Anda di halaman 1dari 8

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

Profil kandidiasis vulvovaginalis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP


Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari – Desember 2013

1
Novita L. Tasik
2
Grace M. Kapantow
2
Renate T. Kandou

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Email: novita_limbutasik@yahoo.com

Abstract: Vulvovaginalis candidiasis (VVC) is a disease of female reproductive organs with


the site of infection at the vulva and vagina mucosa characterized by vaginal discharge and
itching due to the uncontrolled growth of the fungus Candida albicans. This study aimed to
obtain the profile of vulvovaginalis candidiasis cases at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospiptal
Manado from January to December 2013. This was a retrospective descriptive study using the
medical record. The results showed that of 29 VVC cases (0.70%), the largest age groups were
15-24 and 25-44 years (41.4%). Housewives and students were the most found jobs (20.7%).
The discharge accompanied by itching was found in 34.5% of cases. The use of douching and
pregnancy were predisposing factors (13.8%). Gram examinations resulted in spores, budding
cell, and pseudohyphae were found in 62.1% of cases. Patients who was infected by VVC for
the first time were 82.8%. The most frequent type of therapy was combination therapy
(48.3%).
Keywords: vulvovaginalis candidiasis

Abstrak: Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) merupakan suatu penyakit organ reproduksi pada
wanita dimana terjadi infeksi pada mukosa vulva dan vagina ditandai dengan adanya
keputihan dan gatal dikarenakan pertumbuhan tidak terkendali dari jamur Candida albicans.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien kandidiasis vulvovaginalis di RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari – Desember 2013. Penelitian ini bersifat
deskriptif retrospektif dengan mengevaluasi catatan rekam medik pasien. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat 29 kasus KVV. Kelompok umur terbanyak 15-24 dan 25-44 tahun
(41,4%); pekerjaan terbanyak ialah ibu rumah tangga dan pelajar (20,7%); keputihan disertai
gatal (34,5%); faktor predisposisi terbanyak yaitu penggunaan douching dan kehamilan
(13.8%). Pemeriksaan Gram ditemukan spora, buddingcell dan pseudohifa ditemukan pada
62,1% kasus. Pasien yang baru pertama kali terinfeksi KVV sebanyak 82,8%. Jenis terapi
terbanyak yang diberikan yaitu terapi kombinasi sebanyak 48,3%).
Kata kunci: kandidiasis vulvovaginalis

Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) merupa- 90%),3,4 disusul oleh Candida glabrata


kan suatu penyakit organ reproduksi pada (29,79%), Candida tropicalis (3,19%),
wanita dimana terjadinya infeksi pada Candida krusei (2,13%), dan Candida
mukosa vulva dan vagina ditandai dengan parapsilosis (1,06%).5
adanya keputihan dan gatal dikarenakan Infeksi Candida sendiri merupakan
pertumbuhan tidak terkendali dari jamur penyebab terbanyak keputihan pada wanita
Candida albicans.1,2 Penyebab terbanyak yang berwarna putih kekuningan, berbau,
KVV ialah spesies Candida albicans (80- rasa terbakar, dan gatal yang hebat pada
207
Tasik, Kapantow, Kandou: Profil kandidiasis vulvovaginalis...

organ vital.6 Jamur Candida pada manusia Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
merupakan jamur flora normal yang hidup pada tahun 2012 yaitu sebanyak 47 kasus
pada organ reproduksi, namun dapat (1,17%) dari 4.023 pasien yang datang
menjadi patogen bila terdapat faktor berkunjung. Dari hasil data diatas, peneliti
pencetus yang menimbulkan perubahan tertarik untuk mengetahui Profil Pasien
pada daerah vagina.7 Kandidiasis Kandidiasis Vulvovagialis di Poliklinik
vulvovaginalis dikaitkan dengan banyak Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D.
faktor pencetus seperti penggunaan Kandou Manado Periode Januari –
pembersih kewanitaan, penggunaan Desember 2013.
antibiotik, kurangnya higiene kewanitaan.
Selain itu, KVV juga bisa menyerang para METODE PENELITIAN
wanita dengan adanya riwayat penyakit Penelitian ini bersifat deskriptif
diabetes dan terjadi juga pada retrospektif dengan mengumpulkan dan
kehamilan.6,8,9 mengevaluasi data sekunder dari catatan
Jamur Candida albicans dapat rekam medik pasien kandidiasis
bertumbuh pada daerah vagina dalam vulvovaginalis di Poliklinik Kulit dan
kondisi yang kurang bersih dan lembab, Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
sehingga wanita yang berpengetahuan Manado periode Januari – Desember 2013.
kurang dalam hal pentingnya menjaga Sampel penelitian yaitu semua pasien
kebersihan organ reproduksi akan meme- dengan diagnosis kandidiasis vulvo-
ngaruhi perilaku mereka dalam menjaga vaginalis yang datang berobat. Variabel
kebersihan organ reproduksi. Hal ini penelitian terdiri atas umur, pekerjaan,
merupakan salah satu faktor predisposisi riwayat keluhan, faktor predisposisi,
yang menyebabkan timbulnya KVV karena pemeriksaan laboratorium, riwayat
kebersihan organ reproduksi yang buruk penyakit sebelumnya, dan terapi.
dapat menyebabkan perubahan lingkungan
pada vagina sehingga flora normal yang HASIL PENELITIAN
ada akan bertumbuh menjadi patogen.7 Berdasarkan penelitian retrospektif di
Kandidiasis vulvovaginalis merupakan Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof.
penyebab terbanyak kedua penyakit yang Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari-
menyerang wanita di Eropa dan Amerika Desember 2013, diperoleh data sebanyak
Serikat.8 Di India pada tahun 2013, 29 kasus yang didiagnosis KVV dari 47
kandidiasis vulvovaginalis (53,3%) kasus KVV yang ada di Devisi IMS dengan
menyerang kelompok wanita usia total keseluruhan terdapat 4.099 pasien
reproduksi antara 21-30 tahun dengan yang berkunjung ke Poliklinik Kulit dan
penyebab terbanyak yaitu Candida Kelamin.
albicans (86%).9 Distribusi kasus kandidiasis vulvo-
Penelitian yang dilakukan di Divisi vaginalis berdasarkan jumlah kasus tahun
IMS Unit Rawat Jalan Kesehatan Kulit dan 2013 sebanyak 29 kasus (0,70%) dari 4.099
Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya kasus di Poliklinik Kulit dan Kelamin
pada tahun 2011 dilaporkan bahwa KVV RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
(65,4%) merupakan diagnosis terbanyak pada tahun 2013 (Tabel 1).
dengan keluhan utama berupa adanya duh Distribusi kasus kandidiasis vulvo-
tubuh vagina dan rasa gatal (52,6%) pada vaginalis berdasarkan umur pasien saat
penderita.10 Dilaporkan dari sebuah memeriksakan diri di Poliklinik Kulit &
penelitian di Puskesmas Merak Jawa Barat Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
bahwa sebanyak 58% wanita hamil periode Januari-Desember 2013, didapat-
menderita infeksi saluran reproduksi dan kan jumlah terbanyak pada golongan umur
sekitar 9,1% diantaranya adalah kandidiasis 15-24 tahun dan 25-44 tahun masing-
vulvovaginalis.11 masing sebanyak 12 kasus (41,4%) diikuti
Insidensi KVV di Poliklinik Kulit dan golongan umur 45-65 tahun sebanyak 4
208
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

kasus (13,8%) (Tabel 2). Distribusi kasus kandidiasis vulvo-


vaginalis berdasarkan riwayat keluhan
Tabel 1. Distribusi Kasus Kandidiasis pasien didapatkan keluhan terbanyak yaitu
Vulvovaginalis Berdasarkan Jumlah Kasus di keputihan dan gatal sebanyak 10 kasus
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun (34,5%), keputihan, gatal, dan berbau
2013 sebanyak 7 kasus (24,1%), serta yang
datang dengan keluhan keputihan saja
Jumlah Seluruh Jumlah
sebanyak 4 kasus (13,8%).
Tahun Kasus di Kasus %
Poliklinik Kulit Kandidiasis
Tabel 4. Distribusi Kasus Kandidiasis
& Kelamin Vulvovaginal
Vulvovaginalis Berdasarkan Riwayat Keluhan
is
Pasien di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Tahun
2013 4.099 29 0,70
2013
Tabel 2. Distribusi Kasus Kandidiasis Riwayat Keluhan Jumlah (%)
Vulvovaginalis Berdasarkan Umur Pasien di Kasus
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun
Keputihan 4 13,8
2013
Keputihan + Gatal 10 34,5
Keputihan + Gatal + 7 24,2
Umur (tahun) Jumlah Kasus (%) Bau
<1 0 0 Keputihan + Gatal + 3 10,3
1-4 0 0 Bau + Nyeri
5-14 1 3,4 Keputihan + Gatal + 2 6,9
15-24 12 41,4 Kemerahan
25-44 12 41,4 Keputihan + Gatal + 3 10,3
45-65 4 13,8 Luka dikelamin
>65 0 0 Total 29 100,0
Total 29 100,0
Distribusi kasus kandiasis vulvo-
Distribusi kasus kandidiasis vulvo- vaginal berdasarkan faktor predisposisi
vaginalis berdasarkan pekerjaan pasien didapatkan penyebab terbanyak yaitu
didapatkan jumlah terbanyak yaitu sebagai penggunaan douching dan kehamilan
ibu rumah tangga dan pelajar masing- masing-masing sebanyak 4 kasus (13,8%);
masing sebanyak 6 kasus (20,7%), diikuti 17 kasus (58,6%) penyebab tidak diketahui.
sebagai profesi PNS sebanyak 5 kasus
(17,3%), dan pekerja swasta sebanyak 4 Tabel 5. Distribusi Kasus Kandidiasis
kasus (13,8%) (Tabel 3). Vulvovaginalis Berdasarkan Faktor
Predisposisi Pasien di RSUP Prof. Dr. R. D.
Tabel 3. Distribusi Kasus Kandidiasis Kandou Tahun 2013
Vulvovaginalis Berdasarkan Pekerjaan Pasien
di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Tahun 2013 Faktor Jumlah (%)
Predisposisi Kasus
Pekerjaan Jumlah Kasus (%) Antibiotik + 1 3,4
Dosen 1 3,4 Dexamethason
Guru Honor 1 3,4 Dexamethason + 1 3,4
Ibu Rumah Tangga 6 20,7 Douchin + KB
Pegawai 2 6,9 Implant
Pelajar 6 20,7 Diabetes 1 3,4
Pensiunan PNS 2 6,9 Douching 4 13,8
PNS 5 17,3 Hamil 4 13,8
Swasta 4 13,8 KB suntik 1 3,4
Tidak diketahui 2 6,9 Tidak diketahui 17 58,8
Total 29 100,0 Total 29 100,0

209
Tasik, Kapantow, Kandou: Profil kandidiasis vulvovaginalis...

Distribusi kasus kandidiasis vulvo- Tabel 8. Distribusi Kasus Kandidiasis


vaginalis berdasarkan pemeriksaan Gram Vulvovaginalis Berdasarkan Terapi Pasien di
didapatkan hasil yang paling banyak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Tahun 2013
ditemukan yaitu adanya spora +
buddingcell + pseudohifa yaitu 18 kasus Terapi Jumlah (%)
Kasus
(62,1%).
Antifungi Sistemik 11 38,0
Antifungi Topikal 4 13,8
Tabel 6. Distribusi Kasus Kandidiasis Kombinasi :
Vulvovaginalis Berdasarkan Pemeriksaan Antifungi Sistemik + 6 20,7
Laboratorium Gram Pasien di RSUP Prof. Dr. Antifungi Topikal
R. D. Kandou Tahun 2013 Antifungi Sistemik + 3 10,3
Antibiotik Sistemik
Pemeriksaan Jumlah (%) Antifungi Sistemik + 2 6,9
Laboratorium Gram Kasus Antibiotik Topikal
Buddingcell + 1 3,4 Antifungi Topikal + 1 3,4
Pseudohifa Antibiotik Topikal
Pseudohifa 2 6,9 Antifungi Topikal + 2 6,9
Spora + Buddingcell 4 13,8 Antibiotik Sistemik
Spora + Buddingcell + 18 62,1 Total 29 100,0
Pseudohifa
Spora + Pseudohifa 4 13,8
BAHASAN
Total 29 100,0
Dari data penelitian deskriptif
retrospektif yang dilakukan selama periode
Distribusi kasus kandidiasis vulvo- Januari – Desember 2013 di Poliklinik
vaginalis berdasarkan riwayat penyakit Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D.
sebelumnya ditemukan pasien yang paling Kandou didapatkan jumlah kasus
banyak yaitu pasien baru sebanyak 24 kandidiasis vulvovaginalis sebanyak 29
kasus (82,8%) sedangkan pasien yang kasus (0,70%) dari 47 kasus KVV yang
mengalami rekuren sebanyak 5 kasus ada di Devisi IMS dengan total keseluruhan
(17,2%). ada 4.099 pasien yang berkunjung ke
Poliklinik Kulit dan Kelamin (Tabel 1).
Tabel 7. Distribusi Kasus Kandidiasis
Vulvovaginalis Berdasarkan Riwayat Penyakit
Perbedaan pengambilan data ini disebabkan
Sebelumnya di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou karena beberapa rekam medis pasien tidak
Tahun 2013 ditemukan dan data di Devisi IMS tidak
memenuhi variabel penelitian yang akan
Riwayat Penyakit Jumlah (%) dilakukan. Dari 29 kasus ini, terdapat 13
Sebelumnya Kasus kasus yang disertai dengan diagnosis
Pasien baru 24 82,8 penyakit lain seperti bakterial vaginosis,
Pasien rekuren 5 17,2 herpes genital, kondiloma akuminata, ulkus
Total 29 100,0 mole, dan suspek bartholinitis.
Pada tahun 1996-2001, penelitian
Distribusi kasus kandidiasis yang dilakukan oleh Kandou R. T. dkk di
vulvovaginalis berdasarkan terapi pasien Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof.
didapatkan jumlah terbanyak yaitu terapi Dr. R. D. Kandou, didapatkan pasien
kombinasi sebanyak 14 kasus (48,3%), dengan diagnosis kandidiasis vulvo-
kemudian terapi sistemik sebanyak 11 vaginalis sebanyak 245 (0,55%) kasus
kasus (38,0%), dan terakhir terapi topikal (dikutip dalam Paseki EL).12 Pada periode
sebanyak 4 kasus (13,8%). Januari 2007 sampai Desember 2009
didapatkan kasus kandidiasis vulvo-
vaginalis sebanyak 306 (1,6%) kasus dari
seluruh kasus yang ada di Divisi IMS Unit
210
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

Rawat Jalan Poliklinik Kulit dan Kelamin Pada penelitian ini, distribusi
RSUD Dr. Soetomo Surabaya.10 berdasarkan pekerjaan (Tabel 3) penderita
Pada penelitian retrospektif ini KVV yang bekerja sebagai ibu rumah
didapatkan prevalensi kandidiasis tangga dan pelajar (mahasiswa dan siswa)
vulvovaginalis menurun bila dibandingkan masing-masing terdapat 6 kasus (20,7%)
dengan data pada tahun 2012 yaitu dan merupakan pekerjaan yang terbanyak.
sebanyak 47 kasus (1,17%) dari 4.023 Profesi yang bekerja sebagai pekerja swasta
pasien yang berkunjung di Poliklinik Kulit terdapat 4 kasus (13,8%). Hasil penelitian
dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. ini, sama dengan hasil penelitian yang
Kandou. Hal ini bisa disebabkan karena dilakukan Karina dan Ervianti yang
data yang diambil untuk penelitian ini mendapatkan pekerjaan terbanyak ibu
melalui rekam medik pasien tidak sesuai rumah tangga yaitu sebanyak 173 kasus
dengan data yang tercatat pada Devisi IMS. (56,5%), Kemudian diikuti pekerja swasta
Selain itu, penderita mungkin saja berusaha sebanyak 82 (26,8%) kasus dan pelajar/
melakukan pengobatan sendiri atau mahasiswa 31(10,1%) kasus. Dalam
ditempat praktik dokter sehingga jumlah penelitian yang dilakukan Karina dan
kasus KVV yang didapatkan dalam Ervianti dikatakan bahwa hasil penelitian
penelitian ini belum bisa memperlihatkan mereka sama dengan hasil penelitian yang
jumlah kasus yang ada dimasyarakat. dilakukan oleh Sandra pada tahun 2002-
Dilihat dari distribusi kasus kandidiasis 2006, dimana didapatkan pekerjaan
vulvovaginalis berdasarkan umur pasien terbanyak yaitu sebagai ibu rumah tangga
selama tahun 2013 (Tabel 2), didapatkan sebanyak 45,29% dan pekerja swasta
kelompok umur penderita yang paling 27,60%.10
banyak yaitu umur 15-24 dan 25-44 tahun Lebih banyak ditemukannya pekerjaan
masing-masing terdapat 12 kasus (41,4%). sebagai ibu rumah tangga dari status pasien
Hal ini sama dengan penelitian yang KVV ini, bukan berarti penyakit ini banyak
dilakukan oleh Karina dan Ervianti pada menyerang wanita yang berprofesi sebagai
tahun 2007-2009, didapatkan mayoritas ibu rumah tangga, namun seperti yang
kelompok umur penderita KVV yaitu umur diketahui bahwa KVV ini disebabkan oleh
25-44 tahun sebanyak 160 (52,3%) kasus berbagai macam faktor. Selain itu, ibu
dan kelompok umur 15-24 tahun sebanyak rumah tangga juga memiliki waktu yang
109 (35,6%) kasus.10 lebih luang untuk memeriksakan setiap
Banyaknya prevalensi kasus KVV keluhan yang mereka rasakan daripada
yang ditemukan pada usia 15-24 tahun dan mereka yang bekerja sebagai pekerja
25-44 tahun bisa disebabkan karena pada swasta atau PNS, tetapi mungkin saja
usia ini aktivitas seksual yang mulai wanita pekerja diluar rumah lebih memilih
meningkat, rendah hygiene kewanitaan, memeriksakan diri ke tempat praktik dokter
penggunaan kontrasepsi dan penyalah- secara langsung. Begitu halnya dengan
gunaan antibiotik yang dapat memacu siswa dan mahasiswa yang menderita KVV
pertumbuhan berlebih dari jamur Candida. yang mungkin karena takut akan keluhan
Dari penelitian ini juga, didapatkan juga yang dialaminya bertambah lebih parah,
kelompok umur penderita KVV yang sehingga datang untuk memeriksakan diri
paling sedikit ditemukan yaitu umur 45-65 dengan sendirinya maupun dengan kerabat
tahun sebanyak 4 kasus (13,8%), dan lebih mereka.12
sedikit lagi ditemukan hanya 1 kasus Distribusi KVV berdasarkan keluhan
(3,4%) pada umur <5-14 tahun penderita. yang dialami pasien (Tabel 4), keluhan
Pada usia postmenopause, berkaitan dengan terbanyak yang dijumpai dari status pasien
adanya hormorn estrogen yang tinggi, yaitu adanya keputihan disertai gatal pada
sehingga jamur Candida mulai bertumbuh 10 kasus (34,5%), selain itu keluhan
secara patogen pada mukosa vagina karena adanya keputihan, gatal, dan berbau
adanya kadar glikogen meningkat. didapatkan ada 7 kasus (24,1%). Dari hasil
211
Tasik, Kapantow, Kandou: Profil kandidiasis vulvovaginalis...

penelitian ini, sesuai dengan teori tentang Candida.9,12,18


manifestasi klinis yang khas dari KVV. Distribusi kasus KVV berdasarkan
Keluhan subjektif yang dirasakan penderita pemeriksaan laboratorium (Tabel 6), dapat
KVV memang dapat bervariasi dari ringan dilihat dari hasil pemeriksaan gram yang
hingga berat, namun adanya keputihan/duh dilakukan, didapatkan adanya spora,
tubuh dan rasa gatal pada vagina budding cell, pseudohifa merupakan hasil
merupakan keluhan khas dari penderita pemeriksaan terbanyak yang ditemukan
KVV. Walaupun duh tubuh yang dialami yaitu 18 kasus (62,1%). Pemeriksaan
setiap pasien berbeda namun seringkali laboratorium merupakan salah satu jenis
disertai berbagai macam keluhan lainnya pemeriksaan penunjang suatu diagnosis
seperti adanya bau asam, nyeri, disuria, penyakit. Melalui pemeriksaan gram, lebih
rasa terbakar, hingga tampak kemerahan, baik karena lebih mudah, infeksi KVV
sehingga hal ini tidak menutup dapat ditemukan adanya pseudohifa, hifa
kemungkinan adanya keluhan duh tubuh panjang bersepta, dan spora positif.10,17
tanpa adanya keluhan lain yang Gambaran pseudohifa dan blastospora
menyertai.2,12-16 hampir selalu ada pada pemeriksaan
Distribusi KVV berdasarkan faktor langsung semua Candida sp. Gambaran
predisposisi pasien (Tabel 5), didapatkan budding cell hanya dapat ditemukan pada
bahwa penggunaan douching (antiseptik spesies Candida albicans saja. Selain
pembersih kewanitaan) dan kehamilan pemeriksaan gram, dapat juga dilakukan
masing-masing pada 4 kasus (13,8%) pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan
sebagai faktor predisposisi tunggal yang laboratorium sediaan basah dengan normal
dapat menyebabkan KVV dan merupakan salin atau KOH 10-20% yang berguna
penyebab terbanyak. Tetapi terdapat 17 untuk mengidentifikasi blastospora,
kasus (58,6%) pada pasien tidak diketahui budding cell, pseudohifa, dan hifa serta
faktor predisposisi yang menyebabkan berguna juga untuk menyingkirkan adanya
KVV. Hal ini disebabkan karena sebagian trikhomoniasis dan infeksi bakterial
besar faktor predisposisi tidak tertulis pada vaginosis (tampak clue cell).19
rekam medik saat anamnesis. Selain itu, dalam hasil penelitian ini
Menurut kepustakaan, wanita yang dapat diketahui pula distribusi KVV
mengalami KVV dikaitkan dengan mulfti- berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya
faktorial penyebab. Selain penggunaan (Tabel 7), terdapat 24 kasus (82,8%)
antiseptik sebagai pembersih kewanitaan, penderita yang baru pertama kali terserang
adanya kehamilan, namun faktor resiko infeksi KVV dan 5 kasus (17,2%) datang
seperti penggunaan antibiotik spektrum sebagai pasien lama yang mengalami
luas, kontrasepsi hormonal, menderita infeksi berulang atau rekuren. Kandidiasis
diabetes, dan penggunaan pakaian dalam vulvovaginal rekuren/KVVR terjadi bila
yang ketat menjadi salah satu penyebab infeksi mengalami kekambuhan 4 atau
KVV. Penderita yang mengalami KVV, lebih dalam 1 tahun. KVVR didapatkan 5-
ada yang memiliki faktor predisposisi yang 8% pada kasus.5,9,12,20 Terjadinya kasus
lebih dari satu. Penggunaan antiseptik KVVR bisa saja disebabkan karena
pembersih kewanitaan (douching) dan mungkin kurang adekuatnya penanganan
antibiotik dapat mengurangi perlindungan yang diberikan kepada pasien, adanya
flora normal pada vagina sehingga dapat penyakit sindrom metabolik seperti DM
menjadi media pertumbuhan Candida.8,9 yang dapat menyebabkan insidensnya sulit
Prevalensi KVV pada wanita hamil (70%) diturunkan, terjadi penekanan sistem imun,
dengan terinfeksi Candida albicans serta mungkin saja pasien yang tidak
meningkat pada trimester ketiga kehamilan minum obat atau kontrol secara rutin sesuai
(59,5%) dikarenakan terjadi peningkatan anjuran dokter bahkan tidak menutup
jumlah glikogen dan hormon estrogen yang kemungkinan untuk sulit menghindari
menjadi media pertumbuhan terbaik bagi faktor pencetus terjadinya KVV.
212
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

Jenis terapi yang diberikan kepada The Sensitivity of Candidia albicans


pasien (Tabel 8), terapi terbanyak yang to Extracts of Six Locally used
diberikan yaitu terapi kombinasi ada 14 Antifungal Plants. IRJM.
kasus (48,3%), diikuti terapi sistemik ada 2013;4(3):89-97.
11 kasus (37,9%), terapi topikal ada 4 2. Bhagat BP, Desai PB. Vulvovaginal
Candidiasis: Isolation and
kasus (13,8%). Pengobatan KVV dapat
Identification of Candida from
diberikan secara tunggal maupun Reproductive Age Group Women.
kombinasi. Terapi topikal merupakan jenis Res J Recent Sci. 2014;3:30.
terapi yang diberikan dengan gejala yang 3. Pudjiati SR, Soedarmadi. Kandidiosis
ringan, dan terapi sistemik diberikan Genitalis. Infeksi Menular Seksual
kepada pasien dengan gejala yang berat.10 (4th ed). Jakarta: FKUI, 2009; p. 171.
Mengobati penyakit penyerta lainnya juga 4. Krapf JM. Vulvovaginitis Clinical
tidak kalah pentingnya dalam sebuah Presentation. 2015. [diakses 18
penanganan KVV. September 2015]. Diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/articl
e/2188931-overview#a7
SIMPULAN
5. Nelson M, Wanjiru W, Margaret MW.
Dari hasil penelitian deskriptif
Prevalence of Vaginal Candidiasis
retrospekstif di Poliklinik Kulit dan and Determination of the Occurrence
Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou of Candida species in Pregnant
periode Januari – Desember 2013, dapat Woment Attending the Antenatal
ditarik kesimpulan bahwa kasus kandidiasis Clinic of Thika District Hospital,
vulvovaginal didapatkan sebanyak 29 kasus Kenya. OJMM. 2013;3:264-8.
(0,70%) dimana 24 kasus merupakan 6. Faraji R, Rahimi MA, Rezvanmadani F,
pasien yang baru pertama kali terinfeksi. Hashemi M. Prevalence of Vaginal
Lebih banyak ditemukan pada usia 15-24 Candidiasis Infection in Diabetic
dan 25-44 tahun, berprofesi sebagai IRT Women. AJMR. 2012;6(11):2773-8.
7. Bahupati OW. Hubungan Pengetahuan
dan pelajar, serta pada pengguna douching
Kesehatan Alat Reproduksi Dengan
dan kehamilan. Keluhan tersering yaitu
Kejadian Kandidiasis Vulvovaginalis
keputihan dan gatal. Pemeriksaan gram Pada Penderita Kandidiasis
banyak ditemukan spora, pseudohifa dan Vulvovaginalis. Surakarta: Fakultas
budding cell serta terapi kombinasi yang Kedokteran Universitas
paling banyak digunakan. Muhammadiyah; 2015.
8. Alli JAO, Okonko IO, Odu NN, Kolade
SARAN AF, Nwanze JC. Detection and
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Prevalence of Candida Isolates
mengenai kandidiasis vulvovaginalis, Among Patients in Ibadan,
karena data yang ditemukan di Indonesia Southwestern Nigeria. JMBR.
masih sedikit yang melakukan penelitian 2011;1(3):176-84.
9. Tiyyagura S, Taranikanti M, Ala S,
ini dan secara khusus di Kota Manado.
Mathur DR. Prevalance of
Perlu dilakukan pengisian dan Vulvovaginal Candidiasis in Women
penyimpanan status pasien dengan lengkap, of Reproductive Age Group. IJBR.
baik, dan jelas agar mempermudah bagi 2013;4(1):42-4.
peneliti untuk melakukan penelitian 10. Karina D, Ervianti E. Kandidiasis
selanjutnya Vulvovaginalis di Divisi Infeksi
Menular Seksual Unit Rawat Jalan
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD
1. Toua V, Djaouda M, Gake B, Menye DE, Dr. Soetomo Surabaya Periode 2007-
Christie EA, Tambe E, et al. 2009. 2011;23:p.182-4.
Prevalence of Vulvovaginal 11. Daili SF. Infeksi Menular Seksual. Ilmu
Candidiasis amongst Pregnant Kebidanan (4th ed). Jakarta: P.T.
Women in Maroua (Cameroon) and Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo;

213
Tasik, Kapantow, Kandou: Profil kandidiasis vulvovaginalis...

2014.p.921-23 Poliklinik Kulit dan Kelamin RSU


12. Hakim L. Epidemiologi Infeksi Menular Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Seksual. Ilmu Penyakit Kulit dan Januari 2006 – Desember 2007.
Kelamin (6th ed). Jakarta: FKUI, Manado: Fakultas Kedokteran
2010; p. 129-38. Universitas Sam Ratulangi; 2008.
13. Essel E, Etego LA, Quaye SL. A Case 18. Oyewole OA, Okoliegbe IN, Alkhalil S,
Study of the Incidence and Risk Isah P. Prevalence of Vaginal
Factor of Vaginal Candidiasis in a Candidiasis among Pregnant Women
Girl’s Senior High School in Attending Federal University of
Bolgatanga, Ghana. IJHSR. Technology, Minna, Nigeria, Bosso
2014;4:212-5. Clinic. RJPBCS. 2013;4(1):113-20.
14. Al-Ahmadey ZZ, Mohamed SA. 19. Ervianti E, Sawitri, Murtiastutik D,
Vulvovaginal Candidiasis: Agents Agusni RI. Pola Pergeseran Candida
and its virulence factors. NetJournals. sp. Penyebab Kandidiasis
2014;2(3):28-32 Vulvovagonalis dan Kandidiasis
15. Sobel JD. Vulvovaginalis Candidiasis. In: Vulvovaginalis Rekuren. Berkala
Holmes KK, Sparling PF, Stamm Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.
WE, Piot P, Wasserheit JN, Corey L, 2011;23(3):189-99.
et al, editors. Sexually Transmitted 20. Apalata T, Longo-Mbeza B, Sturm AW,
Diseases (2nd ed). New York: Carr WH, Moodley P. Factor
McGraw-Hill, 2008; p. 823-35. Associated with Symptomatic Vulvo-
16. Murtiastutik D. Kandidiasis vaginal Candidiasis: A Study Among
Vulvovaginalis. Buku Ajar Infeksi Women Attending A Primary Health-
Menular Seksual. Surabaya:FK Unair, care Clinic In Kwazulu-Natal, South
2008; p. 56-63. Africa. AMHSC. 2014;4:410-5.
17. Paseki EL. Profil Duh Tubuh Vagina di

214

Anda mungkin juga menyukai