PENDAHULUAN
di antara anak-anak berusia 5-17 tahun, dari 6,9% sampai 9,0%. (Akinbami,L.J et
al. 2011).
Namun, tanpa identifikasi dan penanganan yang tepat, ADHD mungkin memiliki
konsekuensi yang serius, seperti kegagalan sekolah atau pekerjaaan, stres, depresi,
perawatan dini sangat penting bagi ADHD (National Resource Center on ADHD,
2017).
1
farmakologi (manajemen prilaku) dan farmakologi (Wilens dan Spencer 2013).
untuk anak usia sekolah dan orang muda dengan ADHD berat (NICE, 2013).
atomoxetine adalah pengobatan yang paling efektif sampai saat ini, namun
pengobatan, dan tidak adanya respon sekitar 10-25% (Ogrim dan Hestad 2012).
Oleh sebab itu masyarakat dan orang tua susah untuk menentukan sehubungan
menunjukan hasil statistik yang signifikan sebagai pilihan terapeutik yang efektif
yang merupakan gangguan perkembangan pada anak berbeda dengan anak yang
lainnya, yang dapat berkelanjutan sehingga dewasa. Allah SWT berfirman dalam
surat QS. At-Tin 95: (4) “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
2
bentuk yang sebaik-baiknya”. Dalam ayat tersebut dapat diambil makna bahwa
Allah SWT menjadikan manusia dengan perawakan (fisik) yang tegak, sehingga
sama dengan makhluk yang lain. Karenanya mereka mengajarkan apa yang
sesungguhnya tidak dibenarkan oleh akal sehatnya dan tidak disukai oleh
mendiamkan penyakit tersebut karena dianggap sebagai hal wajar yang terjadi
pada masa anak-anak, namun telah diketahui jika penyakit tersebut didiamkan
saja tanpa deteksi dini dan dilanjutkan dengan pengobatan yang tepat, maka akan
dengan mencari obat, membuat obat, mendeteksi penyakit, dan belajar tentang
hadits Nabi SAW. Oleh karena itu semua penyakit yang menimpa manusia maka
Allah turunkan obatnya. Terkadang ada orang yang menemukan obatnya, namun
ada pula orang yang belum dapat menemukannya. Oleh karenanya seseorang
harus bersabar untuk selalu berobat dan terus berusaha untuk mencari obat ketika
Menurut Mahadi (2009) di dalam upaya pengobatan atau terapi dari suatu
penyakit, Islam memerintahkan agar bertanya pada ahlinya atau orang yang
mengetahui. Dalam kedokteran Islam diajarkan bila ada dua obat yang kualitasnya
sama maka pertimbangkan kedua yang harus diambil adalah obat yang lebih
efektif dan tidak memiliki efek rusak bagi pasien. Berdasarkan hal tersebut, dalam
3
skripsi ini penulis tertarik untuk membahas “Perbandingan Efektivitas Terapi
1.2. Permasalahan
1.3. Tujuan
Islam.
penderita ADHD.
4
1.4. Manfaat
ADHD, serta dapat mengetahui cara penulisan ilmiah yang baik dan
benar.
5
BAB II
2.1.1 Definisi
6
Gambar 1. Persentase anak usia 5-17 tahun yang pernah didiagnosis dengan
ADHD, berdasarkan jenis kelamin: Amerika Serikat, 1998-2009
prevalensi ADHD meningkat di antara anak-anak berusia 5-17 tahun, dari 6,9%
sampai 9,0%. Dari tahun 1998 sampai 2009, prevalensi ADHD lebih tinggi di
antara anak laki-laki daripada anak perempuan: Untuk anak laki-laki, prevalensi
ADHD meningkat dari 9,9% pada tahun 1998-2000 menjadi 12,3% pada tahun
2007-2009, dan untuk anak perempuan, dari 3,6% sampai 5,5% pada periode yang
dari 2 sampai 20 persen anak- anak sekolah dasar. Angka yang lama adalah
persen. Hasil survey yang dilakukan oleh National Survey of Children’s Health
(NSCH) pada tahun 2007, prevalensi ADHD untuk anak laki-laki adalah 13,2 %
7
dan pada anak perempuan 5,6 % (CDC, 2010). Gangguan paling sering ditemukan
pada anak laki- laki yang pertama. Orangtua dari anak- anak dengan ADHD
alcohol dan gangguan konversi. Walaupun onset biasanya pada usia 3 tahun,
diagnosis tidak dibuat sampai anak dalam sekolah dasar dan situasi belajar yang
2.1.2 Etiologi
Faktor risiko yang berpotensial dapat dipertimbangkan dalam faktor biologis dan
penelitian etiologi yang muncul yang berfokus pada interaksi potensial dan
korelasi antara faktor genetik dan non- genetik yang dapat meningkatkan risiko
ADHD.
a. Genetik
Orang tua dengan ADHD memiliki peluang lebih dari 50% memiliki anak
dengan ADHD. Studi genetika ADHD berfokus pada gen yang terlibat dalam
berbeda yang terlibat dalam fungsi beberapa neurotransmiter yang berbeda. Selain
8
menanggapi obat spesifik yang digunakan untuk mengobati ADHD (Voeller,
K.2014).
9
dekarboksilase (kromosom 7p11) menjadi dopamin
10
b. Non genetik
1. Struktur otak
ADHD adalah kelainan regulasi diri, yang berimplikasi pada beberapa jenis
otak) Temuan utama dari penelitian ini diringkas sebagai berikut oleh Voeller, K.
(2014):
frontal materi abu-abu dan oksipital kiri pada materi abu-abu dan putih
kecil pada penderita dengan ADHD. Dalam satu penelitian, bagian inferior
11
3. Beberapa daerah pada basal ganglia, terutama nukleus kaudatus, lebih
Anak-anak dengan ADHD memulai dengan inti kaudatus yang lebih kecil
Pada populasi normal anak dan orang dewasa, area frontal kanan
lebih besar dari area frontal kiri. Mengingat peran penting yang dimainkan
hemisfer kanan dalam mengatur perhatian dan defisit yang terlihat pada
dewasa biasa, nukles kaudatus lebih besar dari pada kaudatus kiri. Namun,
tpada anak-anak dengan ADHD, inti kaudatus kanan lebih kecil dari inti
kaudatus kiri.
12
Cerebellum juga berpartisipasi dalam pengaturan fungsi eksekutif
lingkungan yang potensial untuk ADHD dengan genetic (Daley, et al. 2014).
Misalnya, Langley dan rekan (2012) melaporkan hubungan antara merokok ibu
dan ayah selama kehamilan, hubungan antara merokok ayah dan anak ADHD juga
risiko ADHD. Anak-anak yang lahir prematur (<26 minggu dan mungkin
memiliki BBLR) kira-kira empat kali lebih mungkin didiagnosis dengan ADHD,
Anak-anak yang lahir kecil untuk usia gestasi mereka tiga kali lebih mungkin
untuk mencapai kriteria cut-off klinis untuk ADHD dibandingkan dengan anak-
4. Diet
berkembang. Antara lain, asam lemak, seng, dan besi. Selain itu, beberapa
13
keparahan ADHD. Meskipun demikian, banyak orang tua mungkin melaporkan
diet sebagai faktor yang memperburuk gejala ADHD pada anak mereka. Pewarna
antara pola asuh dan perilaku anak bersifat bi-directional, dan orang tua
menanggapi perilaku negatif anak secara genetik dengan cara yang berfungsi
untuk mempertahankan atau memperburuk perilaku anak. Selain itu, pola asuh
juga dapat menjadi faktor penting yang berkontribusi pada area fungsi lainnya
yang biasanya kurang optimal pada ADHD, termasuk perilaku oposisi dan fungsi
belum jelas, tampaknya ada bukti kuat yang melibatkan kelalaian dini /
penelantaran sebagai faktor risiko gejala tipe ADHD yang kemudian hari.
Meskipun tidak mungkin menjadi jalur umum untuk ADHD di Inggris, kasus-
kasus kekurangan dan kelalaian yang parah dialami oleh anak-anak yang
14
7. Trauma Otak
namun hanya sedikit penderita GPPH yang mempunyai riwayat trauma otak
umumnya hanya pada anak yang alergi terhadap gula/zat tambahan (Daley, et al.
2014).
2.1.3 Komorbiditas
1. Kesulitan belajar
belajar spesifik. Pada usia prasekolah hal ini meliputi kesulitan dalam mengerti
sendiri dalam bentuk kata-kata. Pada usia sekolah, anak-anak tersebut mungkin
gangguan berhitung. Pada anak ADHD pencapaian prestasi akademik tidak sesuai
15
ditemukan pada anak dengan ADHD, lebih banyak berkaitan dengan kesulitan
spesifik.
2. Sindroma Tourette
yang disebut sindroma Tourette. Orang dengan Tourette, juga mengalami tics dan
Sepertiga sampai setengah dari anak dengan ADHD yang umumnya laki-
mengganggu dan menyalahkan orang lain. Individu ini juga pemarah, mudah
16
4. Gangguan tingkah laku (Conduct Disorders)
tingkah laku yang lebih serius dari pada perilaku anti sosial. Anak ini sering
berbohong atau mencuri, berkelahi atau memperdaya orang lain. Anak sering
melanggar hak asasi orang lain, agresif terhadap orang atau binatang, merusak
milik orang lain, membawa atau menggunakan senjata tajam atau terlibat perilaku
ketergantungan.
bersamaan dengan ansietas dan depresi. Jika ansietas atau depresi dapat dikenali
dan diterapi, anak akan lebih mampu mengatasi masalah yang menyertai ADHD.
Sebaliknya terapi yang efektif terhadap ADHD dapat memberikan dampak yang
positif terhadap ansietas dan depresi, sehingga mereka lebih mampu berinteraksi
dengan sesama dan dapat menyelesaikan tugas akademiknya dengan lebih baik.
tersinggung, gangguan tidur, serta keluhan somatik seperti otot tegang, berdebar-
debar, berkeringat, gemetar. Depresi adalah perasaan sedih, merasa bersalah dan
gangguan tidur. Terdapat beberapa jenis depresi, dan yang sering menyertai
ADHD adalah jenis Distimia dengan gejala depresi yang berkepanjangan (lebih
17
dari satu tahun) seperti: gangguan makan (susah makan atau terlalu banyak
makan), susah tidur atau terlalu banyak tidur, tidak bertenaga, harga diri (self
6. Gangguan bipolar
ADHD dengan gangguan bipolar pada masa kanak. Dalam bentuk klasik,
gangguan bipolar ditandai oleh mood yang sangat meningkat pada saat manik dan
sangat menurun pada saat depresi. Pada masa kanak, gangguan bipolar sering
tampil dalam bentuk disregulasi mood yang kronis dengan campuran elasi,
maupun gangguan bipolar, seperti: energi yang berlebihan dan kebutuhan tidur
bipolar pada anak adalah elasi mood dan terdapatnya ide-ide kebesaran pada
gangguan bipolar.
7. Autisme
dan interaksi sosial. Keadaan ini sudah dapat terlihat sejak sebelum anak berusia 3
tahun. ASD seringkali terdapat bertumpang tindih dengan ADHD. Anak yang
18
menderita ASD seringkali menunjukkan gejala hiperaktif, sulit berkonsentrasi dan
2.1.4 Patofisiologi
(lingkaran kuning) bekerja pada 5 reseptor DA (diberi label sebagai D1-D5) yang
mungkin ada pada neuron postsinaps (ditunjukkan dengan warna biru). Reseptor
merah tua). Dengan tidak adanya potensial aksi, sejumlah kecil DA vesikuler
dilepaskan ke sinaps oleh terminal presinaptik (A). Ini merupakan kolam tonik
sinaps; Ini merupakan kolam phasic (D) yang bekerja pada reseptor postsynaptic.
19
umpan balik yang diberikan oleh stimulasi reseptor D2 / D3 oleh kolam tonik.
sebagai reseptor α1 (α1A, α1B, α1D) dan α2 (α2A, α2B, α2C) dan β1, β2, dan β3.
namun diyakini hadir pada tingkat yang lebih tinggi di situs postsynaptic di otak,
dengan α2A menjadi tipe yang paling dominan di PFC. Seperti DAT-1,
presynaptic untuk penyimpanan dan pelepasan masa depan, dan dengan demikian,
reseptor postsynaptic dan D1 dan α2A yang tidak cukup; Hal ini menyebabkan
individu mudah terganggu dan impulsif. Di bawah kondisi stres, terlalu banyak
menyebabkan perhatian dan respons salah arah. Sebuah stimulasi sederhana dari
untuk dikurangi, yang memungkinkan pelepasan phasic DA yang lebih besar dari
biasanya, dan, oleh karena itu, perilaku yang tidak teratur yang menyebabkan
20
phasic yang lebih besar dari normal yang disebabkan oleh potensi aksi, yang
Sesuai dengan DSM IV, terdapat tiga gejala utama yaitu inattentive atau
(Kemenkumham, 2011).
dibandingkan dengan anak normal dengan umur dan jenis kelamin yang sama.
dapat menyelesaikan tugas sendiri, kalau belajar harus selalu ditunggu, sering
bengong, mudah beralih dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain, lambat dalam
menyelesaikan tugas.
attention. Anak yang menderita gangguan ini mengalami kesulitan yang besar
untuk dapat memiliki daya dan upaya terus-menerus atau perhatian terus-menerus
pada waktu anak sedang bermain, yaitu perhatian terhadap satu mainan sangat
21
singkat dan sangat mudah beralih dari satu mainan ke mainan yang lain. Kondisi
ini paling sering dilihat pada waktu anak harus menyelesaikan tugas yang
Masalah utama yang terjadi pada kondisi ini adalah terjadinya penurunan
persistensi upaya atau berkurangnya respons terhadap tugas secara terus- menerus
akibat pengaruh dari dalam diri anak itu sendiri, bukan karena pengaruh
2. Hiperaktivitas
tidak bisa diam atau restless, tangan dan kaki selalu bergerak atau fidgety, tubuh
seringkali tanpa tujuan, tidak sesuai dengan tugas yang sedang dikerjakan atau
sebagai tidak dapat duduk diam, tidak bisa diam, nge-gratak, lasak, banyak bicara,
berlari-lari dan memanjat manjat berlebihan, di dalam kelas selalu berjalan jalan,
dan banyak ngobrol dengan teman, sering menyeletuk. Pada berbagai penelitian
22
Gejala hiperaktivitas bukan merupakan gejala yang terpisah dari
dibandingkan dengan anak normal pada umur dan jenis kelamin sama. Kondisi ini
seringkali disebut sebagai impulsivitas. Seperti halnya dengan gejala tidak mampu
Gejala impulsivitas dapat berupa tingkah laku kurang terkendali, tidak mampu
yang seharusnya tidak perlu terjadi. Anak ini juga tidak mampu
sebagai sering usil, sering mengganggu anak lain, sering menyelak dalam
pembicaraan orang lain, sering tidak sabar, cepat bosan, sering tidak dapat
23
Gejala impulsivitas ini sering tampak sebagai ”mengambil jalan pintas”
kesan tidak bertangung jawab, tidak dapat mengendalikan diri, kekanak- kanakan,
tidak dewasa, mementingkan diri sendiri, malas, tidak sopan atau nakal, sehingga
tahun 2004. Skala ini dikembangkan karena sesuai dengan kondisi psikopatologi
Petunjuk Pengisian :
Di bawah ini ada butir-butir masalah perilaku pada anak. Silahkan isi tiap
butir menurut perilaku anak/murid dalam periode enam bulan terakhir. Pada setiap
butir, tanyakan pada diri anda “Berapa banyak masalah ini terjadi dalam enam
24
bulan terakhir?”, dan beri tanda () pada salah satu kolom yang paling tepat. Jika
sama sekali tidak atau sangat jarang, anda dapat memberi tanda () pada kolom 1.
Jika selalu demikian, anda dapat memberi tanda () pada kolom 4. Anda dapat
memberi tanda () kolom 2 untuk kadang-kadang. Dan kolom 3 untuk seringkali.
Tidak
Pernah Kadang- Sering Sangat
sama sekali kadang (2) (3) Sering (4)
(1)
Sering sulit mempertahankan
1 perhatian pd waktu melaksanakan
tugas atau kegiatan bermain
Sering berlari-lari atau memanjat
2 secara berlebihan pd situasi yg
tidak sesuai utk hal tsb
3 Gagal menyelesaikan sesuatu yg
telah dimulai
Gagal memberi perhatian kepada
4 hal hal kecil atau ceroboh dalam
menyelesaikan tugas sekolah
Sering seolah olah tidak
5 memperhatikan orang pada waktu
diajak berbicara
Sering lambat dalam
6 menyelesaikan tugas di sekolah
(mencatat, menyalin,
mengerjakan soal)
7 Kemampuan sosialisasi buruk
25
10 Membutuhkan bimbingan penuh
utk dpt menyelesaikan tugas
Mengalami kesulitan bermain
11 atau melaksanakan kegiatan dgn
tenang diwaktu senggang
12 Mudah terangsang dan impulsif (
bertindak tanpa berpikir)
Sering melontarkan jawaban
13 secara terburu buru thd
pertanyaan yang belum selesai
ditanyakan
Meninggalkan tempat duduk di
14 kelas atau situasi lain di mana
diharapkan untuk tetap duduk
diam
Mengalami kesulitan utk antri
15 atau menunggu giliran dlm
bermain atau situasi kelompok
16 Sering perhatiannya mudah
terpecah atau terbagi
17 Mudah tersinggung dan terganggu
oleh orang lain
Tidak mampu menyelesaikan
18 pekerjaan dgn baik tanpa bantuan
orang lain
19 Tidak dapat menyelesaikan tugas
sesuai dgn waktunya
20 Tidak dapat mengikuti perintah
secara berurutan
Perhatiannya mudah beralih
21 ketika diberi petunjuk utk
mengerjakan sesuatu
Perhatiannya sering mudah
22 dialihkan oleh rangsangan dari
luar
23 Sering ceroboh atau tidak teliti
dlm menyelesaikan tugas
24 Tidak pernah bisa diam, tidak
mengenal lelah
26
Sering menghilangkan benda
25 benda yang diperlukan utk
menyelesaikan tugas atau
kegiatan lain
Sering seperti tidak
26 mendengarkan pd waktu diajak
berbicara secara langsung
27 Sering gagal menyelesaikan tugas
Penilaian SPPAHI:
- Jawaban setiap butir pertanyaan diberi nilai 0-3
- Nilai 0 = jawaban pada kolom 1 (sama sekali tidak atau sangat jarang)
27
- Nilai 2 = jawaban pada kolom 3 (sering)
Anak dengan skor SPPAHI lebih besar dari cut off score dinyatakan
beresiko tinggi mengalami ADHD. Anak yang berisiko tinggi dianjurkan untuk
2.1.6 Diagnosis
Pada saat ini kriteria diagnosis dan karakteristik utama ADHD yang
digunakan sebagai pedoman dalam pendidikan dokter dan praktik klinik adalah
yang tersusun dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Edisi
28
(A1) Kurang perhatian: enam (atau lebih) dari gejala berikut telah menetap selama
minimal 6 bulan pada derajat yang tidak konsisten dengan level perkembangan
pekerjaan:
atau dalam aktivitas lain (seperti melupakan atau melalaikan hal-hal kecil,
panjang).
pikiran tampak di tempat lain, walaupun tidak ada gangguan yang jelas).
29
bagi remaja dan orang dewasa, menyiapkan laporan, melengkapi formulir,
(pada remaja atau orang dewasa, dapat berupa pemikiran yang tidak
berhubungan).
(A2) Hiperaktivitas dan impulsivitas: enam (atau lebih) dari gejala berikut telah
menetap minimal 6 bulan pada derajat yang tidak konsisten dengan level
akademik/aktivitas pekerjaan
1. Sering gelisah dengan atau mengetukkan tangan atau kaki atau menggeliat
di tempat duduk
3. Sering berlari-lari atau memanjat pada situasi yang tidak tepat. (catatan:
pada remaja atau orang dewasa, dapat berupa perasaan gelisah saja.)
30
4. Sering tidak dapat bermain atau ikut serta dalam aktivitas waktu luang
dengan tenang.
(misalnya tidak dapat atau tidak nyaman diam untuk waktu yang lama,
seperti di restoran, pertemuan; bisa jadi dialami orang lain sebagai gelisah
dalam percakapan).
antrian).
orang lain tanpa meminta atau mendapat ijin; pada remaja atau orang
dewasa dapat berupa memaksa masuk atau menguasai apa yang sedang
usia 12 tahun.
C. Beberapa gejala kurang perhatian atau hiperaktif – impulsif muncul pada dua
tempat atau lebih (misal di rumah, di sekolah, tempat kerja; dengan teman atau
31
D. Terdapat bukti yang nyata bahwa gejala-gejala tersebut mengganggu, atau
psikotik lain dan tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental lain (seperti
atau lebih gejala dari kriteria A2 telah hadir selama 6 bulan terakhir.
Catatan: Bagi individu (terutama remaja dan orang dewasa) yang saat ini memiliki
gejala dengan gangguan yang tidak lagi memenuhi kriteria, '' in partial remission”
harus ditentukan.
penanganan yang tepat untuk anak yang mengalami ADHD. Kategorisasi pada
32
umumnya dibuat berdasarkan karakteristik mana yang lebih banyak muncul, dan
dan perilaku hiperaktif – impulsif. Beberapa anak lain hanya memiliki gejala
gangguan perhatian saja, atau gangguan perilaku hiperaktif – impulsif saja. Hal
tersebut menyebabkan anak ADHD dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu tipe
ADHD gabungan, tipe ADHD kurang memerhatikan, dan tipe ADHD hiperaktif –
2) Tipe kurang perhatian dominan yang dapat dibagi lagi menjadi subtipe
33
3) Berat, jika gejala yang muncul sangat parah dan menyebabkan
okupasi.
2.1.7 Tatalaksana
untuk anak usia sekolah dan orang muda dengan ADHD berat (NICE, 2013).
A. Farmakologi
ADHD.
1. Psikotimulan
Dua terapi berbasis stimulan disetujui di Amerika Serikat oleh FDA untuk
34
monoamina, enzim yang memetabolisme katekolamin ini; Namun, amfetamin
lebih kuat dari keduanya. Dengan demikian, efek stimulan baik untuk
Amfetamin
Obat ini adalah salah satu aminsimpatomitetik yang paling kuat dalam
oblongata dan megurangi depresi sentral yang ditimbulkan oleh berbagai obat.
Efek ini disebabkan perangsangan pada koreteks dan system aktivasi reticular.
daripada isomernya.
Mekanisme kerja
35
Mekanisme kerja amfetamin di SSP semuanya atau hamper semuanya
melalui pengelepasan amin biogenic dari ujung saraf yang bersangkutan di otak.
melalui penglepasan NE. dosis yang lebih tinggi melepaskan dopamine, terutama
Dosis yang lebih tinggi lagi melepaskan serotonin (5-HT) dan dopamine di
Methypenidate
Hubungan struktur-aktivitas
(R, R – (+)).
Farmakodinamik
Farmakokinetik
36
plasma dapat dicapai dalam 2 jam. Ikatan protein metilfenidat rendah (15%) dan
masa kerjanya cenderung pendek yakni sekitar 4 jam. Waktu paruh plasma antara
1-2 jam tetapi kadar dalam otak jauh melebihi kadar dalam plasma. Metabolitnya
Mekanisme kerja
Indikasi
penting pada anak dan dewasa dengan ADHD yang dahulu disebut disfngsi otak
Efek samping
37
kegelisahan, insomnia, dan anoreksia. Selain itu metilfenidate juga menimbulkan
amfetamin yaitu letargi, depresi dan paranoid. Ada bebrapa laporan yang
hormone pertumbuhan.
3. Non-stimulant
Atomoxetine
pengobatan ADHD pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Seperti stimulan,
memperbaiki fungsi PFC pada pasien ADHD. Namun, karena tidak memiliki efek
atau 100 mg setiap hari. Titrasi lambat ke atas dari 0,5 mg / kg setiap 3 sampai 4
hari sampai sekitar 1,2 mg / kg dianjurkan dan harus diberikan pada waktu tidur
Atomoxetine dapat diberikan sekali sehari di pagi hari atau dua kali sehari
terhadap terapi, hal ini terkait dengan efek samping saluran pencernaan yang lebih
38
banyak. Atomoxetine umumnya dapat ditoleransi dengan baik karena efek
tentang hepatotoksisitas dan ide bunuh diri yang jarang terjadi pada anak-anak
dan remaja dikeluarkan oleh FDA pada tahun 2005. Tes fungsi hati tidak dipantau
secara rutin, namun jika gangguan hati terjadi, dosis awal dan target harus
stimulan, tidak boleh diberikan pada pasien dengan hipertensi yang tidak
3. α-2 Agonists
Clonidine
Pada pengobatan jangka panjang curah jantung kembali normal. Ada tendensi
hipotensi ortostatik.
Farmakokinetik
39
95%. Klonidin jua dapat diberikan secara transdermal dengan kadar plasma setara
dengan pemberian per oral. Farmakokinetiknya bersifat non linier dengan waktu
paruh 6- 13 jam. Kira-kira 50% klonidin dieliminisai dalam bentuk utuh melalui
urin. Kadar plasma meningkat pada gangguan fungsi ginjal atau pada usia lanjut.
Penggunaan
obat bersama diuretic dan vasodilator. Untuk beberapa hipertensi darurat. Bila
terjadi penurunan NE plasma dibawah 500 pg/mL 3 jam setelah pembeian dosis
Efek samping
Mulut kering dan sedasi pada 50% pasien yang berkurang setelah
karena menetapnya gejala sedasi, mukut kering, mual, dan impotensi. Gejala
ortostasik kadang terjadi terutama bila ada deplesi cairan. Efek sentral berupa
mimpi buruk, insomnia, cemas dan depresi. Retensi cairan dan toleransi semu
blockade sinus dan AV dapat terjadi pada pasien dengan gangguan fungsi npdus
SA atau nodus AV atau yang mendapat obat yang mendepresi nodus AV.
40
dengan rasa gugup, tremor sakit kepala, nyeri abdomen, takikardia, berkeringat,
akibat aktivasi simpatis yang berlebihan. Oleh karena itu penghentian klonidin
Guanafasin
Guanafasin mempunyai waktu paruh relative lebih panjang (14-18 jam). Obat ini
dieliminasi terutama melalui ginjal dalam bentuk utuh dan metabolic. Dosis
Bupropion
bupropion diduga berkerja lewat efek dopaminergik. Walaupun obat ini dapat
menimbulkan bangkita pada dosis tinggi, efek ini tidak terjadi pada dosis tinggi,
efek ini tidak terjadi pada dosis yang dianjurkan. Efek samping utama berupa
kira-kira 2% pasien, efek samping lain yang dapat terjadi ialah : mulut kering,
dapat ditingkatkan hingga 300 mg/hari, diberikan dalam dosis 100 mg perkali.
Efek terlihat setelah 4 minggu atau lebih. Dosis dapat dinaikkan hingga 450
41
4. Antidepresan trisiklik
Imipramin
kimianya disbut sebagai antidepresan trisiklik. Kedua obat ini paling banyak
kewaspadaan mental, perbaikan nafsu makan, dan pola tidur yang lebih baik, serta
berkurangnya pikiran morbid. Obat ini tidak menimbulkan euphoria pada orang
normal. Jika obat diberikan jangka waktu yang lama pada pasien depresi , terjadi
Efek samping
perasaan lemas, pusing, hipotensi postural, sembelit, suka berkemih, edema, dan
42
Tabel 2. Efek Samping Obat-Obat Agen Terapeutik untuk Mengobati ADHD
43
kecemasan, dan gangguan
konsentrasi
44
Tabel 3. Formulasi, Kekuatan, dan Dosis yang tersedia untuk obat terapeutik yang
digunakan untuk ADHD.
45
Tabel 3. Lanjutan
46
8jam tablet • Anak-anak 6-12, remaja,
• Kekuatan yang dan dewasa: 20 mg poid;
tersedia: 20 mg • dosis harian maksimum, 60
Ketersediaan generik: mg
iya
47
terbagi, QAM dan saat tidur
48
(imipramine), 8-12 immediate-release untuk anak-anak <6 tahun,
jam tablet tidak ada indikasi untuk
• Kekuatan yang orang dewasa
tersedia: 10, 25, 50 • Anak 6-12 tahun dan
mg remaja: awal, 25 mg po
• Ketersediaan umum: setiap hari; titrasi sampai
iya dosis 1-2,5 mg / kg / d
dalam dosis terbagi; dosis
harian maksimum, 2,5 mg /
kg / hari
49
Obat yang disetujui FDA sekuensial ini.
sendiri atau Jika penyalahgunaan zat
dikombinasikan dengan atau pengalihan obat
terapi perilaku (lebih menjadi masalah dalam
disukai) kelompok usia ini,
stimulan dengan potensi
penyalahgunaan yang
kurang (Vyvanse,
Daytrana,vs Concerta)
atau non stimulan harus
digunakan.
50
B. Terapi non farmakologis
1) Intervensi Psikososial
a. Intervensi psikososial berdasarkan klinis
i. Intervensi psikososial keluarga
Intervensi psikososial tipe bahavioral yang didasarkan pada
keluarga direkomendasikan untuk terapi behavioral
komorbid.
ii. Terapi individual
Intervensi psikososial individual tidak direkomendasikan
rutin.
b. Intervensi psikososial berdasarkan sekolah
Anak dengan ADHD/ gangguan hiperkinetik membutuhkan
program intervensi sekolah individual meliputi intervensi
behavioral dan akademik.
2) Intervensi diet
Ada sedikit bukti mengenai keuntungan pemberian suplemen
mineral (besi, magnesium, seng) pada ADHD/gangguan hiperkinetik.
Beberapa bukti menyebutkan kadar seng yang rendah pada rambut
dan urin berkaitan dengan respon yang buruk terhadap
methylphenidate, meskipun belum terdapat studi yang menyebutkan
bahwa suplementasi seng dapat memperbaiki respon terhadap obat.
Suplementasi asam lemak esensial mungkin bermanfaat, khususnya
pada individu yang kadar asam lemak tak jenuhnya rendah. Namun
belum ada bukti yang cukup untuk mendukung pemakaian rutin
suplementasi mineral untuk manajemen ADHD (Konofal et al., 2008).
Permasalahan mengenai gula halus dan zat makanan tambahan
buatan memiliki efek samping pada perilaku anak, masih menjadi
konflik. Dalam bukti sekarang ini, tidaklah mungkin
merekomendasikan restriksi atau eliminasi makanan pada anak
dengan ADHD (MrCann et al , 2007).
Hal-hal yang bisa diperhatikan dari diet untu anak
ADHD/gangguan hiperkinetik, antara lain :
51
o Bahan makanan aditif
o Suplementasi asam lemak omega-3 dan omega-6
o Suplementasi besi, seng, magnesium
o Antioksidan
3) Intervensi komplementer dan alternatif
Di antaranya meliputi :
o Bach flower remedies
o Homeopathy
o Massage theraphy
o Neurofeedback
4) Intervensi sosial dan komunitas
5) Intervensi multimoda
52
2.2 Neurofeedback
1. Definisi
dalam bentuk audio, video atau kombinasi keduanya. Dengan demikian, komponen
pada pita frekuensi dapat ditunjukkan dengan grafik batang yang bervariasi.
Selama prosedur ini, subjek menjadi sadar akan perubahan yang terjadi selama
pelatihan dan akan dapat menilai kemajuannya untuk mencapai kinerja optimal.
berfokus pada perawatan alfa, beta, delta, theta, dan gamma, atau kombinasi
keduanya seperti rasio alfa/theta, rasio beta/theta, dll. Namun, protokol yang paling
sering digunakan adalah rasio alpha, beta, theta, dan alpha/theta. Berbagai rincian
53
menempatkan elektroda pada kulit kepala, aktivitas listrik otak, yang dikenal
dengan EEG, dapat direkam. Pada gilirannya, EEG dihasilkan oleh jenis aktivitas
sinkron neuron spesifik yang dikenal sebagai neuron piramid dan keluaran listrik
berada pada kulit dimana elektroda berada. Pola aktivitas listrik yang berbeda, yang
dikenal sebagai gelombang otak, dapat dikenali dengan amplitudo dan frekuensi.
Hz), theta (4-8 Hz), alfa (8-13 Hz), beta (13-30 Hz), dan gamma (30-100 Hz)
delta diamati pada sinyal EEG saat seseorang tertidur, gelombang theta saat
seseorang mengantuk, gelombang alpha saat seseorang rileks dan ototnya istirahat
namun dia terjaga, gelombang beta saat orang waspada dan gelombang gamma
diamati saat seseorang mencoba memecahkan masalah (Tabel 5). Namun, ada
54
Tabel 5. Gelombang otak tertentu dengan karakteristiknya.
Frekuensi
Rentang frekuensi
gelombang otak Karakteristik umum
(Hz)
yang umum
SMR
(sensorimotor 13-15 Kesigapan mental, relaksasi fisik
rhythm)
dengan irama sensorimotor dan diberi judul beta rendah. Beberapa penelitian
mengklaim bahwa ritme alpha memiliki dua sub-set: alfa lebih rendah pada
55
kisaran 8-10 Hz dan alpha atas pada kisaran 10-12 Hz. Sedangkan beberapa
penampilan yang berbeda. Hal ini diyakini bahwa alpha yang lebih rendah terkait
dengan mengingat tindakan dalam memori yang tidak terjadi pada alpha yang
daerah otak yang dekat dengan mereka. Sistem Elektroda 10-20 adalah metode
mengacu pada penempatan elektroda lebih dari 10% atau 20% dari jarak total
penempatan ini berkorelasi dengan daerah kortikal serebral yang sesuai. Dari 21
sebagai elektroda referensi (Gambar 3). Daerah hemisfer diberi nama dengan
parietal, temporal, occipital, dan central. Ganjil / genap angka dikaitkan dengan
sisi kiri / kanan wilayah otak. Huruf z digunakan sebagai PZ menunjukkan bahwa
lokasi kulit kepala jatuh di sepanjang garis tengah yang berjalan antara nasion dan
inion. FP1 dan FP2 masing-masing berhubungan dengan kutub kiri dan kanan
dahi. Juga A1 dan A2 adalah daerah kanan kiri daerah vestibular (telinga) yang
merupakan dua lokasi umum untuk penempatan referensi dan elektroda dasar
56
Secara tradisional, dua jenis montase unipolar dan bipolar digunakan
ditempatkan pada tengkorak dan sinyal yang direkam oleh elektroda aktif
Di sisi lain, dalam mode bipolar, dua elektroda aktif digunakan terpisah
pada tengkorak. Perbedaan antara sinyal yang direkam oleh 2 elektroda ini, adalah
perekaman. Ini berarti bahwa setiap artifak eksternal yang terjadi pada kedua
saluran dan pada saat bersamaan, amplitudo dan tahapmnya dikurangi dan
57
Ahli saraf telah mengamati bahwa lesi yang terjadi di daerah otak
menghasilkan gejala spesifik yang sebagian besar terkait dengan daerah ini.
Misalnya, lobus frontal, FP1, FP2, FPZ, FZ, F3, F4, F7 bertanggung jawab untuk
kerja, perencanaan eksekutif, serat moral atau karakter. Setiap wilayah mewakili
perasaan atau tugas tertentu; Dengan demikian identifikasi area ini memberikan
perawatan neurofeedback yang terbaik dan paling akurat. Lobus parietal, PZ, P3
dan P4, memecahkan masalah yang dikonseptualisasikan oleh lobus frontal. Tata
dapat dikenali ke lobus parietalis kiri sementara orientasi peta, pengenalan spasial,
dan mengetahui perbedaan antara kanan dan kiri merupakan fungsi lobus parietal
kanan. Lobus temporal, T3, T4, T5 dan T6 memiliki berbagai fungsi. Fungsi
pembelajaran dan suasana hati yang positif, sementara fungsi belahan kanan
Di sisi lain, kenangan visual, bacaan yang akurat dan kenangan traumatis
yang menyertai kilas balik visual biasanya diproses di lobus oksipital, O2, O1
dan. Fungsi lain lobus ini termasuk membantu untuk menemukan objek di
benar benda, membaca, menulis, dan mengeja. Korteks sensori dan motor
58
Ahli saraf telah menyebutkan bahwa korteks motor membantu korteks
serebral untuk menyandikan tugas fisik dan kognitif. Oleh karena itu, subjek yang
mengalami kesulitan melihat urutan logis dari tugas kognitif dapat memanfaatkan
(C3). Pelatihan di sepanjang sensor bilik kanan sensorimotor korteks (C4) bisa
tertentu berada di satu sisi otak (Bauer & Pllana, 2014). Misalnya, beta dan beta
rendah dilatih di sisi otak kanan (C4) dan kiri (C3). Jika mereka beralih ke sisi
otak yang berlawanan, hasil yang tidak diinginkan dapat diperoleh. Misalnya,
melatih gelombang beta rendah di sisi kiri akan mengakibatkan penipisan energi
4. Jenis Neurofeedback
59
mengubah amplitudo atau kecepatan gelombang otak spesifik di lokasi otak
Rostami, 2014). Jenis neurofeedback ini telah digunakan untuk mengobati cedera
obsesif-kompulsif.
terbaru yang mengatur aktivitas otak berdasarkan umpan balik aktivitas dari area
60
Metode ini biasanya menggunakan analisis statistik kuantitatif dari EEG
real time. Pendekatan ini memungkinkan pengkondisian operan EEG pasien yang
dapat memiliki efek perubahan kognisi, emosi, dan perilaku terapeutik. Banyak
intervensi baru baru ini, bersama dengan permukaan NF, sekarang dapat
Panjang gelombang pada hasil EEG secara langsung dari potensial aksi
sinaptik yang dihasilkan oleh sinaps di jaringan neuron. Ada 2 jenis sinaps kimia
dengan saluran ion cepat (yang terjadi dari 0-80 milidetik). Kedua, sinapsis
terkait dengan saluran ion tegangan lambat (yang terjadi dari 100 milidetik hingga
1 detik). Potensi postsynaptic rangsang dan hambat ini menimbulkan local field
permukaan otak. Panjang gelombang ini dapat diubah oleh perubahan kondisi
sinapsis yang disebabkan oleh apa yang disebut sebagai fase reset. Perubahan
61
diinginkan terjadi, ada ledakan potensial aksi yang menimpa dendrit dan sel tubuh
neuron piramid. Waktu yang dibutuhkan untuk pergeseran panjang gelombang ini
terjadi disebut sebagai fase durasi pergeseran dan dapat dilihat pada EEG bila
panjang gelombang yang sama tidak sinkron (Gambar 3). Bila terjadi phase lock ,
Semakin lama durasi pergeseran fase, semakin besar jumlah neuron yang direkrut.
Ketika ledakan aktivitas neuronal ini terjadi serentak dalam jutaan neuron, maka
(Simken, et al.2014)
Phase lock tejadi (bila semua frekuensi EEG sama untuk ritme tertentu).
Selama perubahan kondisi, irama panjang gelombang diperkuat saat durasi phase
lock meningkat dan frekuensi pergeseran phase shift. Demikian juga, irama
dihambat saat durasi penguncian phase lock dan frekuensi pergeseran fasa shift.
Selama NF, perubahan aktivitas EEG individu dapat diperkuat oleh rangsangan
visual dan / atau pendengaran. Seiring NF berlanjut, penguatan lebih sulit didapat
62
mempertahankan panjang gelombang yang diinginkan, klinisi meningkatkan
jauh dan sinapsis excitatory cepat mendominasi loop jarak pendek. Namun,
berharga yang terjadi saat pola panjang gelombang tertentu muncul selama phase
panjang dalam transmisi sinyal antara 2 neuron yang dihasilkan dari penembakan
baru selama belajar. Kandel menerima Hadiah Nobel pada tahun 2000 untuk
karyanya yang menghubungkan LTP dengan DNA, RNA, dan produksi protein
memperkuat irama otak tertentu dengan memperkuat phase lock dan mengurangi
phase shift, atau (2) menghambat irama dengan mengurangi frekuensi phase lock
63
dan meningkatkan frekuensi phase shift. Phase shift dan phase lock yang
menjadi yang ditemukan pada individu normal. Dengan menggunakan NF, dokter
mungkin dapat secara efektif mengobati gejala ADHD dengan secara selektif
2014).
berkurangnya gejala ADHD dan peningkatan perilaku yang tidak impulsive atau
hiperaktif.
64
Gambar 5 Ibu, Ayah, dan Guru ADHD-RS nilai rata-rata pada Neurofeeedback
Gambar 4 menunjukkan nilai total rata-rata nilai total yang sama pada
informan ADHD-RS (yaitu ibu, ayah, dan guru). Peserta dalam kelompok NF dan
dari penilaian awal melalui penilaian FU2. Adapun tujuan dari neurofeedback
umpan balik dalam bentuk audio, video atau kombinasi keduanya dalam beberapa
neurofeedback yang ke-8 dan seterusnya, pasien harus berlatih untuk tetap aktif
65
bermain game. Anak-anak dengan ADHD diminta untuk mengidentifikasi situasi
yang ada di sekitar mereka, dimana strategi ini akan menjadi sangat penting untuk
perhatian dan hiperaktif pada anak-anak maupun remaja dengan ADHD. Oleh
neurofedback dan medikasi memiliki keefektifan yang sama dan telah banyak
penelitian dilakuan bahwa tidak ada efek samping yang berbahaya (minimal) bagi
66
BAB III
perhatian yang buruk yang tidak sesuai dengan perkembangan atau ciri
hiperaktivitas dan impulsivitas atau keduanya yang tidak sesuai dengan usianya.
bulan, menyebabkan gangguan dalam fungsi akademik atau social, dan terjadi
struktural yang besar pada sistem saraf pusat. Ada beberapa faktor pendukung
dan kerusakan mekanis prenatal pada system saraf janin ( Kaplan, 2010).
gangguan perkembangan anak berbeda dengan anak yang lainnya, yang dapat
ciptaaan Allah SWT yang hina. Mereka justru memiliki kedudukan yang sangat
67
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya” (QS. At-Tin (95) : 4).
Dalam ayat di atas dapat diambil makna bahwa Allah SWT menjadikan
berbagai hasil karya yang menakjubkan. Akan tetapi manusia tidak menyadari
keistimewaannya itu, dan menyangka bahwa dirinya sama dengan makhluk yang
dibandingkan dengan anak normal dengan umur dan jenis kelamin yang sama.
perhatian, aktivitas yang sangat berlebihan atau tidak sesuai dengan tingkat
mereka mengajarkan apa yang sesungguhnya tidak dibenarkan oleh akal sehatnya
3.1.2 Sikap Orang tua dan Keluarga Terhadap Anak dengan ADHD
Menurut Islam
Kelompok pendukung meliputi orang tua, keluarga, teman dan orang di sekitar
memberikan contoh yang baik pada anak penderita ADHD. Keluarga merupakan
68
Pentingnya pengaruh orang tua terhadap anak-anaknya, banyak penelitian
psikologi perkembangan yang melihat bagaimana cara orang tua mengasuh anak
membina kasih saying dan hubungan positif dalam keluarga. Hubungan ini
bersifat timbal balik. Orang tua berkewajiban untuk menyayangi keluarga dan
Dalam ayat di atas menurut Quraish Shihab dapat diambil makna bahwa
harta benda dan anak merupakan keindahan dan kesenjangan hidup kalian di
dunia. Akan tetapi semuanya tidak kekal, dan pada akhirnya akan musnah.
Kebaikan-kebaikan yang kekal adalah yang terbaik untuk kalian di sisi Allah.
berfirman:
69
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah, bahwa
hartamu dan anak-anakmu itu hanya sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi
Allah-lah pahala yang besar (QS.Al-Anfaal (8): 27-28).
diperlukan dalam kasus anak dengan ADHD . Orangtua harus didorong untuk
bekerja sama dengan konselor bimbingan sekolah anak yang dapat memberikan
kontak langsung dengan anak tersebut dan juga berfungsi sebagai penghubung
yang berharga bagi guru dan administrator sekolah. Psikolog sekolah dapat
dalam kinerja perilaku atau akademis. Peningkatan struktur, rutinitas yang dapat
diprediksi, alat bantu pembelajaran, waktu ruang sumber daya, dan pekerjaan
rumah yang diperiksa merupakan salah satu pertimbangan pendidikan yang khas
Bagi kaum muda, sering berkomunikasi antara orang tua dengan sekolah tentang
Dalam Islam secara luas punya makna yang selaras dengan At-Tarbiyah,
yakni sebuah proses pembelajaran yang akan menghasilkan kondisi yang lebih
baik dari hari ke hari Mengutip pernyataan al-Ghazali:
70
Cara pengasuh anak dapat melalui mekanisme penerimaan-penanggapan
mana orang tua dapat memperlihatkan perhatian dan kasih saying terhadap
orang tua mengikat atau menuntut anak-anaknya. Pada anak dengan ADHD
memiliki perbedaan dengan anak pada umumnya, sehingga tidak sedikit orang tua
yang memiliki pola asuh otoriter. Pola asuh otoriter merupakan pola yang sangat
asuh yang permisif merupakan pola dimana orang tua hanya sedikit memberikan
batasan pada anak atau orang tua jarang mengontrol prilaku anak. Orang tua yang
otoritatif cenderung menghasilkan anak yang memiliki kompetensi yang tingi dan
pandai menyesuaikan diri. Orang tua yang ootoriter dan permisif menghasilkan
anak yang mengalami kekurangan hampir pada segala aspek fungsi psikiologis.
Salah satu yang harus dihindarkan adalah kekerasan terhadap anak. Islam
mengjarkan bahwa beban yang diberikan kepada seorang anak harus sesuai
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan” (QS. At-Tahim (66) :6).
71
Ayat di atas memberi tuntunan kepada kaum beriman bahwa : Hai orang-
orang yang beriman, peliharalah diri kamu, antara lain dengan meneladani Nabi
dan pelihara juga keluarga kamu yakni istri, anak-anak, dan seluruh yang berada
di bawah tanggung jawab kamu dengan mendidik dan membimbing mereka agar
jika tidak diidentifikasi secara dini dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat,
Dengan adanya kekhawatiran yang akan terjadi seperti di atas, maka perlu
pemahaman yang penting tentang anak yang menderita ADHD. Dalam menyikapi
menderita penyakit, ketika Nabi ditanya tentang penyakit yang menimpa kaum
(penebus dosa), meskipun sakitnya ringan (Zuhroni, 2010). Nabi SAW bersabda:
72
Maksud dari hadits di atas apabila seseorang sakit dan tertimpa musibah,
maka seorang mukmin haruslah bersabar dan ridho terhadap takdir Allah SWT
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah (2) : 155).
Demikianlah Allah SWT akan menguji hamba-hamba-Nya dengan
kebaikan dan keburukan. Dia menguji manusia berupa kesehatan, agar mereka
mereka. Kemudian Allah SWT juga akan menguji manusia dengan keburukan
seperti sakit dan kemiskinan, agar mereka bersabar dan memohon perlindungan
73
Karena sesungguhnya iman bukanlah sekedar ikrar yang diucapkan melalui lisan,
tapi juga harus menghujam di dalam hati dan teraplikasian dalam kehidupan oleh
seluruh anggota badan. Allah SWT menegaskan bahwa Dia akan menguji setiap
sangat adiktif dan bekerja secara aktif dalam sistem saraf pusat. dengan berkerja
sistem saraf pusat. Selain pengurangan gejala, seperti meningkatkan perhatian dan
aktivitas, impulsif, dan perilaku negatif dalam interaksi sosial (National Resource
ditunjukkan oleh anak dengan ADHD yang mengkonsumsi obat ini, (Barbara et
motorik berulang, dan nafsu makan berkurang. Sedangkan Pemberian obat dosis
Center on ADHD, 2017). Psikostimulan juga sering disalah gunakan pada yang
74
fisik/sejenis narkoba. Namun, stimulan tampaknya tidak menghambat NET dan
pasien atau pengasuh harus memantau tentang pentingnya menggunakan obat ini
tidak terjadi karena setidaknya 25% orang dewasa dan remaja mengakui perilaku
mendiamkan penyakit tersebut karena dianggap sebagai hal wajar yang terjadi
pada masa anak-anak, namun telah diketahui jika penyakit tersebut didiamkan
saja tanpa deteksi dini dan dilanjutkan dengan pengobatan yang tepat, maka akan
dengan mencari obat, membuat obat, mendeteksi penyakit, dan belajar tentang
ilmu yang berhubungan dengan pengobatan antara lain, tersirat dalam pernyataan
Nabi:
penyakit yang menimpa manusia maka Allah turunkan obatnya, dalam hal ini
yang ada, namun penggunaan obat ini harus dipantau oleh pengasuh ataupun
dokter, karena banyak menimbulkan efek samping serta banyak laporan yang
75
Pada kondisi-kondisi tertentu berobat diwajibkan kepada orang tertentu
dalam kondisi tertentu yaitu bagi seorang yang jika meninggalkan berobat bisa
jadi membinasakan diri, anggota badan atau dirinya jadi lemah, juga bagi orang
yang penyakitnya bisa berpindah bahayanya pada orang lain (Al-Ghifari, 2014).
1. Berobat jadi wajib jika tidak berobat dapat membinasakan diri orang
yang sakit.
3. Berobat dihukumi mubah (boleh) jika tidak menimpa pada dirinya dua
keadaan pertama.
Hal utama sebuah pengobatan tidak hanya dilihat dari hasil akhirnya berupa
kesembuhan belaka, tetapi lebih karena berobat merupakan suatu proses dimana
seorang hamba, berupaya sekuat tenaga untuk bertakwa kepada Allah SWT
dengan berusaha untuk menjaga kesehatan badan yang dititipkan Allah SWT
“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembukan aku” (QS. Asy-Syu’ara (42) :
80).
76
Ayat tersebut menekankan bahwa agar orang yang sakit mengupayakan sehat
(Zuhroni, 2010).
Bila dilihat cara pengobatan yang sering digunakan pada zaman Nabi, di
mana dunia kedokteran belum berkembang seperti sekarang ini, ada tiga macam
َار َوأَنَا
ٍ س ٍل أ َ ْو َكيَّ ِّة بِّن
َ ط ِّة ِّم ْح َج ٍم أ َ ْو ش َْربَ ِّة َع
َ الشفَا ُء فِّي ثَالَث َ ٍة فِّي ش َْرِّ قَا َل
ِّ أ َ ْن َهى أ ُ َّمتِّ ْي َع ِّن ْال َكي
“Pengobatan itu ada tiga macam, minum madu, dengan pisau bedah (hijamah)
dan dengan pemanasan dengan api, dan aku larang umatku berobat dengan kai
(besi panas)” (HR. Al-Bukhari).
psikostimulan termasuk kedalam sunnah karena jika tidak diobat maka akan
sekolah atau pekerjaaan, stres, depresi, susah menjalin hubungan atau interaksi
kecelakaan. Sehinga identifikasi dan perawatan dini sangat penting bagi ADHD.
77
(National Resource Center on ADHD, 2017). Maka psikostimulan adalah salah
عَنْﺟَابِّرِّبْنِّعَﺒْﺪِّﷲرَﺿِّىﷲعَنالنَّﺒِّيَّﺻَﻠَّىاﷲعَﻠَيْﻪِّوَﺳَﻠَّماَنَّﻪقَل
.َّلِّكُلِّﺩَاﺀٍﺩَوَاﺀ فَﺈِّﺫَااُﺻِّيْﺐُﺩَوَاﺀُالﺪَّاﺀَبَرَأَ بِّﺈِّﺫْﻥِّاﷲِّعَﺰَّوَﺟَل
“Dari Jabir bin Abdillah RA. Dari Nabi Muhammad SAW, Beliau bersabda
:Setiap penyakit ada obatnya. Apabila penyakit telah bertemu dengan obatnya,
maka penyakit itu akan sembuh atas izin Allah, Tuhan Yang Maha Perkasa dan
Maha Agung” (HR.Muslim).
Dalam hadits di atas maka dianjurkan pada setiap penderita ADHD untuk
berobat dengan obat yang telah di anjurkan dan di perbolehkan dalam Islam,
dalam hal ini Psikostimulan dapat digunakan dalam pengobatan penderita ADHD,
serta kesembuhan dalam penyakit tersebut hanya atas izin Allah SWT.
proses dimana sensor elektroda diletakkan pada kulit kepala dan alat-alat lain
aktivitas fisiologis otak pasien yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi otak.
aktivitas otak, dimana neurofeedback ini efektif untuk mengubah pola aktivitas
78
otak. Sampai saat ini, cukup banyak penelitian yang telah meneliti efek dari
biofeedback dapat menurunkan efek dari kurangnya perhatian dan aktivitas yang
berlebihan pada gejala ADHD, sehingga harapan orang tua tentang hasil yang
positif untuk pengobatan pada anak dengan ADHD karena dapat meningkatkan
performa pendidikan. Dari segi dampak atau efek samping penggunaan terapi
yaitu lelah, cemas, sakit kepala, gelisah, dan anak menjadi rewel, tidak ada efek
samping yang berbahaya. Jika efek samping ini muncul, terapis dapat mengubah
Sebagaimana dikutip oleh Suhairi (2016) dari perkatan Imam As Suyuthi, dalam
“Pada dasarnya segala sesuatu dan perbuatan adalah mubah, kecuali ada dalil
menunjukkan keharamannya” (Suhairi, 2016).
Berdasarkan hukum ini, segala sesuatu yang belum ditunjukkan oleh dalil
yang tegas tentang halal dan haramnya, maka dikembalikan kepada ketentuan
aslinya, yaitu mubah. Karena tidak dijumpai ayat dan hadits yang secara eksplisit
performa pendidikan dan daya ingat pada anak ADHD dan minimnya efek
samping yang muncul maka neurofeeback boleh digunakan sebagai terapi ADHD
79
2. Perbandingan Terapi Psikostimulan dengan Terapi Neurofeedback
untuk anak usia sekolah dan orang muda dengan ADHD berat (NICE, 2013).
atomoxetine adalah pengobatan yang paling efektif sampai saat ini, namun
insomnia, dan anoreksia. Selain itu metilfenidate juga menimbulkan efek samping
peningkatan tekanan darah dan frekuensi nadi. Pada penggunaan jangka panjang
2007). Obat lain pada ADHD adalah Atomoxetine, atomoxetine pada saluran
pencernaan dan telah dilaporkan memiliki efek hepatotoksisitas dan ide bunuh diri
walaupun sangat jarang terjadi pada anak-anak dan remaja, serta atomoxetine
tidak boleh diberikan pada pasien dengan hipertensi yang tidak terkontrol,
resistensi terhadap pengobatan, dan tidak adanya respon sekitar 10-25% (Ogrim
80
diekstraksi dan diumpankan ke subyek yang menggunakan system umpan balik
maupun remaja dengan ADHD. Oleh sebab itu neurofeedback dapat disarankan
yang sama dan efek samping ringan dapat muncul selama terapi neurofeedback,
yaitu lelah, cemas, sakit kepala, gelisah, dan anak menjadi rewel, tidak ada efek
samping yang berbahaya. Jika efek samping ini muncul, terapis dapat mengubah
alternatif untuk anak dengan ADHD yang tidak dapat merespon obat-obatan atau
medikasi dengan baik. Selain itu medikasi dapat dikurangi apabila pasien
obat-obatan yang dikonsumsi oleh anak dengan ADHD semakin minimal. Oleh
sebab itu masyarakat dan orang tua susah untuk menentukan sehubungan dengan
pemberian obat atau resiko pengalihan penggunaan obat lainnya. Penelitian lain
statistik yang signifikan sebagai pilihan terapeutik yang efektif untuk mengurangi
81
meringkas dari kitabnya As-Syeikh Muhammad Sholeh Al-Usaimin dalam
“Apabila ada dua bahaya (resiko) yang berlawanan, maka harus dipelihara yang
lebih berat kadar mudaratnya dengan melaksanakan yang lebih ringan kadar
mudaratnya” (Suparno, 2015).
Dalam kaidah di atas dapat diambil makna bahwa jika kita dihadapkan
dalam dua pilihan pengobatan maka pilihlah pengobatan yang terbaik. Pada hal ini
efektif dan memiliki efek samping yang minimal untuk anak dengan ADHD
untuk mengobati dan mencegah gejala yang berulang pada anak dengan ADHD.
syariat islam. Didalam upaya pengobatan atau terapi dari suatu penyakit, Islam
memerintahkan agar bertanya pada ahlinya atau orang yang mengetahui. Dalam
kedokteran Islam diajarkan bila ada dua obat yang kualitasnya sama maka
pertimbangkan kedua yang harus diambil adalah yang lebih efektif dan tidak
Namun jika keduanya adalah hal yang terbaik maka dalam diperbolehkan
dalam ajaran Islam asal sesuai dengan aturan agama Islam yaitu bahan, dampak
82
neurofeedback, untuk itu beberapa prinsip pengobatan menurut standar Islam
Berobat dengan obat yang halal sangatlah penting, dalam Islam, seorang
muslim tidak diperbolehkan berobat dengan barang yang haram. Hal ini sesuai
dengan anjuran Islam yang melarang umatnya berobat dengan barang yang haram.
َو َﺟعَ َل ِّل ُك ِّل ﺩَاءٍ ﺩَ َوا ًء،َّللاَ أ َ ْنﺰَ َل الﺪَّا َء َوالﺪَّ َوا َء َّ ِّإ َّﻥ
فَتَﺪَ َاو ْوا َو ََل تَﺪَ َاو ْوا بِّ َح َر ٍام
“Sesungguhnya Allah SWT menurunkan penyakit dan obatnya, dan diadakan-Nya
bagi tiap-tiap penyakit obatnya, maka berobatlah kamu, namun janganlah
berobat dengan yang haram” (HR. Abu Dawud).
diharamkan dan tidak dilakukan dengan proses yang dilarang dalam ajaran Islam,
kulit kepala dan alat-alat lain dihubungkan ke monitor untuk melihat informasi
dari waktu ke waktu tentang aktivitas fisiologis otak pasien yang bertujuan untuk
meningkatkan fungsi otak. Pengobatan dengan metode seperti ini ada karena
Prinsip ini menunjukkan bahwa pengobatan yang dilakukan harus ilmiah. Yang
dimaksudkan ilmiah dalam hal ini dapat diukur. Seorang dokter dalam
83
mengembangkan pengobatannya , dapat diukur kebenaran metodologinya oleh
“Apabila perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah
kiamat” (HR Al-Bukhari dari Abi Hurairah).
berobatlah pada dokter yang menguasai medis sebagai ahlinya, sehingga upaya
Bagian ini yang harus benar-benar kita hindari dalam mendatangi para
pengobatan yang dilakukan itu menggunakan sihir atau tidak (Kuntari, 2007).
sebgai narkoba pada orang awam sehingga dapat dilihat dari efek samping serta
indikasi pemberian obat perlu pemantauan dokter ahlinya. Dalam beberapa tahun
kesehatan dan pengobatan (Hifzh an-Nafs), tidak menggunakan alat yang dilarang
84
dan diharamkan oleh agama karena menggunakan elektroensefalografi (rekaman
listrik otak) untuk memonitor gelombang otak, serta tidak adanya efek samping
85
BAB IV
Berdasarkan uraian pada bab II dan III, kedokteran dan Islam sependapat
merupakanan pilihan yang direkomendasikan untuk anak usia sekolah dan orang
muda dengan ADHD berat namun memiliki banyak efek samping pada
86
berespon dengan terapi psikostimulan pada penderita ADHD sehingga
Dalam hali ini neurofeedback memiliki manfaat yang telah terbukti secara ilmiah
namun membutuhkan biaya yang cukup mahal serta ketersediaan alat yang masih
memberikan pengobatan yang terbaik bagi anak penderita ADHD. Orang tua juga
harus sabar dalam menghadapi dan mendidik anak dengan ADHD sesuai dengan
syariat Islam, karena sesungguhnya anak adalah amanah dan Allah telah
87
BAB V
5.1 Kesimpulan
(impulsivitas).
psikostimulan.
88
memperbaiki gejala pemusatan perhatian dan aktivitas yang berlebihan
Dilihat dari segi alat dan tujuan penggunaan terapi neurofeedback sebagai
terapi ADHD sejalan dengan tujuan dari syariat Islam yaitu meningkatkan
5.2. Saran
ADHD agar bersabar, ikhtiar dengan berobat pada yang ahli yaitu dokter
Kepada orang tua dan masyarakat memiliki anak dengan gejala ADHD
secara dini, sehingga dapat diberikan terapi yang sesuai untuk mencegah
kecelakaan.
89
4. Bagi Ulama
Kepada para ulama agar dapat memberikan perhatian besar terkait dengan
hukum yang berlaku sesuai syariat Islam kepada hal-hal yang berkaitan
5. Bagi pemerintah
90
DAFTAR PUSTAKA
Dempster, T. (2012). An investigation into the optimum training para- digm for
alpha electroencephalographic biofeedback (PhD Thesis). U.K.: Canterbury
Christ Church University.
91
analytic review. Journal of Attention Disorders, 18, 275-282.
http://dx.doi.org/10.1177/1087054712444732
Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. 1997. Sinopsis Psikiatri Jilid 1. Edisi ke-7.
Terjemahan Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara. p. 714-715
Mahadi, 2009. Semua Penyakit Ada Obatnya dalam menyembuhkan Penyakit Ala-
Rosulullah. Jakarta. Mutiara Media
92
National Institute for Health and Clinical Excellence (2013) NICE clinical
guideline 72: attention deficit hyperactivity disorder: Diagnosis and
management of ADHD in children, young people and adults. National Institute
for Health and Clinical Excellence, NICE
National Resource Center on ADHD, 2017). About ADHD. Diunduh pada tanggal
2 Februari 2018: www.chadd.org/nrc
Suhairi, 2016. Hukum Asal segala Sesuatu adalah Mubah (Boleh). Diakses pada
tanggal 6 Februari 2018:
https://www.facebook.com/1514277902209572/photos/a.1514427745527921.10
73741827.1514277902209572/1566251693678859/?type=3
Suparno, 2015. Qowaidul Fiqhiyyah: ” Jika Ada Dua Mudharat (Bahaya) Saling
Berhadapan Maka di Ambil yang Paling Ringan “ Diakses pada tanggal :
5Februari 2018: https://www.kompasiana.com/ahmadsuparno1982/
Thapar, Anita; Cooper, Miriam; et al. (January 2013). Practitioner Review: What
have we learnt about the causes of ADHD?, Journal of Child Psychology and
Psychiatry, 54(1):3-16.
93
Wahyudi,a. 2009. Seberkas Cahaya di Tengah Gelapnya Musibah,. Diakses pada
tanggal: 4 Februari 2018: https://muslim.or.id/621-seberkas-cahaya-di-tengah-
gelapnya-musibah.html
Wilens dan Spencer 2013.. A double-blind, cross-
over comparison of
methylphenidate and placebo in adults with childhood-onset attention deficit
hyperactivity disorder. Arch Gen Psychiatry. 1995;52(16):434-443.
Zuhroni 2003, Berobat dalam Islam: Islam untuk Disiplin Ilmu Kesehatan dan
Kedokteran 2 (Marzuki M, ed), Bab VIII, Departemen Agama RI, Jakarta
94