Oleh:
260110160153 Putri Kholilah M. A.
260110160155 Nurul Fitri R.
- Proses penggumpalan
Sel-sel endotel yang membentuk bagian dalam permukaan pelepasan pembuluh
darah dan mediator kimia seperti oksida nitrat untuk melebarkan pembuluh darah dan
prostasiklin untuk mengikat reseptor yang terletak di trombosit memicu reaksi yang
akhirnya mencegah aktivasi dan agregasi trombosit yang terjadi ketika ada kerusakan
pada pembuluh darah, contohnya luka.
- Obat Antikoagulan
Antikoagulan mengganggu koagulasi proses tadi, atau menghambat
pembekuan darah. Antikoagulan yang paling banyak dikenal yaitu Heparin seperti
Enoxaparin dan Dalteparin.
Agen-agen ini ada dalam tubuh kita, antikoagulan yang beredar dalam darah
yang disebut antithrombin.
Antitrombin mempunyai fungsi utama yaitu menonaktifkan factor 10a dan
thrombin. Jadi obat-obatan heparin akan berikatan dengan antitrombin sehingga
memprcepat aktivitasnya. Didalam kasus heparin yang berikatan dengan antitrombin
akan menghasilkan inaktivasi yang cepat dari keduanya yaitu factor 10a dan thrombin.
Heparin dengan berat molekul rendah seperti Enoxaparin dan Dalteparin memiliki efek
yang sangat kecil pada inaktivasi thrombin tetap sebaliknya pada heparin dengan berat
molekul rendah akan selektif mempercepat inaktivasi factor 10a. Agen lain yang dapat
selektif untuk mempercepat inaktivasi factor 10a adalah Fondaparinux. Fondaparinux
dan heparin dengan berat molekul rendah tidak sama, Fondaparinux tidak mengikat
protein plasma yang lainnya dan tidak memiliki efek langsung pada thrombin. Ketika
timbulnya efek samping, perdarahan merupakan factor risiko utama. Perdarahan dapat
diatasi dengan adanya agen pembalikan atau dapat disebut protamine sulfat yang dapat
digunakan untuk mengobati perdarahan yang berlebihan yang disebabkan oleh obat
Heparin.
Protamine sulfat hanya bekerja dengan mengikat Heparin atau Heparin berat
molekul rendah untuk membentuk Fondaparinux kompleks aktif yang tidak stabil. Efek
samping utama terkait dari penggunaaan Agen Heparin adalah Heparin yang diinduksi
thrombocytopenia atau HIT. HIT adalah gangguan yang disebabkan oleh sistem
kekebalan tubuh yang membuat antibody dan Heparin saat itu terikat dengan protein
yang berasal dari platelet yang disebut trombosit factor-4. Setelah antibody berikatan
dengan Heparin, trombosit factor-4 kompleks mulai mengaktifkan platelet yang akan
menyebabkan pembentukan bekuan yang tidak diinginkan.
Antikoagulan
Obat yang dapat bekerja dengan menghambat langsung factor 10a adalah
Apixaban dan Rivaroxaban. Mekanisme kedua obat ini sangat sederhana yaitu
Apixaban dan Rivaroxaban mengikat langsung ke sisi aktif dari factor 10a. dengan
demikian terjadinya pencegahan perubahan dari prothrombine ke thrombin.
Keuntungan dari obat-obat ini adalah obat ini tersedia untuk oral.
Inhibitor thrombin
Golongan ini hanya mengikat pada sisi aktif. Contoh obat ini adalah Argatroban
dan Dabigatran
Golongan ini mengikat pada sisi aktif dan exosite-1. Exosite-1 adalah sisi
pengikatan fibrinogen. Golongan ini sangat berkontribusi tinggi terhadap afinitas dan
spesifikasi untuk thrombin. Contoh obat golongan ini adala Bivalirudin dan Desirudin.
Warfarin
Warfarin merupakan obat untuk antikoagulan yang sudah lama ada dan masih
tersedia dipasaran. Warfarin memiliki mekanisme aksi yang unik. Salah satu zat yang
berperan dalam mekanisme aksi Warfarin ini adalah Vitamin K. Vitamin K berperan
dalam sintesis factor 2, 7, 9, dan 10. Faktor tersebut adalah factor koagulasi yang secara
biologis tidak aktif hingga dikarboksilasi oleh Vitamin K. Reaksi Karboksilasi ini
berhasil ketika Vitamin K telah berhasil tereduksi. Dalam reaksi ini mereduksi Vitamin
K dengan cara Vitamin K akan teroksidasi menjadi Vitamin K epoksida yang akan
membuat oksigen dan karbondioksida dihasilkan. Kemudian reaksi ini akan membuat
Vitamin K yang teroksidasi digunakan kembali atau dipakai kembali dengan mengubah
bentuk Vitamin K yang dibantu oleh enzim Vitamin K reduktase epoksida. Warfarin
akan berperan untuk menghambat enzim Vitamin K reduktasi epoksida dan
mengganggu perubahan Vitamin K.
Kerugian dari pemakaian Obat Warfarin ini adalah memiliki indeks terapi yang
sempit dan banyaknya interaksi dengan obat lain. Sehingga dalam pemakaian Obat
Warfarin ini perlu dimonitoring dengan menggunakan pengukuran Rasio Normalisasi
Internasional atau yang dikenal dengan INR dan perlunya penyesuaian dosis untuk
mengurangi atau menyeimbangkan risiko pendarahan terhadap resiko pembekuan.
Pada saat terjadinya efek pendarahan dari obat Warfarin ini dapat dibantu oleh Vitamin
K.
Thrombolytics