Anda di halaman 1dari 10

3

2.5 Jenis – Jenis Filtrasi

1. Proses filtrasi sederhana (tanpa tekanan) adalah proses penyaringan


dengan media filter kertas saring. Hal ini dilakukan dengan cara kertas
saring dipotong melingkar, kemudian lipat dua, sebanyak tiga atau
empat kali. Selanjutnya buka dan letakkan dalam corong pisah
sehingga melekat pada corong pisah. Tuangkan campuran heterogen
yang akan dipisahakan, sedikit demio sedikit. Hasil filtrasi adalah zat
padat yang disebut residen dan zat cairnya disebut dengan filtrat.

2. Proses Filtrasi dengan tekanan, umumnya dengan cara divakumkan


(disedot dengan pompa vakum). Proses pemisahan dengan teknik ini
sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel padatnya lebih besar
dibandingkan dengan cairannya.
4

3. Proses Filtrasi dengan Membran merupakan proses saparasi dengan


menggunakan membran dengan ukuran pori £ 0,1 mikron. Prinsip
teknik filtrasi membran ini adalah dengan menyaring cairan sampel
melewati saringan yang sangat tipis dan yang terbuat dari bahan
sejenis selulosa.

Kelebihan filtrasi membran :

a. Dapat menganalisa sampel dengan volume yang besar dalam waktu


yang singkat yang dibatasi oleh kekentalan dan kekeruhan cairan
sampel.
b. Dapat menganalisa sampel dengan jumlah mikroba yang sedikit
(peningkatan keakuratan pendeteksian mikroba).
c. Inhibitor pada sampel yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroba seperti antibiotik, klorin atau zat pengawet dapat terbilas.
d. Pada umumnya cawan yang digunakan berukuran kecil (50mm)
sehingga dapat menghemat penggunaan media dan tempat pada
inkubator.
e. Praktis dalam preparasinya, dapat dilakukan berulang kali
penyaringan (melipatgandakan cabang corong) dan reprodusibel.
5

f. Melalui proses pengeringan tertentu, kertas membran yang telah


ditumbuhi koloni dapat dijadikan dokumen atau data permanen
demi kepentingan perekaman data.

Kekurangan filtrasi membran :


a. Kurang cocok untuk menghitung sampel dengan jumlah mikroba
yang terlalu pekat walaupun pengenceran dapat dilakukan dengan
pengenceran bertingkat.
b. Beberapa jenis mikroba yang berdiameter lebih kecil dari pori
seperti Rickettsia dan Mycoplasma mampu lolos dari pori kertas
membran.

2.6 Metode Filtrasi


Metode filtrasi sangat sering digunakan di laboraturium.
Penggunaan metode ini disesuaikan dengan sampel yang sedang
ditangani dan hasil yang diharapkan. Secara umum ada tiga metode
filtrasi yang sering digunakann, yakni metode filtrasi panas,
metode filtrasi dingin dan metode filtrasi vakum.
1. Metode filtrasi panas digunakan untuk memisahkan antara
cairan dan padatan, dimana dalam prosesnya diharapkan tidak
menghasilkan kristal di bagian funnel penyaring dan peralatan
lainnya. Pada metode ini, peralatan gelas yang akan terkena
larutan secara langsung dipanaskan terlebih dahulu.
Sebaliknya dari metode filtrasi panas
2. metode filtrasi dingin digunakan untuk memisahkan antara
cairan dan padatan, dimana setelah penyaringan diharapkan
terjadi pembentukan kristal. Metode ini menggunakan es untuk
mendinginkan aparatus yang digunakan, sehingga temperatur
dalam sistem akan turun secara drastis dan memicu tumbuhnya
kristal. Metode ini umumnya kalian gunakan dalam proses
rekristalisasi.
6

3. Metode filtrasi vakum digunakan untuk mendapatkan hasil


padatan yang kering dengan cepat. Untuk melakukan filtrasi
vakum, alat yang dibutuhkan ialah Funnel Buchner.

Contoh Penggunaan Metode Filtrasi


1. Kalian pasti pernah menyaring kopi dari ampasnya kan?
Penyaringan ini merupakan metode filtrasi yang paling
sederhana.
2. Pembuatan santan kelapa juga menggunakan metode filtrasi
3. Metode filtrasi digunakan juga pada banyak industri
sebagai metode awal penanganan limbah.
4. Pembuatan wine, anggur dan wishky juga menggunakan
metode filtrasi sebelum distilasinya (pemurnian)
5. Penyaringan debu-debu pada AC masih menggunakan
metode filtrasi.

Metode pemisahan campuran daengan filtrasi ini


merupakan proses fisika, sehingga tidak dapat digunakan
untuk memisahkan campuran yang homogen.

Alat-alat yang Digunakan dalam Proses Filtrasi


Saat ini di pasaran telah tersedia berbagai macam jenis alat-
alat untuk melakukan proses filtrasi atau penyaringan yang
terbuat dari berbagai macam bahan dan ukuran porinya juga
bermacam-macam. Jadi kita tinggal memilihnya sesuai
dengan yang kita butuhkan.
Beberapa contoh alat-alat filtrasi dan kegunaannya antara
lain:
1. Kertas saring whatman, banyak digunakan dalam
laboratorium untuk menyaring berbagai keperluan.
Tersedia dalam berbagai ukuran pori.
7

2. Micro glass filter, penyaring yang terbuat dari bahan


gelas yang berpori – pori sangat kecil, dapat digunakan
untuk menyaring berbagai macam jenis pelarut.
3. Mikro filter dari bahan polimer, misalnya polikarbonat,
teflon, poliester, digunakan untuk keperluan khusus,
terutama untuk menyaring pelarut organic

Bagaimanakah Proses Filtrasi yang Sederhana Berlangsung?


Proses filtrasi yang sederhana adalah proses penyaringan dengan
dengan media filter kertas saring. Adapun metodenya adalah sebagai
berikut:
1. Kertas saring kita potong melingkar jika masih berbentuk
lembaran 4 persegi panjang atau kubus, jika telah berbentuk
lingkaran, lipat 2, sebanyak 3 atau 4 kali.
2. Selanjutnya buka dan letakkan dalam corong pisah sehingga tepat
melekat dengan corong pisah.
3. Tuangkan campuran heterogen yang akan dipisahkan, sedikit demi
sedikit, kira-kira banyaknya campuran tersebut adalah sepertiga
dari tinggi kertas.
4. Lakukan berulang-ulang, sehingga kita dapat memisahkan partikel
padat dengan cairannya.

Hasil filtrasi adalah berupa zat padat yang disebut residen dan zat
cairnya disebut dengan filtrat. Jadi, proses filtrasi dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu:
1. Dilakukan dengan tanpa tekanan atau hanya dilakukan
menggunakan corong dan kertas saring saja dimana cairan
mengalir karena adanya gaya grafitasi. Pemisahan ini sangat cocok
untuk campuran heterogen dimana jumlah cairannya lebih besar
dibandingkan partikel zat padatnya.
2. Filtrasi dengan menggunakan tekanan atau dengan cara
divakumkan (disedot dengan pompa vakum). Proses pemisahan
8

dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel


padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES


FILTRASI
Dalam proses filtrasi terjadi reaksi kimia dan fisika, sehingga banyak
faktor–faktor yang saling berkaitan yang akan mempengaruhi pula kualitas
air hasil filtrasi, efisiensinya, dan sebagainya. Faktor–faktor tersebut
adalah debit filtrasi, kedalaman media, ukuran dan material, konsentrasi
kekeruhan, tinggi muka air, kehilangan tekanan, dan temperatur.
1. Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter
secara efisien. Sehingga proses filtrasi tidak dapat terjadi dengan
sempurna, akibat adanya aliran air yang terlalu cepat dalam melewati
rongga diantara butiran media pasir. Hal ini menyebabkan
berkurangnya waktu kontak antara permukaan butiran media penyaring
dengan air yang akan disaring. Kecepatan aliran yang terlalu tinggi
saat melewati rongga antar butiran menyebabkan partikel–partikel
yang terlalu halus yang tersaring akan lolos.
2. Konsentrasi Kekeruhan
Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisiensi dari filtrasi.
Konsentrasi kekeruhan air baku yang sangat tinggi akan menyebabkan
tersumbatnya lubang pori dari media atau akan terjadi clogging.
Sehingga dalam melakukan filtrasi sering dibatasi seberapa besar
konsentrasi kekeruhan dari air baku (konsentrasi air influen) yang
boleh masuk. Jika konsentrasi kekeruhan yang terlalu tinggi, harus
dilakukan pengolahan terlebih dahulu, seperti misalnya dilakukan
proses koagulasi – flokulasi dan sedimentasi.
3. Temperatur
Adanya perubahan suhu atau temperatur dari air yang akan difiltrasi,
menyebabkan massa jenis (density), viskositas absolut, dan viskositas
kinematis dari air akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan
9

mempengaruhi daya tarik menarik diantara partikel halus penyebab


kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan dalam ukuan besar partikel
yang akan disaring. Akibat ini juga akan mempengaruhi daya adsorpsi.
Akibat dari keduanya ini, akan mempengaruhi terhadap efisiensi daya
saring filter.
4. Kedalaman media, Ukuran, dan Material
Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam
perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan
lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya
mempunyai daya saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan waktu
pengaliran yang lama. Lagi pula ditinjau daris segi biaya, media yang
terlalu tebal tidaklah menguntungkan dari segi ekonomis. Sebaliknya
media yang terlalu tipis selain memiliki waktu pengaliran yang pendek,
kemungkinan juga memiliki daya saring yang rendah. Demikian pula
dengan ukuran besar kecilnya diameter butiran media filtrasi
berpengaruh pada porositas, laju filtrasi, dan juga kemampuan daya
saring, baik itu komposisisnya, proporsinya, maupun bentuk susunan
dari diameter butiran media. Keadaan media yang terlalu kasar atau
terlalu halus akan menimbulkan variasi dalam ukuran rongga antar
butir. Ukuran pori sendiri menentukan besarnya tingkat porositas dan
kemampuan menyaring partikel halus yang terdapat dalam air baku.
Lubang pori yang terlalu besar akan meningkatkan rate dari filtrasi dan
juga akan menyebabkan lolosnya partikel halus yang akan disaring.
Sebaliknya lubang pori yang terlalu halus akan meningkatkan
kemampuan menyaring partikel dan juga dapat menyebabkan clogging
(penyumbatan lubang pori oleh partikel halus yang tertahan)terlalu
cepat.
5. Tinggi Muka Air Di Atas Media dan Kehilangan Tekanan
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya
debit atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup
tinggi diatas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk
kedalam pori. Dengan muka air yang tinggi akan meningkatkan laju
10

filtrasi (bila filter dalam keadaan bersih). Muka air diatas media akan
naik bila lubang pori tersumbat (terjadi clogging) terjadi pada saat
filter kotor.
Untuk melewati lubang pori, dibutuhkan aliran yang memiliki tekanan
yang cukup. Besarnya tekanan air yang ada diatas media dengan yang
ada didasar media akan berbeda di saat proses filtrasi berlangsung.
Perbedaan inilah yang sering disebut dengan kehilangan tekanan
(headloss). Kehilangan tekanan akan meningkat atau bertambah besar
pada saat filter semakin kotor atau telah dioperasikan selama beberapa
waktu. Friksi akan semakin besar bila kehilangan tekanan bertambah
besar, hal ini dapat diakibatkan karena semakin kecilnya lubang pori
(tersumbat) sehingga terjadi clogging.
Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang
mengandung cairan dan partikel-partikel padat dengan menggunakan
media filter yang hanya meloloskan cairan dan menahan partikel-
partikel padat.
Proses filtrasi yang sederhana adalah proses penyaringan dengan
dengan media filter kertas saring . Kertas saring kita potong melingkar
jika masih bentuk lembaran empat persegi panjang atau kubus, jika
telah berbentuk lingkaran lipat dua, sebanyak tiga atau empat kali.
Selanjutnya buka dan letakkan dalam corong pisah sehingga tepat
melekat dengan corong pisah. Tuangkan campuran heterogen yang
akan dipisahkan, sedikit demi sedikit, kira-kira banyaknya campuran
tersebut adalah sepertiga dari tinggi kertas. Lakukan berulang-ulang,
sehingga kita dapat memisahkan partikel padat dengan cairannya.
Hasil filtrasi adalah zat padat yang disebut residen dan zat cairnya
disebut dengan filtrat.
Filtrasi banyak dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah
pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium,
menghilangkan pirogen dan pengotor pada air suntik injeksi dan obat‐
obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula
dan untuk memurnikan bahan-bahan obat dari partikel dan bahan yang
11

tidak diinginkan sehingga dapat menjamin hasil akhir dari suatu


produk obat yang berkualitas dan sesuia syarat yang ditentukan.
• Dalam era globlalisasi sekarang ini, industri farmasi dituntut untuk
dapat bersaing dengan industri farmasi baik dalam maupun luar negeri
untuk menciptakan obat yang bermutu bagi masyarakat,karena itu
diperlukan pedoman bagi industri farmasi untuk dapat menghasilkan
produk yang bermutu yaitu dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang
Baik).

• Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) menyangkut seluruh aspek


produksi dan pengendalian mutu, bertujuan untuk menjamin mutu obat
yang baik dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Misalnya
untuk sediaan tertentu seperti obat tetes mata harus memenuhi syarat
bebas dari partikel asing karena dapat mengiritasi mata, karena itu
pembuatannya mutlak membutuhkan proses penyaringan (filtrasi)
Buruh bangunan yang sedang melakukan pemisahan antara pasir
dengan kerikil. Pembuatan santan kelapa. Santan kelapa dibuat dengan
cara memisahkan campuran santan, air, dan ampas kelapa dengan
menggunakan saringan. saringan teh agar ampas teh tidak terbawa
dalam air teh.
Pemisahan pasir dengan kerikil dan pemisahan air dengan parutan
kelapa bertujuan untuk memisahkan zat-zat yang dicampur dalam
campuran tersebut. Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan
lolos dari saringan sedangkan yang berukuran besar akan tertahan pada
saringan. Mengapa air sumur tampak jernih meskipun hujan turun?
Peristiwa alam turunnya hujan ke bumi akan mengalir ke tempat yang
lebih rendah di permukaan bumi dengan membawa zat-zat lain. Air
yang meresap ke dalam tanah melalui celah-celah kecil, dan
mengalami penyaringan oleh lapisan tanah, sehingga dihasilkan
sumber air yang jernih. Dalam kegiatan laboratorium pemisahan
campuran dapat dilakukan dengan menggunakan kertas saring.
Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang akan
12

dipisahkan. Pemisahan campuran dengan memperhatikan perbedaan


kelarutan juga dapat dilakukan dengan penyaringan (filtrasi). Contoh,
kita hendak memisahkan campuran garam dan pasir. Langkah yang
kita tempuh adalah memberikan air pada campuran tersebut. Air
merupakan zat pelarut untuk zat-zat yang memiliki sifat terlarut.
Dalam hal ini garam dapat dilarutkan oleh air, sedangkan pasir tidak.
Melalui proses penyaringan pasir akan tertinggal, sedangkan air garam
lolos dari saringan tersebut. Zat yang tertahan dan tertinggal di kertas
saring disebut residu. Cairan yang dapat lolos dari kertas saring
dinamakan filtrat.

Anda mungkin juga menyukai