Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi rongga rahim.

Endometritis adalah peradangan pada lapisan endometrium uterus. Selain endometrium,


peradangan mungkin melibatkan miometrium dan juga parametrium. Endometritis dapat dibagi
menjadi endometritis terkait kehamilan dan endometritis yang tidak terkait dengan kehamilan.
Kemungkinan penyebab lain termasuk instrumentasi, seperti biopsi sebelumnya, kontrasepsi
intrauterine perangkat, stenosis serviks, atau adanya lesi organik seperti polip, leiomioma,
hiperplasia, atau karsinoma.2 Ketika kondisi ini tidak berhubungan dengan kehamilan, itu
disebut sebagai penyakit radang panggul (PID). Endometritis sering dikaitkan dengan
peradangan tuba falopi (salpingitis), ovarium (ooforitis), dan peritoneum panggul (peritonitis
panggul). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) 2015 pedoman pengobatan
penyakit menular seksual mendefinisikan PID sebagai kombinasi endometritis, salpingitis, abses
tubo-ovarium, dan peritonitis panggul. 3

Endometritis biasanya ditemukan pada masa usia produktif, meskipun dapat terjadi pada
pasien pascamenopause. Peradangan pada endometrium biasanya menyertai penyakit radang
panggul pada saluran genital bagian atas. Endometritis juga umumnya ditemukan pada wanita
yang memiliki infeksi saluran genital bawah tanpa komplikasi. Sekitar seperempat wanita
dengan gonore serviks atau klamidia akan mengalami endometritis yang dideteksi dari hasil
biopsi, seperti halnya juga pada 15% wanita dengan vaginosis bakteri. 4

Kehadiran endometritis tidak terkait dengan fitur perilaku atau demografis seperti usia,
etnis, penggunaan kondom, atau hubungan seks selama menstruasi. Penggunaan pil kontrasepsi
oral tidak dengan sendirinya menaikkan risiko terjadinya endrometritis.4

Endometritis biasanya memberikan gejala keluarnya darah dari vagina, kadang-kadang


menyebabkan menhoragia. Penyakit ini juga dapat dikaitkan dengan infertilitas, walaupun
beberapa penelitian mendapatkan tidak ada hubungan antara endometritis dan penurunan tingkat
kesuburan. Dalam salah satu penelitian, 8% dari biopsy jaringan endometrium yang mana
sebagian besar dilakukan pada pasien yang menngalami perdarahan abnormal memberikan hasil
sebagai endometritis kronik. 2
BAB 2

ANAATOMI DAN FISIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai