Sumedang
BAB
4 Kompetensi Dasar :
Indikator :
PETA KONSEP
Materi
Pembelajaran
1. Translasi (Pergeseran)
Translasi adalah transformasi yang memindahkan setiap titik pada bidang menurut jarak dan arah tertentu.
Contoh:
1. Tentukan bayangan titik P(-2, 3) apabila ditranslasikan oleh translasi T(-3, 5)!
Penyelesaian:
2. Diketahui bayangan titik B setelah ditranslasikan oleh T(-3, 5) adalah B’(-2, -3). Koodinat titik B adalah…
Penyelesaian:
3. Titik A(2, 1) setelah ditranslasikan oleh T(a, b) menghasilkan bayangan A’(-3. -5). Translasi T tersebut adalah…
Penyelesaian:
Kegiatan Kompetensi 1
1. Sebuah segitiga ABC dengan A(-3, 1), B(-1, -5), dan C(2, 4) ditranslasikan oleh T sehingga diperoleh bayangan titik A’(3,3).
Apabila B’ dan C’ adalah bayangan B dan C, tentukan koordinat titik B’ dan C’
2. Tentukan bayangan dari titik-titik
berikut apabila ditranslasikan oleh T(-8, 6)
a. A(-7, 2)
b. B(6, -10)
c. C(-12, 15)
2. Refleksi (Pencerminan)
Refleksi adalah suatu transformasi yang memindahkan tiap titik pada bidang dengan menggunakan sifat bayangan cermin dari titik-titik yang akan
dipindahkan.
K etika bercermin, jarak antara kita ke cermin sama dengan jarak bayangan
k ita ke cermin. Selain itu bentuk badan kita sama dengan bentuk bayangan kita
di cermin. Pada bidang koordinat juga terdapat pencerminan terhadap garis-
g aris tertentu. Misalnya pencerminan terhadap sumbu X, sumbu Y, garis x = 3, y
= x, dan garis y = -x
Lihat gambar:
- Titik A(4, 2) dicerminkan terhadap sumbu Y menghasilkan bayangan titik A’(-4, 2).
- Titik B(7, 4) dicerminkan terhadap sumbu X menghasilkan bayangan titik B’(7, -4).
Secara umum pencerminan pada bidang kartesius dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Pencerminan terhadap sumbu X
A(a, b) Cy A’(-a, b)
A(a, b) Cy A’(-a,- b)
A(a, b) Cx = h A’(2h – a, b)
A(a, b) Cy = k A’(a, 2k – b)
Contoh:
A(a, b) Cy A’(-a, b
Maka:
titik A(-1, 2)
A(-1, 2) Cy A’[-(-1), 2]
A’(1, 2)
titik B(-3, 7)
B(-3, 7) Cy B’[-(-3), 7]
B’(3, 7)
Jadi bayangan garis yaitu A’(1, 2) dan B’(3, 7).
Kegiatan Kompetensi 2
3. Rotasi (Perputaran)
Rotasi atau perputaran adalah transformasi yang memindahkan setiap titik pada bidang ke titik lainnya dengan cara memutar pada pusat titik tertentu.
Rotasi pada bidang datar ditentukan oleh hal-hal berikut:
a. Pusat perputaran
b. Arah perputaran
c. Besar sudut perputaran
Pusat perputaran suatu rotasi bisa di titik dan titik . Arah perputaran suatu rotasi bisa berlawanan aah jarum jam (rotasi positif), searah
0
b. Rotasi sebesar 180 terhadap titik pusat rotasi O(0, 0)
A(a, b) R(O, 180) A’(-a, -b)
0
c. Rotasi sebesar 270 terhadap titik pusat rotasi O(0, 0)
Bangun yang dirotasi/diputar hanya mengalami perubahan posisi. Adapun bentuk dan ukuran bangun tetap
Contoh:
0
Tentukan bayangan titik P(-2, 3) apabila dirotasikan terhadap R[A(1, -1), 90 )
Penyelesaian:
Rumus Umum:
Kegiatan Kompetensi 3
0
1. Titik K(6, -2) dirotasikan sebesar 90 terhadap titik O(0, 0) menghasilkan bayangan titik…
0
2. Diketahui segitiga ABC dengan titik A(4,2), B(8, 3), dan C(5, 5). Segitiga tersebut dirotasikan sebesar 180 terhadap titik pusat O(0, 0).
Bayangan segitiga tersebut adalah…
4. Dilatasi (Perkalian)
Dilatasi adalah proses pembesaran atau pengecilan suatu bangun dengan skala tertentu (sebut k). Pada dilatasi ini bangun tidak
mengalami perubahan bentuk, hanya ukurannya berubah. Jadi, suatu benda/bangun yang didilatasi akan mengalami pembesaran atau
pengecilan dengan ukuran skala tertentu.
Perhatikan gambar di atas. Segitiga ABC didilatasi dengan skala 3 terhadap titikO(0, 0). Titik-titik setelah didilatasi diperoleh
sebagai berikut.
A(1, 1) D(O, 3) A’(3, 3) = (3 . 1, 3 . 1)
A(4, 1) D(O, 3) A’(12, 3) = (3 . 4, 3 . 1)
A(2, 3) D(O, 3) A’(6, 9) = (3 . 2, 3 . 3)
Secara umum diperoleh konsep dilatasi sebagai berikut. a. Dilatasi dengan pusat O(0, 0) dan faktor skala k
Sifat dilatasi (pembesaran atau pengecilan) dapat dilihat dari nilai faktor skala (k).
a. Jika k > 1, bangun akan diperbesar dan terletak searah terhadap pusat dilatasi bangun semula.
b. Jika k = 1, bangun tidak mengalami perubahan ukuran dan letak
c. Jika 0 < k < 1, bangun akan diperkecil dan searah terhadap pusat dilatasi bangun semua
d. Jika -1 < k < 0, bangun akan diperkecil dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi bangun semula
e. Jika k < -1, bangun akan diperbesar dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi bangun semula.
Contoh:
Kegiatan Kompetensi 4
3. Sebuah titik P(-4, 7) didilatasikan dengan pusat O(0, 0) dan faktor skala -2. Bayangan dari titik P adalah…
4. Titik B(4, -2) yang didilatasikan dengan pusat O(0, 0) dan faktor skala 2 menghasilkan titik…
5.
0
12. Titik W(x,y) dirotasikan terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 270 searah jarum jam, diperoleh bayangan W’(6,8).
Nilai x dan y masing-masing adalah ....
A. 8 dan -6. C. -8 dan 6.
B. -6 dan 8. D. 6 dan -8
0
13. Bayangan titik Q(-7,4) oleh rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 90 searah jarum jam, dilanjutkan oleh
0
rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 180 berlawanan dengan arah jarum jam adalah ....
A. (4,-7). C. (-4,-7).
B. (-7,4). D. (-7,-4).
14. Bayangan titik V(9,-5) oleh rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar
0
180 searah jarum jam, dilanjutkan oleh rotasi terhadap titik pusat
0
O(0,0) sebesar 270 berlawanan dengan arah jarum jam adalah ....
A. (-9,5). C. (5,9).
B. (5,-9). D. (9,5).
15. Pada dilatasi [O,-2], bayangan dari titik M(x,y) adalah M’(4,-8). Maka koordinat
titik M adalah ....
A. (-4,2). C. (4,-2).
B. (2,-4). D. (-2,4).
16. Sebuah segi empat ABCD didilatasikan dengan pusat O(0, 0) dan faktor skala
3. Jika A’B’C’D’ adalah bayangan segi empat tersebut, luas bayangannya
sama dengan … kali luas ABCD.
A. tiga C. sembilan
B. enam D. dua puluh tujuh
17. Sebuah titik P(2, -7) didilatasikan dengan pusat O(0, 0) dan faktor skala -2. Bayangan dari titik P adalah…
A. (-4, -14) C. (4, 14)
B. (-4, 14) D. (4, -14
18. Sebuah titik C(8, 10) didilatasikan dengan pusat (2, 4) dan faktor skala 1 / 2 Bayangan titik C adalah…
A. (-5, 5) C. (5, 7)
B. (-5, -7) D. (3, 3)
19. Sebuah titik D(3, 5) didilatasikan dengan pusat (2, 4) dan faktor skala 2. Bayangan titik D adalah…
A. (4, 6) C. (-4, 6)
B. (4, -6) D. (-4, -6)
20. Titik A(3, 6) yang didilatasikan dengan pusat P(-1, 0) dan faktor skala 1/2 menghasilkan titik…
A. A’(0, 3) C. A’(1, 6) B. A’(1, 3) D. A’(-1, -3)