Anda di halaman 1dari 3

Tema : Episode terakhir Bank Century

HARUSKAH LPS MENGGANTI UANG NASABAH BANK CENTURY?

1. PENDAHULUAN: AWAL MULA KASUS BANK CENTURY

Kasus Bank Century bermula dari penetapannya menjadi bank


gagal berdampak sistemik. Menurut jaksa penuntut umum KPK, Antonius
Budi Satria penetapan tersebut bertujuan untuk mendapatkan biaya
penyelamatan senilai total Rp 6,76 triliun dari Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS).

Mulanya, pada 16 November 2008 Menteri Keuangan/Ketua


Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati,
Gubernur BI Boediono, Deputi Gubernur Senior Miranda Swaray Goeltom,
Deputi Gubernur bidang Kebijakan Perbankan/Stabilitas Sistem Keuangan
Muliaman Hadad menggelar rapat di kantor BI. Rapat saat itu membahas
pertimbangan biaya penyelamatan Bank Century.

Namun, pada 20 November 2008 Dewan Gubernur BI (DGBI)


menyatakan tidak menginginkan Bank Century ditetapkan sebagai bank
gagal dan tetap dapat beroperasi. Lalu, pada Oktober 2009, LPS
mengambil alih 90 persen lebih saham Bank Century yang kemudian
berganti nama menjadi Bank Mutiara. Kini, LPS resmi mengalihkan
saham PT Bank Mutiara Tbk sebesar 99 persen kepada perusahaan
investasi asal jepang, J Trust senilai Rp 4,41 triliun.1

1
Mansyur Faqih, Mengingat Kembali Awal Mula Kasus Bank Century, dari
https://www.republika.co.id, diakses pada 13 Juni 2019 pukul 12.28 WIB
2. Analisa Kasus

PT Bank Century Tbk terus menyisakan kasus. Belakangan


diketahui ada upaya pembobolan secara sistematis baik dari sisi aset
maupun pertanggung jawaban yang dilakukan secara terencana oleh
Robert Tantular, pemilik lama bank tersebut. Produk berupa reksa dana
yang dikeluarkan PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia, disinyalir hanya
sebagai kendaraan untuk membobol duit nasabah Bank Century. Hal itu
dikatakan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Firdaus
Djaelani saat acara dengar pendapat dengan Komisi XI DPR pada Selasa
(10/2).

Sekedar ingatan, LPS ditugaskan untuk mengambil alih Bank


Century pada 21 November 2008 lantaran modal bank tersebut terus
merosot. Caranya, dengan memberikan penyertaan modal sementara
dalam rangka penyelamatan. Hingga kini, LPS belum bisa memastikan
apakah bisa mengembalikan dana nasabah Bank Century karena lembaga
itu hanya menanggung aset yang tercantum dalam pembukuan. Sedangkan
produk Antaboga tidak masuk dalam pembukuan karena itu bukan produk
bank, terang Firdaus yang pernah menjabat Direktur Asuransi Departemen
Keuangan tersebut.2

Menurut singkat penulis, LPS sebagai pemilik baru Bank Century


harus mengganti kerugian uang nasabah. LPS tidak bisa mangkir dari
kewajibannya itu, Alasannya pemasaran produk tersebut dilakukan oleh
Bank Century secara institusi. Bukan sekedar oknum semata sebagaimana
selalu ditekankan oleh manajemen bank tersebut.

3. KESIMPULAN

Bank Century mengalami kesulitan likuiditas karena beberapa


nasabah besar Bank Century menarik dananya seperti Budi Sampoerna

2
Tjahja Gunawan Diredja, 2008, Akhirnya Bank Century diambil alih LPS, dari
https://www.lps.go.id diakses 17 Juni 2019 pukul 10.29 WIB
akan menarik uangnya yang mencapai Rp 2 triliun belum lagi diperparah
oleh masalah lainnya yng terjadi di Bank Century sehingga Sehingga, total
dana yang dikucurkan kepada Bank Century sebesar Rp 6,762 triliun.

LPS ditugaskan untuk mengambil alih Bank Century pada 21


November 2008 lantaran modal bank tersebut terus merosot. Caranya,
dengan memberikan penyertaan modal sementara dalam rangka
penyelamatan. Namun, diambilalihnya Bank Century oleh LPS untuk
sementara waktu, bukan berarti dana nasabah akan segera kembali.

Menurut singkat penulis, LPS sebagai pemilik baru Bank Century


harus mengganti kerugian uang nasabah. LPS tidak bisa mangkir dari
kewajibannya itu, Alasannya pemasaran produk tersebut dilakukan oleh
Bank Century secara institusi. Bukan sekedar oknum semata sebagaimana
selalu ditekankan oleh manajemen bank tersebut.

Anda mungkin juga menyukai