Anda di halaman 1dari 17

Administrasi Keuangan Desa

Mukhlas Mahendra
Latar Belakang
Pembangunan nasional dan daerah merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembangunan desa.
Desa diberi wewenang oleh pemerintah pusat untuk
mengatur dan mengembangkan daerahnya sendiri dengan
pemanfaatan sumber daya yang tersedia baik itu sumber
daya alam maupun sumber daya manusia. Pemberian
kesempatan yang lebih besar bagi desa untuk mengurus tata
pemerintahannya sendiri serta pemerataan pelaksanaan
pembangunan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
dan kualitas hidup masyarakat desa, sehingga permasalahan
seperti kesenjangan antarwilayah, kemiskinan, dan masalah
sosial budaya lainnya dapat diminimalisir.
Administrasi Keuangan

Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai pengelolaan


keuangan Desa pada Buku Administrasi Keuangan.
Administrasi keuangan desa Menurut Permendagri
Pasal 7 ayat nomor 47 tahun 2016

1) Buku APB Desa;


2) Buku Rencana Anggaran Biaya; 4) Buku Kas Umum;
3) Buku Kas Pembantu Kegiatan; 5) Buku Kas Pembantu; dan
6) Buku Bank Desa.
1) Buku APB Desa
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa)

Peraturan desa yang memuat sumber-sumber penerimaan


dan alokasi pengeluaran desa dalam kurun waktu satu
tahun. Rancangan APBDesa dibahas dalam musyawarah
perencanaan pembangunan desa. APBDesa terdiri dari
pendapatan desa, belanja desa dan pembiayaan.
2) Buku RAB Desa
(Rencana Anggaran Biaya Desa)
 adalah buku nilai estimasi biaya
yang harus disediakan untuk
pelaksanaan sebuah kegiatan desa.
Dalam menghitung rencana anggaran biaya
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Anggaran biaya sementara (kasar)
Cara menghitung anggaran biaya yang hanya didasarkan atas luas lantai
bangunan, kelas bangunan, jumlah lantai serta lokasi bangunan tersebut berada.

2. Anggaran Biaya Teliti


Cara menghitung anggaran biaya dengan menggunakan harga satuan pekerjaan.
Harga satuan pekerjaan diperoleh berdasarkan harga bahan dan upah kerja
3) Buku Kas Pembantu Kegiatan
 Buku kas ini di buat untuk mengecek
dan mengontol alur dana yang masuk
setiap pekerjaan/proyek dana desa.
Format buku kas pembantu ini akan
menghasilkan rekap total penerimaan
dan pengeluaran sehingga adanya
kejelasan dalam hal balance keuangan.
4) Buku Kas Umum
 Buku kas umum berfungsi untuk mencatat atas
seluruh baik berupa penerimaan dan
pengeluaran yang bersifat cash/tunai.
 Buku kas umum mempunyai fungsi untuk
mencatat seluruh penerimaan dana, pungutan
pajak serta jasa giro maupun seluruh
pengeluaran baik yang berbentuk tunai maupun
giral.
5) Buku Kas Pembantu

 Buku Pembantu Kas berfungsi untuk mencatat


transaksi penerimaan/pengeluaran yang
dilaksanakan secara tunai.
 Semua transaksi Kas, baik transaksi eksternal
maupun internal dibukukan dalam buku ini.
Bukti transaksi kas eksternal sama dengan
bukti transaksi yang dipergunakan oleh Buku
Kas Umum.
 Sedang bukti transaksi internal dibuat
tersendiri. Format di atas harus dibukukan
per transaksi dan ditandatangani oleh
Bendahara dan Kepala Desa.
 Dokumen ini disimpan di desa dan
diperlihatkan kepada pengawas, dan para
pemeriksa lainnya apabila diperlukan.
6) Buku Bank Desa
 Buku Bank berfungsi untuk mencatat
segala transaksi penerimaan dan
pengeluaran melalui pendapatan
transfer. Buku ini harus mencatat tiap
transaksi melalui bank (baik cek, giro
maupun tunai) dan ditandatangani oleh
Bendahara dan Kepala Desa.
Kesimpulan
 Dari hasil data yang kita bandingkan antara
format dari MENDAGRI dan dari Kantor Desa
hampir sama namun ada beberapa akun yang
lebih diperjelas setiap detail akun yang mreka
tambahkan, dana APBDes juga menjadi
tumpuan dalam penunjang kegiatan dan
pembangunan desa.

Anda mungkin juga menyukai