Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara yang sedang berkembang pada umumnya memiliki jumlah penduduk banyak,
yang secara potensial masih harus dikembangkan lagi agar menjadi modal dasar
pembangunan yang efektif. Peningkatan mutu modal insani tersebut mutlak perlu
dikembangkan jika negara tersebut ingin melihat pembangunan yang sedang diupayakan
berhasil mencapai tujuannya. Hal ini juga berlaku di Indonesia yang jumlah penduduknya
pada tahun 2004 sudah mencapai sekitar 211,1juta jiwa, yang sering secara ekplisit dinyatan
bahwa penduduk merupakan modal dasar pembangunan. Perubahan masa depan yang akan
terjadi di Indonesia menyangkut dimensi sosial, politik, kultural serta ekonomi di mana
Indonesia mulai masuk era industrialisasi. Industrialisasi bertujuan menjadikan sektor industri
yang mantap, kuat dan stabil melalui usaha terpadu yang melibatkan seluruh rakyat dengan
berlandaskan azas demokrasi ekonomi, pemerataan dan kesempatan berusaha, meningkatkan
ekspor dan tetap memelihara kelestarian lingkungan hidup.

Industrialisasi merupakan sesuatu yang harus dihadapi oleh masyarakat zaman


modern. Karena proses industrialisasi merupakan suatu implementasi dari ilmu pengetahuan
yang semakin maju dan pencanangan negara berkembang, seperti Indonesia. Realita yang
demikian, menjadikan perubahan-perubahan pada masyarakat sekitar. Perubahan yang nyata
terjadi pada sumber mata pencaharian, keadaan sosial, akulturasi budaya hingga kondisi
keagamaan dan kejiwaan masyarakat tersebut.

Berbicara mengenai industri merupakan suatu hal yang menarik untuk di


perbincangkan di mana dengan adanya industrialisasi masyarakat Indonesia khususnya kota
Kendari mampu memenuhi kebutuhan hidup masyarakat baik itu ekonomi, sosial, budaya
maupun agama. Dalam hal ini industrialisasi dapat memunculkan dampakbaik itu dampak
positif maupun dampak negatif.

Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Dampak Insdustrialisasi


Terhadap Religiusitas di Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari (PT. Yanagi Histalaraya)”.
B. Rumusan Masalah
Terkait dengan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut :
1. Apa dampak positif dan negatif industrialisasi terhadap agama di Pelabuhan
Perikanan Samudra Kendari, di PT. Yanagi Histalaraya ?
2. Bagaimana perubahan keagamaan masyarakat setelah adanya perindustrian Pelabuhan
Perikanan Samudera Kendari ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Agar dapat mengetahui dampak positif dan negatif industrialisasi terhadap agama
2. Agar dapat mengetahui perubahan apa yang timbul dalam agama masyarakat
setelah adanya industri

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini untuk menambah wawasan peneliti, mahasiswa dan juga
para pembaca lainnya.
BAB II

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tersebut peneliti melakukan penelitian di Pelabuhan Perikanan
Samudera Kendari, PT. Yanagi Histalaraya tepatnya di kelurahan Lapulu, kota Kendari.
Sehubungan dengan itu waktu yang ditentukan yaitu pukul 10:00 sampai selesai tepatnya
pada hari Rabu, 2 Mei 2018. Yang menjadi subyek peneliti adalah mereka sebagai
masyarakat pekerja di PT. Yanagi Histalaraya.

B. Jenis dan Sumber Data


Sumber data penelitian yaitu sumber subjek dari tempat mana data bisa didapatkan.
Jika peneliti memakai kuisioner atau wawancara didalam pengumpulan datanya, maka
sumber data itu dari responden, yakni orang yang menjawab pertanyaan peneliti, yaitu tertulis
ataupun lisan. Sumber data berbentuk responden ini digunakan didalam penelitian. Maka
jenis sumber data tersebut dalam penelitian tersebut adalah data kualitatif. Data kualitatif
adalah data yang dapat mencakup hampir semua data non-numerik. Data ini dapat
menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena yang diamati.
Sedangkan Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama),
sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Maka dalam penelitian tersebut peneliti mengambil sumber data melalui data primer dimana
peneliti melakukan tanya jawab langsung terhadap informan, sedangkan data sekundernya
peneliti mengambil data yang sudah ada yaitu melalui teori-teori sosiologi.

C. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi
keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa
sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya.
Namun, penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara dan observasi
(pengamatan).
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai
mengumpulkan data, dengan cara memilah mana data yang sesungguhnya penting atau tidak.
Ukuran penting dan tidaknya mengacu pada kontribusi data tersebut pada upaya menjawab
fokus penelitian. Di dalam penelitian lapangan ( field research) bisa saja terjadi karena
memperoleh data yang sangat menarik, peneliti mengubah fokus penelitian. Ini bisa
dilakukan karena perjalanan penelitian kualitatif bersifat siklus, sehingga fokus yang sudah
didesain sejak awal bisa berubah di tengah jalan karena peneliti menemukan data yang sangat
penting, yang sebelumnya tidak terbayangkan. Lewat data itu akan diperoleh informasi yang
lebih bermakna. Untuk bisa menentukan kebermaknaan data atau informasi ini diperlukan
pengertian mendalam, kecerdikan, kreativitas, kepekaan konseptual, pengalaman dan
expertisepeneliti. Kualitas hasil analisis data kualitatif sangat tergantung pada faktor-faktor
tersebut. Model analisis data yang dikenalkan oleh Spradley (1980), dan Glaser dan Strauss
(1967) bisa dipakai sebagai pedoman. Kendati tidak baku, artinya setiap peneliti kualitatif
bisa mengembangkannya sendiri.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Dampak Positif dan Negatif Industrialisasi terhadap Agama


Industry adalah sebagai kegiatan untuk menghasilkan barang-barang secara missal
dengan mutu yang bagus untuk kemudian untuk kemudian dijual dan diperdagangkan,
(Kuwartojo, 22. Sedangkan menurut Wield (1983) tiga jenis definisi yakni, bersifat residual;
sektoral; dan mikro.
Dampak adalah dimana terjadi sesuatu setelah adanya suatu peristiwa baik positif
maupun negative. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Dampak
merupakan pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik positif dan negative . Menurut
Hari Sabari dampak adalah sesuatu yang muncul setelah adanya suatu kejadian.
Sedangkan dampak sosial menurut Lembaga Sertifikat Kompetensi bahwa dampak
sosial adalah konsekuensi terhadap orang-orang/masyarakat dari setiap tindakan yang
mengubah cara hidup, bekerja, berhubungan satu sama lain, mengatur diri sendiri dan fungsi
sebagai individu maupun anggota masyarakat.
Wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dampak yang ditimbulkan baik
dampak positif maupun negatif dari adanya industrialisasi terhadap agama masyarakat
dimana informan mengatakan bahwa :

“kalau masalah dampaknya bagi kami warga disini dan kebetulan kami juga terlibat
dalam bekerja didalamnya Alhamdulillah setelah ada industry perikanan ini kami
sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari kami dan keluarga kami, kalau dari
segi agama Alhamdulillah kami bisa banyak belajar mengenai agama karena adanya
industry ini kami disediakan fasilitas dan guru-guru agama sehingga kami gampang
belajar mengenai agama yang baik kami juga bisa mengajar anak-anak kami dirumah
tentang agama mengajar mereka mengaji”, (Nurmansyah, 42).

Sedangkan informan lain mengatakan dampak dari adanya industrialisasi terhadap


agama bahwa :

“Alhamdulillah sejauh ini kalau masalah kekacauan mengenai agama tidak ada malah
kami semakin termotivasi untuk belajar agama karena perindustrian ini banyak
menyediakan fasilitas keagamaan disini”, (Rahmawat, 44).
B. Perubahan didalam Keagamaan Masyarakat
Suatu bentuk kegiatan apapun semua dapat membawa perubahan dalam dalam
kehidupan sosial, budaya, maupun agama dalam suatu masyarakat, seperti perubahan
religiusitas masyarakat setelah adanya perindustrian, seperti yang menjadi permasalahan
peneliti yakni dampak industrialisasi terhadapa agama.
Munculnya perindustrian bisa saja memengaruhi kehidupan masyarakat baik itu
sosial, budaya, maupun agamanya. Sebab adanya kegiatan-kegiatan pengolahan barang
ataupun jasa, maka akan banyak pula komunitas yang datang dengan maksud untuk ikut
terlibat apakah itu sebagai pemberi barang atau jasa maupun menerima baik itu dari segi suku
ataupun agama itu bermacam-macam, sehingga dalam suatu daerah akan terbentuk satu
komunitas yang berbeda suku, budayanya, dan agamanya.
Menurut Karl Max teori perubahan sosial dan budaya, yang merumuskan bahwa
perubahan sosial dan budaya adalah produk dari sebuah produksi (materialism . Mengapa ada
perubahan karena adanya system produksi.
Max Weber mengungkapkan bahwa pada system gagasan, pengetahuan, kepercayaan
yang justru menjadi sebab terjadinya perubahan. Gagasan-kepercayaan : mengahsilkan
sesuatu yang baru (perubahan), mengapa ada industry karena adanya gagasan, inovasi (ada
temuan baru sehingga terbentuk satu produksi).
Perubahan-perubahan itu seperti yang diungkapkan oleh para informan, yakni seperti
apa perubahan yang terjadi didalam kekeluargaan, maka mereka mengatakan bahwa :

“memang sebelum adanya industry ini saya susah mendapatkan pekerjaan ketika
sudah ada industry ini dan akhirnya saya bekerja disini keluarga saya semakin akrab
dan mereka semakin sayang terhadap saya sebagai kepala keluarga, karena sebelum
saya mendapat pekerjaan tetap seperti ini memang saya sering keluar rumah mencari
nafkah yang belum menetap sehingga saya jarang bersama keluarga saya yaitu istri
dan anak-anak saya namun setelah adanya perindustrian ini dan Alhamdulillah saya
bisa masuk kerja sebagai karyawan sehigga apabila pada hari-hari libur saya sudah
bisa bersama keluarga saya”

Disisi lain informan mengungkapkan mengenai seperti apa silaturahim terhadap


keluarganya ataupun tetangganya setelah adanya industry ini, bahwa :

“karena industry perikanan ini menyediakan berbagai fasilitas keagamaan sehingga


saya sebagai pekerja banyak belajar mengenai agama dan apa yang saya ketahui itulah
yang menjadi bekal saya untuk berceritra kepada keluarga saya maupun tetangga saya
jadi saya juga sudah bisa berbagi ilmu agama karena adanya industry ini yang
memberikan fasilitas dan bantuan guru-guru agama tempat kami belajar”

Ungkapan informan (masyarakat) bahwa mereka bisa merasakan dampaknya setelah


adanya perindustrian ini dimana mereka banyak diberikan kecukupan baik dari segi ekonomi
mereka maupun itu ilmu-ilmu agama/akhirat yang dimana merupakan salah satu bekal hidup
manusia yang sangat penting untuk akhirat karena yang ditanyakan setelah kehidupan dunia
adalah amalan-amalan selama didunia bukan harta benda yang menjadi pertimbangan menuju
syurga.
Sehubungan dengan itu, peneliti melakukan pengamatan dimana mereka yang terlibat
didalam industry itu yakni masyarakat sekaligus karyawan perusahaan daerah Lapulu, kota
Kendari, mengenai seperti apa bentuk kesholehan mereka yakni dalam menutup aurat hampir
semua memakai yang namanya jilbab (artinya mereka tertutup auratnya) adapun mereka yang
tidak memakai jilbab merupakan golongan non-muslim.
Adapula informan yang mengungkapkan mengenai toleransi, zakat, maupun akhlak-
akhlak kemanusiaan bahwa toleransi yang ada didalam suatu wilayah itu memang tidak ada
yang namanya membeda-bedakan agama, tetapi justru mereka saling bekerja sama agar suatu
pekerjaan apapun bisa selesai secara besama-sama, artinya apabila pekerjaan gagal maka
semua yang terlibat didalamnya itu juga gagal begitupun sebaliknya apabila pekerjaan
mereka berhasil maka semua yang terlibat dalam pekerjaan itu ikut berhasil. Dan salah satu
informan mengatakan bahwa apabila sudah mendekati bulan Romadhan disitulah mereka
bersama-sama sebagai muslim menyumbangkan dalam bentuk barang yaitu Mukenah
diberbagai masjid, artinya mereka menyumbang merupakan suatu zakat yang memang
menjadi kewajiban bagi umat muslim.
Dampak industrialisasi bisa juga memunculkan berbagai kejahatan atau kekerasan
sosial, namun menurut masyarakat sekitar bahwa memang setelah adanya industry perikanan
tersebut pernah ada keacauan yang terjadi namun kekacauan itu dengan secepatnya ditangani
dari pihak keamanan sehingga tidak berlanjut dan bisa terselesaikan. Kemudian,masalah
organisasi beragama bahwa didaerah perindustrian itu tidak ada yang namanya organsasi
keagamaan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah membahas apa dampak industrialisasi terhadap agama (religiusitas) di
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari, Kelurahan Lapulu yang dilakukan peneliti dengan
cara wawancara langsung terhadap informan dan melakukan pegamatan (observasi) disekitar
perindustrian itu yaitu peneliti lebih banyak mendapatkan dampak positifnya maupun dampak
negatifnya, dimana dari pihak industry memberikan fasilitas keagamaan seperti menyediakan
musholah sehingga mereka bisa sholat berjamaah, ada bantuan guru agama untuk
menyampaikan dakwah-dakwah. Sehingga masyarakatnya tidak lagi kekurangan ilmu agama
dan fasilitas keagamaan dalam menuntut ilmu-ilmu yang bermanfaat sebagai bekal akhirat
manusia.
Disisi lain perubahan pada masyarakat yakni bisa memenuhi kebutuhan hidup
ekonomi maupun ilmu agama mereka, bentuk perubahan didalam satu keluarga karena
mereka semakin akrab dan silatrahim semakin terjalin dengan baik setelah adanya
perindustrian tersebut. Masyarakat juga semakin sopan dan lebih bertoleransi terhadap agama
lainnya. Kekerasan maupun kejahatan semakin berkurang karena pihak keamanan dari
industry perikanan sudah menyediakan, untuk mengamankan di wilayah tersebut.

B. Saran
Saran peneliti yakni walaupun kita manusia membutuhkan bahkan penting dalam
mendapatkan pekerjaan, membutuhkan lapangan pekerjaan guna memenuhi kebutuhan hidup,
namun kita tidak boleh lupa untuk belajar yang namanya agama karena dalam agama islam
ada Al-Quran yang membawa kita menuju Syurganya Allah swt. Oleh karena itu pekerjaan,
uang, harta benda dan lain-lainnya itu penting dalam kehidupan dunia tapi sebagai manusia
yang tidak sempurna untuk senantiasa mengingat, melaksanakan perintah yang maha kuasa
dan menjauhi larangan-larangannya.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber :

https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/posting/read/730-postingreaddampak-industrialisasi-
terhadap-kehidupan-beragama-masyarakat

https://id-id.facebook.com/notes/nurcholish-madjid/agama-dalam-masyarakat-
industri/136418620309/

http://nurcholishmadjid.org/2017/06/11/agama-dan-industrialisasi/

https://kbbi.web.id/dampak

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-dampak-menurut-para-ahli/
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat serta Hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan
penelitian kelompok kami yaitu yang berjudul Dampak Industrialisasi Terhadap
(Religiusitas) Agama. Tujuan kami membuat laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
matakuliah Analisis Dampak Sosial Industrialisasi dan agar kami bisa memahami materi dan
menambah wawasan kami sebagai mahasiswa maupun pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan lapora ini, untuk
itu kami membutuhkan kritik dan saran yang mendukung. Kami berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, dan dapat menjadikan kita lebih baik untuk dimasa yang
akan datang.
Laporan Praktikum

DAMPAK INDUSTRIALISASI TERHADAP RELIGIUSITAS


(AGAMA)

OLEH :

KELOMPOK 5

1. ENI ERMAYANI ( C1B115207)


2. ERI IRNAWATI ( C1B115208)
3. NASKA WIDAYANTI ( C1B115209)
4. MIRDAN SABDILLAH S (C1B115211 )
5. HAMLIATI ( C1B115212)
6. ANGGRIANI MELINDA B ( C1B115213)
7. WA ODE MUHARAM ( C1B115214)

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2018
Halaman Pengesahan

Judul : Dampak Industrialisasi Terhadap Religiusitas (Agama)

Ket. Kelompok : Eri Irnawati

Stambuk : C1B1 15 208

Lokasi : Di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari, Kel. Lapulu, Kota Kendari

Mengetahui,

Kendari, 15 Mei 2018

Dosen Pembimbing, Ketua Kelompok,

Dr. Muhammad Arsyad, M.Si Eri Irnawati

NIP : STB: C1B115208


LAMPIRAN/DOKUMENTASI

Berpose bersama informan yang bernama Nurmansyah (42) sebagai kepala pabrik

Pose anggota kelompok lima di PT. Yanagi Histalaraya


Proses wawancara dengan informan

Suasana didalam pabrik para masyarakat sekaligus karyawan pabrik PT. Yanagi Histalaraya

Anda mungkin juga menyukai