaPertengahan( middleage ), berkisarusia 45-59 tahun.


 LanjutUsia( Lderly ), yaituberkisarusia 60-70 tahun.
 LanjutUsiaTua( Old ), yaituberkisarusia 75-90 tahun.
 UsiaTua( feriold ) yaitu di atas 90 tahun.

Perlu di perhatikanbeberapamasalahperubahanpadalansiasepetiperubahankognitif yang


berpengaruhpadatingkatinteligensi, kemampuanbelajar, dayamemorisertameotivasiklien.
Adapunberupahanemosipadalansiaadalahberupareaksipenolakanterharapkondisi yang terjadi.
Gejala-gejalapenolakan:

 Tidakmempercayai diagnosis, gejala, perkembangan, sekaligusketerangan yang di


berikanpetugaskesehatan.
 Mengubahketerangan yang diberikan,
sehinggaditerimaolehpetugaskesehatansecaratidakbenar.
 Melakukanpenolakanberkomunikasi.
 Melakukanpenolakanterhadappelayananperawatan.
 Tidakmematuhiberbagainasihatsepertiistirahatberbaringdan lain-lain.

Pendekatanperawatanterhadaplansiadalamwilayahkomunikasi.

1. Pendekatafisik

Pendekatanfisik yang di maksudadalahmenggaliinformasimengenaikesehatanobjektif,


kebutuhan, kejadian-kejadian yang di alamidanperubahanfisikpada organ tubuh,
tinggaktkesehatan yang bias dimungkinkan bias di kembangkan, sertapenyakit yang bisa di
cegah.[3]

1. Pendekatanpsikologis

Pendekatanpsikologisadalahlebihbersifatabstrakdanmengarahpadatingkahlaku,
biasanyaakanmembutuhkanrentangwaktu yang lebih lama dalammengbahsikap.

1. Pendekatansosial

Pendekatansosialadalahpendekatan yang di
lakukangunameningkatkanketermpilanberinteraksidenganlingkungan.

1. Pendekatan spiritual

Pendekatan spiritual
adalahsuatupendekatandimanaseorangperawatharusbisamemberikankepuasanbatin yang
berhubungandengankepercayaanmasing-masingklien.
o Tekhnik verbal

1. Kecepatandantekanansuara yang tepat.


2. Berikanpertanyaan yang tepatsertakurangipertanyaan yang
mengakibatkanklienmenjawabiyaatautidak.
3. Hindarimendominasipembicaraan
4. Mengubahtopikpembicaraan
5. Gunakan kata-kata yang sederhana
6. Gunakankalimat yang pendek

o Teknik Non Verbal

1. Perilaku
2. Dalamkonstekini, seorangperawatharusselalubersikapramah, sopan,
danmenghormatipasien.
3. Kontakmata
4. Selamaberkomunikasiseorangperawatharusmenjagakontakmatadenganpasien.
5. Ekpresiwajah
6. Seorangperawatharusmemilikiekspresiwajah yang dapatmerefleksikanperannya
7. Posturdantubuh
8. Harusmemilikigerakantubuh yang
tepatsesuaimetodekeperawatansehinggaklienmerasanyaman.
9. Sentuhan
10. Dalamkontekssentuhan, sebaiknyalakukankontakfisiksepertiberjabattangan.[4]

1. Faktor yang menghambat berkomunikasi :


o Kecakapan yang kurang dalam berkomunikasi.
o Sikap yang kurtang tepat.
o Kurang pengetahuan.
o Kurang memahami sistem sosial.
o Prasangka yang tidak beralasan.
o Komunkasi kurang lancar jika jarak komunikator dan komunikan berjauhan
o Tidak ada persamaan persepsi.
o Indera yang rusak.
o Berbicara yang berlebihan.
o Mendominir pembicaraan, dan lain sebagainya

1. PenerapanKonsepKomunikasiPadaKlienBerusiaLanjut

1. FasePraInteraksi

Perawatakanmelakukankomunikasi danmelihatperkembangankondisipadaklienlansia yang


bernama Pak Suripto yang pernah mengalami penyakit gondok.
1. FaseOrientasi

Perawat mendatangi Pak Suripto


Perawat : ”Assalamu’alaikum”.
Pak Suripto : “Wa’alaikumsalam”.
Perawat : “Selamatpagikakek”, (sambiltersenyum)
Pak Suripto : “Pagijuga nak….!!”.
Perawat : “Gimanakabar kakek hariini,, sehat ??”.
Pak Suripto : “Alhamdulillah kakek sehat... Inisiapaya…??”.
Dari raut wajah yang sudah keriput itu kakektampakkebingungandankelihatanberfikirkeras.
Perawat : “Perkenalkan sebelumnya kek nama saya ayu dan ini teman teman saya kami dari
Akes Rajekwesi Bojonegoro”. (Satupersatudari kami
semuamulaimemperkenalkandiripadakakekSuripto).
Kami mencobamulaipendekatanpadakakekSuripto.
Perawat : “Kami di sini ingin mewawancari kakek.. apakah kakek bersedia menyisihkan
waktunya sebentar”.( dan teman yang lain ikut memperkenalkan diri ).
Pak Suripto : “Iya nak kakek bersedia”..
Perawat : “Selumnya kakek tinggal bersama siapa ?”.
Pak Suripto : “Saya tinggal bersama istri dan anak serta menantu dan cucu semua keluarga
berjumlah 7 orang”.
Perawat: di usia yang lanjut ini kakek mempunyai kesibukan apa ?
Pak Suripto : “Saya berwirausaha nak”.
Perawat : “Kakek berwirausaha di bidang apa ?”.
Pak Suripto : “Saya berwirausaha sebagai pedagang kaki lima nak di atas tanah milik
perairan daerah Bojonegoro Dander nak.. sebelumnya saya pernah menyewa ruko di daerah
pasar akan tetapi setelah masa sewa habis saya pindah dan meminta izin kepada pihak perairan
untuk membangun lapak dagang untuk saya tempati”.

1. Tahap Kerja

Perawat : “Sebelumnya kakek mempunyai riwayat penyakit apa ?”


Bapak : “Saya pernah mengidap penyakit gondok yang tepatnya pada saat itu saya
berusia tujuh tahun”.
Perawat : “Setelah mengetahui mengidap penyakit gondok apa yang keluarga bapak
lakukan pada saat itu?. Tindakan pengobatan apa yang bapak atau pihak keluarga lakukan?”.
Pak Suripto : “Saat mengetahuinya saya dan pihak keluarga langsung mengambil
keputusan untuk berobat dirumahsakit. Saya melakukan terapi selama tiga bulan durumahsakit
itu”.
Perawat : “Pada usia kakek yang sekarang yang sudah dikatakan muda lagi apakah
kakek pernah ada keluhan sakit atau apapun?”.
Pak Suripto : “Tidak diusia saya yang sekarang alhamdulillah saya diberi kesehatan fisik
yang masih kuat namun hanya saja keadaan gigi saya sekarang ompong “.
Perawat : “Ooh alhamdulillah ya pak, lalu diusia sekarang kan seharusnya digunakan
untuk beristirahat dirumah namun kakek lebih melilih bekerja”.
Pak Suripto : “Iya nak karna kebutuhan makan saya berupaya untuk selalu sengat
bekerja dan selagi masih ada umur saya akan selalu semangat”.

1. Tahap Terminasi

Perawat : “Iya kek. Ya sudah kek terima kasih telah menerima kedatangan kami kesini dan
maaf telah mengganggu waktunya”.
Pak Surapto : “Iya nak sama sama saya juga mengucapkan terima kasih sudah mau
mampir kerumah kakek”.
Perawat : “Kek kami minta izin kalau lain waktu kami kelompok kami datang kesini lagi untuk
mewawancarai kakek boleh apa tidak?”.
Pak Suripto : “Iya silahkan saja datang kesini”.
Perawat : “Terima kasih kek kalau beg itukami minta izin untuk pulang dahulu.
Assalamuallaikum kek”.
Pak Suripto : “Iya nak Waallaikumsallam”
Setelah mengucapkan terima kasih pada kakek Suripto kami mengajak foto bersama sebagai
dokumentasisambilmemcari angel yang bagusuntukfoto. Setelah beberapa kali jepretan
kemudian kami memutuskan untuk berpamitan pulang. Kami
beranjakmeninggalkanrumahkakekSuriptodenganmengendarai motor.

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Komunikasiterapetikadalahkomunikasi yang direncanakansrcarasadar,


bertujuandandipusatkanuntukkesembuhanpasien.Lansiaadalahperiodeeseorang yang
telahmencapaikemasakandalamukurandanfungsidanjugatelahmenunjukankemunduransejalande
nganusia.
Jadidenganadanyakomunikasiterapetikakanmemperudahkankomunikasiantaraperawatdenganpa
sienpadalansia. Contohnyatekhnikkomunikasi yang
dapatditerapkanpadalansiabisamelaluipendekatanasertif, responsive, fokus, supportif, klarifikasi.
Sedangkanuntukpendekatanpadalansiabisamelaluitekhnikpendekatanfisik,
pendekatanpsikologis, pendekatansosial, dan spiritual.

1. SARAN

Bagiperawatharusmemahamitentangkomunikasiterapeutikbaikitupadalansiaataupunpada orang
dewasadanlainya, agar tidakterjadimiskomunikasiantarakliendenganperawatnya.
Penulismenyadaribahwadalampenyusunanmakalahinimasihjauhdari kata sempurna. Sehingga
kami berharapparapembacauntukbisamemberikankeritikdan saran yang bersifatmembangunagar
makalahinidapatsempurna
DAFTAR PUSTAKA
Machfoedz,Mahmud.2009.KomunikasiKeperawatanKomunikasiTerapeutik,Yogyakarta:Ganbika

Zen
MH,Pribadi.2013.PanduanKomunikasiEfektifUntukBekalKeperawatanProfessional,Yogyakarta:D-
Medika

Machfoedz,Mahmud.2009.KomunikasiKeperawatanKomunikasiTerapeutik,Yogyakarta:Ganbika.

Kariyoso.1994.Pengantar KomunikasiBagiSiswaPerawat,Jakarta:EGC

[1] Mahmud Machfoedz.KomunikasiKeperawatanKomunikasi


Terapeutik,Yogyakarta:Ganbika,2009,h.99
[2]Pribadi Zen MH,PanduanKomunikasiEfektifUntukBekalKeperawatan
Professional,Yogyakarta:D-Medika,2013,h.66-68.
[3] Mahmud Machfoedz,KomunikasiKeperawatanKomunikasi
Terapeutik,Yogyakarta:Ganbika,2009,h.140-142.
[4]Kariyoso,PengantarKomunikasiBagiSiswa Perawat,Jakarta:EGC,1994,h.24

Anda mungkin juga menyukai