id
BAB I
PENDAHULUAN
Antrian yang sangat panjang dan terlalu lama untuk memperoleh giliran
(waiting time) sangat tergantung kepada ratrata tingkat kecepatan pelayanan (rate
periode ini Erlang menerbitkan bukunya yang terkenal berjudul Solution of some
1
Teori antrian adalah cabang dari terapan teori probabilitas yang awalnya
diperkenalkan oleh seorang ahli matematika dari Denmark, Agner Kramp Erlang
dalam suatu baris atau antrian karena pelayannya sedang sibuk dan akhirnya
sistem antrian adalah himpunan pelanggan, pelayan dan suatu aturan yang mengatur
Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian
dari keacakan dalam operasi sarana pelayanan secara umum, kedatangan pelangan
dan waktu pelayanan tidak diketahui sebelumnya karena jika bisa diketahui,
time distribution).
2
Teori Antrian memiliki sedikitnya 3 elemen utama, yaitu elemen customer,
service facility, dan queue.Customer adalah istilah generic untuk pihak yang
itu sendiri, yaitu tempat dimana customer-customer yang sedang tidak dilayani
1.2 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Teori antrian merupakan teori yang menyangkut studi matematis dari antrian-
apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia. Dalam
hal ini, apabila pelayanan terlalu banyak, maka akan memerlukan ongkos yang
besar, sebaliknya jika kapasitas pelayanan kurang, maka akan terjadi baris
penungguan dalam waktu yang cukup lama dan juga akan menimbulkan ongkos.
Sebenarnya tujuan utama dari teori antrian ini adalah mencapai keseimbangan
antara ongkos pelayanan dengan ongkos yang disebabkan oleh adanya waktu
menunggu tersebut.
Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian -antrian
keacakan dalam operasi sarana pelayanan secara umum, kedatangan pelangan dan
4
pengoperasian sarana tersebut dapat dijadwalkan sedemikian rupa sehingga akan
dalah untuk memperoleh beberapa karakteristik yang mengukur kinerja sistem yang
sedang dipelajari. Dalam model antrian, interaksi antara pelanggan dan pelayan
antrian dan ikut dalam antrian. Dalam waktu tertentu, anggota antrian ini
5
1. Disiplin preemptive
Mekanisme pelayanan terdiri atas satu atau lebih fasilitas pelayanan yang
masing-masing terdiri atas satu atau lebih saluran paralel. Jika ada lebih
yang akan dilayani. Menurut ukurannya, populasi yang akan dilayani bisa
6
Pada teori antrian, suatu model antrian digunakan untuk
laintermasuk:
problem yang disebabkan oleh situasi antrian yang biasanya terkait dengan masalah
kepuasan pelanggan terhadap layanan. Analisa terhadap model antrian yang tepat
dapat diminimisasi.
A/B/S/K/N/Dis
Dimana :
7
• K adalah kapasitas sistem
Dis = FIFO.
(resources) untuk proses pelayanan. Ini berarti bahwa jika level intensitas trafik
melebihi kapasitas yang tersedia, maka panggilan dari pelanggan yang tidak dapat
dilayani tidak harus langsung hilang; tapi dibuat menunggu sampai dapat dilayani.
Model sistem antrian dapat diilustrasikan secara sederhana pada gambar 2.1.
8
Disiplin suatu antrian ditentukan oleh cara sistem switching menangani
panggilan. Secara umum ada empat disiplin antrian yang dikenal, yaitu:
Prinsip disiplin ini, hanya satu pelanggan yang dapat dilayani pada suatu
waktu tertentu dan pelanggan yang sudah menunggu paling lama yang akan
Pada disiplin ini hanya satu pelanggan juga yang dapat dilayani pada suatu waktu
tertentu, tapi pelanggan dengan waktu menunggu paling pendek yang akan dilayani
lebih dulu.
C. Processor sharing
9
Pelanggan-pelanggan akan dilayani secara sama. Kapasitas jaringan dibagi
(shared) diantara para pelanggan dan para pelanggan secara efektif akan mengalami
D. Priority
Pelanggan dengan prioritas tinggi akan dilayani lebih dulu. Proses antrian
ditangani oleh sistem prosesor perangkat switching dan dapat dimodelkan dengan
bentuk persamaan kondisi tertentu yang dikenal sebagai Markov chain yang
menjadi model sistem pada setiap kondisi. Trafik yang datang ke sistem di-model-
kan dengan suatu distribusi Poisson dan menjadi subyek dari asumsi sistem antrian
Erlang, yaitu :
Asumsi (1) sampai (3) merupakan faktor umum pada sistem rugi. Dalamhal
masuk ke sistem dengan rateyang jauh lebih besar disbanding keluarnya. Sebagai
10
hasilnya, panjang antrian secara kontinyu akan bertambah ke arah tidak terhingga
Jika k merupakan jumlah total panggilan dalam sistem, maka jika k <N
Apabila k > N, jika semua server sibuk maka panggilan-panggilan yang dating pada
saat itu akan mengalami delay. Jadi akan ada N panggilan yang dilayani
• Jika k ≤ N
Tidak ada antrian dan perilaku sistem sama dengan sistem rugi tanpa congestion.
Dimana
• Jika k ≥ N
Probabilitas dari suatu panggilan datang pada suatu periode waktu yang sangat
pendek, δt, dari persamaan terdahulu di bab 2, yaitu probabilitas suatu panggilan
P(a) = A δt / h
Maka, probabilitas suatu transisi dari panggilan k – 1 ke k pada sistem selama δt,
P(k-1 → k) = P(k-1) A δt / h
11
Karena semua server sibuk, hanya N panggilan yang sedang dilayani yang
dengan
P(e) = N δt / h
Dan,
……………………………….………………... (2-2)
………...……………………….(2-3)
……………………………………..(2-4)
Sehingga didapat,
………………………………(2-5)
Dalam hal ini, persamaan (2-1) dan (2-3) tergantung pada apakah k ≤ N atau k ≥N,
12
2. Customer masuk ke sistem dengan rata-rata kedatangan persatuan waktu
Α. FCFS (First Come First Served) atau biasanya di dalam studi struktur
data sering disebut dengan FIFO (First In First Out). Maksud dari
Β. LCFS (Last Come First Served) atau biasa juga disebut LIFO (Last In
First Out). Kebalikan dari FCFS, disiplin ini membuat sistem antrian
jenis ini akan mengacak urutan customer yang akan dilayani lebih
sistem.
13
∆. Yang terakhir adalah PRI (priority service). Disiplin ini menyebabkan
J.D.C Little menunjukkan dalam sebuah sistem antrian yang steady state
- L = λW
Jumlah customer dalam sebuah sistem antrian yang steady state adalah hasil
kali dari tingkat kedatangan rata-rata customer per satuan waktu dengan waktu total
- Lq = λWq
Sedangkan jumlah customer dalam antrian diperoleh dari hasil kali tingkat
varian berikut:
14
H. ρ = u/c adalah utilisasi server (server utilization) biasanya dinyatakan
Sistem antrian M/M/1 adalah salah satu sistem antrian yang paling
antrian tersebut memiliki distribusi interarrival time dan distribusi service time
Biasanya dalam analisis problem sebuah sistem antrian M/M/1, diberikan 2 buah
15
• μ : Tingkat pelayanan sistem antrian per customer per server.
• L = λW
Little’s Formula)
• W = Wq + (1/μ)
• Tingkat kesulitan mencari nilai L tergantung dari tipe sistem antrian yang
Dengan Pn(t) adalan probabilitas seuah sistem antrian terdiri dari n buah
customer saat waktu t. Dari perumusan L tersebut, kemudian akan dicari hubungan
nilai Pn dengan nilai λ dan μ. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar L bisa
dinyatakan oleh variabel λ dan μ saja dan kemudian diketahui nilainya. Apabila
16
nilai L dapat diketahui, maka nilai Lq, W dan Wq juga dapat ditemukan dengan
• Ada server c
terbatas
Jenis sistem muncul dalam banyak situasi, termasuk jalur di bank, sistem telepon
kelahiran dan proses kematian, mengambil dalam asumsi bahwa server tidak
kosong jika ada pelanggan yang menunggu di antrian, kita mendapatkan parameter
sebagai berikut:
17
Dimanaintensitastrafficyang diberikan,
oleh:
semuadiduduki):
18
Probabilitastungguini jugadiberikan olehrumusErlangC.
paket tersebut. Tentukan nilai ρ (server utilization) terlebih dahulu dan cari
19
paket yang menumpuk karena server (buffer) tidak dapat melayani semua
adalah 13, dan di asumsikan sistem antrian yang digunakan dalam sistem
Jawab.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Teori antrian adalah sebuah teori yang menganalisis sebuah sistem antrian,
21
dalamnya dalam mengukur berbagai faktor di dalam sebuah sistem. Model
2. Sistem antrian M/M/1 adalah salah satu sistem antrian yang paling
server = 1.
kematian, mengambil dalam asumsi bahwa server tidak kosong jika ada
3.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Oktober 2011)
Oktober 2011)
23
Makalah II2092 Gharta Hadisa Halim / 18209013 ,Probabilitas dan Statistik – Sem.
I Tahun 2010/2011
(http://ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-program-of-
informatics-management-2013-d3/teknik-riset-operasional/teori-antrian)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
24
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpula......................................................................................21
3.2 Saran..............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
ii
25
26