Anda di halaman 1dari 7

RESUME

MODAL, SAHAM & LABA DITAHAN


DAN
INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PENDEK

NAMA : THERESIA MEI LESTARI


NIM : 1811188
KELAS : AM5

STIE PELITA INDONESIA


PEKANBARU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perseroan Terbatas (PT) merupakan suatu kesatuan usaha yang dari segi hukum dipisahkan dari
pemiliknya. Karena terpisah dari pemiliknya maka kewajiban pemilik terhadap perusahaannya terbatas
sampai jumlah modal yang disetornya. Selain itu bentuk perseroan memungkinkan untuk mendapat
modal dari banyak orang, setiap orang yang menyetor menjadi pemilik dari perseroan tadi. Karena
pemiliknya terdiri dari jumlah yang cukup banyak. Maka pengelolaan akan diserahkan kepada pihak lain
yang diangkat menjadi pimpinan PT tersebut. Dengan kata lain, yang menjalankan PT adalah orang-
orang yang diangkat oleh pemilik.
Untuk mendapatkan modal, PT menerima setoran dari pemilik. Sebagai bukti setoran
dikeluarkan tanda bukti pemilik yang berbentuk saham yang diserahkan kepada pihak-pihak yang
menyetor modal. Pemilik PT merupakan kumpulan pihak-pihak yang mempunyai saham sehingga
disebut pemegang saham. Saham yang dikeluarkan oleh PT dapat dicantumkan nama pemiliknya,
disebut saham atas nama, dapat juga tidak dicantumkan nama pemiliknya.
Selain itu, dalam ilmu ekonomi kita juga mengenal yang namanya investasi. Investasi merupakan
salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan
berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat
dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan
datang.
Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa keuntungan yakni
terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat posisi keuangan suatu
perusahaan. Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan. Aktivitas investasi yang
dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan modal (ekuitas) ?
2. Apa saja komponen saham ?
3. Bagaimana pelaporan laba ditahan?
4. Apa itu investasi jangka panjang?
5. Apa itu investasi sementara?
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN EKUITAS
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mendefinisikan ekuitas sebagai berikut (pasal 49):
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban, atau bisa juga
dikatakan bahwa ekuitas adalah hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban. PSAK
No.21 (IAI 2002) menyatakan bahwa ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan harus di
laporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan di
sajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.
Akuntansi untuk ekuitas dibedakan menjadi dua yaitu : Akuntansi ekuitas untuk badan usaha
bukan PT dan akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT.
Akuntansi ekuitas untuk badan usaha bukan PT harus dilaporkan sesuai peraturan perundang- undangan
yang berlaku untuk badan usaha tersebut dan standar akuntansi keuangan yang berlaku khusus untuk
industri yang bersangkutan, misalnya : koperasi
Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT meliputi modal di setor atau modal saham yang
meliputi saham preferen, saham biasa, dan akun tambahan modal yang disetor serta laba ditahan atau
saldo laba. Misalkan modal yang berasal dari sumbangan dapat disajikan sebagai bagian dari tambahan
modal yang disetor.

2. KOMPONEN SAHAM
a. Saham biasa
Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal
perusahaan di likuidasi, sehingga resikonya adalah yang paling besar. Karena resikonya besar, biasanya
jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka deviden saham biasa akan lebih besar dari pada
saham prioritas.
Pemegang saham biasa adalah merupakan pemilik yang paling pokok dalam perusahaan perseroan,
mereka mempunyai hak suara, turut menentukan dalam pembagian laba, serta menentukan
penambahan saham baru.
b. Saham preferen
Saham preferen mempunyai macam-macam karakteristik yang berbeda dari saham biasa, salah satu
keistimewaan saham preferen adalah terletak pada hak istimewa dalam pembagian deviden.
c. Deviden
Deviden adalah bagian laba yang dibagikan kepada para pemegang saham. Deviden yang diterima oleh
pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah lembar saham yang dimiliki. Biasanya deviden
dibayarkan dalam bentuk kas, tetapi kadang-kadang perseroan memutuskan untuk memberikan deviden
dalam bentuk kekayaan lainnya atau berupa tambahan saham.
1. Deviden tunai
Pada umumnya deviden dibayarkan dalam bentuk tunai atau kas dan pembayarannya di lakukan
setahun sekali. Dalam mengumumkan pembayaran deviden tunai, perusahaan harus
mempertimbangkan jumlah laba yang di tahan dan juga jumlah kas yang tersedia. Hal ini perlu
diperhatikan, sebab perusahaan yang memiliki laba yang ditahan dalam jumlah yang besar tidak
otomatis akan mampu membayar deviden tunai dalam jumlah yang besar pula.
2. Deviden Saham
Dalam keadaan tertentu suatu perusahaan mungkin membayar deviden dengan sahamnya sendiri
sebagai pengganti deviden tunai atau penambahan atas deviden tunai. Salah satu alasan mengapa suatu
perseroan membayar deviden dengan sahamnya sendiri adalah karena pembayaran deviden dengan kas
diperkirakan akan mengganggu modal kerja perusahaan.
Bentuk pembagian deviden saham bisa bermacam-macam, tetapi pada umumnya deviden saham
diberikan kepada pemegang saham biasa.
d. Modal sumbangan
Modal sumbangan timbul karena adanya sumbangan yang diberikan kepada perusahaan berupa harta
kekayaan tertentu tanpa imbalan. Sumbangan semacam ini bisa berasal dari pemegang sahamatau
sumbangan harta dari dermawan.
Pemegang saham mungkin ingin memberi sumbangan kepada perusahaan dengan memberikan saham
yang dimilikinya.
e. Treasury Stock (Saham yang di peroleh kembali)
Treasury stock adalah saham perusahaan yang di beli kembali dari peredaran untuk sementara.
Perbedaan antara saham yang belum beredar dengan treasury stock adalah bahwa saham yang belum
beredar itu merupakan modal saham yang belum di jual (diedarkan) sedangkan treasury stock
merupakan modal saham yang beredar yang di beli kembali.
perusahaan dapat membeli kembali saham miliknya untuk berbagai alasan, diantaranya adalah:
1. Diberikan sebagai bonus kepada pejabat dan karyawan perusahaan
2. Meningkatkan volume perdagangan saham di bursa efek dengan harapan dapat mendongkrak
harga pasar saham
3. Memperoleh tambahan saham yang akan di pergunakan dalam rangka akuisisi perusahaan lain
4. Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar yang pada akhirnya akan memperbesar laba per
lembar saham.
f. Treasury Stock Yang Diterima Sebagai Sumbangan
Pemegang saham bisa menyumbangkan kembali saham kepada perusahaan. Sumbangan ini bisa :
a. Untuk menambah modal kerja yang di butuhkan yaitu dengan cara perusahaan menjual kembali
saham yang di sumbangkan tersebut.
b. Sebagai hadiah untuk perusahaan
c. Menunjukkan pengembalian saham karena adanya penilaian yang terlalu tinggi terhadap aktiva
yang di serahkan untuk menukarkan saham tersebut.

3. LABA DI TAHAN
Laba di tahan timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan, yaitu laba bersih. Sebagian laba
bersih ini akan di tahan atau di investasikan kembali kedalam perusahaan. Laba di tahan termasuk
sebagai salah satu komponen dari jumlah modal pemegang saham (tepatnya setelah komponen modal
di setor), dimana saldonya merupakan bagian dari tuntutan pemegang saham terhadap asset perseroan.
Besarnya laba di tahan pada akhir periode sesungguhnya adalah akumulasi laba bersih dari beberapa
periode (termasuk periode berjalan) yang masih tersisa setelah dibagikan kepada pemegang saham
dalam bentuk deviden (baik deviden tunai maupun deviden saham).

4. INVESTASI JANGKA PANJANG


Investasi jangka panjang adalah penanaman dana untuk jangka waktu lebih dari satu tahun,
pada umumnya jauh lebih lama dari itu, dengan tujuan untuk memberikan penghasilan tetap atau
menguasai perusahaan lain. Perusahaan melakukan investasi dengan alasan yang berbeda-beda. Bagi
beberapa perusahaan, aktivitas investasi merupakan unsur penting dari operasi perusahaan, dan
penilaian kinerja perusahaan mungkin sebagian besar, atau seluruhnya bergantung pada hasil
yang dilaporkan mengenai aktivitas ini. Beberapa perusahaan melakukan investasi sebagai cara
untuk menempatkan kelebihan dana dan beberapa perusahaan lain melakukanperdagangan
investasi untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan.
Jenis atau bentuk investasi jangka panjang : Secara umum, aset yang dapat menjadi saran
investasi terbagi menjadi dua, yaitu aset riil dan aset finansial. Aset riil adalah aset yang dimiliki dan
memiliki wujud yang kita simpan atau miliki. Contohnya aset riil adalah rumah, tanah dan emas.
Sedangkan, aset finansial tidak berwujud, biasanya hanya berupa kertas yang merupakan bukti
kepemilikan kita. Ada banyak pilihan bagi perusahaan untuk menetapkan bentuk investasi jangka
panjangnya. Ada perusahaan yang memilih investasi pada tanah atau bangunan (bukan untuk operasi
perusahaan) yang disebut dengan investasi properti. Ada juga yang memilih investasi dalam bentuk
tabungan atau deposito, atau pilihan investasi yang lain yaitu pembelian saham atau obligasi.
Metode pencatatan investasi dalam saham :Investasi saham sering disebut penyertaan. Pada
umumnya investasi dalam saham ini memiliki tujuan ganda, yakni selain untuk memperoleh tambahan
pendapatan juga untuk melakukan control, atau menjalin hubungan kerjasama perusahaan dimana
investasi dilakukan.

5. INVESTASI SEMENTARA/ JANGKA PENDEK


Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari kelebihan
dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki selama
dua belas bulan atau kurang. Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan
pendapatan karena itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas
tersebut. Karena jangka watu tidak dipakainya kas itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan
dalam bentuk atau dalam jangka pendek. Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito,
sertifikat bank atau surat-surat berharga yaitu saham ( efek ekuitas) dan obligasi (efek Utang).
Menurut PSAK 13 (1994) tentang akuntansi untuk Investasi, ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Mempunyai pasaran dan dapat diperjualbelikan dengan segera.
2. Dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila dibutuhkan dana untuk kegiatan umum
perusahaan.
3. Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain.
Syarat-syarat tentang investasi jangka panjang tidak diatur secara khusus dalam ketentuan perpajakan.
Oleh sebab itu, cara klasifikasi menurut PSAK 13 tersebut juga dapat diberlakukan untuk kepentingan
perpajakan.
Menurut IAI (2009:43) Dalam SAK-ETAP efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligassi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi, kolektif,
kontrak berjangka atas efek.
Nilai investasi jangka pendek dalam neraca : Investasi jangka pendek (marketable) adalah asset
yang tingkat likuiditasnya sangat tinggi. Dengan demikian, besarnya investasi jangka pendek
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek. Nilai investasi ini dalam
neraca menurut Akuntansi komersial dapat disajikan menggunakan dua cara, yaitu:
1. Nilai perolehan, tetap diberi keterangan tambahan mengenai harga pasar.
2. Nilai terendah antara nilai perolehan dan harga pasar.
Penilaian ini mengakibatkan penurunan nilai aset. Selisish harga tersebut diakui sebagai
kerugian. Metode penilaian ini tidak diperkenankan untuk keperluan perpajakan, sebab bertentangan
dengan prinsip nilai historis yang dianut dalam perpajakan. Penilaian investasi jangka pendek menurut
perpajakan didasarkan pada nilai perolehannya.
Sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-01/PJ.313/1992, ditentukan bahwa
penilaian surat-surat efek berpegang pada Pasal 10 ayat 3 Undang-undang PPh 1984, yaitu penilaian
persediaan hanya diperbolehkan menggunakan harga perolehan. Sedangkan keuntungan atau kerugian
karena penjualan atau pengalihan saham hendaknya berpedoman pada ketentuan Pasal 4 ayat 1 PPh
1984, yaitu sebesar selisih antara harga jual dengan perolehan.
Surat berharga dalam valuta asing, sesuai dengan ketentuan perpajakan, harus dijabarkan ke dalam
mata uang rupiah. Penjabarannya dilakukan menggunakan kurs tanggal neraca atau kurs tetap yang
dilakukan secara taat asas.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban, atau bisa
juga dikatakan bahwa ekuitas adalah hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban.
Ini berarti ekuitas bukan pengorbanan sumber ekonomik masa mendatang. Karena didefinisi atas dasar
aset dan kewajiban, nilai ekuitas juga bergantung pada bagaimana aset dan kewajiban diukur.
Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT meliputi modal di setor atau modal saham yang
meliputi saham preferen, saham biasa, dan akun tambahan modal yang disetor serta laba ditahan atau
saldo laba. Laba di tahan timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan, yaitu laba bersih.
Sebagian laba bersih ini akan di tahan atau di investasikan kembali kedalam perusahaan.
Laba di tahan termasuk sebagai salah satu komponen dari jumlah modal pemegang saham (tepatnya
setelah komponen modal di setor), dimana saldonya merupakan bagian dari tuntutan pemegang saham
terhadap asset perseroan.
Investasi merupakan penanaman uang diluar perusahaan yang dapat berupa surat berharga atau
aktiva lain yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan produktif perusahaan. Menurut
tujuannya, investasi dapat dibagimenjadi dua kelompok, Investasi jangka pendek dan Investasi jangka
panjang. Surat berharga adalah sebuah dokumen yang di terbitkan oleh penerbitnya sebagai
pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar
kepada pihak-pihak yang memegang surat tersebut.
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari kelebihan dana
yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki selama dua
belas bulan atau kurang. Ketika melihat setiap peluang atau kesempatan dalam berinvestasi, maka
jangan heran jika di setiap investasi yang ada keuntungan dapat diraih.

DAFTAR PUSTAKA

AI. Haryono Jusup, Dasar dasar akuntansi, STIE YKPN, Yogyakarta, 2001
Hery, Akuntansi Aset, Liabilitas, Dan Ekuitas, Grasindo, Jakarta, 2014
Http :// shantycr7.blogspot.co.id/2013/05/makalah-ekuitas-paling-lengkap.html
Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, BPFE, Yogyakarta, 2004
http://bloginsirationkita.blogspot.com/2016/05/investasi-jangka-pendek.html
https://heheoye.wordpress.com/2011/05/12/materi-investasi-jangka-panjang/

Anda mungkin juga menyukai