A. PENDAHULUAN
dan perkembangan eftik, maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model
yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah
keperawatan yang menjadi pada pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan
seluruh tim keperawatan yang melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus
kegiatan.
membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu
kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan secara berpikir kritis perawat akan
B. PENGERTIAN
kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat Primer atau Konselor, Kepala
Ruangan, Perawat Associate yang perlu juga melibatkan seluruh tim anggota
Karateristik:
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
2. Tujuan Khusus:
D. MANFAAT
benar.
E. KRITERIA PASIEN
Pasien yang di pilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
F. METODE
Diskusi
G. ALAT BANTU
………………………………………. PP
Persiapan Pasien
- Informed Consent
- Hasil Pengkajian/Validasi Data
Validasi Data
………………………………………………………………
Tahap ronde
Diskusi PP, Konselor, KARU
Keterangan
1. Pra-ronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah
yang langkah.
d. Membuat proposal
selama perawatan?
2. Pelaksanaan Ronde
dilakukan.
3. Pasca-ronde
keperawatan selanjutnya
Peran masing-masing anggota tim :
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement.
rasional tindakan
Kriteria Evaluasi
1. Struktur
2. Proses
telah ditentukan
3. Hasil
c. Perawat dapat
keperawatan.
a. Waktu : 60 Menit
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu nyeri dan nausea.
2. Tujuan khusus
lain.
B. SASARAN
Pasien Ny.IH. Umur 43 tahun yang di rawat di ruang Interna 1, di RSUD Toto
Kabila
C. MATERI
Diskusi
E. MEDIA
1. Dokumen/status pasien
4. Alat – alat pendukung seperti buku, pena, dan peralatan pendukung lainnya.
F. TEMPAT
3. Menentukan literatur
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien
6. Diskusi pelaksanaan
Station
1. Salam Pembukaan
tujuan ronde
pasien
1. Memberi salam dan
2. Menjelaskan riwayat
pasien
perlu didiskusikan.
Validasi Data :
1. Mencocokkan dan
keperawatan tersebut.
dilakukan
4. Menentukan tindakan
ditetapkan.
2. Penutup perawat
konselor,
pembimbing
KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
2. Proses
Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah di
tentukan.
3. Hasil
Perawat dapat:
: Revalin Salam
PA 2 : Fatra Mokodompit
: Nilawati Mahadjani
KONSEP MEDIK
A. Definisi
Collic abdomen adalah nyeri perut yang kadang timbul secara tiba-
tiba dan kadang hilang dan merupakan variasi kondisi dariyang sangat
ringan sampai yang bersifat fatal (Ilmu Penyakit Dalam, 2001 : 92).
B. Etiologi
3. Obstrukti viseral : ileus obstruksi, kolik bilier atau renal karena batu.
- Muntah
D. Patofisiologi
traktus intestinal. Rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul dan
bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen. Hal yang mendasari
adalah infeksi dalam organ perut (diare, radang kandung empedu, radang
kandung kemih). Sumbatan dari organ perut (batu empedu, batu ginjal).
Akut abdomen yaitu suatu kegawatan abdomen yang dapat terjadi karena
daari 24 jam. Colic abdomen terkait pada nyeri perut serta gejala seperti
kolik abdomen nyeri dapat berasal dari organ dalam abdomen, termasuk
nyeri viseral. Dari otot lapisan dinding perut. Lokasi nyeri perut abdomen
dari tempat lain. Oleh karena itu, nyeri yang dirasakan bisa merupakan
Obstruksi usus
Kolic abdomen
Nyeri Akut
F. Pemeriksaan Penunjang
6. Hemoglobin
7. Hematokrit
8. Leukosit
9. Trombosit
G. Pencegahan
H. KOMPLIKASI
4. Sembelit kronis
I. Identitas Pasien
Umur : 47 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Status : Kawin
Alamat : Tanggilingo
No R.M : 074736
pasien mengatakan nyeri timbul sehari sebelum masuk rumah sakit dan
bawah sampai kepinggang kanan dan kiri, pasien juga mengeluh nyeri
saat berkemih dan BAK terasa panas, dan nyeri ulu hati.
pasien pernah dirawat di rumah sakit toto kabila 4 hari yang lalu dengan
V. Keadaan Umum
BB: 70 Kg.
VI. Pernafasan
alat bantu nafas, terdapat sesak, tidak terdapat batuk dan bunyi vesikuler.
Pada saat dilakukan pengkajian klien tidak takikardi, akral teraba hangat.
VIII. Nyeri
IX. Nutrisi
tidak anemis.
X. Neuro sensori
- Fungsi Penglihatan
Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan hasil fungsi
- Fungsi Pendengaran
- Fungsi Penciuman
- Fungsi Pengecapan
- Fungsi perabaan
keluarga.
XII. Eliminasi
BAB 1 kali sehari dengan konsistensi padat, dan BAK > 5 kali dalam
rumah sakit.
ada luka, tidak ada peteki, tidak memar dan tidak terdapat jaringan
parut.
XV. Hygine
telinga kotor, oral kotor, kulit bersih, dan kuku kotor. Dan pada saat
sakit pasien mandi dalam sehari 1 kali, dan selama dirawat di rumah
sakit pasien belum pernah mandi, Gosok gigi 1x, dan cuci rambut juga
belum pernah.
ANALISA DATA
S : Skala Nyeri 6
(berat).
hilang setelah di
suntik.
Do:
- Bersikap protektif
(menghindari nyeri)
- Gelisah
- TD : 140/90
- N : 86 x/i
- P: 27 x/i
Do : Rangsangan mual
hati
S : Skala Nyeri 6
(berat).
setelah di suntik.
area nyeri
- TD : 140/90
- N : 86 x/i
- P: 27 x/i
Do : Edukasi
cukup
Kolaborasi
Nama : Ny. I. H
1. Sabtu/ 22/ 06/ 2019 11. 25 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Pasien mengeluh Nyeri perut
ditusuk-tusuk - P : 27 x/ i
jika perlu.
Nama : Ny. I. H
2. Sabtu/ 22/ 06/ 2019 15.00 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Pasien mengeluh Nyeri perut
jika perlu.
Hasil :
Nama : Ny. I. H
1. Sabtu/ 22/ 06/ 2019 11. 25 1. Identifikasi dampak mual S : pasien mengeluh mual
bubur)
yang cukup
nonfarmakologis untuk
Biofeedback, hipnosis,
akupresur)
mual.
antiemetik (Ondansentron 3 x 1
mg)