Pendahuluan
Albino adalah suatu kelainan yang terjadi sejak lahir yang mana penderitanya
mengalami kekurangan melanin atau sama sekali tidak memiliki pigmen tersebut.
Kondisi ini menjadikan rambut, kulit, dan mata penderita terlihat berwarna sangat
pucat, hingga cenderung putih.
Albino bisa diderita oleh kelompok etnis mana pun di dunia. Sebutan “albino”
umumnya lebih akrab di telinga masyarakat yang merujuk kepada penderita kelainan
ini. Meskipun albino tidak bisa disembuhkan seumur hidup, kondisi ini tidak
mencegah penderitanya untuk bisa menjalani kehidupan secara normal.Penyakit
Albino disebabkan karena defisiensi enzym tyrosinase yang diturunkan secara genetik
dan bisa juga disebabkan oleh perkawinan silang antara mahkluk hidup yang
menghasilkan gen homozygot resesif. Enzim tyrosinase yang dapat menyebabkan tidak
terbentuknya pigmen pada mahkluk hidup, khususnya pada manusia yang
menyebabkan tidak terbentuknya pigmen kulit dan rambut. Penyakit ini tidak bisa di
sembuhkan karena penyakit albino merupakan penyakit yang diturunkan oleh gen.
Keadaan tersebut bersifat genetik atau diwariskan. Albino ada lah murni penyakit
kelainan genetik, bukan penyakit infeksi dan tidak dapat ditularkan memalui kontak
fisik ataupun melalui transfusi darah. Sebenarnya albino adalah panyakit perpaduan
gen resesif pada orang tua dan menjadi gen dominan pada anak mareka. Gen resesif
sendiri adalah gen yang tidak muncul pada diri kita sedangkan gen dominan adalah gen
yang muncul pada diri kita dan menjadi sifat fisik dari kita. Jika seseorang memiliki
satu gen normal dan untuk pigmentasi satu gen untuk albino, ia akan memiliki
informasi yang cukup genetik untuk membuat pigmen normal dan tidak akan menderita
penyakit tersebut. Ketika kedua orang tua membawa gen dan tidak satu pun dari
mereka memiliki albino (opera tor), maka ada kemungkinan 25% bahwa bayi akan lahir
1
dengan albinisme. Jenis warisan disebut warisan resesif autosomal. Di sisi lain dua
orang dengan albinisme tidak akan secara otomatis menghasilkan seorang anak albino
meskipun risiko beberapa kali lebih tinggi.
Jumlah manusia penderita albino di seluruh dunia beragam. Albino di Tanzania,
Afrika Timur, adalah negara yang memiliki penderita Albino terbanyak di dunia, yakni
sekitar 200.000 jiwa. Ini sama halnya lebih banyak dari penderita di negara lain.
Disebagian besar negara, penderita albino hanya sekitar 1 orang
per 20.000 penduduk. Sedangkan di Denmark, sekitar 1 orang pen derita per 60.000
penduduk. Dan di Afrika, 1 orang penderita albino per 5000 penduduk.
2
BAB II
Pembahasan
3
2.2 Tipe Albino
Ada dua kategori utama dari albino pada manusia :
1. Oculocutaneous albinism (berarti albino pada mata dan kulit), kehilangan pigmen
pada mata, kulit, dan rambut.
Oculocutaneous Albinism
4
Ocular Albinism
Seperti pada mata penderita albino sering sekali mengalami seperti berikut :
– Photophobia : hipersensivitas pada cahaya terang.
– Strabismus : mata yang cenderung suka menutup seperti orang yang mengantuk
– Amblyopia : tidak jelas dalam melihat sesuatu karena buruk nya transmisi sinyal ke
otak.
Dengan test genetik, dapat diketahui apa seseorang itu albino berikut variasinya,
tetapi tidak ada keuntungan medis kecuali pada kasus non-OCA disorders yang dapat
menyebabkan albino disertai dengan masalah medis lain yang dapat diobati.
Gejala-gejala dari albino dapat diobati dengan berbagai macam metode.
5
Hilangnya pigmen juga membuat kulit menjadi terlalu sensitif pada cahaya
matahari, sehingga mudah terbakar, sehingga penderita albino sebaiknya menghindari
cahaya matahari atau melindungi kulit mereka.
P1 : (normal) AA X aa (albino)
Gamet : A a
F1 : Aa (normal)
P2 : (normal) Aa X Aa (normal)
Gamet : A, a A, a
F2 : AA, Aa, aA = Normal
aa, = Albino
Jadi dari perkawinan seorang pria normal dengan wanita normal yang keduanya
heterozigot menghasilkan keturunan dengan rasio fenotip normal : albino = 3 : 1.
Contoh dalam populasi:
Dalam suatu populasi 1000 orang terdapat 50 orang menderita albino (aa).
Tentukan perbandingan antara homozigot dominan (AA), heterozigot (Aa), dan
homozigot resesif (aa) yang menunjukkan populasi seimbang menurut
Hardy-Weinberg!
Frekuansi gen albino: p2 + 2pq + q2 = 1
Dimana, p2 : homozigot dominan
2pq : heterozigot
q2 : homozigot resesif
Diketahui q2 = 50, maka q = 50 = 0,05
1000
6
R = q2 (homozigot resesif)
Berdasarkan hasil perhitungan frekuensi gen albino di atas, maka dapat diperoleh
keseimbangan gennya adalah sebagai berikut:
Diketahui H2 = 2pq = 0,095
D = p2 = 0,9025
R = q2 = 0,0025
H2 = 4DR
(0,095)2 = 4 (0,9025) (0,0025)
0,009025 = 4 (0,0022563)
0,009025 = 0,009025 (frekuensi seimbang)
Albino adalah suatu kondisi yang tidak dapat diobati atau disembuhkan, tetapi ada
beberapa hal kecil yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup. Yang
terpenting adalah memperbaiki daya lihat, melindungi mata dari sinar terang, dan
menghindari kerusakan kulit dari cahaya matahari. Kesuksesan dalam terapi
tergantung pada tipe albino dan seberapa parahnya gejala. Biasanya, orang dengan
ocular albinism lebih mempunyai pigmen kulit normal, sehingga mereka tidak
memerlukan perlakuan khusus pada kulit.
Pembedahan
Biasanya, pengobatan untuk kondisi mata terdiri dari rehabilitasi visual. P
7
embedahan mungkin untuk otot mata untuk menurunkan nystagmus, strabismus, dan
kesalahan refraksi seperti astigmatisma. Pembedahan strabismus mungkin
mengubahan penampilan dari mata. Pembedahan untuk nistagmus mungkin dapat
mengurangi perputaran bola mata yang berlebihan.
Efektifitas dari semua prosedur ini bervariasi, tergantung dari keadaan masing-masing
individu. Namun harus diketahui, pembedahan tidak akan mengembalikan fovea ke
kondisi normal dan tidak memperbaiki daya lihat binocular. Dalam kasus esotropia
(bentuk “crossed eyes” dari strabismus), pembedahan mungkin membantu daya lihat
dengan memperbesar lapang pandang (area yang tertangkap oleh mata ketika mata
melihat hanya pada satu titik).
Kacamata dan ‘bantuan daya lihat’ lain dapat membantu orang albino, walaupun daya
lihat mereka tidak dapat dikoreksi secara lengkap. Beberapa penderita albino cocok
menggunakan bifocals (dengan lensa yang kuat untuk membaca), sementara yang lain
lebih cocok menggunakan kacamata baca.
Penderita pun dapat memakai lensa kontak berwarna untuk menghalangi tranmisi
cahaya melalui iris. Beberapa menggunakan bioptik, kacamata yang mempunyai
teleskop kecil di atas atau belakang lensa biasa, sehingga mereka lebih dapat melihat
sekeliling dibandingkan menggunakan lensa biasa atau teleskop.
8
Penggunaan kacamata dan topi dapat membantu pula. Barang lain yang dapat
membantu orang-orang dengan albino adalah menghindari perubahan tiba-tiba dari
situasi cahaya dan menambahkan kaca penahan sinar matahari. Cahaya lebih baik
tidak langsung mengenai posisi biasa dari penderita albino (seperti tempat duduk
mereka pada meja makan). Jika mungkin, penderita albino lebih memilih untuk
terkena cahaya di bagian punggung daripada di bagian muka.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
9
dengan albino dapat mengambil langkah untuk melindungi kulit dan memaksimalkan
pandangan mereka.
3.2 Saran
Dalam Ilmu kesehatan penyakit albino lebih sukar untuk dideteksi karena merupakan
kelainan turunan yang mempengaruhi pigmen warna.Jadi saran dari penulis, adalah
perawatan khusus pada pasien yang menderita kelainan albino, seperti perawatan kulit
khusus, dan pemberian zat pigmen yang berfungsi mempercepat perbaikan pigmen.
Daftar Pustaka
10