TERJADINYA PERCERAIAN
(Studi Analisis Putusan di Pengadilan Agama Sukoharjo Tahun 2016)
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Syariah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum
Oleh:
IKFINA MARADHATIKA
NIM. 132.121.051
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Syariah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum
Oleh:
IKFINA MARADHATIKA
NIM. 132.121.051
i
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SEBAGAI ALASAN
TERJADINYA PERCERAIAN
(Studi Analisis Putusan di Pengadilan Agama Sukoharjo Tahun 2016)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Dalam Bidang Ilmu Hukum Keluarga Islam
Disusun Oleh :
Ikfina Maradhatika
NIM. 132.121.051
Anwarudin, M.H.I.
NIP : 19720812200501 1 009
ii
SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI
NIM : 132121051
Surakarta, 29Januari2018
Ikfina Maradhatika
iii
Anwarudin, M.H.I
Dosen Fakultas Syariah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta
NOTA DINAS
Hal : Skripsi Kepada Yang Terhormat
Sdr : Ikfina Maradhatika Dekan Fakultas Syariah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Surakarta
Di Surakarta
Anwarudin, M.H.I
NIP : 19720812200501 1 009
iv
PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Ikfina Maradhatika
NIM.132.121.051
Sidik, S.Ag., M.Ag. Siti Kasiyati, M.Ag. M. Zumar A., S.Ag., M.H.
NIP. 19760120 200003 1 001 NIP. 19720725 200801 2 008 NIP. 19740312199903 1 004
Mengetahui
Dekan fakultas Syariah
IAIN Surakarta
v
PEDOMAN TRANSLITERASI
tersebut adalah :
1. Konsonan
dilambangkan dengan tanda dan sebagian lagi dilambangkan dengan huruf serta
tanda sekaligus. Daftar huruf Arab dan transliterasinya dengan huruf latin adalah
sebagai berikut :
ب ba B Be
ت ta T Te
ج jim J Je
د dal d De
vi
ر ra r Er
س Sin s Es
غ gain g Ge
ف Fa f Ef
ق qaf q Ki
ك kaf k Ka
ل lam l El
م mim m Em
ن nun n En
و wau w We
ه ha h Ha
ى ya y Ye
vii
2. Vokal
Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri dari vokal
a. Vokal Tunggal
Fath}ah a A
Kasrah i I
Dammah u U
Contoh :
1. كتب Kataba
2. ذكر Zukira
3. يذهب Yazhabu
b. Vokal Rangkap
viii
أ…… ى Fathah dan ya Ai a dan i
Contoh :
No Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. كيف Kaifa
2. حول Haula
3. Maddah
Contoh :
No Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. قال Qa>la
2. قيل Qi>la
3. يقول Yaqu>lu
4. رمي Rama>
ix
4. Ta Marbutah
adalah /h/.
c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya Ta Marbutah diikuti oleh
Contoh :
2. طلحة T{alhah
5. Syaddah (Tasydid)
dengan sebuah tanda yaitu tanda Syaddah atau Tasydid. Dalam transliterasi ini
tanda Ssyaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama
Contoh :
x
1. ربنا Rabbana
2, نزل Nazzala
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam bahasa Arab dilambankan dengan huruf yaitu ال.
Namun dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata sandang
yang diikuti oleh huruf Syamsiyyah dengan kata sandang yang diikuti oleh huruf
Qamariyyah.
sesuai dengan bunyinya yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan
huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. Sedangkan kata sandang yang
digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Baik didikuti dengan huruf
Syamsiyyah atau Qomariyah, kata sandang ditulis dari kata yang mengikuti dan
Contoh :
1. الرجل Ar-rajulu
2. الجالل Al-Jala>lu
7. Hamzah
denga apostrof, namun itu hanya terletak di tengah dan di akhir kata. Apabila
xi
terltak di awal kata maka tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa
1. أكل Akala
2. تأخذون ta'khuduna
3. النؤ An-Nau'u
8. Huruf Kapital
Walaupun dalam sistem bahasa Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi
dalam trasliterinya huruf kapital itu digunakan seperti yang berlaku dalam EYD
yaitu digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri dan permulaan kalimat.
Bila nama diri itu didahului oleh kata sandangan maka yang ditulis dengan huruf
kapital adalah nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya.
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam
disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan,
Contoh :
xii
9. Penulisan Kata
Bagi kata-kata tetentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim
dengan dua cara yaitu bisa dipisahkan pada setiap kata atau bisa dirangkaikan.
Contoh:
xiii
MOTTO
xiv
PERSEMBAHAN
keringat dan air mata kupersembahkan karya tulis skripsi ini untuk orang-orang
yang tetap setia berada di ruang dan waktu kehidupanku khususnya buat:
Tak lupa Kakek Nenek ku yang tidak pernah lelah memberikan doa dan selalu
memberi semangat.
Islam.
xv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran,
waktu, tenaga dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
1. Dr. Mudhofir, S.Ag., M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Surakarta.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta yang telah
xvi
6. Ibuku dan Bapakku, terima kasih atas doa,cinta dan pengorbanan yang tak
M.H., Bapak Drs. Amirudin, S.H, Ibu Dra. Hj. Ufik Nur Arifah Hidayati,
M.Si, Bapak H. Wasalam, S.H dan para Karyawan Pengadilan yang telah
Keluarga Islam kelas B angkatan 2013 yang telah berjuang senang dan sedih
xvii
ABSTRAK
Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah salah satu faktor penyebab perceraian
di Pengadilan Agama Sukoharjo. Menurut Catatan Tahunan (Catahu) Komnas
Perempuan angka kasus kekerasan terhadap perempuan mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Catahu Komnas Perempuan mendapat sumber data dari 359
Pengadilan Agama (mengunduh data dari laman BADILAG) dari 30 provinsi dan
juga lembaga mitra pengadalayanan. Menurut kategorisasi penyebab perceraian
dari Pengadilan Agama, faktor tidak ada keharmonisan menduduki angka tertinggi
yaitu sebanyak 76.975 kasus daripada faktor-faktor lain pada tahun 2016-2017.
Sedangkan penyebab kekejaman jasmani sebanyak 3.984 kasus, kekejaman
mental sebanyak 605 kasus. Meski jumlah kasus kategori kekejaman jasmani dan
kekejaman mental relatif kecil dibandingkan kategori lain namun merupakan
bukti faktor kekerasan dalam rumah tangga sebagai penyebab perceraian.
Kategori lain seperti “tidak ada keharmonisan” dan “tidak tanggung jawab”
bermakna luas, banyak hal dapat tercakup di dalamnya termasuk KDRT.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk kekerasan
dalam rumah tangga yang menjadi faktor penyebab terjadinya perceraian di
Pengadilan Agama Sukoharjo. Kemudian pertimbangan hakim dalam memeriksa
perkara perceraian yang disebabkan oleh faktor kekerasan dalam rumah tangga.
Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan sumber data
yang diambil dari Pengadilan Agama Sukoharjo dan data-data kepustakaan.
Dilakukan dengan teknik pengumpulan data dokumentasi dan dari bahan-bahan
tertulis berupaUndang-Undang dan sumber-sumber tertulis lainnya yang relevan
dengan penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian adalah: 1. Bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah
tangga yangmenjadi alasan terjadinya perceraian di Pengadilan Agama Sukoharjo
telah dijelaskan dalam Pasal 5 Undang-undang No. 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, yakni kekerasan fisik, kekerasan
psikis dan penelantaran rumah tangga;2.Majelis Hakim dalam mempertimbangkan
gugatan perceraian dalam kedua putusan yang peneliti dapatkan, menggunakan
Pasal 116 huruf f tentang perselisihan suami istri dan rumah tangganya tidak ada
harapan lagi, seharusnya Majelis Hakim menggunakan Pasal 116 huruf d tentang
kekejaman atau aniaya yang dilakukan oleh salah satu pihak. Karena Majelis
Hakim harus memperhatikan Perma Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman
Mengadili Perkara Perempuan Berhadapan dengan Hukum, dimana hakim harus
mengadili dengan asas non-diskriminasi.
xviii
ABSTRACT
xix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 9
E. Kerangka Teori ..................................................................................... 9
F. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 12
G. Metode Penelitian ................................................................................. 14
H. Sistematika ........................................................................................... 16
xx
C. Sebab-sebab Putusnya Perkawinan ...................................................... 32
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 72
B. Saran .................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah
tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.1
Pancasila sila pertama yaitu, Ketuhanan Yang Maha Esa, maka perkawinan
unsur lahir atau jasmani saja, akan tetapi perkawinan juga memiliki unsur
batin atau rohani sehingga perkawinan memiliki peranan yang sangat penting.
membangun rumah tangga yang damai dan teratur. Untuk itulah harus
apabila diantara salahsatu suami atau isteri meninggal dunia. Akan tetapi
1
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan
1
2
kehidupan rumah tangga yang sakinah.2 Adakalanya suami atau istri tidak
diselesaikan dengan cara damai, sehingga keduanya dapat rukun kembali, dan
seperti yang sudah disyariatkan oleh agama pasti tidak akan terwujud, dan
lebih ditakutkan lagi ada perpecahan antara keluarga kedua belah pihak.3
tidak memberikan rasa damai, dan berbagai upaya telah dilakukan untuk
perceraian (dengan syarat), itu bukan berarti agama Islam menyukainya atau
yang terjadinya perceraian dari sebuah perkawinan, tetapi agama Islam tetap
2
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Jakarta: Mizan, 2016), hlm. 192, 208 dan 195
3
Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan, cet. ke 2,
(Yogyakarta: Liberti,1986), hlm. 104.
3
keduanya atau karena kehendak salah satu pihaknya4. Dalam hukum Islam
hak talak hanya ada pada suami, sedangkan cerai gugat dimiliki oleh suami
dan istri. Seorang istri berhak menggugat cerai suaminya dengan cara
membayar kembali mahar yang telah diberikan oleh suaminya. Karena hak
talak ada pada suami, suami harus berhati-hati dalam menyatakan kata-kata
yang dapat berakibat jatuhnya talak. Kata sindiran pun dapat menyebabkan
rumah tangga.6
a. Kekerasan fisik;
4
Ashgar Ali Enginer, Hak-Hak Perempuan dalam Islam. (Yogyakarta: LSPPA ( Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak), hlm.183.
5
Beni Ahmad Saebani, Fiqih Munakahat 2. (Bandung: CV Pustaka Setia 2010), hlm. 65.
6
Pasal 1 Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam
Rumah Tangga
7
Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, (Jakarta:Intermasa: 1989), hlm. 23.
4
b. Kekerasan psikis;
dari bentuk kekerasan yang dilarang. Dalam praktik dan beberapa kasus,
kekerasan seperti yang dilakukan oleh suami terhadap istrinya dapat menjadi
“Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia
pula sebaliknya, penganiayaan istri terhadap suami jelas bukan tujuan dari
perkawinan, bahkan adanya penganiayaan seperti ini dapat menjadi salah satu
a. Kematian;
b. Perceraian, dan
peningkatan, dan yang lebih menjadi perhatian adalah perkara perceraian itu
sebagaian besar diajukan oleh pihak istri. Hal ini perlu perhatian lebih,
apakah ini faktor perempuan itu sendiri yang mengalami degenerasi moral
atau faktor laki-laki sendiri yang menyebabkan banyaknya cerai gugat yang
(kasus sejak tahun 2016 dan dikeluarkan pada Hari Perempuan Nasional
sampai 2015. Kemudian pada tahun 2017 atau dari keseluruhan kasus pada
dan juga lembaga mitra pengadalayanan. Dari total 305.535 kasus yang
kurun waktu tahun 2010-2015.8 Namun penurunan angka tesebut tidak serta
penyebab dengan angka yang lebih tinggi dibandingkan yang lain, yakni tidak
mental sebanyak 605 kasus, kawin di bawah umur 312 kasus dan kawin paksa
masalah KDRT. Demikian pula jumlah yang kecil untuk kategori kawin di
bawah umur dan kawin paksa adalah pucuk gunung es dari kekerasan
8
CATAHU (Catatan Tahunan) Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Prempuan
(Komnas Perempuan) Hlm. 11
9
Ibid. hlm. 15-16
7
jasmani dan kekejaman mental relatif kecil dibandingkan kategori lain namun
Sukoharjo per hari sebanyak tiga hingga empat kasus. Sedangkan total
sedangkan pengajuan cerai talak atau dari pihak laki-laki sebanyak 375
sebabkan oleh sejumlah faktor. Sebanyak 675 kasus karena faktor tidak ada
tidak ada tanggung jawab sebanyak 360 kasus, faktor ekonomi 115 kasus,
kekerasan dalam rumah tangga 3 kasus.11 Tiga kasus kekerasan dalam rumah
10
Ibid. hlm. 17
11
Laporan Tahunan 2016 Pengadilan Agama Sukoharjo diakses melalui www.pa-
sukoharjo.go.id
8
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, untuk mengetahui secara detail dan
C. Tujuan Penelitian
untuk:
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
pada khususnya.
masyarakat.
E. Kerangka Teori
Qur’an merupakan firman Allah swt. Yang menjadi penerang pedoman hidup
mengakibatkan perceraian.
pihak. Sedangkan untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa
antara suami istri itu tidak akan dapat rukun sebagai suami istri. Dalam Pasal
12
Zainudin Ali. Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia,( Jakarta: Sinar
Grafika,2006), hlm. 10.
13
Baharudin Ahmad, Hukum Perkawinan di Indonesia, studi Historis Metodologis,(
Jakarta: Gaung Persada Press), hlm. 20-21.
11
1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi
2. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-
turut tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemampuannya.
5. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak
pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah
Bagi orang yang beragama Islam telah ditentukan, bahwa jika akan
14
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam
Rumah Tangga.
12
Agama.15
F. Tinjauan Pustaka
peneliti yang dilakukan terhadap karya tulis atau skripsi yang telah disusun
perceraian.
15
Pasal 54 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
13
Normatif.
16
Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian ( Studi Kasus Pengadilan Agama Surakarta tahun
2008), Skripsi, IAIN Surakarta, Surakarta, 2009, tidak terbitkan.
17
Skripsi Cerai Talak Akibat Istri tidak Menjalankan Kewajiban Dalam Rumah Tangga
(Studi Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor: 395/Pdt.G/2005/PA.Sal). STAIN Salatiga,
Salatiga 2009, tidak terbitkan.
18
Skripsi Cerai Gugat Terhadap Suami yang Melakukan Kekerasan terhadap Istri dalam
Rumah Tangga (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Agama Yogyakarta perkara Nomor
0019/Pdt.G/2010/PA. YK ). UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta 2010, tidak diterbitkan.
14
G. Metode Penelitian
penelitian ini yaitu adanya kesesuaian antara masalah dengan metode yang
menentukan metode penelitian yang akan penulis gunakan. Dalam hal metode
1. Jenis Penelitian
terjadinya perceraian.
2. Sumber Data
tersebut.
faktor-faktor penyebab cerai gugat lebih banyak dari cerai talak untuk
berasal dari data-data temuan di lapangan, dalam hal ini adalah data-data
H. Sistematika
untuk lebih terarah perlu disusun pemikiran isi dari masing-masing bab secara
secara umum proses mencari kebenaran yang berkaitan dalam studi ini, yaitu
berisi: Latar belakang permasalahan dan rumusan masalahnya, apa tujuan dan
19
Sutrisno Hadi, Metode Riset, ( Yogyakarta : Andi Ofset, 2000), hlm. 36.
17
2016.
permasalahan pada penelitian ini. Yaitu faktor kekerasan dalam rumah tangga
menjatuhkan putusannya.
dengan saran-saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
selama ini hidup sebagai suami istri. Untuk maksud perceraian itu fiqh
putus itu dalam istilah fiqh digunakan kata “ba-in”, yaitu satu bentuk
perceraian yang suami tidak boleh kembali lagi kepada mantan istrinya
kecuali dengan melalui akad nikah yang baru. Ba-in itu merupakan satu
bagian atau bentuk dari perceraian, sebagai lawan pengertian dari perceraian
dalam bentuk raf’iy, yaitu bercerainya suami dengan istrinya namun dalam
bentuknya yang tuntas, karena dia masih mungkin kembali kepada mantan
istrinya itu tanpa akad nikah baru selama istrinya masih berada dalam iddah
atau masa tunggu. Setelah habis masa tunggu itu ternyata dia tidak kembali
1. Pengertian Thalaq
18
19
oleh Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, apabila telah terjadi
dan keluarga dari kedua belah pihak yang awalnya saling bersilaturahmi
dalam pengertian yang sama dengan talak. Dalam istilah fiqh bukan
soal perceraian.Tidak salah jika dikatakan bahwa tidak satu agama atau
Keduanya memikul beban yang sama dan menerima hak yang sederajat.
suami, istri tidak diberi hak talak. Suami sebagai pemegang kendali
nafkah bagi istrinya yang baru, sama atau bahkan bisa lebih besar
juga harus memberi mut’ah dan nafkah selama iddah kepada bekas
1
Boedi Abdullah, Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Perceraian Keluarga Muslim,
(Bandung: Pustaka Setia), Hlm. 203-204.
21
kecil.
c. Kalau talak di tangan istri dan ia orang yang tamak harta, bisa saja
d. Dalam hal talak di tangan suami, istri tidak perlu khawatir akan
hak untuk meminta talak dari suaminya dengan cara khulu’. Atau
ada atau tidak adanya alasan dan kuat tidaknya alasan tersebut. Dengan
suami istri sudah sedemikian rupa dan menurut hakam talaklah jalan
bersumpah illa’ dan telah berlalu empat bulan tetapi suami tidak mau
Amiilia dan Yasin Baidi, talak yang hukumnya sunnat yaitu apabila istri
istri kurang rasa malunya. Imam Ahmad mengatakan, tidak patut suami
dijatuhkan tanpa alasan, sedangkan istri dalam keadaan haid atau dalam
4. Pengertian Khulu’
2
Supriatna, Fatma Amiilia, Yasin Baidi, Fiqh Munakahat II, (Yogyakarta: Sukses Offset,
2008), hlm. 20-25.
23
tersiksa dan tidak ada lagi rasa cinta dan kasih sayang terhadap
cerai yang dilakukan istri atas suaminya. Ada yang mengatakan bahwa
khulu’ adalah fasakh nikah, maka fasakh nikah bukan termasuk talak,
menjadi panjang. Apalagi biasanya talak tebus itu tidak terjadi selain
berakibat mantan suami tidak dapat rujuk lagi, dan tidak boleh
berlaku. Hal itu terjadi karena “istri yang menggugat cerai suaminya,
tidak berarti sebagai istri yang nusyuz.” Demikian pula, dengan istri
3
Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 142.
25
terutama jika istri sudah tidak sanggup lagi hidup bersama suaminya
dibawah ini.
1. Nusyuz Istri
atasnya”.
dosa dari Allah dan dalam hubungannya dengan suami dan rumah
4
Ibid, hlm. 143.
26
perkawinan.
cara ini yang ditempuh, tidak boleh lebih dari tiga hari. Hal
bunyinya:
bunyinya:
قال رسول هللا صىل هللا عليه و سمل ال جيدل أحدمك إمرأته
جدل إلعبد مث جيامعها
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: Seseorang tidak boleh
ditidurinya.
yang sah.
2. Syiqaq
sendiri oleh keduanya. Syiqaq ini timbul bila suami atau istri
5
Pasal 83 ayat (1): Kewajiban utama bagi seorang isteri ialah berbakti lahir dan batin
kepada suami di dalam yang dibenarkan oleh hukum Islam.
6
Pasal 80 ayat (4): Sesuai dengan penghasilannya suami menanggung:
a. Nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi isteri;
b. Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi isteri dan anak;
c. Biaya pendidikan bagi anak.
7
Pasal 80 ayat (2): Suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu
keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.
30
Maha Memerhatikan.
adalah wakil dari suami istri. Dalam kedudukan ini dua orang
keduanya. 8
8
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group), hlm. 189-194.
31
suami istri. Putusnya perkawinan itu ada dalam beberapa bentuk tergantung
dari segi siapa sebenarnya yang berkehendak untuk putusnya perkawinan itu.
seorang suami istri. Dengan kematian itu dengan sendirinya berakhir pula
hubungan perkawinan.
disampaikan si istri dengan cara tertentu ini diterima oleh suami dan
a. Kematian
b. Perceraian
2. Krisis akhlak
3. Cemburu
4. Kawin paksa
5. Ekonomi
8. Kekejaman jasmani
9. Penganiayaan/kekejaman mental
10. Dihukum
12. Politis
15. Lain-lain
BAB III
1. Sejarah Berdiri
33
34
Januari 1882 No. 24 Stbl 1882 No. 152, tentang pembentukan Raad
2. Letak Geografis
No. 10, Sukoharjo. Dengan luas tanah 2000 m² dan dengan luas gedung
948 m².
3. Struktur Organisasi
Hakim :
1. Drs. H. Panut
3. Ngadimin, S.H.
1
Laporan Praktek Pengalaman Lapangan IAIN Surakarta Pengadilan Agama Sukoharjo
Tahun 2016, hlm. 3
36
Panitera Pengganti :
1. Akromah
1. Sahrowardi, SH
2. Juwardi
Keterangan :
Pengganti.
eksekusi;
2
Ibid, hlm. 5-6
38
dan sebagainya;
diminta;
ujung timur 110. 57O BT, Bagian Ujung Sebelah Barat 110 42O BT,
49O 32.00O LS.Dengan luas 46,666 Km2, atau 1,43% luas wilayah
Wonogiri
3
http://www.pasukoharjo.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=408
&Itemid=347 diakses 10 Oktober 2017
41
5. Cemburu = 7 perkara
7. Politis = 4 perkara
a. Duduk Perkara
b. Bukti
43
tahun 1977 dan sudah dikaruniai tiga orang anak. Tergugat dan
Tergugat.
pulang ke rumah orang tuanya. Sama seperti Saksi II, Saksi tahu
c. Gugatan
Primair:
Penggugat;
Subsidair:
45
d. Pertimbangan Hakim
suatu halangan yang sah, oleh karena itu Tergugat harus dinyatakan
Tahun 2006, tetapi usaha tersebut tidak berhasil sampai putusan ini
dijatuhkan.
Sukoharjo.
agama Islam dan sampai saat perkara ini diajukan masih terikat
Tergugat.
1975 jo. Pasal 134 Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi
maupun materiil dapat diterima sebagai alat bukti yang sah dan
tetapi tidak berhasil dan kedua orang saksi menyatakan sudah tidak
sanggup merukunkan lagi, dalam hal ini ketentuan Pasal 22 ayat (2)
Tergugat.
فإذا ثبت دعوهإ دلى القيض ببينة الزوجة او اعرتاف واكن اليذاء ممإ يطإق
معه دوام العرشة بني أمثإهلام و جعز القيض عن الصالح بيهنام طلقهإ ابئنة
Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, serta
dapat dipertimbangkan.
50
terhadap Penggugat.
a. Duduk Perkara
ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Hal ini
berikut:
52
Penggugat.
b. Gugatan
Primair:
53
Penggugat;
Subsider:
c. Bukti
sah yang menikaha pada tahun 2010 dan setelah menikah tinggal
Saat ini Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal selama
d. Pertimbangan Hakim
Islam oleh karena itu berdasarkan Pasal 40 dan Pasal 63 ayat (1)
rumah, dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah
Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi
Hukum Islam.
berdasarkan Pasal 171 ayat (1) dan Pasal 172 HIR., maka
kepada Penggugat;
rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah hancur dan pecah dan
a. Kekerasan fisik
b. Kekerasan psikis
59
60
2. Kategori Kekerasan
PKDRT:
61
harmonis dan bahagia, namun kurang lebih sejak bulan Januari tahun
tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga
menendang);
bertindak kasar. Jika ada hal yang tidak berkenan Tergugat marah-
bahwasanya sejak bulan Mei 2016 atau lima bulan sebelum perkara
tahun.1
1
Pasal 149 huruf d Kompilasi Hukum Islam
64
yang berbunyi:
pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam
rumah tangga.
mewawancarai Dra. Hj. Ufik Nur Arifah Hidayati, MSI. selaku hakim di
pasal 116 huruf (f), dan bukan menggunakan pasal 116 huruf (d).
memiliki kriteria kasus seperti apa yang dapat memenuhi unsur pasal
Pasal 5
a. Kekerasan fisik;
b. Kekerasan psikis;
c. Kekerasan seksual;
Pasal 6
perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat.
dan menendang).
67
meninggal.
mengenai kriteria yang memenuhi Pasal 116 huruf (d) Kompilasi Hukum
Islam, bahwa jenis pukulan tersebut adalah pukulan yang menimbulkan efek
seperti biasa, berarti kasus tersebut tidak bisa dikenakan pasal 116 huruf (d).
yakni penjatuhan putusan oleh hakim atas perkara yang tidak dituntut atau
2
Wawancara mengenai Pertimbangan Hakim di Pengadilan Agama Sukoharjo, 3 Januari 2018.
68
jenis kelamin atau gender. Indonesia sebagai Negara pihak dalam Konvensi
akses terhadap keadilan dan bebas dari diskriminasi dalam sistem peradilan.3
segala pembedaan, pengucilan atau pembatasan yang dibuat atas dasar jenis
budaya, sipil atau bidang lainnya oleh perempuan, terlepas dari status
3
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman
Mengadili Perkara Perempuan Berhadapan dengan Hukum
4
Ibid, Pasal 1 poin 8
69
bekas luka benjol dan atau lebam biru/ungu tua, bahkan ada yang diancam
akan disiksa sampai meninggal. Bukti dua orang saksi sudah cukup untuk
dengan benar, yang telah mereka saksikan dengan mata kepala sendiri.
Namun Majelis Hakim pada kedua putusan tidak menggunakan Pasal 116
Pasal 116
pertengkaran dan tidak ada lagi harapan akan hidup rukun lagi dalam
rumah tangga.
berdasarkan asas:
b. Non diskriminasi;
c. Kesetaraan gender;
e. Keadilan;
f. Kemanfaatan; dan
g. Kepastian hukum
Pasal 3
dalam Pasal 2;
memperoleh keadilan.
71
Pasal 4
fakta persidangan:
akses keadilan
c. Diskriminasi;
dan
Kemudian pada pasal 8 pada ayat (1) dan ayat (3) yang berbunyi:
(3) Dalam hal pemulihan korban atau pihak yang dirugikan, hakim agar:
Mahkamah Agung. Perma ini lebih luas mengatur mengenai pedoman hakim
5
www.icjr.or.id/icjr-mengapresiasi-perma-pedoman-mengadili-perkara-perempuan-
berhadapan-dengan -hukum/ di akses pada tanggal 15 Februari 2018.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
a. Kekerasan fisik;
pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah
72
73
bahwa Penggugat dipukul hingga muncul luka benjol, dan lebam, serta
mengajukan bukti yang kuat yaitu dua orang saksi. Bahwa berdasarkan
diskriminasi.
B. Saran
suami-istri yang tercantum dalam Pasal 77, Pasal 78, Pasal 79 dan 80
tangga yang sakinah mawadah, dan rahmah sesuai Pasal 2 KHI. Diantara
Pasal 77
(1) Suami istri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah
(2) Suami isteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia
dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain;
sehingga korban bisa mendapatkan hak atas rasa aman serta dapat
BUKU:
Ashgar Ali Enginer. Hak-Hak Perempuan dalam Islam. Jakarta. LSPPA Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak. 1994.
Supriatna, Amiilia Fatma, Yasin Baidi. Fiqh Munakahat II. Yogyakarta: Sukses Offset.
2008
Zainudin Ali. Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia. Jakarta:
Sinar Grafika. 2006.
UNDANG-UNDANG:
SKRIPSI:
Indriani. Elia, Skripsi Cerai Talak Akibat Istri tidak Menjalankan Kewajiban
Dalam Rumah Tangga (Studi Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor:
395/Pdt.G/2005/PA.Sal). STAIN Salatiga, Salatiga 2009, tidak terbitkan
http://www.pasukoharjo.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=408&It
emid=347
www.icjr.or.id/icjr-mengapresiasi-perma-pedoman-mengadili-perkara-
perempuan-berhadapan-dengan -hukum
2. NIM : 132121051
6. Email : fjavanese@ymail.com
7. No.Hp : 082242853559
8. Riwayat Pendidikan :
Peneliti
Salinan SALINAN
P U T U S A N
Nomor 1113/Pdt.G/2016/PA.Skh
Artinya : " Seorang Hakim tidak mampu mendamaikan keduanya, maka boleh
menceraikannya dengan talak bain” ;
Menimbang bahwa berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat
telah cukup alasan dan memenuhi ketentuan pasal 116 huruf (f) Kompilasi
Hukum Islam dan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975,
oleh karena itu gugatan Penggugat dapat dikabulkan ;
Menimbang bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 Undang-
undang Nomor 7 tahun 1989 maka diperintahkan kepada Panitera Pengadilan
Agama Sukoharjo untuk mengirim salinan Putusan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan
Agama di tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan di tempat dimana
perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar
yang disediakan untuk itu ;
Menimbang bahwa sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang
nomor 7 tahun 1989, tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang
Putusan Nomor 1113/Pdt.G/2016/PA Skh.
halaman 11 dari 13 halaman
Nomor 50 tahun 2009 maka semua biaya yang timbul dalam perkara ini
dibebankan kepada Penggugat;
Mengingat semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
ketentuan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini ;
MENGADILI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat:
Ttd Ttd
Ttd
Panitera Pengganti
Ttd
PRIMAIR :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu bain sughro dari Tergugat (Tergugat) kepada
Penggugat (Penggugat);
3. Membebankan biaya perkara menurut hukum;
SUBSIDAIR :
Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan,
Penggugat secara pribadi menghadap persidangan, sedang Tergugat tidak
pernah hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil
atau kuasanya, meskipun menurut relaas panggilan nomor
1344/Pdt.G/2016/PA.Skh. tanggal 29 Desember 2016 dan 20 Januari 2017
Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut, sehingga Tergugat tidak
dapat didengar keterangannya dan persidangan dilanjutkan dengan tanpa
hadirnya Tergugat;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Majelis Hakim telah
berusaha menasehati Penggugat agar bersabar dan tetap mempertahankan
keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat, tetapi usaha tersebut tidak
berhasil, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan gugatan
Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat dan menerangkan
Ketua Majelis
Ttd.
Ttd.
H TUKINO, SH
Perincian Biaya Perkara :
1. Pendaftaran : Rp 30.000,-
2. Biaya Proses : Rp 50.000,-
3. Panggilan : Rp.270.000,-
4. Redaksi : Rp 5.000,-
5. Meterai : Rp 6.000,-
Jumlah Rp 361.000,-
(Tiga ratus enamm puluh satu ribu rupiah)