Anda di halaman 1dari 3

Proses Miksi (Rangsangan Berkemih)

Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada
dinding kandung kemih dengan jumlah ± 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses
miksi). Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama
terjadi relaksasi spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan akhirnya terjadi
pengosongan kandung kemih. Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan
relaksasi spinter interus dihantarkan melalui serabut – serabut para simpatis. Kontraksi sfinger
eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi. kontrol volunter ini
hanya dapat terjadi bila saraf – saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan
otak masih utuh. Bila terjadi kerusakan pada saraf – saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia
urin (kencing keluar terus – menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan).

1A. FISIOLOGI DAN PERSARAFAN PADA KANDUNG KEMIHVesika Urinaria adalah


kantong berotot yang dapat mengempis, terletak 3sampai 4 cm dibelakang simpisis pubis (tulang
kemaluan). Vesica urinariamempunyai fungsi :1. Sebagai tempat penyimpanan urin sebelum
meninggalkan tubuh.2. Dibantu uretra, vesica urinaria berfungsi mendorong urin keluar tubuh.
Didalam vesica urinaria mampu menampung urin antara 170-230 ml. Kandung kemih merupakan
suatu ruang otot polos yang terdiri dari dua bagianutama, yaitu:a) Bagian korpus yang merupakan
bagian utama kandung kemih dan tempatpengumpulan urin.b) Bagian leher berbentuk corong
yang merupakan perluasan bagian korpuskandung kemih, berjalan ke bawah dan ke depan menuju
segitiga urogenitaldan berhubungan dengan uretra. Bagian bawah leher kandung kemih
disebutjuga uretra posterior karena bagian ini berhungan dengan uretra.
2Gambar 1. Struktur Vesica UrinariaOtot polos kandung kemih di sebut otot detrusor. Serabut-
serabutototnya meluas ke segala arah dan ketika berkontraksi, dapat meningkatkantekanan di
dalam kandung kemih hingga 40-60 mmHg. Jadi, kontraksi ototdetrusor merupakan tahap utama
pada proses pengosongan kandung kemih.Sel-sel otot polos pada otot detrusor bergabung satu
sama lain sehinggaterbentuk jalan elektrik bertahan rendah dari sel otot yang satu ke yang
lain.Oleh karena itu, ptensial aksi dapat menyebar ke seluruh kandung kemihpada saat yang
bersamaan.Pada dinding posterior kandung kemih, tepat diatas leher kandungkemih, terdapat
aderah segitiga kecil yang disebut trigonum. Pada bagiandasar apekss trigonum, leher
kandung kemih membuka kearah uretraposterior, dan kedua uretra memasuki kandung kemih
pada sudut puncaktrigonum. Trigonum dapta dikenali karena mukosanya (lapisan
bagiandalam kandung kemih) yang halus, berbeda dengan mukosa dibagian lainkandung kemih
yang berlipat-lipat membentuk rugae,. Setiap ureter, saatmemasuki kandung kemih, berjalan
miring melintasi otot detrusor dankemudian berjalan lagi 1-2 cm dibawah mukosa kandung
kemih sebelummengosongkan urin ke kandung kemih.Panjang leher kandung kemih (uretra
posterior) adalah 2-3 cm, dandindingnya tersusun atas otot detrusor yang membentuk jalinan
dengansejumlah besar jaringan elastik. Otot didaerah ini disebut sfingter interna.Tonus alamiahnya
menahana leher kandung kemih dan uretra posterioruntuk mengosongkan urin dan dengan
demikian, mencegah pengosongankandung kemih hingga tekanan pada bagian utama kandung
kemih menigkatmelampaui nilai ambang.Setelah melewati uretra posterior, uretra berjalan melalui
diafragmauregenital, yang mengandung suatu lapisan otot yang disebut sfingtereksterna
kandung kemih. Otot ini merupakan otot rangka yang volunter,

2Gambar 1. Struktur Vesica UrinariaOtot polos kandung kemih di sebut otot detrusor. Serabut-
serabutototnya meluas ke segala arah dan ketika berkontraksi, dapat meningkatkantekanan di
dalam kandung kemih hingga 40-60 mmHg. Jadi, kontraksi ototdetrusor merupakan tahap utama
pada proses pengosongan kandung kemih.Sel-sel otot polos pada otot detrusor bergabung satu
sama lain sehinggaterbentuk jalan elektrik bertahan rendah dari sel otot yang satu ke yang
lain.Oleh karena itu, ptensial aksi dapat menyebar ke seluruh kandung kemihpada saat yang
bersamaan.Pada dinding posterior kandung kemih, tepat diatas leher kandungkemih, terdapat
aderah segitiga kecil yang disebut trigonum. Pada bagiandasar apekss trigonum, leher
kandung kemih membuka kearah uretraposterior, dan kedua uretra memasuki kandung kemih
pada sudut puncaktrigonum. Trigonum dapta dikenali karena mukosanya (lapisan
bagiandalam kandung kemih) yang halus, berbeda dengan mukosa dibagian lainkandung kemih
yang berlipat-lipat membentuk rugae,. Setiap ureter, saatmemasuki kandung kemih, berjalan
miring melintasi otot detrusor dankemudian berjalan lagi 1-2 cm dibawah mukosa kandung
kemih sebelummengosongkan urin ke kandung kemih.Panjang leher kandung kemih (uretra
posterior) adalah 2-3 cm, dandindingnya tersusun atas otot detrusor yang membentuk jalinan
dengansejumlah besar jaringan elastik. Otot didaerah ini disebut sfingter interna.Tonus alamiahnya
menahana leher kandung kemih dan uretra posterioruntuk mengosongkan urin dan dengan
demikian, mencegah pengosongankandung kemih hingga tekanan pada bagian utama kandung
kemih menigkatmelampaui nilai ambang.Setelah melewati uretra posterior, uretra berjalan melalui
diafragmauregenital, yang mengandung suatu lapisan otot yang disebut sfingtereksterna
kandung kemih. Otot ini merupakan otot rangka yang volunter,
3berbeda dengan otot pada bagian korpus dan leher. Kandung kemih, yangseluruhnya merupakan
otit polos. Otot sfingter eksterna berada di bawahkendali volunter oleh sistem saraf dan dapat
digunakan untuk mencegahmiksi secara sadar bahkan keika kendali involunter berusaha
untukmengosongkan kandung kemih.

4Gambar 2. Persarafan Kandung KemihPersarafan motorik yang dibawa dalam saraf-saraf


pelvismerupakan serabut parasimpatis. Saraf ini berakhir di sel ganglion yangterletak di dalam
dinding kandung kemih. Kemudian sarf-saraf

.B. PERSARAFAN KANDUNG KEMIH


Kandung kemih mendapat persarafan utama dari saraf-saraf pelvis,yang berhubungan dengan
medulla spinalis melalui pleksus sakralis,terutama berhubungan dengan segmen sakral 2 dan
sakral 3 dari medullaspinalis perjalanan melalui saraf pelvis terdapat dalam 2
bentukpersarafan, yaitu serabut saraf sensorik dan serabut sarf motorik. Serabutsaraf sensorik
mendeteksi derajat regangan dalam kandung kemih. sinyal-sinyal regangan khususnya dari uretra
posterior merupakan sinyal yangkuat dan terutama berperan untuk memicu refleks pengosongan
kandung kemih

Persarafan motorik yang dibawa dalam saraf-saraf pelvismerupakan serabut parasimpatis.


Saraf ini berakhir di sel ganglion yangterletak di dalam dinding kandung kemih. Kemudian
sarf-sarafpostganglionik yang pendek akan mempersarafi otot detrusor. Selain saraf pelvis,
terdapat dua jenis persarafan lain yang pentinguntuk mengatur fungsi kandung kemih. Yang
paling penting adalahserabut motorik skeletal yang di bawa melalui saraf pudendus ke
sfingtereksterna kandung kemih. Saraf ini merupakan serabut saraf somatic yangmempersarafi dan
mengatur otot rangka volunteer pada sfingter tersebut.Kandung kemih juga mendapatkan
persarafan simpatis dari rangkaiansimpatis melalui saraf-saraf hipogastrik, yang terutama
berhubungandengan segmen lumbal 2 dari medulla spinalis. Serabut simpatis ini
5terutama merangsang pembuluh darah dan member sedikit efek terhadapproses kontraksi
kandung kemih. Beberapa serabut saraf sensorik jugaberjalan melalui persarafan simpatis dan
mungkin penting untuk sensairasa penuh dan nyeri (pada beberapa kasus) (Guyton, 2012).

Anda mungkin juga menyukai