Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“KB HORMONAL DAN NONHORMONAL”

Oleh
Kelompok I

Jusniati S. Timumun
Fidya Lestari Dalanggo
Melindawaty M
Sri Revalin Salam

Program Studi Profesi Ners


Fakultas Olahraga Dan Kesehatan
Universitas Negeri Gorontalo
Tahun 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Pokok Pembahasan : KB
Sub pokok pembahasan : Kb Hormonal dan Non-Hormonal
Sasaran : Pasangan Usia Subur
Hari/tanggal : Sabtu/18 Mei 2019
Tempat : Puskesmas Kota Selatan
Pukul : 09.30-10.00
Penyuluh : Kelompok I (Satu)

A. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang Alat
Kontrasepsi KB Hormonal dan Nonhormonal.
 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Ibu hamil mampu :
1. Menjelaskan pengertian KB Hormonal dan Nonhormonal
2. Menyebutkan macam-macam KB Hormonal
3. Menyebutkan macam-macam KB Nonhormonal
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian KB Hormonal dan Nonhormonal
2. Macam-macam KB Hormonal
3. Macam-macam KB Nonhormonal
C. Media
 Laptop
 LCD
 Leaflet
D. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab

E. Setting Tempat

: Moderator

: penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

F. Pengorganisasi
 Moderator:
 Penyuluh :
 Fasilitator :
 Observer :
Pembagian Tugas
 Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Menggali pengetahuan Ibu 3. Menjawab pertanyaan
tentang KB
4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan dan
Penyuluhan memperhatikan
5. Membuat kontrak waktu 5. Menyetujui kontrak waktu
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan
(25 menit)  Pengertian KB Hormonal dan memperhatikan penjelasan
Nonhormonal Penyuluh
 Macam-macam KB Hormonal
 Macam-macam KB
Nonhormonal
2. Memberikan kesempatan 2. Aktif bertanya
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta 3. Mendengarkan
3 Penutup 1. Menyimpulkan materi yang 1. Mendengarkan dan
(15 menit) disampaikan oleh penyuluh Memperhatikan
2. Mengevaluasi peserta atas 2. Menjawab pertanyaan yang
penjelasan yang disampaikan diberikan
dan penyuluh menanyakan
kembali mengenai materi
penyuluhan
3. Salam Penutup 3. Menjawab salam
H. Evaluasi Lisan
1. Apakah pengertian dari KB Hormonal dan Nonhormonal
2. Sebutkan macam-macam KB Hormonal
3. Sebutkan macam-macam KB Nonhormonal
I. Lampiran Materi

KB HORMONAL DAN NONHORMONAL


1) Pengertian
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 menyebutkan bahwa
program keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia
ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. KB merupakan salah
satu strategi untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T yaitu Terlalu
muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun), Terlalu sering melahirkan, Terlalu dekat jarak
melahirkan, dan Terlalu tua melahirkan (di atas usia 35 tahun).
Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan” atau
“mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel
sperma. Kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi yang mengandung estrogen dan
progesteron. Metode KB hormonal adalah memakai obat-obatan yang mengandung 2
hormon, estrogen dan progestin.

2) Macam-Macam Kontrasepsi Hormonal


1. Pil
Kontrasepsi oral/pil mencakup pil kombinasi yaitu berisi estrogen dan progesteron dan
pil yang berisi progesteron saja yang dikenal dengan istilah mini pil.
a. Pil Kombinasi
 Cara kerja:
1) Menghambat ovulasi
2) Membuat endometrium tidak mendukung untuk implantasi
3) Membuat lendir serviks tidak bisa ditembus sperma
4) Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum terganggu
 Kelebihan:
1) Jangka waktu pulihnya kesuburan yang cepat.
2) Tidak mengganggu hubungan seksual.
3) Mudah dihentikan setiap saat
4) Dapat digunakan pada semua usia (remaja sampai menopause).
5) Dapat digunakan pada jangka waktu yang lama.
 Kekurangan:
1) Pil harus diminum setiap hari.
2) Dapat mengurangi produksi ASI (karena terdapat hormon estrogen).
3) Kenaikan metabolisme sehingga sebagian akseptor akan menjadi lebih
gemuk.
4) Dapat meningkatkan tekanan darah (pada kontrasepsi yang menggunakan
turunan estrogen yang jenisnya etinilestradiol).
5) Tidak mencegah infeksi menular seksual (IMS).
6) Mual terutama pada tiga bulan pertama
7) Nyeri payudara.
8) Tidak terjadi haid, perdarahan bercak
 Cara Pemakaian:
1) Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.
2) Diminum setiap hari pada saat yang sama.
3) Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan
metode pelindung sampai akhir bulan.
4) Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir.

b. Pil Progestin
Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI.
 Cara kerja:
1) Menekan ovulasi.
2) Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan.
3) Mengentalkan lendir servik.
4) Mengganggu transportasi sperma.
 Kelebihan:
1) Tidak mengganggu hubungan seksual.
2) Tidak mempengaruhi ASI.
3) Kesuburan cepat kembali.
4) Dapat dihentikan setiap saat.
 Kekurangan:
1) Mengganggu siklus haid.
2) Peningkatan atau penurunan berat badan.
3) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
4) Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.
5) Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat.
 Cara pemakaian:
1) Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.
2) Diminum setiap hari pada saat yang sama.
3) Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan
metode pelindung sampai akhir bulan.
4) Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir.

2. Suntikan
a. Suntik Kombinasi
Cara kerja suntikan kombinasi ini pada prinsipnya sama dengan cara kerja pil
kombinasi. Yang membedakan adalah lebih secara teknis karena isi dari kontrasepsi
suntik ini tidak mengandung etinilestradiol maka kontrasepsi suntik ini lebih aman
untuk perempuan dengan hipertensi. Suntikan kombinasi ini efektif bekerja selama
30 hari atau dapat juga dihitung dalam 4 minggu.
 Cara Kerja :
1) Menekan ovulasi
2) Membuat lendir servik menjadi kental sehingga penetrasi sperma
terganggu
3) Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu
4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba
 Kelebihan :
1) Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri
2) Jangka panjang
3) Efek samping sangat kecil
4) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
 Kekurangan :
1) Terjadi perubahan pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan
bercak/spotting atau perdarahan sampai 10 hari
2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan
hilang setelah suntikan ke 2 atau ke 3
3) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan.
4) Klien harus kembali setiap 1 bulan sekali untuk mendapatkan suntikan
5) Penambahan BB
 Cara Pemakaian :
Waktu pemberian suntik untuk pertama kali hampir sama dengan pil.
Adapun yang membedakan adalah untuk kunjungan ulang. Suntikan kombinasi
diberikan setiap bulan dengan teknik intra muskuler dalam.

b. Suntik Progestin
Sangat efektif dan aman. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
reproduksi. Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan. Cocok untuk
masa menyusui, karena tidak menekan produksi ASI.
 Cara Kerja :
1) Mencegah ovulasi
2) Mengentalkan lendir servik
3) Menghambat transportasi gamet oleh tuba
 Kelebihan :
1) Tidak berpengaruh terhadap hubungan sex
2) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
3) Tidak mempengaruhi ASI
4) Efek samping sedikit
5) Mencegah penyebab penyakit radang panggul
 Kekurangan:
1) Sering ditemukan gangguan haid (siklus haid yang memendek atau
memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur
atau perdarahan bercak, amenorhea)
2) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
3) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
4) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
5) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual
6) Terlambatnya kembalinya kesuburan setelah pemakaian dihentikan
 Cara Pemakaian
1) Setiaap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil
2) Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid
3) Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan hubungan
seksual
4) Diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM dalam didaerah pantat.
Suntikan diberikan setiap 90 hari

3. Implant
Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi. Pemasangan dan
pencabutan perlu pelatihan. Kesuburan segera kembali setelah implant di cabut. Aman
dipakai saat laktasi.
 Cara Kerja:
1) Lendir serviks menjadi kental
2) Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi.
3) Mengurangi transportasi sperma.
4) Menekan ovulasi
 Kelebihan:
1) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
2) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
3) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
4) Bebas pengaruh estrogen
5) Tidak mengganggu senggama
6) Tidak mengganggu produksi ASI
7) Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
 Kekurangan:
1) Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spotting), hipermenorhea, atau meningkatnya jumlah darah
haid, serta amenorhea.
2) Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual,
pening/ pusing kepala, peningkatan/ penurunan berat badan.
3) Membutuhkan tindak pembedahan minor.
 Cara Pemakaian:
1) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6 minggu
sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca keguguran.
2) Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR dan ingin
menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat.
3) Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian dalam (sub
kutan).
4) Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama (untuk
mencegah infeksi pada luka insisi)
5) Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester
dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari)
6) Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan
wajar.
7) Bila ditenmukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam peradangan, atau
bila ada rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik.
8) Setelah masa pemakaian habis, implant harus segera dilepas.

5) Macam-Macam Kontrasepsi Non Hormonal


1. Kondom
Alat kontrasepsi ini merupakan sarung berbahan lateks atau non lateks yang
dipasang pada penis selama hubungan seksual. Manfaat lain dari kondom, selain
mencegah kehamilan juga dapat mencegah infeksi menular seksual karena menghalangi
kontak langsung penis dengan vagina.
 Cara Kerja
Menghalangi pertemuan sperma dan ovum dengan mengumpulkan cairan
ejakulasi diujung sarung.
 Kelebihan :
1) Cukup efektif bila digunakan secara rutin
2) Mencegah infeksi menular seksual
3) Tidak mengganggu produksi ASI
4) Tidak memiliki efek sistemik
5) Murah dan mudah didapat
 Kekurangan :
Kadang menimbulkan rasa tidak nyaman selama hubungan seksual.
 Cara Pemakaian:
Dipasang pada penis selama hubungan seksual

2. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)


Alat kontrasepsi dalam rahim merupakan alat yang dipasang dalam rahim untuk
mencegah terjadinya kehamilan.
 Cara Kerja :
Dengan mengganggu pertemuan sperma dan ovum dengan mengubah kekentalan
cairan di rahim dan tuba falopi sehingga mengganggu pergerakan sperma dan
mencegah implantasi sel telur yang dibuahi.
 Kelebihan :
1) Efektivitas tinggi hingga 99%.
2) Efektif segera setelah pemasangan.
3) Tahan lama (5 tahun).
4) Tidak ada efek samping hormonal dan tidak mengganggu produksi ASI.
5) Tidak memengaruhi hubungan seksual.
 Kekurangan :
1) Siklus haid tidak teratur.
2) Haid lama dan banyak.
3) Spotting/ flek.
4) Nyeri haid.
 Cara Pemakaian :
Dimasukkan kedalam rahim

3. Kontap (Kontrasepsi Mantap)


Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan bentuk kontrasepsi permanen. Pada
pria prosedur ini disebut vasektomi, sedangkan pada wanita adalah tubektomi.
 Cara Kerja :
Dengan menyumbat saluran reproduksi baik dengan memotong dan mengikat
maupun memasang cincin.
 Kelebihan :
1) Sangat efektif dan permanen
2) Tindakan pembedahan yang aman dan sederhana.
3) Tidak ada efek samping
4) Tidak mempengaruhi proses menyusui.
5) Tidak mengganggu hubungan seks dan perubahan
6) Tidak ada perubahan fungsi seksual.
 Kekurangan :
Walaupun kini dapat dilakukan rekanalisasi, namun perlu diperhatikan sifatnya
yang permanen.
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto H, 2004, Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017.

Manuaba, 2009, Buku Acuan Pelayanan Maternal Neonatal dan Keluarga Berencana. Balai

Pendit, Bram U, 2006, Ragam Metode Kontrasepsi, EGC, Jakarta

Saifuddin, AB, 2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan Konmtrasepsi YBP. Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.

Setya Arum dkk, 2009, Panduan lengkap Pelayanan KB Terkini, Nuha Medika, Jogjakrta

Sundquist, K, 2010, Kontrasepsi Apa Yang Terbaik Untuk Anda, Arcan, Jakarta.

https://docplayer.info/storage/82/86576015/1556127742/hiu9cBWVKAQv3ma5AwymFQ/8657
6015.pdf (Diakses tanggal 14 Mei 2019)

http://www.fik-unik.ac.id/penelitian/download_file/ae98d21253c87fe808eb1b4e9b665137.pdf
(Diakses tanggal 14 Mei 2019)

Anda mungkin juga menyukai