Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No.

1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

SIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE


CHANNEL SINGLE PHASE

Jaka Dian Ramadhan1*, Fahrul Agus2, Indah Fitri Astuti3


Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Mulawarman
Jl. Kuaro Gunung Kelua, Universitas Mulawarman Telp. 0541-749343, Samarinda 75119 - Kalimantan Timur
E-Mail : jaka.ramadhan92@gmail.com, fahrulagus@unmul.ac.id, indahfitriastuti@yahoo.com

ABSTRAK

Antrian merupakan suatu garis tunggu dari orang/satuan yang memerlukan pelayanan dari satu atau lebih
fasilitas layanan, misalnya antrian pada teller di bank. Pada bank dengan jumlah teller yang sedikit atau tingkat
pelayanan yang rendah seringkali mengakibatkan antrian yang panjang sehingga nasabah yang akan dilayani
menunggu dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan sistem antrian pada Bank
Negara Indonesia Kantor Cabang Pembantu Universitas Mulawarman Samarinda menggunakan metode sistem
antrian Multiple Channel Single Phase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total rata – rata waktu pelayanan 2
teller 28,32 menit/nasabah, 3 teller 7,66 menit/nasabah, dan 4 teller 5,98 menit/nasabah. Rekomendasi hasil
penelitian menggunakan 3 teller karena total rata – rata waktu pelayanan dari 2 teller ke 3 teller mengalami
penurunan secara drastis, sedangkan total rata – rata waktu pelayanan dari 3 teller ke 4 teller mengalami
penurunan tidak terlalu signifikan.

Kata Kunci : Sistem Antrian, Model Sistem Antrian, BNI KCP Unmul, teller

1. PENDAHULUAN sebanyak dua stasiun. BNI KCP Unmul model


1.1 Latar Belakang Masalah sistem antrian yang digunakan adalah model
Sejalan dengan semakin ketatnya tingkat multiple channel single phase yang dimana
persaingan antar bank, maka setiap bank harus memiliki satu jalur antrian dan terdapat beberapa
meningkatkan kemampuan daya saingnya, karena stasiun pelayanan.
keuntungan yang didapat oleh suatu bank dari Simulasi sistem antrian merupakan metode
produk-produk yang ada sangat peka dan sangat berbasis numerik yang dapat membantu untuk
mudah diungguli oleh bank pesaing lainnya. Salah memodelkan fenomena antrian suatu instansi.
satu unsur daya saing yang betul - betul Melihat apa yang terjadi pada BNI KCP Unmul,
mengunggulkan suatu bank adalah mutu pelayanan penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih
melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, mendalam serta membuat program simulasi untuk
penggunaan teknologi yang canggih, dan perbaikan membantu proses efesiensi antrian.
sistem prosedur.
Jumlah kedatangan nasabah yang 2. TINJAUAN PUSTAKA
menggunakan fasilitas pelayanan bank sangat 2.1 Definisi Sistem Antrian
mempengaruhi kenyamanan dari nasabah itu Sistem antrian adalah suatu himpunan
sendiri. Tingginya arus kedatangan para nasabah pelanggan, pelayanan serta suatu aturan yang
pada waktu-waktu tertentu, menyebabkan antrian mengatur kedatangan pelanggan dan pemrosesan
yang panjang dan lama. Merupakan suatu fenomena masalah pelayanan antrian dimana dicirikan oleh
universal bahwa nasabah tidak suka menunggu lima buah komponen yaitu : pola kedatangan para
dalam waktu yang lama. Nasabah sering menilai pelanggan, pola waktu pelayanan, jumlah layanan,
kualitas sistem layanan suatu bank didasarkan kapasitas fasilitas untuk menampung para
lamanya waktu menunggu atau kecepatan pelanggan dan aturan dalam mana para pelanggan
pelayanan dalam memberikan layanan kepada para dilayani (Pangestu,dkk.2000).
nasabahnya. Umumnya nasabah mengharapkan 2.2 Komponen Sistem Antrian
untuk segera mendapatkan pelayanan tanpa harus Struktur umum dari model antrian memiliki
menunggu lama. dua komponen utama yaitu: (1) garis tunggu atau
Bank Negara Indonesia Kantor Cabang antrian (Queue), dan (2) Fasilitas pelayanan
Pembantu Universitas Mulawarman (BNI KCP (Service Facility). Pelanggan atau konsumen
Unmul) memiliki puluhan ribu nasabah, dalam menunggu untuk memasuki fasilitas pelayanan,
sehari nasabah yang datang kurang lebih 100 orang menerima pelayanan, dan akhirnya keluar dari
yang tercatat dalam sistem antrian sedangkan sistem pelayanan. Selain komponen utama dari
jumlah teller BNI KCP Unmul yang beroperasi

*Corresponding Author 117


Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

model antrian memiliki komponen lain. Adapun dan jumlah tahapan (contoh : jumlah perhentian).
komponen lainnya adalah (Aminudin, 2005) : Desain dasar sistem antrian dapat dikelompokkan
ke dalam empat jenis, yaitu :
a. Single Channel Single Phase yaitu sebuah sistem
pelayanan yang melayani dengan satu jalur antrian
dan satu pelayanan.
b. Single Channel Multiple Phase yaitu sebuah
sistem pelayanan yang melayani dengan beberapa
Gambar 1. Struktur Umum Model Antrian jalur antrian dan satu pelayanan.
(Sumber : Aminudin, 2005) c. Multiple Channel Single Phase yaitu sebuah
sistem pelayanan yang melayani dengan satu jalur
2.2.1 Karakteristik Kedatangan antrian dan beberapa pelayanan.
Menurut (Jay and Barry, 2005), sumber input d. Multiple Channel Multiple Phase yaitu sebuah
yang menghadirkan kedatangan pelanggan bagi sistem pelayanan yang melayani dengan beberapa
sebuah pelayanan memiliki tiga karekteristik utama, jalur antrian dan beberapa pelayanan.
yaitu, 1). Ukuran populasi, 2). Perilaku kedatangan,
dan 3). Pola kedatangan (distribusi statistik).
Ukuran populasi kedatangan dilihat sebagai
terbatas atau tidak terbatas. Sebuah populasi
dinyatakan sebagai populasi terbatas jika antrian
yang terjadi hanya terdapat pengguna pelayanan
potensial dengan jumlah terbatas. Sementara
populasi yang tidak terbatas terjadi ketika dalam
antrian pengguna pelayanan yang jumlahnya tidak
terbatas dapat datang dan meminta pelayanan.
Kedatangan dianggap sebagai kedatangan acak bila
kedatangan tersebut tidak terikat satu sama lain dan
kejadian tersebut tidak dapat diramalkan secara
Gambar 2. Struktur Dasar Antrian
tepat. Sering dalam permasalahan antrian, (Sumber: Aminudin, 2005)
kedatangan pada setiap unit waktu dapat
diperkirakan oleh sebuah distribusi peluang yang
2.3 Uji Kesesuaian
disebut distribusi poisson.
Uji kesesuaian atau kecocokan dari suatu
empirik terhadap sebaran teoritis dilakukan dengan
2.2.2 Karekteristik Antrian 2
Terdapat beberapa aturan antrian yang biasa uji Chi-Kuadrat ( x ). Uji ini membandingkan
digunakan, yaitu : kelompok frekuensi yang diamati dengan kelompok
a. First In First Out (FIFO) atau First Come First frekuensi yang diharapkan. Frekuensi yang
Served (FCFS), yaitu pelayanan dimana yang diharapkan ternyata timbul dari suatu dugaan atau
pertama masuk maka lebih dahulu keluar atau yang 2
hipotesis. Teknik ( x ) menguji apakah frekuensi
lebih dahulu datang maka lebih dahulu dilayani. yang diamati cukup mendekati frekuensi yang
b. Last In First Out (LIFO) atau Last Come First diharapkan, maka pengujian Chi-Kuadrat diawali
Served (LCFS), yaitu pelayanan dimana terakhir dengan hipotesis sebagai berikut:
masuk maka lebih dahulu keluar atau yang terakhir
H 0 : data menyebar poisson atau exponensial
datang maka lebih dahulu dilayani.
c. Priority service (PS), yaitu pelayanan dimana H1 : tidak menyebar poisson atau exponensial
prioritas pelayanan diberikan kepada yang Statistik uji yang digunakan adalah
mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan (Pangestu,dkk.2000) :
dengan prioritas yang lebih rendah, meskipun telah
B K
lebih dahulu datang.
d. Service In Random Order (SIRO), yaitu
 i  1 j  1(O ij  Eij ) 2
pelayanan dimana panggilan berdasarkan pada x2  (1)
peluang secara acak, tidak masalah dengan yang
Eij
datang lebih awal. Nilai Eij didapat dari persamaan :
e. General Service Diciplint (GD), yaitu pelayanan
yang mempunyai aturan dan tata tertib yang berlaku Bi .K j
umum dan ditaati bersama.
Eij  (2)
N
Dimana:
2.2.3 Karakteristik Waktu Pelayanan
Pelayanan umumnya digolongkan menurut Oij : banyaknya Pelanggan yang diamati pada
jumlah saluran yang ada (contoh : jumlah teller) baris i kolom j

118
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

Eij : banyaknya pelanggan yang diharapkan 


Ls  Lq  (7)
pada baris i kolom j 
B : baris Dimana :
K : kolom
Ls : jumlah rata-rata pelanggan dalam sistem
Bi : baris data yang diamati
Lq : jumlah rata-rata pelanggan dalam antrian
Kj : kolom data yang diamati
λ : tingkat kedatangan pelanggan
N : total data yang diamati µ : tingkat pelayanan
Kriteria keputusan yang digunakan dalam
Langkah V menentukan Wq , yaitu waktu rata -
pengujian adalah :
rata pelanggan dalam antrian.
≥ x (1   )( B  1)( K  1)
2 2
Tolak H 0 jika x
Lq
dalam hal lain H 0 diterima. Untuk taraf nyata Wq  ( ) (8)

sebesar α nilai x ≥ x (1   )( B  1)( K  1)
2 2
Dimana :
dapat diperoleh dari tabel distribusi Chi-Kuadrat. Wq : waktu rata-rata pelanggan dalam antrian

2.4 Formula Model Sistem Antrian Lq : jumlah rata-rata pelanggan dalam antrian
Langkah I penunjukan variabel kedua jenis λ : tingkat kedatangan pelanggan
data, dengan :
Langkah VI menentukan Ws , yaitu waktu rata
1
 (3) - rata pelanggan dalam sistem.
(T 1 / N )
1 1
 (4) Ws  Wq  (9)
(T 2 / N ) 
Dimana :
 : tingkat kedatangan pelanggan Dimana :
 : tingkat pelayanan Ws : waktu rata-rata pelanggan dalam sistem
T1 : total waktu antar kedatangan Wq : waktu rata-rata pelanggan dalam antrian
T2 : total waktu pelayanan pelanggan
N : total pelanggan µ : tingkat pelayanan
Langkah II menentukan nilai peluang masa
2.5 Notasi dalam Sistem Antrian
menganggur ( P0 ).
Notasi berikut ini merupakan notasi yang akan
c  1 ( /  ) n ( /  ) c digunakan dalam menggambarkan sistem antrian
P0  (  ) 1 (5) yaitu :
n  0 n! c!(1  ( / c. ) n : jumlah pelanggan dalam sistem
Dimana : λ : tingkat kedatangan pelanggan
P0 : peluang masa menganggur µ : tingkat pelayanan
λ : tingkat kedatangan pelanggan Lq : jumlah rata - rata pelanggan dalam
µ : tingkat pelayanan antrian
c : jumlah fasilitas pelayanan Ls : jumlah rata - rata pelanggan dalam sistem
Langkah III menentukan Lq , yaitu jumlah rata
P0 : probabilitas tidak ada pelanggan dalam
- rata pelanggan dalam antrian.
sistem
( /  ) c .[( / c. )]
Lq  ( P0 (6) Wq : waktu rata - rata pelanggan dalam antrian
c!(1  ( / c. )) 2
Dimana :
Ws : waktu rata - rata pelanggan dalam sistem
Lq : jumlah rata-rata pelanggan dalam antrian c : jumlah fasilitas pelayanan
Dalam mengelompokkan model-model antrian
λ : tingkat kedatangan pelanggan yang berbeda-beda akan digunakan suatu notasi
µ : tingkat pelayanan yang disebut Kendall’s Notation. Hampir semua
P0 : peluang masa menganggur buku (literature) yang membahas teori antrian
c : jumlah fasilitas pelayanan menggunakan notasi ini :
A. Notasi dasar Sistem Antrian
Langkah IV menentukan Ls , yaitu jumlah rata Model dasar sistem antrian adalah (a/b/c/d/e)
- rata pelanggan dalam sistem. a : distribusi kedatangan
b : distribusi pelayanan
119
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

c : jumlah fasilitas pelayanan Walaupun pelayanan terhadap nasabah


d : jumlah konsumen maksimum dilakukan melalui dua teller, namun dalam
e : ukuran pemanggilan populasi/sumber pengambilan data pelayanan pada kedua teller
B. Notasi Standar tersebut digabungkan karena model sistem antrian
M : poisson / exponensial untuk distribusi yang diterapkan merupakan model sistem antrian
kedatangan dan pelayanan multiple channel single phase. Dimana nasabah
D : interarrival atau service time konstan akan dilayani hanya membentuk suatu antrian tetapi
(determensitik) akan dilayani oleh salah satu dari dua teller.
Wk : interarrival atau service time Sehingga tingkat pelayanan rata – rata (µ) yang
berdistribusi selang atau gamma didapat merupakan waktu rata – rata pelayanan dari
S : jumlah fasilitas pelayanan kedua teller tersebut.
N : jumlah tertentu konsumen Data diperoleh melalui hasil pengamatan
~ : tidak terhinga selama lima hari pada tanggal 07 Maret - 11 Maret
2016 dengan mencatat jumlah kedatangan nasabah,
Tabel 1. Penjelasan Notasi Sistem Antrian jumlah waktu antar kedatangan dan jumlah waktu
Singkatan Penjelasan pelayanan tiap teller. Untuk data dapat dilihat pada
M Tingkat kedatangan poisson, Tingkat Tabel 2.
waktu pelayanan exponensial
D Tingkat kedatangan atau pelayanan Tabel 2. Data Hasil Pengamatan
deterministic (diketahui konstan) Nas
Waktu Pelayanan
K Distibusi erlang waktu antar kedatangan Antar Waktu Waktu
Hari aba Tell Tell
Kedatang Pelayan Pelayan
atau pelayanan h
an
er 1
an
er 2
an
S Jumlah fasilitas pelayanan Senin 120 413 60 343 60 350
N Sumber populasi atau kepanjangan antrian Selasa 110 413 54 314 56 304
Rabu 117 403 57 320 60 326
terbatas (finite) Kamis 120 402 60 328 60 326
~ Sumber populasi atau kepanjangan antrian Jum'at 118 406 59 325 59 343
tak-terbatas (infinite) Total 585 2043 290 1630 295 1649

Tanda pertama notasi selalu menunjukkan Data hasil pengamatan selama lima hari dapat
distribusi tingkat kedatangan. Dalam hal ini, M diketahui hasil variabel yang dibutuhkan yaitu,
menunjukkan tingkat kedatangan mengikuti suatu tingkat kedatangan nasabah (λ), tingkat pelayanan
distribusi probabilitas poisson. Tanda kedua teller (µ). Data dapat dilihat di tabel 3 :
menunjukkan distribusi tingkat pelayanan. Lagi, M
menunjukkan bahwa tingkat pelayanan mengikuti Tabel 3. Data Hasil Variabel
distribusi probabilitas exponensial. Tanda ketiga Hari / Tanggal λ µ
menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan (channel) Senin, 07 Maret 2016 0,29 0,17
dalam sistem. Tanda keempat dan kelima Selasa, 08 Maret 2016 0,27 0,18
ditambahkan menunjukkan apakah sumber populasi Rabu, 09 Maret 2016 0,29 0,18
dan kepanjangan antrian tak-terbatas (~). Model Kamis, 10 Maret 2016 0,30 0,18
diatas, baik sumber populasi dan kepanjangan Jum’at, 11 Maret 2016 0,29 0,18
antrian adalah tak-terbatas. Dengan tanda-tanda Hasil 0,29 0,18
tersebut empat model yang berbeda yang akan
dirumuskan dan dipecahkan dalam sistem model Pengolahan data untuk pemecahan masalah
antrian adalah : dilakukan melalui beberapa tahap. Setelah data –
1. (M/M/1/~/~) data yang dibutuhkan diperoleh , maka pengolahan
2. (M/M/S/~/~) data dilakukan berdasarkan metedologi yang telah
3. (M/M/1/N/~) dikemukakan sebelumnya.
4. (M/M/1/~/N)
3.2 Uji Hipotesis
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.2.1 Pola Kedatangan
3.1 Data Observasi Untuk melihat distribusi pola kedatangan
Data antrian yang diperoleh adalah merupakan nasabah di BNI KCP Unmul, maka dilakukan uji
data antrian yang terjadi pada sistem pelayanan hipotesis distribusi kedatangan nasabah. Data
Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pembantu kedatangan pemohon akan diuji dengan uji Chi
Unmul (BNI KCP Unmul) Samarinda, dengan Kuadrat dengan tingkat ketelitian α = 5%. Berikut
model sistem antrian yang diterapkan yaitu antrian adalah data kedatangan nasabah selama lima hari
paralel, dimana nasabah yang datang dilayani pada dalam interval satu jam, dan nilai kedatangan
dua teller dengan mengacuh pada disiplin antrian nasabah yang diharapkan Eij yang dihitung
FIFO. Dua teller yang ada bertugas untuk melayani mengggunakan persamaan (2).
setiap nasabah yang melakukan transaksi tunai.

120
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

Tabel 4. Kedatangan Nasabah dengan interval satu (x


2
tabel ) adalah 12.11. Karena ( x 2 hitung ) ≤
jam
2
Hari Total ( x tabel ) maka H 0 diterima, artinya kedatangan
Senin 16 18 15 15 20 17 19 120 nasabah BNI KCP Unmul berdistribusi poisson.
Selasa 11 14 17 18 19 17 14 110
3.2.2 Pola Waktu Pelayanan
Rabu 18 20 17 14 18 13 17 117
Untuk melihat pola waktu Pelayanan nasabah
Kamis 17 16 16 23 12 17 19 120 BNI KCP Unmul perlu dilakukan uji kecocokan
Jum'at 14 16 19 17 19 16 17 118 distribusi waktu pelayanan. Data waktu pelayanan
Total 76 84 84 87 88 80 86 585
akan diuji dengan uji kecocokan disribusi Chi
Kuadrat dengan tingkat ketelitian α = 5%. Data
Berdasarkan Tabel 4, kedatangan nasabah yang waktu pelayanan nasabah selama lima hari dalam
diharapkan dapat dihitung. Kedatangan nasabah interval satu jam dituliskan dalam Tabel 7.
ij E
yang diharapkan selama lima hari dengan
interval satu jam dituliskan dalam tabel 5 : Tabel 7. Waktu Pelayanan Nasabah dengan interval
satu jam
Hari Total
Tabel 5. Kedatangan Nasabah yang diharapkan
11
Hari Total Senin 92 87 88 112 95 104 693
5
15, 17, 17, 17, 18, 16, 17, 120,0 Selasa 70 78 107 94 101 97 71 618
Senin
59 23 23 85 05 41 64 0
14, 15, 15, 16, 16, 15, 16, 110,0 10
Selasa Rabu 108 93 77 98 75 91 646
29 79 79 36 55 04 17 0 4
15, 16, 16, 17, 17, 16, 17, 117,0 Kamis 90 99 94 119 62 99 91 654
Rabu
20 80 80 40 60 00 20 0
15, 17, 17, 17, 18, 16, 17, 120,0 Jum'at 88 86 112 98 100 86 98 668
Kamis
59 23 23 85 05 41 64 0 48
15, 16, 16, 17, 17, 16, 17, 118,0 Total 448 493 476 473 452 455 3279
Jum'at 2
33 94 94 55 75 14 35 0
76, 84, 84, 87, 88, 80, 86, 585,0
Total
00 00 00 00 00 00 00 0 Berdasarkan Tabel 7, waktu pelayanan nasabah
yang diharapkan dapat dihitung. Waktu pelayanan
Berdasarkan Tabel 4 dan Tabel 5, diperoleh nasabah yang diharapkan Eij selama lima hari
nilai Chi Kuadrat hitung kedatangan nasabah yang
ditunjukkan pada Tabel 6. Sebelum dilakukan Chi dengan interval satu jam dituliskan dalam Tabel 8.
Kuadrat untuk pola kedatangan nasabah BNI KCP
Unmul, diberikan hipotesis untuk proporsi pola Tabel 8. Waktu Pelayanan nasabah yang diharapkan
kedatangan nasabah, berikut hipotesis pola Hari Total

kedatangan nasabah BNI KCP Unmul : 94, 101, 104, 100, 99,9 95,5 96, 693,0
Senin
68 87 19 60 7 3 16 0
H0 : Pola kedatangan nasabah berdistribusi Selasa
84, 90,8 92,9 89,7 89,1 85,1 85, 618,0
44 4 2 1 5 9 75 0
poisson Rabu
88, 94,9 97,1 93,7 93,1 89,0 89, 646,0
26 6 3 8 9 5 64 0
H1 : Pola kedatangan nasabah tidak
Kamis
89, 96,1 98,3 94,9 94,3 90,1 90, 654,0
35 4 3 4 4 5 75 0
berdistribusi poisson 91, 98,1 100, 96,9 96,3 92,0 92, 668,0
Jum'at
27 9 43 7 6 8 69 0
2 448 482, 493, 476, 473, 452, 455 3279,
Tabel 6. Nilai Chi Kuadrat hitung ( x hitung ) Total
,00 00 00 00 00 00 ,00 00
distribusi poisson
Hari Nilai Total Berdasarkan Tabel 7 dan Tabel 8, diperoleh
2
Senin
0,0 0,0 0,2 0,4 0,2 0,0 0,1
1,12
nilai Chi Kuadrat ( x hitung ) waktu pelayanan
1 3 9 5 1 2 0
0,7 0,2 0,0 0,1 0,3 0,2 0,2 nasabah yang ditunjukkan pada Tabel 9. Sebelum
Selasa 2,13
6 0 9 6 6 5 9 dilakukan uji Chi Kuadrat untuk pola waktu
0,5 0,6 0,0 0,6 0,0 0,5 0,0
Rabu
2 1 0 6 1 6 0
2,37 pelayanan nasabah BNI KCP Unmul, diberikan
Kamis
0,1 0,0 0,0 1,4 2,0 0,0 0,1
3,95
hipotesis untuk proporsi waktu pelayanan nasabah.
3 9 9 9 3 2 0 Berikut hipotesis waktu pelayanan nasabah BNI
0,1 0,0 0,2 0,0 0,0 0,0 0,0
Jum'at
2 5 5 2 9 0 1
0,53 KCP Unmul :
1,5 0,9 0,7 2,7 2,7 0,8 0,5
Total
3 9 2 9 0 6 1
10,10 H0 : waktu pelayanan nasabah berdistribusi
exponensial
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai total Chi H1 : waktu pelayanan nasabah tidak
2
Kuadrat ( x hitung ) adalah 10,10. Dengan derajat berdistribusi exponensial
kebebasan (dk) adalah 24 dan taraf kesalahan yang
telah ditetapkan 5% maka harga Chi Kuadrat tabel

121
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

Tabel 9. Nilai Chi Kuadrat hitung ( x hitung )


2
0,29 2 0,29
( ) .( )
distribusi exponensial 0,18 2(0,18)
Lq  ( )0,11
Hari Nilai Total 0,29 2
0,0 1,6 2,8 1,5 1,4 0,6 2!(1  ( ))
Senin
8 9 4 8 5
0,00
4
8,27 2(0,18)
2,4 1,8 2,1 0,2 1,5 2,5
Selasa
7 2 3 0 8
1,64
4
12,38
(1,61) 2 .(0,81)
4,4 0,8 0,1 3,0 0,2 0,0 Lq  ( )0,11
Rabu
1 6 8 0 5
2,22
2
10,94
2(1  0,81) 2
0,0 0,0 0,1 6,1 11, 0,0
Kamis
0 9 9 0 09
0,87
0
18,33
Lq  3,30 nasabah ≈ 3 nasabah
0,1 1,5 1,3 0,0 0,1 0,3
Jum'at 0,40 3,82
2 1 3 1 4 0 c. Jumlah rata - rata nasabah dalam sistem
Total
7,0 5,9 6,6 10, 14,
5,13
3,5
53,74 
8 7 7 89 50 0
Ls  Lq 

Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa nilai total Chi
0,29
2
Kuadrat hitung ( x hitung ) adalah 53,74. Dengan Ls  3,30 
derajat bebas (dk) 24 dan tingkat ketelitian yang
0,18
telah ditetapkan 5%, nilai Chi Kuadrat table Ls  4,91 nasabah ≈ 5 nasabah
2
(x tabel ) adalah 64,49. Karena nilai Chi Kuadrat d. Waktu rata - rata nasabah dalam antrian
2
hitung ( x hitung ) ≤ nilai Chi Kuadrat table Lq
Wq  ( )
2
( x tabel ), maka ditetapkan bahwa H 0 diterima, 
artinya waktu pelayanan nasabah BNI KCP Unmul 3,30
Wq  ( )
berdistribusi exponensial. 0,29
3.3 Karakterisitik Sistem Antrian Wq  11,38 menit/nasabah
Perhitungan karakterisitik sistem antrian e. Waktu rata - rata nasabah dalam sistem
nasabah BNI KCP Unmul dilakukan dengan 1
memasukkan data yang diperoleh untuk Ws  Wq 
menghitung probabilitas tidak ada nasabah dalam 
sistem, jumlah rata – rata nasabah dalam antrian, 1
jumlah rata – rata nasabah dalam sistem, waktu rata Ws  11,38 
– rata nasabah dalam antrian, dan waktu rata – rata 0,18
nasabah dalam sistem. Ws  16,94 menit/nasabah
Pada Tabel 3 diketahui hasil Tingkat Hasil pengolahan data diatas dengan
kedatangan (λ) adalah 0,29 dan Tingkat waktu menggunakan teori antrian didapatkan bahwa waktu
pelayanan (µ) adalah 0,18. Secara terperinci
pengolahan datanya dilakukan sebagai berikut. rata-rata nasabah dalam antrian ( Wq ) adalah 11,38
a. Peluang masa menganggur menit/nasabah dan waktu rata-rata nasabah dalam
c  1 ( /  ) n ( /  ) c sistem adalah 16,94/nasabah menit, sehingga total
P0  (  ) 1 rata-rata waktu pelayanan adalah 28,32/nasabah
n  0 n! c!(1  ( / c. ) menit/nasabah.
0,29 0 0,29 1 0,29 2 Hasil pengolahan data diatas menunjukkan
( ) ( ) ( ) bahwa Pelayanan BNI KCP Unmul dengan dua
0,18 0,18 0,18
P0   ( )) 1 teller tidak efektif / optimal yang dimana
0! 1! 0,29 diasumsikan bahwa rata-rata waktu pelayanan tidak
2!(1  ) boleh lebih dari 10 menit, untuk itu dilakukan uji
2(0,18)
simulasi model sistem antrian dengan penambahan
(1,61) 0 (1,61)1 (1,61) 2 teller untuk 3 teller dan 4 teller.
P0   ( )) 1
1 1 2!(1  0,81)
3.4 Pemodelan Sistem Antrian
P0  0,11 atau 11% Pemodelan sistem antrian didasarkan pada
b. Jumlah rata - rata nasabah dalam antrian analisis pola kedatangan dan waktu pelayanan serta
pengamatan terhadap kondisi yang ada.
( /  ) c .[( / c. )]
Lq  ( P0 Berdasarkan hasil analisis, diperolah data sebagai
c!(1  ( / c. )) 2 berikut.
 Pola kedatangan berdistribusi poisson
 Pola waktu pekayanan berdistribusi
exponensial

122
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

 Pelayanan terdapat dua teller


 Disiplin antrian adalah FIFO
 Jumlah pelanggan tidak terbatas
 Sumber kedatangan berasal dari populasi tak
terhingga.
 Jumlah teller dikalikan dengan tingkat
pelayanan > dari tingkat kedatangan.
Oleh karena itu diperoleh sumber model
antrian yang dapat mewakili keadaan sistem antrian
pada masing – masing tipe pelayanan pada BNI
KCP Unmul yaitu dengan notasi Kendall (M/M/S) :
(FIFO/~/~) atau dapat dikatakan sebagai sistem
pelayanan berganda dengan satu jalur antrian. Hasil
uji simulasi diatas disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10 Hasil Uji Simulasi Gambar 4. Tampilan Program 3 Teller


Telle Λ µ
r
3 0,29 0,18 0,18 0,32 1,93 1,10 6,66
4 0,29 0,18 0,20 0,06 1,67 0,21 5,77

Hasil di atas menunjukkan bahwa waktu rata-


rata nasabah dalam antrian dengan 3 teller adalah
1,10 menit/nasabah dan waktu rata – rata nasabah
dalam sistem dengan 3 teller adalah 6,66
menit/nasabah, sehingga total rata-rata waktu
pelayanan adalah 7,76 menit/nasabah. Hasil total
rata-rata waktu pelayanan dengan 3 teller sudah
efektif / optimal karena 7,66 menit/nasabah tidak
lebih dari 10 menit/nasabah. Total rata-rata waktu
pelayanan dengan 4 teller juga efektif / optimal
dengan hasil 5,98 menit/nasabah, tetapi dari teller 3
ke teller 4 tidak mengalami penurunan waktu yang Gambar 5. Tampilan Program 4 Teller
signifikan
3.5.2 Penjelasan Program
3.5 Program Simulasi Sistem Antrian Multiple a) Tampilan Program 2 Teller
Channel Single Phase Hasil simulasi model sistem antrian 2 teller
3.5.1 Tampilan Program dengan menggunakan Visual Basic.NET
didapatkan sebagai berikut.
P0 : 0,11 atau 11%
Lq : 3,30 ≈ 3 nasabah
Ls : 4,91 ≈ 5 nasabah
Wq : 11,38 menit/nasabah
Ws : 16,94 menit/nasabah
Total rata – rata waktu pelayanan adalah 29
menit/nasabah, waktu pelayanan dengan 2 teller
tidak optimal karena lebih dari 10 menit/nasabah.
b) Tampilan Program 3 Teller
Hasil simulasi model sistem antrian 3 teller
dengan menggunakan Visual Basic.NET
didapatkan sebagai berikut :
P0 : 0,18 atau 18%
Lq : 0,32 ≈ 0 nasabah
Ls : 1,91 ≈ 2 nasabah
Wq : 1,1 menit/nasabah
Ws : 6,66 menit/nasabah
Gambar 3. Tampilan Program 2 Teller Total rata – rata waktu pelayanan adalah 8
menit/nasabah, waktu pelayanan dengan 3 teller
optimal karena kurang dari 10 menit/nasabah.

123
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

c) Tampilan Program 4 Teller Kendaraan Bermotor pada Stasiun Pengisian


Hasil simulasi model sistem antrian 4 teller Bahan-Bakar Umum (SPBU) Menggunakan
dengan menggunakan Visual Basic.NET Metode Distribusi Eksponensial. Jurnal
didapatkan sebagai berikut : Elektronik Ilmu Komputer. Universitas
P0 : 0,20 atau 20% Udayana.
Lq : 0,06 ≈ 0 nasabah [6]. Hoover, S. V., Ronald F. P. (1989).
Ls : 1,67 ≈ 2 nasabah Simulation: A Problem-Solving Approach.
Wq : 0,21 menit/nasabah Addison-Wesley Longman Publishing Co.,
Ws : 5,77 menit/nasabah Inc. :Boston, USA.
[7]. Jay, H dan Barry, R. (2005). Operation
4. KESIMPULAN DAN SARAN Management, edition. (Manajemen Operasi
4.1 Kesimpulan edisi 7, Buku 1) Penerbit Salemba Empat.
1. Waktu kedatangan nasabah berdistribusi Jakarta.
poisson dan waktu pelayanan berdistribusi [8]. Law, A. M. and Kelton, D. W. (1991).
exponensial pada BNI KCP Unmul. Simulation Modeling & Analysis, detikond
2. Jumlah Nasabah yang datang ke BNI KCP edition, McGraw-Hill, International.
Unmul untuk dilayani oleh teller pada tanggal [9]. Pangestu, dkk. 2000. Dasar – dasar Operation
07 – 11 Maret 2016 sebanyak 585 nasabah. Research. BPFE. Yogyakarta.
3. Model sistem antrian yang selama ini [10]. Purnama, A. (2012). Penerapan Model
digunakan oleh BNI KCP Unmul Simulasi Antrian Multi Channel Single Phase
menghasilkan total rata – rata waktu pelayanan Pada Antrian Di Apotek Purnama Semarang.
28,32 atau 28 menit/nasabah sehingga belum Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya
mencapai standar waktu rata – rata pelayanan Manggala. Semarang.
yang diasumsikan tidak lebih dari 10 [11]. Prihati, Yani. (2012). Simulasi dan
menit/nasabah. Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di
4. Untuk mengurangi lama waktu mengantri di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang.
BNI KCP Unmul dan untuk memaksimalkan Majalah Informatika. Universitas AKI
jumlah nasabah yang dilayani, maka dapat [12]. Sahar, A.H. 2007. Analisis Kinerja Sistem
dilakukan perbaikan dengan menggunakan Antrian pada Industri Pengelolahan Fillet Ikan
model sistem antrian simulasi Multiple Beku (Studi Kasus di PT Global Tropical
Channel Single Phase dengan menambah Seafood, Jawa Barat). Skripsi. Fakultas
jumlah teller dari semula 2 teller menjadi 3 Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor,
teller, sehingga total rata – rata waktu Bogor.
pelayanan 7,66 menit/nasabah.
4.2 Saran
1. BNI KCP Unmul diharapkan perlu
menambahkan tenaga pelayanan pada teller.
2. Apabila tidak dilakukan penambahan teller
dengan tetap menggunakan dua teller maka
total rata – rata waktu pelayanan tidak boleh
lebih dari 10 menit/nasabah, dengan
konsekuensi nasabah yang datang menjadi
berkurang.Data sampel yang diteliti di
perpanjang waktu penelitiannya semisal,
karena dengan data yang semakin banyak akan
bisa dilihat pola kedatangan nasabah yang lebih
akurat.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1]. Aminudin. 2005. Prinsip – prinsip Riset
Operasi. Jakarta: Erlangga.
[2]. Djati, B. S. L. (2007). Simulasi, Teori Dan
Aplikasinya. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
[3]. Faradhika, F. (2014). Analisis dan Simulasi
Sistem Antrian Pada Bank ABC. Saintia
Matematika. 2(2) Maret.
[4]. Gordon, G. (1989). System Simulation. New
Delhi : Prentice Hall Of India.
[5]. Gusti Vero W., Sahmanbanta S., Fachrosi F.
(2012). Perancangan Sistem Simulasi Antrian

124

Anda mungkin juga menyukai