Bab Vi Kadar Larut Sample
Bab Vi Kadar Larut Sample
64
Dalam metode ini, larutan asam dipompakan atau dinjeksikan agar
melarutkan batuan formasi dan endapan disekitar lubang sumur. Tekanan yang
digunakan lebih kecil daripada tekanan rekah formasi. Dengan demikian asam
dapt bereaksi dengan dinding pori-pori batuan dan akhirnya akan memperbesar
pori. Maksimum radial penetrasi dan larutan asam ini tergantung pada kecepatan
zat asam di dalam pori-pori.
Beberapa asumsi yang dipakai dalam melaksanakan metode ini adalah
sebagai berikut :
a. Formasi homogen
b. Ukuran pori-porinya seragam
c. Penetrasi larutan asam secara uniform dan radial
d. Kecepatan reaksi menurun secara uniform dengan berkurangnya
konsentrasi asam
e. Berat limestone yang terlarut pada setiap penambahan jarak menurun
secara uniform sampai seluruh asam terpakai.
Berdasar asumsi di atas, jarak radial larutan asam akan menembus formasi
sebelum larutan asam terpakai seluruhnya, dapat dirumuskan dengan persamaan
sebagai berikut :
Volume asam yang diinjeksikan = volume pori-pori terinvasi :
qi t = h (ra2 – rw2)
qi.t
ra = + rw2
.h
Jika qi dinyatakan dalam barrel/menit dan t dalam detik, maka di dapat
persamaan :
5615qi.t
ra = + rw2
60..h
Dimana : ra = jarak radial penetrasi zat asam, ft.
= porositas, fraksi.
qi = injection rate zat asam, bgl/menit.
rw = jari-jari lubang sumur, ft.
h = ketebalan formasi.
65
Dalam persamaan di atas, factor yang tidak diketahui adalah spending
time, yang harus ditentukan dalam laboratorium. Spending time tergantung pada
perbandingan luas batuan dengan larutan asam, yang disebut surface area. Untuk
matrix acidizing specific areanya adalah :
1
S = 102 x 102
2.F.K
Dimana :
K = permeabilitas (darcy)
S = specific surface (cm2/cm3)
F = faktor tahanan formasi
Untuk mendapatkan hasil penetrasi dan fluida asam yang baik, perlu
pengurangan kecepatan reaksi dan menaikkan rate injeksi larutan asam ke dalam
formasi. Spending time asam tergantung pula pada tekanan, temperature,
kecepatan asam dalam batuan dan retarding aditivesnya.
2. Fracturing Acidizing
Di dalam operasi acidizing, lrutan zat asam dialirkan melalui rekahan
atau fracturing. Operasi ini dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Acidizing melalui rekahan yang sudah ada.
Pada metode ini formasi harus terdiri dari banyak rekahan, sehingga tujuan
dari acidizing di sini adalah untuk melarutkan batuan-batuan dari rekahan
tersebut. Kecepatan injeksi selama proses ini dijaga agar tidak melebihi rekahan
formasi.
Dalam mengadakan evaluasi dan acidizing ini, dipakai asumsi sebagai
berikut :
- Rekahan horizontal dan ketebalannya seragam, berkembang secara
radial dari lubang sumur.
- Larutan asam yang bocor ke formasi diabaikan.
- Kecepatan reaksi dari larutan adalah sebanding dengan
konsentrasinya, dan jumlahnya (batuan) yang terlarut berkurang
66
dengan bertambahnya penetrasi dari larutan asam. Pada kecepatan
injeksi yang konstan, penambahan jumlah asam ke dalam rekahan
tersebut tidak akan memperluas proses acidizing, tetapi hanya
menambah lebarnya tekanan.
67
a. Mortar dan pastle
b. Oven
c. Labu Erlenmeyer
d. Timbangan analysis
e. Beker glass
7.3.2. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
a. Sampel core (karbonat & pasir)
b. HCl 15 %
c. Mud acid (15% HCl + 3% HF)
d. Aquadest
68
Keterangan :
1. Oven
2. Core
69
7.4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menimbang core kering
2. Menjenuhkan core kedalam larutan, untuk core batu gamping dengan
HCl 15% dan core batu pasir dengan mud acid.
3. Mengeringkan residu dalam oven selama ½ jam dengan
suhu 105oC (220 0F), kemudian diinginkan dan akhirnya ditimbang.
4. Menghitung kelarutan sebagai % berat dan material yang
larut dalam HCl 15% dengan menggunakan persamaan :
W w
Solubility = x 100%
W
Dimana :
W = berat sampel, gr.
w = berat residu, gr.
70
7.5. HASIL PERCOBAAN dan PERHITUNGAN
7.5.1. Data Analisa
Core 1 : karbonat
Jenis asam/konsentrasi : HCl 5 N
Berat kering core sebelum diasamkan : 14,25 gr
Berat kering core setelah diasamkan : 14,03 gr
Berat yang bereaksi : 0,22 gr
Perhitungan
Acid solubility sampel karbonat
Berat yang bereaksi
= Berat kering core sebelum diasamkan
0,22
= 14,25 x 100%
= 1,5 %
71
7.6. PEMBAHASAN
Dalam proses pengasaman, kita dapat menggunakan beberapa macam
larutan asam yang sesuai dengan jenis batuan reservoir tersebut. Apabila jenis
batuan reservoir adalah karbonat maka larutan yang digunakan adalah HCl karena
batu gamping sangat cepat bereaksi dengan HCl, dan jika batu gamping
direaksikan dengan HF maka akan menyebabkan penyumbatan. Untuk jenis core
batu pasir larutan asam yang digunakan adalah mud acid yang terdiri dari 5 N
HCl.
Pada praktikum ini digunakan metode penjenuhan core batu pasir dan batu
gamping. Hal ini dimaksudkan untuk memperbesar porositas dan permeabilitas
sehingga produktifitas minyak di suatu formasi dapat meningkat.
Sebelum dijenuhkan, core terlebih dahulu ditimbang untuk mendapatkan
berat masing-masing core kering sebelum pengasaman. Setelah itu masing-masing
batuan dimasukkan ke larutan asam kurang lebih 10 menit. Akan terlihat bahwa
larutan asam akan mengisi pori-pori batuan tersebut sehingga gelembung-
gelembung udara muncul keluar dari batuan. Lalu batuan diangkat dan
dimasukkan kedalam oven dengan temperatur 105 oC. Setelah kurang lebih 30
menit batuan ditimbang masing-masing lalu didapatkan berat core kering setelah
pengasaman.
Proses tersebut dinamakan proses acidization, dimana pada
acidizationdilakukan dengan menginjeksikan larutan asam kedalam batuan
reservoir yang terdiri atas batu gamping dan batu pasir.
Larutan asam yang dipompakan atau diinjeksikan dimaksudkan untuk
melarutkan batuan formasi dan endapan disekitar lobang sumur. Tekanan yang
digunakan lebih kecil dari tekanan rekah formasi. Dengan demikian diharapkan
dapat bereaksi dengan dinding pori-pori batuan pada akhirnya akan memperbesar
pori-pori batuan.
72
7.7. KESIMPULAN
1. Dari percobaan didapatkan hasil :
a. Acid solubility pada core Karbonat= 1,5 %
2. Dalam percobaan digunakan larutan HCL 5 N untuk pengasaman batu
gamping dan mud acid Hcl 5 N untuk pengasaman batu pasir.
3. Tujuan dari pengasaman ini adalah
a. Membersihkan kondisi sumur dari karbonat yang akan
menyumbat lobang bor.
b. Membantu merekahkan batuan
c. Meningkatkan produktifitas formasi
73