I DENGAN
DIAGNOSA MEDIS REMATOID ATRHRITIS
Disusun oleh :
Suryadi Alamsah
NIM. 402018036
A. Karakteristik Demografi
a. Nama : Tn. W
4. Aktivitas Rekreasi
b. Bepergian/wisata : jarang
c. Keanggotaan organisasi : -
d. Lain-lain :
5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung
a) Nama :
b) Umur :
c) Penyebab Kematian :
c. Kunjungan keluarga :
2. Eliminasi
a. BAK
1) Frekuensi dan waktu : 6x/ hari
2) Kebiasaan BAK pada malam hari : Tidak
3) Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada
b. BAB
1) Frekuensi dan waktu : 1x sehari
2) Konsistensi : lembek
3) Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak ada
4) Pengalaman memakai Laxatif/Pencahar : Tidak
3. Personal Higiene
a. Mandi
1) Frekuensi dan waktu mandi : 3 Kali sehari
2) Pemakaian sabun (ya/tidak) : iya, sabun nuvo
b. Oral Higiene
1) Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2x /sehari
Menggunakan pasta gigi : iya, ciptaden
c. Cuci Rambut
1) Frekuensi : 1 hari sekali
2) Penggunaan shampo (ya/tidak) : iya, sunshil
d. Kuku dan Tangan
1) Frekuensi gunting kuku : 1 minggu dua kali
2) Kebiasaan mencuci tangan : setiap makan cuci tangan air saja terkadang
memakai sabun
4. Istirahat dan Tidur
a. Lama tidur malam : 7 jam
b. Tidur siang : tidak tidur
c. Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Tidak ada
C. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir
Nyeri dan pegal di bagian pergelangan tangan, jari-jari tangan, dan pundak
nyeri dirasakan setiap pagi hari dan malam hari, nyeri hilang timbul nyeri seperti
di tusuk-tusuk skala nyeri 4
b. Gejala yang dirasakan
Nyeri dan pegal pergelangan tangan, punggung dan pinggang.
c. Faktor Pencetus
Karena faktor usia semakin bertambah
d. Timbulnya Keluhan: ( ) Mendadak ( √ ) Bertahap
e. Waktu mulai timbulnya keluhan : di pagi hari dan malam hari
f. Upaya mengatasi :
1) Pergi ke RS/klinik pengobatan/dokter praktek
2) Pergi ke Bidan/perawat
3) Mengkonsumsi obat-obatan sendiri
4) Mengkonsumsi obat-obatan tradisional
5) Lain-lain : klien mengatakan jika nyeri dan pegal sudah parah klien pergi ke
puskesmas
2) Sistem Kardiovaskular
Tekanan darah 120/70 mmhg, nadi 80x/menit , turgor kulit elastis , membran
mukosa normal, tidak ada suara tambahan.
3) Sistem Indra
Penglihatan : kedua mata simetris, kelopak mata sedikit menurun,
penglihatan sedikit terganggu, konjungtiva anemis, reflek baik, tidak ada
nyeri tekan, lapang pandang baik.
Pendengaran : kedua telinga simetris, pendengaran bisa mendengar dengan
jelas, ada sedikit serumen, tidak ada benjolan
Pengecapan : bibir klien kering tidak ada lesi, membran mukosa kering,
kebersihan mulut pasien bersih, bagian uvula bergetar, gerakan lidah klien
normal dapat bergerak ke segala arah.
Penciuman : kulit hidung berwarna kecoklatan, bentuk hidung simetris pada
bagian lubang hidung klien tidak ada lesi. Penciuman klien normal dapat
menghirup fresh care
4) Sistem Integumen
Sebagian rambut sudah berwarna putih, distribusi merata, rambut dalam
keadaan bersih. tidak ada lesi, kulit bersih, kering tapi tidak ada keluhan,
berwarna kuning langsat, kulit tampak sedikit keriput, distribusi warna kulit
merata, klien.
5) Sistem Pencernaan
Bentuk perut sedikit buncit, bising usus 12x/menit, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada benjolan, tidak ada pembesaran hati. Saat di perkusi kuwadran atas
memutar searah jarum jam terdengar suara tympani dan redup bila dibawah
organ.
6) Sistem Hematologi
Tidak terkaji
7) Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
8) Sistem Muskuloskeletal
Ekstrimitas atas : tidak ada lesi, tidak ada tumor/massa, piting edema
<2 detik, jumlah jari lengkap, CRT 3 detik, reflek bisep +/+ reflek trisep +/+,
tonus otot 5/5, sering merasa kaku, kesemutan dan nyeri di bagian
pergelangan tangan
Ekstrimitas bawah : tidak ada lesi, tidak ada tumor/massa, piting edema
<2 detik, jumlah jari lengkap, kaki kanan sering merana linu dan kesemutan
9) Sistem Persyarafan
a) N1 (Olfaktorius)
klien mampu membedakan bau minyak kayu putih atau kopi
b) N II (Optikus)
Klien mengatakan mata sudah mulai berair dan klien bisa melihat jarak 30
cm tetapi tidak bisa membaca
c) N III,IV,VI (Okulomotorius, Cochlearis, Abdusen)
mata klien dapat berkontraksi, pupil isokor, klien mampu menggerakkan
bola mata kesegala arah, kelopak mata sedikit menurun.
d) N V (Trigeminus)
Fungsi sensorik : Klien mengedipkan matanya bila ada rangsangan.
e) Nervus Fasialis (N. VII)
Klien mampu senyum, mengangkat alis mata, menutup kelopak mata dengan
tahanan, menjulurkan lidah untuk membedakan gula dan garam.
f) Nervus Verstibulocochlearis (N. VIII)
Fungsi pendengaran pasien menurun
g) Nervus Glosofaringeus (N. IX)
Klien dapat membedakan rasa manis dan asam.
h) Nervus Vagus (N. X)
Fungsi: saraf sensorik dan motorik, refleks muntah dan menelan baik, bisa
menelan saliva
Analisis Hasil
Skor : < 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s/d masalah kesehatan kronis
ringan
Skor : 26-50 : masalah kesehatan kronis sedang
Skor > 51 : masalah kesehatan kronis berat
3. STATUS FUNGSIONAL
Modifikasi indeks kemandirian KATZ INDEK
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klien dalam
menjalankan aktivitas kehidupan sehari hari. Kemandirian berarti tanpa
pengawasan, pengarahan, atau bantuan orang lain. Pengkajian ini didasarkan pada
kondisi actual klien dan bukan pada kemampuan, artinya jika klien menolak untuk
melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia
sebenarnya mampu.
Termasuk kategori manakah klien ?
A mandiri dalam makan, kontinensia, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
mandi.
Pengkajian status fungsional dapat juga menggunakan Modifikasi dari BARTHEL
indeks. Kajilah pasien Anda sesuai dengan tinggkat kemandirian berdasarkan
skore berikut ini :
No KRITERIA DGN MANDIRI
BANTUAN
1. Makan 10
2. Minum 10
3. Berpindah 10
4. Personal toilet (cuci muka, 10
menyisir rambut, gosok
gigi)
5. Keluar masuk toilet 10
(memcuci pakaian, menyeka
tubuh, menyiram)
6. Mandi 10
7. Jalan dipermukaan datar 10
8. Naik turun tangga 10
9. Mengenakan pakaian 10
10. Kontrol Bowel (BAB) 10
11. Kontrol bladder (BAK) 10
12. Olah raga/latihan 10
13. Rekreasi/pemanfaatan 5
waktu luang
Keterangan :
a. Score 125 : mandiri
b. Score <125 s.d > 55 : ketergantungan ½
c. Score < 55 : ketergantungan total
Interpretasi :
Nilai < 5 : tidak ada depresi
Nilai 5-9 : Depresi ringan
Nilai 10-15 : Depresi sedang-berat
- Bedrest/ dibantu 0
- Kruk/tongkat/walker 0
- Berpegagangan pada 0
benda-benda sekitar
4 Terapi intravena
- Apakah lansia 0
terpasang infus?
- Lemah/tidak 0
bertenaga
- Gangguan/tidak 0
normal
(pincang/diseret)
6 Status mental
- Lansia menyadari 0
kondisi tubuhnya
- Lansia mengalami 15
keterbatasan daya
ingat
Total nilai 39
Resiko rendah : 39
Interpretasi
Tingkatan resiko Nilai MFS Tindakan
Tidak berisiko 0 – 24 Perawatan dasar
Risiko rendah 25 – 50 Pelaksanaan pencegahan jatuh standar
Risiko Tinggi ≥51 Pelaksanaan pencegahan jatuh tinggi
B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Usia Nyeri Kronis
Klien mengeluh nyeri di
bagian pergelangan tangan, Perubahan fungsi dari
jari-jari tangan, dan pegal sistem muskuloskeletal
pundak
Nyeri dirasakan setiap Mengalami kerusakan
pagi hari dan malam hari, pada tulang rawan
Nyeri hilang timbul nyeri
seperti di tusuk-tusuk
Timbul usaha untuk
DO : memperbaiki proses
Erosi kartilago
Ankilosis fibrosa
Degradasi sendi
REMATIK
Osteoartritis
menyempit
Tulang-tulang disekitar
akan bereaksi menjadi
lebih tebal
Bertumbuhtulang baru
atau pengapuran
(spurs)
Selaput pembungkus
sendi
(sinovium)meradang
dan menebal
Sinovitis
Nyeri Kronis
C. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri Kronis berhubungan dengan agen cedera fisik : distensi jaringan
oleh akumulasi cairan atau proses inflamasi destruksi sendi.
D. Rencana Asuhan keperawatan
Nama : Ny. I
Umur : 55 Tahun
Diagnosa : Reumatoid Atritis
6. Meningkatkan
relaksasi atau
7. Ajarkan klien
mengurangi
untuk senam
ketegangan
rematik
otot.
7. Dengan senam
rematik
meningkatkan
stabilitas sendi
dan kekuatan
otot-otot sekitar
lutut yaitu
Quadriceps
terutama pada
otot vastus
medialis karena
gerakan ini
berguna untuk
mengurangi
iritasi yang
terjadi pada
permukaan
kartilago
artikularis
patella,
memelihara dan
meningkatkan
stabilitas aktif
pada sendi lutut
juga dapat
memelihara
nutrisi pada
synovial
menjadi lebih
baik. Dengan
gerakan yang
berulang pada
senam rematik
ini akan terjadi
peningkatan
kerja otot-otot
sekitar sendi
sehingga
mempercepat
aliran darah
sehingga
metabolisme
juga ikut
meningkat
sehingga sisa
metabolisme
akan ikut
terbawa aliran
8. Ajarkan klien darah sehingga
latihan tangan nyeri
( genggam bola ) berkurang.
8. Dengan latihan
tangan
mempertahanka
n aktivitas
sehari-hari dan
latihan
9. Lakukan meningkatkan
pendidikan kekuatan serta
daya tahan otot
kesehatan tentang
Dan
prognosis penykit
melancarkan
reumatik dan
peredaran darah
nutrisi yang tepat
9. Dengan
untuk reumatik
pemberian
pendidikan
kesehatan klien
dapat
memahami
prognosis
penyakit.
Nutrisi yang
tepat untuk
penderita
rematik
diantaranya
Sumber
---Karbohidrat
Nasi, Nasi Tim,
Bubur, Roti,
Gandum,
Makaroni,
10. Anjurkan klien
Pasta, Jagung,
untuk
Kentang, Ubi
mengkonsumsi
dan Talas,
Bubuk kayu manis Sereal. Sumber
yang sudah di Protein Hewani
Telur, Susu
seduh Air
Skim Semua
Macam Buah-
Buahan Semua
Minuman Yang
Tidak
Beralkohol
10. Kayu manis
mempunyai
peranan dalam
penyakit
rematik pada
lansia karena
kayu manis
mempunyai
kandungan
kimia, yaitu
minyak asiri,
eugenol,
safrole, kalsium
oksalat , dan zat
penyamak yang
dapat
menurunkan
dan
menghambat
cytokine yang
menyebabkan
rematik
ANALISIS JURNAL