Anda di halaman 1dari 1

JENIS – JENIS TRANFUSI DARAH

 Transfusi sel darah merah


Transfusi sel darah merah biasanya diperlukan bagi mereka yang mengalami anemia
(kekurangan sel darah merah). Mereka memerlukan pasokan sel darah merah untuk
membawa oksigen ke seluruh sel dalam tubuh. Transfusi ini biasanya diperlukan apabila
level hemoglobin lebih rendah dari batas normal (12-18 g/dL). Selain penderita anemia,
jenis transfusi ini juga diperlukan selama atau sesudah operasi untuk mengganti darah
yang hilang.

 Transfusi plasma
Proses transfusi plasma disebut aphresis atau plasmapheresis. Pendonor akan
dihubungkan ke mesin yang memisahkan plasma dari darah dan memasukkan plasma ke
wadah khusus. Mesin akan mengembalikan darah yang sudah dipisahkan dari plasma ke
aliran darah pendonor. Plasma biasanya ditransfer ke pasien yang mengalami pendarahan
karena darahnya tidak membeku sebagaimana mestinya dan mereka yang mengalami
luka bakar serius. Pasien kanker juga perlu diberikan fresh frozen plasma apabila ia
mengalami disseminated intravascular coagulation (DIC) yaitu suatu kondisi
terbentuknya bekuan darah yang sangat banyak sehingga menyebabkan pendarahan hebat
di seluruh tubuh.

 Transfusi platelet
Transfusi platelet biasanya dibutuhkan pasien kanker apabila sumsum tulang mereka
tidak memproduksi cukup platelet. Hal ini terjadi karena sel sumsum tulang yang
memproduksi platelet rusak akibat kemoterapi atau sel kanker. Jumlah platelet normal
sekitar 150,000 – 400,000 per milimeter kubik (mm3), ketika jumlahnya berkurang pada
level tertentu (biasanya 20,000/mm3), maka pasien berisiko mengalami pendarahan hebat.
Untuk itu diperlukan transfusi platelet. Apabila platelet rendah namun tidak ditemukan
gejala pendarahan, maka transfusi platelet kemungkinan tidak diperlukan.

 Transfusi sel darah putih


Pada awalnya, jenis transfusi ini biasanya diberikan pada pasien kanker yang memiliki
sel darah putih rendah. Namun sekarang transfusi ini jarang dilakukan karena alasan
tertentu, salah satunya ketidakjelasan apakah transfusi ini benar-benar membantu
mengurangi risiko infeksi serius. Selain itu, transfusi ini dapat menyebabkan demam
yang disebut febrile transfusion reaction. Transfusi sel darah putih juga terkadang dapat
mengirimkan penyakit menular, seperti cytomegalovirus (CMV) yang berbahaya bagi
orang yang memiliki sistem imun lemah

Anda mungkin juga menyukai