Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH PENGGUNAAN FILTER KERAMIK

TERMODIFIKASI ZEOLIT MORDENIT


TERHADAP HASIL PENYARINGAN AIR HUJAN
Gita Yunastrie Wowor*, Dede Suhendar, Soeharti Isnaini
*Jurusan Kimia Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jalan A.H. Nasution No. 105, Cipadung, Bandung, 40614, Indonesia
*Pos-el: gyunastrie@yahoo.com

Abstrak

Filter keramik merupakan media yang digunakan untuk meningkatkan kualitas air, begitupun dengan zeolit
alam mordenit banyak digunakan dalam proses penjernihan air. Air hujan ada dalam keadaan bersih dan murni,
namun dapat tercemar oleh pengaruh industri, partikulat (debu), dan material organik yang dapat menyebabkan
beberapa nilai parameter fisika dan kimianya meningkat. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan mengetahui
pengaruh penggunaan filter keramik termodifikasi zeolit alam mordenit terhadap hasil penyaringan air hujan,
laju rembesan air, dan mengidentifikasi mineral yang terbentuk. Filter keramik dibuat dari bahan tanah liat,
pasir, sekam padi, kaolin dengan perbandingan 3 : 1 : 0,9 : 0,1 dan 3 : 1 : 0,5 : 0,5 serta dengan perkiraan ukuran
butiran sebesar 1,0 mm atau 25,4 mesh. Filter keramik dikeringkan secara bertahap mulai suhu ruang hingga
120 °C dan dikalsinasi hingga 900 °C selama 28 jam. Berdasarkan hasil analisis fisika (kekeruhan, warna, bau,
rasa, DHL, dan TDS) dan kimia (pH, kesadahan, Ca2+, Mg2+, logam berat (Fe3+, Mn2+, Pb2+, Cu2+, dan Zn2+),
logam alkali (Na+, K+, dan Li+), NH4+, Cl¯, HCO3¯, SO42¯, NO2¯, dan NO3¯), filter keramik memiliki potensi
menurunkan nilai kesadahan, logam berat (Fe3+, Mn2+, dan Zn2+), NH4+, Cl¯, dan HCO3¯. Namun,
meningkatkan nilai kekeruhan, warna, DHL, TDS, logam alkali, SO42¯, dan NO3¯. Secara keseluruhan, hasil
analisis fisika dan kimia tidak memenuhi syarat standar PERMENKES RI No. 492 tahun 2010. Berdasarkan
uji laju rembesan, filter keramik dengan dan tanpa termodifikasi zeolit alam mordenit (0,9 : 0,1) memiliki laju
rembesan yang optimum. Mineral yang terbentuk adalah haloisit, kristobalit, kuarsa, dan tridimit. Filter
keramik termodifikasi zeolit alam mordenit efektif dalam menurunkan nilai kesadahan dan logam berat (Fe 3+,
Mn2+, dan Zn2+).

Kata-kata kunci: Filter keramik; zeolit alam mordenit; air hujan; laju rembesan; parameter fisika dan kimia

Abstract

Ceramic filter is a medium used to improve water quality, as well as with natural mordenite zeolite which is
widely used in water purification process. Rainwater is clean and pure, but is often polluted by industrial
influences, particulates (dust), and organic materials which causes some of the values of physical and chemical
parameters to increase. Therefore, this study aims to determine the effect of the use of ceramic filters modified
by natural zeolite mordenite of rainwater filtering results, the rate of water seepage, and to identify the minerals
formed. The ceramic filter made of clay, sand, rice husks, kaolin with a ratio of 3 : 1 : 0,9 : 0,1 and 3 : 1 : 0,5
: 0,5 with grain size estimated of 1,0 mm or 25,4 mesh. The ceramic filter was gradually dried from room
temperature to 120 °C and calcined up to 900 °C for 28 hours. Based on the analysis of physics (turbidity,
color, odor, taste, EC, and TDS) and chemical (pH, hardness, Ca2+ , Mg2+ , heavy metals (Fe3+ , Mn2+ , Pb2+ ,
Cu2+ , and Zn2+ ), alkali metals (K+ , Na+ , and Li+ ), NH4 + , Cl- , HCO3 - , SO4 2- , NO2 - , and NO3 - ) , the ceramic
filter has its potential to decrease the value of hardness, heavy metals (Fe3+ , Mn2+ , and Zn2+ ), NH4 + , Cl- ,
𝑎𝑛𝑑 HCO3 - . However, it increases the value of turbidity, color, EC, TDS, alkali metals, SO4 2- , and
NO3 - . Overall, the results of physical and chemical analysis are not equalified standard of PERMENKES RI
No. 492 in 2010. Based on the seepage rate test, ceramic filters with and without modification of natural zeolite
mordenite (0,9 : 0,1) had an optimum seepage rate. The minerals formed are halloysite, cristobalite, quartz,
and tridymite. The modified ceramic filter of natural zeolite mordenite is effective in decreasing hardness and
heavy metals (Fe3+ , Mn2+ , and Zn2+ ) value.

Keywords: Ceramic Filter; natural zeolite mordenite; rainwater; seepage rate; physical and chemical
parameters
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

1. Pendahuluan rembesan airnya lama. Berdasarkan penelitian


Air hujan merupakan salah satu sumber Khaerunissa [5] perbandingan sekam padi dan
air yang berada dalam keadaan murni dan kaolin (0,9 : 0,1) dengan ukuran butir 1,00 mm
bersih. Namun, seiring dengan pertumbuhan (25,4 mesh) sebagai bahan pembuat filter
penduduk, kemajuan teknologi dan industri, air keramik memiliki laju rembesan air terbaik.
hujan sering tercemar oleh pengaruh industri, Selain itu, memiliki daya saring terhadap ion-
partikulat (debu), maupun material organik. Air ion logam (Pb, Cu, dan Hg) sebesar 90%. Oleh
hujan dapat dijadikan sebagai alternatif karenanya, pada penelitian ini digunakan
pemenuhan kebutuhan air bersih bahkan air variasi komposisi perbandingan sekam padi dan
murni. Namun, air hujan hasil sampling tidak kaolin 0,9 : 0,1 dengan ukuran butiran 1,00 mm.
dapat langsung dimanfaatkan, perlu mengalami Dalam pembuatan filter keramik,
pengolahan terlebih dahulu. Teknik pengolahan beberapa bahan pengisi ditambahkan untuk
air hujan yang dapat digunakan adalah melalui meningkatkan kinerja filter, seperti sekam padi,
filtrasi, salah satunya melalui penyaringan serbuk gergaji, kaolin, dan zeolit. Pada
menggunakan membran keramik. penelitian ini, digunakan zeolit alam sebagai
Sejak ditetapkan oleh Departemen bahan pengisi lainnya. Filtrasi dengan media
Kesehatan Republik Indonesia (2008) sebagai zeolit mempunyai keuntungan tidak
salah satu pilihan alternatif dalam menangani memerlukan proses koagulasi, kecepatan
permasalahan kelangkaan air bersih untuk filtrasi yang cukup besar, waktu pakai media
berbagai keperluan, filter keramik mulai filter cukup lama, dan regenerasi yang mudah
dikembangkan di Indonesia. Kinerjanya dalam dilakukan. Berdasarkan hasil karakterisasi yang
meningkatkan kualitas air menjadi layak pakai dilakukan Juniansyah [6] jenis mineral di
dipengaruhi oleh sifatnya sebagai adsorben [1]. Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat adalah
Salah satu negara yang menggunakan membran mordenit. Keberadaan zeolit alam mordenit di
keramik sebagai filter untuk meningkatkan Cikembar begitu melimpah, karenanya
kualitas air adalah Kamboja. Aplikasinya digunakan zeolit mordenit pada penelitian ini.
digunakan untuk menghasilkan air minum [2]. Perlu dilakukan analisis fisika
Telah dilakukan penelitian mengenai (kekeruhan, warna, bau, rasa, DHL, dan TDS)
filter keramik, beberapa di antaranya dilakukan dan kimia (derajat keasaman (pH), kesadahan,
oleh Yulistiani [3] bahan membran keramik Ca2+, Mg2+, logam berat (Fe3+, Mn2+, Cu2+, Zn2+,
yang digunakan sebagai filter untuk dan Pb2+), logam alkali (K+, Na+, dan Li+),
menghasilkan air siap minum efektif NH4+, HCO3¯, Cl¯, SO42¯, NO2¯, dan NO3¯)
menurunkan nilai ion kalsium (Ca2+) pada sebelum maupun setelah penyaringan
tiruan air sadah. Dalam penelitian Suhendar [4] menggunakan filter keramik terhadap air hujan
filter keramik efektif menurunkan logam Pb, guna mengetahui terjadinya penurunan atau
Mn, dan Mg hingga 90%. Namun, keduanya kenaikan pada parameter yang diuji. Hasil
masih memiliki kekurangan yakni laju analisis dibandingkan dengan parameter fisika

2
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

dan kimia berdasarkan PERMENKES RI No.


492 tahun 2010 dan FARMAKOPE.

2. Metodologi Penelitian
2.1. Bahan, Alat, dan Instrumentasi
Bahan yang digunakan adalah air
hujan, tanah liat, pasir, sekam padi, kaolin, Gambar 11.1 Penampungan Air Hujan (a)
zeolit alam mordenit, akua DM, AMDK, dan Wadah Penampung Air Hujan (b) Air Hujan
pereaksi-pereaksi untuk analisis fisika dan Hasil Penampungan di dalam Botol
kimia.
Alat-alat yang digunakan meliputi 2.2.2. Analisis Fisika dan Kimia Air Hujan
jeriken, alat-alat gelas, ayakan logam ukuran Analisis parameter fisika pada air hujan
1,0 mm (25,4 mesh), oven, furnace, magnetic meliputi kekeruhan, warna, bau, rasa, DHL, dan
stirrer, necara analitik, ampelas nomor 400, TDS. Sedangkan analisis parameter kimia
kuvet, hot plate, vial, pipet tetes, spatula, kertas meliputi derajat keasaman (pH), kesadahan,
saring whatman, lumpang dan alu, Ca2+, Mg2+, logam berat (Fe3+, Mn2+, Cu2+, Zn2+,
konduktometer (Multi Parameter Analyzer dan Pb2+), logam alkali (K+, Na+, dan Li+),
Agilent Technologies 3200 M), kolorimeter NH4+, HCO3¯, Cl¯, SO42¯, NO2¯, dan NO3¯.
NOVA, dan turbidimeter HACH. Selain pada air hujan, analisis fisika dan kimia
Instrumen yang digunakan adalah dilakukan pada akua DM dan AMDK.
Spektrofotometri Ultraviolet-Sinar Tampak
Cary 100, Kromatografi Ion Dionex 1500, SSA 2.2.3. Preparasi Bahan Baku Filter Keramik
(Spektrofotometri Serapan Atom) 200 series Tanah liat, pasir, sekam padi dan kaolin
AA, dan Difraksi Sinar-X. diayak menggunakan ayakan logam berukuran
1,0 mm (25,4 mesh) dengan tujuan
2.2. Cara Kerja mendapatkan keseragaman ukuran butiran.
2.2.1. Penampungan Air Hujan Gambar II.2 merupakan bahan baku yang
Penampungan air hujan dilakukan telah diayak.
selama satu bulan (16 April-16 Mei 2017) di Tanah liat dari Malangbong, Garut,
kawasan pemukiman warga Cinunuk, yang sudah berupa butiran kecil berwarna abu-
Kabupaten Bandung. Air hujan ditampung abu dan kering ditimbang sebanyak 300 g dan
dalam wadah berbahan polipropilena Gambar 210 g. Pasir dari Cipendeuy, Garut, masing-
II.1 (a). Penampungan air hujan dilakukan masing ditimbang sebanyak 100 g dan 70 g.
setelah satu menit air hujan turun. Setelah satu Sekam padi yang diperoleh dari tempat
bulan, air hujan dipindahkan ke dalam botol penggilingan padi di Jalan Tagog Kidul,
yang telah bersih dan dibilas oleh air hujan Cimekar, Desa Cileunyi, Kabupaten Bandung,
sebanyak tiga kali Gambar II.1 (b). setelah dicuci menggunakan air, dikeringkan di

3
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

bawah sinar matahari selama empat hari sampai menggunakan oven dilakukan secara bertahap
kandungan airnya menguap, diblender hingga dari suhu 40, 60, 80, 100, dan 120 °C masing-
menjadi serbuk, diayak, lalu masing-masing masing selama 90 menit. Kalsinasi filter
ditimbang sebanyak 35 g, 50 g, 63 g, dan 90 g. keramik dilakukan dari suhu 300 °C selama 2
Kaolin yang diperoleh dari Balai Besar jam, 500 dan 700 °C selama 6 jam, dan 900 °C
Keramik bersumber dari Bangka Belitung selama 12 jam. Filter keramik hasil kalsinasi
berupa serbuk halus berwarna putih. Pada diampelas, lalu direbus dalam akuades selama
kaolin tidak dilakukan pengayakan karena 60 menit pada suhu 240 °C. Selesai perebusan,
ukuran partikel kaolin sudah sangat kecil. filter keramik didiamkan di udara terbuka,
Kaolin masing-masing ditimbang sebanyak 7 g, dilanjutkan dengan uji laju rembesan filter
10 g, 35 g, dan 50 g. keramik.

2.2.5. Preparasi Zeolit Alam Mordenit


Zeolit diayak lalu ditimbang sebanyak
300 g menggunakan neraca analitik. Zeolit
diaduk selama tiga jam dalam akuades
(a) (b) menggunakan magnetic stirrer dan didiamkan
selama 24 jam. Zeolit hasil rendaman disaring
menggunakan kertas saring whatman, lalu
dioven pada suhu 120 °C selama tiga jam.
Tujuan pemanasan adalah menghilang kadar air
yang terkandung dalam zeolit. Zeolit hasil
(c) (d) pengovenan didiamkan di ruang terbuka hingga
Gambar II.2 Bahan Baku Filter Keramik dingin, lalu dihaluskan menggunakan lumpang
Setelah Proses Pengayakan (a) Tanah Liat (b) dan alu. Masing-masing zeolit ditimbang
Pasir (c) Sekam Padi (d) Kaolin sebanyak 160 g.

2.2.4. Pembentukan Filter Keramik 2.2.6. Uji Laju Rembesan


Semua bahan baku (tanah liat, pasir, Filter keramik kecil dimasukkan ke
sekam padi, dan kaolin) yang telah dipreparasi, dalam filter keramik besar. Zeolit alam
dicampurkan hingga homogen, lalu ditambah mordenit yang telah dipreparasi disisipkan di
akuades secukupnya hingga berbentuk seperti antara ruang filter keramik besar dan kecil.
adonan. Campuran dicetak membentuk tabung Filter keramik diletakkan di atas gelas kimia
yang terdiri dari tabung kecil dan tabung besar. berukuran 100 mL yang berada di dalam gelas
Kemudian, filter keramik didiamkan selama kimia 1000 mL. Akuades dimasukkan secara
dua hari di udara terbuka dan tiga hari di bawah perlahan ke dalam filter keramik, lalu dilakukan
sinar matahari. Pengeringan filter keramik uji laju rembesan dengan mengukur volume air

4
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

hasil penyaringan setiap satu jam selama 10 Berdasarkan Tabel III.1 hasil analisis
jam. Dilakukan pengamatan terhadap keadaan fisika dan kimia dari akua DM, AMDK, dan air
fisik air hasil penyaringan dan membran hujan, ketiga sampel air memiliki nilai
keramik. kekeruhan, warna, dan TDS di bawah baku
Uji filter keramik tanpa zeolit mutu air minum yang ditetapkan
merupakan uji pembanding, akuades PERMENKES RI No. 492 tahun 2010. Untuk
dimasukkan secara perlahan ke dalam filter DHL tidak terdapat maksimum yang
keramik, lalu dilakukan uji laju rembesan diperbolehkan, namun air yang dimanfaatkan
dengan mengukur volume air hasil penyaringan untuk konsumsi sebagai air minum dianjurkan
setiap satu jam sekali selama 10 jam. Masing- mempunyai nilai DHL yang kecil. Menurut
masing filter keramik selanjutnya digunakan Boyd (1988), nilai DHL perairan alami berkisar
untuk menyaring air hujan. Air hujan hasil antara 20-1500 µS/cm. Hasil analisis DHL dari
penyaringan kemudian dianalisis sifat fisika sampel memiliki nilai DHL di bawah 1500
dan kimianya. µS/cm, sehingga semua sampel memenuhi
syarat nilai DHL. DHL sangat berkaitan erat
2.2.7. Karakterisasi Filter Keramik dengan nilai TDS, semakin tinggi nilai DHL
Filter keramik dengan laju rembesan maka semakin tinggi pula nilai TDS-nya. Nilai
optimum dikarakterisasi menggunakan Difraksi TDS dihitung melalui konversi nilai DHL [7].
Sinar-X untuk mengetahui jenis kristal atau Berdasarkan FARMAKOPE terdapat
mineral yang terbentuk. perbedaan nilai DHL untuk air murni, menurut
USP 32 nilai DHL tidak melebihi 1,3
3. Hasil dan Pembahasan sedangkan menurut EP Vol. 6 nilai DHL tidak
3.1. Analisis Fisika dan Kimia Air Hujan melebihi 5,1 µS/cm. Apabila mengikuti acuan
Sebelum Penyaringan spesifikasi USP 32 maka nilai DHL ketiga
Tujuan dilakukan analisis fisika dan contoh air tidak memenuhi standar air murni.
kimia air hujan sebelum penyaringan adalah Namun, jika mengacu pada EP vol. 6 nilai DHL
untuk mengetahui nilai parameter fisika dan akua DM dan AMDK memenuhi standar air
kimia sehingga dapat diketahui pengaruh murni, sedangkan air hujan tidak memenuhi
penggunaan filter keramik termodifikasi zeolit standar air murni.
alam mordenit terhadap hasil penyaringan air Menurut SNI 01-3553-2006, air
hujan, apakah menurunkan atau menaikkan demineralisasi (akua DM atau akua
nilai parameternya. Pada tahap ini, analisis demineralisasi) merupakan air (H2O) dalam
dilakukan pada air hujan, akua DM, dan kemasan yang diperoleh dari proses pemurnian
AMDK. Akua DM dan AMDK dianalisis seperti destilasi, deionisasi, dan reverse
sebagai pembanding untuk menentukan hasil osmosis. Sedangkan AMDK merupakan air
analisis air hujan mendekati akua DM atau baku yang telah diproses, dikemas, dan aman
AMDK. diminum mencakup air mineral atau air murni.

5
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

Tabel III.1 Hasil Analisis Fisika dan Kimia Akua DM, AMDK, dan Air Hujan
Acuan Spesifikasi Air Maksimum Hasil Analisis
Murni dari diperbolehkan
Parameter Unit FARMAKOPE PERMENKES Akua Air
RI No. 492 tahun AMDK
EP DM Hujan
USP 32 2010
Vol. 6

FISIKA:

Kekeruhan NTU - - 5 0.82 0.19 0.66


Warna TCU - - 15 0.00 0.00 0.00
Bau - TB TB TB TB TB TB
Rasa - TB TB TB TB TB TB
DHL µS/cm < 1.3 < 5.1 - 3 2 28
ZPT mg/L - - 500 4 2 20
KIMIA:
pH Unit pH - - 6.5-8.5 7.44 7.07 5.70
Kesadahan (°D) mg/L CaCO3 - - 500 2.00 2.30 7.30
Kalsium (Ca2+) mg/L - - - 0.50 0.80 2.40
Magnesium (Mg2+) mg/L - - - 0.20 0.10 0.30
Besi (Fe3+) mg/L - < 0.01 0.3 0.07 0.05 0.03
Mangan (Mn2+) mg/L - < 0.01 0.4 0.05 0.02 0.02
Kalium (K+) mg/L - - - 0.00 0.00 0.00
Natrium (Na+) mg/L - - 200 0.48 0.44 0.57
Litium (Li+) mg/L - - - 0.00 0.00 0.00
Amonium (NH4+) mg/L - - 1.5 0.06 0.03 1.50
Bikarbonat (HCO3-) mg/L - - - 1.10 1.10 2.30
Klorida (Cl-) mg/L - - 250 1.78 1.78 2.57
Sulfat (SO42-) mg/L - - 250 0.00 0.00 2.60
Nitrit (NO2-) mg/L - - 3 0.00 0.00 0.38
Nitrat (NO3-) mg/L - < 0.2 50 0.00 0.00 1.90
Tembaga (Cu2+) mg/L - < 0.01 2 0.00 0.00 0.00
Seng (Zn2+) mg/L - < 0.01 3 0.12 0.06 0.24
Timbal (Pb2+) mg/L - < 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00
Keterangan:
TB: Tidak Berbau dan/atau Tidak Berasa
Warna Biru: Hasil analisis melebihi syarat standar FARMAKOPE
Warna Kuning: Hasil analisis melebihi syarat standar PERMENKES

Nilai DHL yang merupakan ukuran melewatkan aliran listrik dan hal tersebut baik
kemampuan air untuk melewatkan aliran listrik untuk syarat air murni [8].
berkaitan dengan konsentrasi ion-ion terlarut Berbeda halnya dengan AMDK yang
dalam larutan yang berasal dari garam atau memiliki nilai DHL lebih tinggi dibandingkan
senyawa organik seperti alkali, klorida, dan air murni karena ion-ion yang terlarut dalam air
sulfida. Senyawa terlarut tersebut dikenal sebagai mineral dibutuhkan oleh tubuh untuk
sebagai elektrolit. Semakin tinggi jumlah mengatur proses metabolisme, mengatur
elektrolit, maka semakin banyak ion-ion atau keseimbangan asam dan basa, tekanan osmotik,
senyawa terlarut dalam air, maka nilai DHL membantu transfer senyawa-senyawa penting,
semakin tinggi. Demikian sebaliknya, semakin pembentukan membran, dan beberapa di
kecil nilai DHL atau mendekati nol maka antaranya merupakan konstituen pembentukan
semakin kecil memiliki kemampuan jaringan tubuh. Secara tidak langsung, mineral

6
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

memiliki banyak peran dalam pertumbuhan. 3.2. Pembentukan Filter Keramik


Kekurangan atau kelebihan salah satu mineral Campuran tanah liat, pasir, sekam padi,
akan berpengaruh pada kerja mineral lainnya. dan kaolin yang telah homogen kemudian
Beberapa mineral yang dibutuhkan adalah dibentuk menjadi filter keramik menggunakan
kalsium, fosfor, besi, iodium, dan natrium [9]. metode wheel throwing seperti yang terlihat
Berdasarkan hasil analisis parameter pada Gambar III.I. Metode wheel throwing
kimia, secara keseluruhan ketiga contoh air merupakan salah satu teknik pembuatan
memiliki nilai di bawah baku mutu parameter keramik dengan cara pilin putar yang
kimia air minum yang ditetapkan oleh digunakan untuk menghasilkan pot keramik
PERMENKES RI No. 492 tahun 2010. Namun, berbentuk silinder [10].
untuk nilai nitrat dan ion logam berat (Fe3+ dan
Mn2+) melebihi nilai di atas standar air murni
UP Vol. 6. Hasil analisis menunjukkan air
hujan memenuhi batas normal. Namun, jika
digunakan untuk konsumsi air minum, air hujan
tidak memenuhi syarat nilai pH karena Gambar III.1 Proses Pembentukan Filter
memiliki nilai di bawah batas minum yaitu 5,70 Keramik
atau bersifat asam. Sifat asam air hujan
dikarenakan air hujan dapat melarutkan gas-gas Air yang digunakan sebagai pelarut
yang terdapat di atmosfer, misalnya gas dimasukkan secara perlahan untuk menjaga
karbondioksida (CO2), sulfur (S), dan nitrogen homogenitas campuran. Air dalam campuran
oksida (NO2). Umumnya, air hujan yang tidak menyebabkan tanah liat mengembang. Pori-
tercemar memiliki pH asam, namun tidak lebih pori antar misel lapisan tanah liat akan
rendah dari 5,6 karena gas CO2 dan air di mengikat air, kemudian air akan bereaksi
atmosfer bereaksi bersama membentuk asam dengan oksigen dari permukaan tanah [5].
karbonat dan asam lemah [7]. Selanjutnya, filter keramik dikeringkan di
Berdasarkan hasil analisis fisika dan udara terbuka selama dua hari dan dijemur di
kimia dapat ditarik kesimpulan bahwa air hujan bawah sinar matahari selama tiga hari.
tidak dapat digunakan untuk konsumsi air Dilanjutkan dengan pengovenan pada suhu 40,
minum karena nilai pH-nya di bawah standar 60, 80, 100, dan 120 °C masing-masing selama
yang telah ditetapkan oleh PERMENKES RI 90 menit. Tujuan pengeringan secara bertahap
No. 492 tahun 2010, sedangkan akua DM dan adalah menghindari keretakan pada filter
AMKD memiliki nilai di antara baku mutu keramik karena pemanasan secara spontan
yang ditetapkan oleh PERMENKES RI No. 492 dapat menghilangkan kandungan air dalam
tahun 2010 dan dapat digunakan untuk tanah secara cepat tanpa diimbangi dengan
konsumsi air minum. penataan partikel tanah liat secara sempurna.

7
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

Hal tersebut dapat menyebabkan filter keramik termodifikasi zeolit alam mordenit Gambar
mudah retak [11]. III.3.
Tahap selanjutnya adalah kalsinasi,
proses kalsinasi akan memperkuat keramik dan
membantu membran melekat kuat pada pori.
Dilakukan kalsinasi dari suhu 300-900 °C
tujuannya untuk memperbaiki mikrostruktur
membran. Pada suhu 300 °C, filter keramik Gambar III.2 Penyisipan Zeolit Mordenit
dibakar selama tiga jam menyebabkan zat-zat
yang mudah menguap mulai terbakar dan
memperbesar kehilangan berat. Kehilangan
berat terbesar terjadi pada suhu antara 400-500
°C, pada tahap ini pula terbentuk oksida karbon
[12]. Dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu
500 dan 700 °C selama enam jam,
Gambar III.3 Proses Penyaringan Air Hujan
menyebabkan hilangnya zat-zat organik dari
Menggunakan Keramik dengan dan Tanpa
sekam padi dan menghasilkan silika. Terakhir,
termodifikasi Zeolit Alam Mordenit
kalsinasi dilakukan pada suhu 900 °C selama 12
jam, akan menghasilkan kristal silika kristobalit
3.3. Uji Laju Rembesan
dan tridimit. Pengaruh panas terhadap silika
Pengujian laju rembesan air dilakukan
dalam sekam padi menyebabkan terjadinya
dengan mengukur volume air yang tersaring
perubahan struktur silika yang berpengaruh
selama satu jam. Selain pada filter keramik
pada dua hal, yaitu tingkat aktivitas pozzolan
termodifikasi zeolit alam mordenit, pengujian
dan kehalusan butiran abu [3] [13]. Masing-
dilakukan pada filter keramik tanpa
masing keramik hasil kalsinasi selanjutnya
termodifikasi zeolit alam mordenit dengan
diampelas bagian permukaan luarnya hingga
variasi komposisi sekam padi dan kaolin, yakni
rata, tujuannya ialah membuka pori-pori filter
0,5 : 0,5 dan 0,9 : 0,1. Berdasarkan Gambar
keramik sehingga daya serapnya menjadi lebih
III.4 grafik hasil pengukuran laju rembesan air
baik [3]. Filter keramik kemudian direbus
hasil penyaringan pada masing-masing filter
selama satu jam untuk menghilangkan pengotor
keramik, filter keramik B dan D memiliki laju
selama proses pengamplasan dan membuka
rembesan air yang jauh lebih cepat
pori-pori filter keramik.
dibandingkan filter keramik A dan C. Hal
Pada Gambar III.2 menunjukkan
tersebut dipengaruhi oleh jumlah sekam padi
penyisipin bubuk zeolit alam mordenit yang
dan kaolin yang digunakan sebagai bahan
telah dipreparasi ke dalam filter keramik,
pengisi filter keramik. Tingginya kadar lignin,
selanjutnya dilakukan penyaringan
silika, senyawa organik, dan oksida logam yang
menggunakan filter keramik dengan dan tanpa

8
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

ada pada sekam pada apabila dipengaruhi oleh 70


60
suhu tinggi, sebagian besar akan hilang [14].

Volume (mL)
50
Semakin banyak sekam padi yang digunakan, 40
30
semakin banyak pori-pori pada membran 20
10
keramik yang menyebabkan filter keramik 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
bersifat porous sehingga filter keramik lebih Waktu (s)
mudah dan cepat dialiri fluida. Hal ini sejalan D: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,9)dan kaolin (0,1)
C: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
B: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1)
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan A: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)

bahwa filter keramik baik dengan dan tanpa


Gambar III.4 Grafik Hasil Pengukuran Laju
termodifikasi zeolit alam mordenit dengan
Rembesan Air
penggunaan sekam padi dan kaolin sebanyak
0,9 : 0,1 memiliki laju rembesan air yang lebih
3.4. Analisis Fisika dan Kimia Air Hujan
cepat dibandingkan filter keramik dengan
Setelah Penyaringan
komposisi sekam padi dan kaolin 0,5 : 0,5.
Tabel III.2 menunjukkan hasil analisis
Penggunaan kaolin sebagai bahan
fisika dan kimia air hujan setelah penyaringan
pengisi filter keramik tidak hanya
menggunakan filter keramik dengan dan tanpa
mempengaruhi kekuatan pada membran
termodifikasi zeolit alam mordenit.
keramik, tetapi juga pada penyerapan air. Sifat
1. Kekeruhan
kaolin yang sukar mengerut dan mengembang
Berdasarkan Gambar III.5 hasil
membuatnya tidak mudah menyerap air. Hal ini
analisis kekeruhan terhadap air hujan sebelum
yang menyebabkan filter keramik dengan
dan setelah penyaringan menggunakan filter
perbandingan 0,5 : 0,5 memiliki rembesan air
keramik menunjukkan penyaringan
yang jauh lebih lambat dibandingkan filter
menggunakan filter keramik D dengan
keramik dengan perbandingan 0,9 : 0,1.
perbandingan sekam padi dan kaolin 0,9 : 0,1
Adapun pengaruh penggunaan zeolit mordenit
efektif dalam menurunkan kekeruhan.
terhadap laju rembesan air dipengaruhi oleh
10
Nilai Kekeruhan (NTU)

ukuran partikel zeolitnya. Ukuran partikel 9


8
zeolit yang sangat kecil antara 0,1-50 µm 7
6
membuat proses penyerapan menjadi lebih 5
4
3
lama. Selain itu, kepadatan zeolit yang 2
1
disisipkan pada filter keramik mempengaruhi 0
Air A B C D
proses penyerapan. Air yang dilewatkan pada Hujan
Contoh Air
filter keramik dan zeolit yang kering
A: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
memerlukan waktu lebih lama untuk meresap B: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1)
C: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
terlihat pada Gambar III.4 laju rembesan air D: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1)
hasil penyaringan pada filter keramik A dan C
Gambar III.5 Hasil Analisis Kekeruhan
memiliki perbedaan yang sangat kecil.

9
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

Tabel III.2 Hasil Analisis Fisika dan Kimia Air Hujan Setelah Penyaringan Menggunakan Filter
Keramik
Acuan Nilai Hasil Penyaringan
Maksimum Spesifikasi Air Hasil Analisis
diperbolehkan Fisika dan Air Hujan Menggunakan
Murni dari
Parameter Unit PERMENKES FARMAKOPE Kimia Air Filter Keramik
RI No. 492 hujan Sebelum
tahun 2010 USP EP Peyaringan A B C D
32 Vol. 6
-FISIKA
Kekeruhan NTU 5 - - 0.66 1.05 8.80 1.91 0.21
Warna TCU 15 - - 0.00 38.0 88.0 6.60 0.00
Bau - TB TB TB TB TB TB TB TB
Rasa - TB TB TB TB TB TB TB TB
DHL µS/cm - < 1.3 < 5.1 28 173 52 88 34
ZPT mg/L 500 - - 20 112 34 57 22
-KIMIA
pH Unit pH 6.5-8.5 - - 5.70 6.67 6.77 6.27 6.12
Mg/L
Kesadahan (D°) 500 - - 7.30 0.16 0.16 0.11 0.20
CaCO3
2+
Kalsium (Ca ) mg/L - - - 2.40 0.10 0.70 0.70 0.41
Magnesium (Mg2+) mg/L - - - 0.30 1.00 1.10 0.70 1.03
Besi (Fe3+) mg/L 0.3 - < 0.01 0.03 0.00 0.00 0.00 0.00
Mangan (Mn2+) mg/L 0.4 - < 0.01 0.02 0.13 0.13 0.00 0.00
Kalium (K+) mg/L - - - 0.00 8.41 3.93 7.26 3.04
Natrium (Na+) mg/L 200 - - 0.57 20.65 12.57 9.81 3.51
Litium (Li+) mg/L - - - 0.00 0.28 0.12 0.27 0.10
Amonium (NH4+) mg/L 1.5 - - 1.50 1.10 0.23 0.30 0.33
Bikarbonat
mg/L - - - 2.30 0.14 0.14 0.10 0.13
(HCO3¯)
Klorida (Cl¯) mg/L 250 - - 2.57 0.07 0.13 0.09 0.07
Sulfat (SO42-) mg/L 250 - - 2.60 48.60 18.60 17.73 7.50
Nitrit (NO2¯) mg/L 3 - - 0.38 0.27 0.03 0.14 0.13
Nitrat (NO3¯) mg/L 50 - < 0.2 1.90 1.77 3.05 2.73 2.93
Tembaga (Cu2+) µg/L 2 - < 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Seng (Zn2+) µg/L 3 - < 0.01 24.37 0.00 0.00 0.00 0.00
Timbal (Pb2+) µg/L 0.01 - < 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Keterangan:
A: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
B: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1)
C: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
D: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1)
Warna Biru Tua: Nilai analisis di atas hasil analisis air hujan
Warna Biru Muda: Nilai analisis di bawah hasil analisis air hujan

Hal ini disebabkan oleh banyaknya karbon residu yang diperoleh dari pembakaran.
sekam padi yang digunakan sebagai bahan Sehingga saat proses kalsinasi, pembakaran
pengisi. Pada pemanasan sekam padi, semua pada sekam padi tidak merata dan
komponen organik diubah menjadi gas menghasilkan karbon aktif. Adanya kandungan
karbondioksida dan air, sedangkan yang tersisa karbon aktif dapat mengadsopsi partikel-
adalah abu sekam padi yang merupakan partikel yang menyebabkan kekeruhan pada air
komponen anorganik. Sebagian besar abu hasil penyaringan.
tersebut mengandung silika, sedikit logam, dan

10
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

Adapun hasil analisis kekeruhan pada mengandung unsur Na, K, Mg, dan Ca. Ion
penyaringan air hujan menggunakan filter yang paling berpengaruh pada kenaikan DHL
keramik termodifikasi zeolit alam mordenit adalah ion monovalen (kation logam alkali,
menunjukkan kenaikan nilai kekeruhan. Hal ini Na+, K+, dan Li+) karena memiliki sifat yang
disebabkan adanya bahan-bahan pengotor pada mudah larut dalam air. Pada umumnya, air
zeolit yang ikut larut dan terserap. Zeolit hujan bersifat asam berkisar antara 5,6-6,0.
mordenit merupakan zeolit alam yang masih Sifat asam dari air hujan membawa banyak ion
bercampur dengan senyawa lainnya seperti Fe, H+. Saat air hujan dialirkan pada filter keramik
Ca, Na, dan Mg yang berperan sebagai dengan dan tanpa termodifikasi zeolit alam
pengotor dan dapat menurunkan kinerja zeolit mordenit akan terjadi pertukaran kation antara
[15]. Besar nilai kekeruhan yang diperoleh H+ dan ion logam alkali. Adanya aluminosilikat
untuk air hasil penyaringan menggunakan filter yang bermuatan negatif pada filter keramik dan
keramik B tidak memenuhi baku mutu air zeolit menyebabkan logam alkali larut
minum, sedangkan lainnya memenuhi syarat bersamaan dengan air hujan sehingga kadar
standar kekeruhan berdasarkan PERMENKES logam alkali terutama Na menjadi tinggi.
RI No. 492 tahun 2010. 200
Nilai DHL (µS/cm)

150
100
2. DHL, Derajat Keasaman (pH), Logam 50
0
Alkali (K+, Na+, dan Li+), Amonium, Sulfat, Air A B C D
Hujan
Nitrat, Nitrit, dan Klorida
Contoh Air
Pada Gambar III.6 (a) menunjukkan
(a)
kenaikan nilai DHL yang dipengaruhi oleh ion-
7
/pH (Unit pH)

ion terlarut yang terkandung dalam air hujan,


Nilai Derajat
Keasaman

6.5
keramik, maupun zeolit alam mordenit. 6
5.5
Walaupun air hujan mengandung sedikit ion 5
Air A B C D
alkali, keberadaannya dapat menambah nilai Hujan
logam alkali yang lolos pada filter keramik. Contoh Air
Salah satu bahan pengisi pada filter keramik (b)
adalah kaolin, di alam kaolin tidak berada A: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
B: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1)
dalam keadaan murni, terdapat unsur atau C: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
D: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1)
senyawa pengotor seperti Na, Mg, dan Fe [16].
Gambar III.6 Hasil Analisis (a) DHL (b)
Senyawa tersebut juga dapat menambah nilai
Derajat Keasaman (pH)
logam alkali seperti yang terlihat pada Gambar
III.7 (a), (b), dan (c), salah satunya ion logam
Kandungan logam alkali dan amonium
Na+ yang memiliki kenaikan tinggi setelah
pada air tidak hanya berpengaruh pada nilai
dilakukan penyaringan menggunakan filter
DHL, tetapi pada nilai pH juga. Meningkatnya
keramik. Selain itu, pada zeolit mordenit

11
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

nilai pH disebabkan oleh sifat basa dari proses penyaringan. Pada suhu udara panas,
aluminosilikat pada tanah liat, maupun zeolit nitrit dalam air menguap sehingga kandungan
alam mordenit. Berdasarkan hasil analisis, nilai nitrit dalam air akan berkurang [19].
pH pada hasil penyaringan filter keramik C dan
D tidak memenuhi syarat standar air minum, 10

Kadar Kalium
8

(mg/L)
sedangkan untuk parameter lainnya memenuhi 6
4
syarat standar air minum yang ditetapkan oleh 2
0
Air A B C D
PERMENKES RI No. 492 tahun 2010. Selain
Hujan
itu, air hasil penyaringan menggunakan filter Contoh Air
tidak memenuhi syarat standar air murni [15]. (a)
Sulfat merupakan bentuk anorganik
25

Kadar Natrium
dari sulfur, senyawa sulfur banyak tersimpan di 20

(mg/L)
15
kerak bumi dan berpotensi naik ke atmosfer 10
5
sebagai gas [17]. Sehingga, sedikit banyak air 0
Air A B C D
hujan pasti mengandung sulfat. Berdasarkan Hujan
Gambar III.8 (a) hasil analisis sulfat pada air Contoh Air

hujan setelah penyaringan menggunakan filter (b)


keramik, keempat air tersebut mengalami
Kadar Litium

0.3
kenaikan yang tinggi. Hal tersebut disebabkan
(mg/L)

0.2
karena selain adanya kandungan sulfat pada air 0.1
0
hujan, terkandung sulfat pada filter keramik dan Air A B C D
Hujan
zeolit. Zeolit alam yang ditemukan dalam
Contoh Air
batuan tufa merupakan hasil sedimentasi, debu
vulkanik yang mengalami proses alterasi di (c)

daerah gunung api [18]. Dimana pada 2


Kadar amonium

1.5
umumnya daerah gunung api mengandung
(mg/L)

1
0.5
sulfur. 0
Air A B C D
`Dari hasil analisis nitrit dan klorida Hujan
pada Gambar III.8 (c) dan (d) menunjukkan Contoh Air
bahwa semua filter keramik mampu (d)
menurunkan kadar nitrit dan klorida air hujan. A: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
B: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1)
Di dalam air, nitrit ditemukan dalam jumlah C: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
D: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1)
yang sangat sedikit, lebih sedikit dibandingkan
Gambar III.7 Hasil Analisis (a) Kalium (b)
nitrat karena nitrit merupakan peralihan antara
Natrium (c) Litium (d) Amonium
amonium dengan nitrat. Selain dari pengaruh
filter keramik dan zeolit, penurunan nitrit
terjadi akibat pengaruh suhu udara pada saat

12
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

terkandung di dalamnya, seperti Cu2+


Kadar Sulfat
60
(mg/L)
40 memberikan warna biru, Fe3+ memberikan
20
0 warna kuning kecoklatan, dan Mn2+
Air A B C D
Hujan memberikan warna merah muda. Selain
Contoh Air dipengaruhi oleh logam, warna air pun
(a) dipengaruhi oleh humus, plankton, tanaman air,
limbah industri, zat-zat terlarut dalam air, dan
4
Kadar Nitrat

3 zat tersuspensi. Nilai warna yang tinggi dapat


(mg/L)

2
1 mempengaruhi rasa dan bau pada air.
0
Air A B C D Berdasarkan Gambar III.9 (a) hasil
Hujan
analisis warna pada air hujan setelah
Contoh Air
penyaringan menggunakan filter keramik
(b)
menunjukkan kenaikan nilai warna, kenaikan
0.4 tertinggi terjadi pada penyaringan
Kadar Nitrit (mg/L)

0.35
0.3
0.25 menggunakan filter keramik B. Kenaikan nilai
0.2
0.15 warna disebabkan oleh kandungan yang berada
0.1
0.05 dalam zeolit ikut terlarut, seperti logam alkali
0
Air A B C D yang mudah larut dalam air. Sedangkan pada
Hujan
filter D nilai warna air hujan tetap yaitu 0 TCU.
Contoh Air
Filter keramik dapat mempertahankan nilai
(c)
warna karena adanya pengaruh dari sekam padi
3
Kadar Klorida (mg/L)

2.5 yang pada proses pembakaran berubah menjadi


2
karbon. Adanya karbon aktif, dapat menyerap
1.5
1 partikel-partikel yang dapat menyebabkan nilai
0.5
0 warna meningkat. Kenaikan nilai warna tidak
Air A B C D
Hujan sesuai dengan hasil analisis logam, karena
Contoh Air
secara keseluruhan filter keramik efektif dalam
(d)
menurunkan kadar logam berat seperti yang
A: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
B: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1) tercantum pada Gambar III.9 (b).
C: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
D: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1) Hasil analisis air hujan awal, logam
Gambar III.8 Hasil Analisis (a) Sulfat (b) timbal dan tembaga tidak terdeteksi. Setelah
Nitrit (c) Nitrat (d) Klorida dilakukan penyaringan menggunakan filter
keramikpun tidak terjadi perubahan nilai pada
3. Warna dan Logam Berat (Fe3+, Mn2+, kedua parameter tersebut. Menurut penelitian
Cu2+, dan Pb2+) Khaerunnisa [5] filter keramik efektif dalam
Pada umumnya, warna pada air menurunkan nilai logam Mn (99,94%) dan Pb
disebabkan oleh adanya ion-ion logam yang (97,71%) disebabkan oleh besar ukuran pori

13
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

membran keramik, dimana membran keramik keramik. Kaolin memiliki kemampuan


dengan ukuran pori lebih kecil memiliki mengikat kation sehingga baik digunakan untuk
kemampuan menurunkan nilai logam lebih adsorben dalam adsorpsi logam. Namun, pada
tinggi dibandingkan dengan ukuran pori tanah liat banyak pengotor yang ikut serta
membran yang lebih besar. dalam jumlah yang cukup besar. Adanya
Kemampuan filter keramik dalam pengotor dapat menyebabkan berkurangnya
menurunkan kadar ion logam Fe3+ dan logam- daya adsorpsi dari adsorben. Selain itu, kation
logam lainnya dipengaruhi oleh kemampuan organik yang ada pada tanah liat dapat
aluminosilika (Al2O3) pada tanah liat dan zeolit berkompetisi dengan logam untuk
dalam mengadsorpsi ion logam Fe3+. Sifat memperebutkan sisi aktif adsorben sehingga
amfoter dari alumina silika dan besarnya dapat mengurangi kemampuan adsorpsi logam
muatan ion pada logam-logam berat [20].
membuatnya mudah tertahan pada filter Berdasarkan hasil analisis logam
keramik. Namun, terjadi kenaikan kadar logam berat, hasil penyaringan menggunakan filter
Mn pada filter A dan B setelah penyaringan keramik memenuhi syarat baku mutu air minum
dikarenakan kandungan kaolin pada filter berdasarkan PERMENKES RI No. 492 tahun
2010 dan air murni berdasarkan FARMAKOPE
100 EP vol. 6, kecuali untuk logam Mn dengan
Nilai Warna (TCU)

80
penyaringan filter keramik A dan B.
60
40
20
0 4. Kesadahan, Kalsium, Magnesium, dan
Air A B C D Bikarbonat
Hujan
Contoh Air Pada umumnya, kesadahan disebabkan
(a) oleh adanya logam-logam yang bervalensi dua,
seperti Fe, Sr, Mn, Ca, dan Mg, namun
0.15
Kadar Mangan (mg/L)

penyebab utama kesadahan adalah adanya ion


0.1
logam Ca2+ dan Mg2+. Adanya kalsium dalam
0.05 air memungkinkan bersenyawa dengan
0 bikarbonat, sulfat, klorida, dan nitrat,
Air A B C D
Hujan sedangkan magnesium dalam air kemungkinan
Contoh Air
bersenyawa dengan bikarbonat, sulfat, dan
(b)
klorida [19]. Berdasarkan Gambar III.10 hasil
A: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
B: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1) analisis keempat filter keramik dapat
C: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
D: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1) menurunkan nilai kesadahan, kalsium, dan
Gambar III.9 Hasil Analisis (a) Warna (b) bikarbonat dalam air hujan. Penurunan nilai
Mangan

14
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

8 tukar kation dan kapasitas yang tinggi sebagai


Nilai Kesadahan
(mg/L CaCO₃) 6 penyerap. Kemampuan zeolit menyerap
4
2
dipengaruhi oleh ukuran partikel, muatan, dan
0 lokasi kation yang berada dalam rongga zeolit
Air A B C D
Hujan [21].
Contoh Air
Ion logam Ca2+ dan Mg2+ akan bertukar
(a)
dengan ion Na+ atau K+ yang ada pada zeolit
3 alam mordenit, maupun pada filter keramik
Kadar Kalsium

2.5
menyebabkan ion logam tersebut terikat pada
(mg/L)

2
1.5
1 sisi aktif zeolit sehingga nilai kesadahan
0.5
0 menurun. Reaksi yang terjadi, sebagai berikut:
Air A B C D
Hujan Na2Z + Ca2+ → CaZ + 2 Na+ (3.1)
Contoh Air Na2Z + Mg2+ → MgZ + 2 Na+ (3.2)
(b)

5. Seng (Zn2+)
Kadar Magnesium

1.2
1
0.8 Berdasarkan hasil analisis logam seng
(mg/L)

0.6
0.4 pada air hujan sebelum penyaringan yaitu
0.2
0 sebesar 24,37 ppb. Setelah dilakukan
Air A B C D
Hujan
penyaringan menggunakan filter A, B, C, dan D

Contoh Air terjadi penurunan kadar logam seng menjadi 0

(c) ppb. Logam seng dalam air cenderung


membentuk ion, ion seng mudah terserap
2.5
Nilai Bikarbonat

2 karena adanya pengaruh dari tanah liat sebagai


(mg/L)

1.5
bahan baku dan zeolit sebagai bahan tambahan
1
0.5 filter keramik. Tanah liat dan zeolit alam
0
Air A B C D mordenit mengandung senyawa aluminosilikat,
Hujan
terjadinya penurunan kadar seng dipengaruhi
Contoh Air
oleh perbandingan Si/Al dalam struktur zeolit
(d) yang membuat zeolit memiliki kemampuan
A: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
B: Filter dengan zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1) penyerap dan menukar ion [22].
C: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,5) dan kaolin (0,5)
D: Filter tanpa zeolit, sekam padi (0,9) dan kaolin (0,1) Zeolit alam mordenit bersifat basa,
Gambar III.10 Hasil Analisis (a) Kesadahan sedangkan air hujan bersifat asam. Pada saat air
(b) Kalsium (c) Magnesium (d) Bikarbonat hujan dilalui pada filter keramik terjadi
kenaikan pH pada air hujan. Semakin
kesadahan disebabkan zeolit alam mordenit meningkat pH air maka meningkat pula sisi
(Na8[Al8Si40O96].24H2O) memiliki kemampuan aktif pada zeolit dan keramik dalam mengikat
ion logam seng [23]. Air hasil penyaringan

15
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

menggunakan filter keramik baik dengan dan Haloisit merupakan anggota golongan
tanpa termodifikasi zeolit mordenit memenuhi kaolinit. Strukturnya mirip kaolinit,
standar baku mutu air minum berdasarkan perbedaannya terletak pada susunan yang tidak
PERMENKES RI No. 492 tahun 2010, dan air beraturan dari lapisan-lapisan dan terdapat dua
murni berdasarkan FARMAKOPE (UP Vol. 6). atau lebih lapisan antar lapisan air. Adanya
mineral haloisit menandakan tanah liat
3.5. Hasil Karakterisasi Filter Keramik merupakan kaolin-clay. Pada proses
Berdasarkan hasil karakterisasi pembentukan filter keramik terdapat dua variasi
mineralogi tanah liat Cipendeuy, Garut pada komposisi sekam padi dan kaolin yaitu 0,5 : 0,5
Gambar III.11 mineral yang diperoleh adalah dan 0,9 : 0,1 dengan suhu kalsinasi hingga 900
haloisit (Al2Si2O5(OH)4∙2H2O), kaolinit °C. Perbedaan komposisi tersebut akan
Al2Si2O5(OH)4, kuarsa (SiO2), kristobalit mempengaruhi komposisi mineral membran
(SiO2), dan (SiO2). Mineral-mineral tersebut keramik [5].
terbentuk disebabkan oleh kalsinasi yang Penggunaan kaolin sebagai bahan

dilakukan pada filter keramik. Kalsinasi pengisi tidak membuat terbentuknya mineral
merupakan proses pemanasan hingga kaolinit. Hal tersebut disebabkan penggunaan
temperatur tinggi tetapi masih di bawah titik suhu kalsinasi yang melebihi 800 °C mengubah
lebur senyawa tersebut. Pemanasan yang tinggi fasa kaolin menjadi mullit dan tridimit. Bentuk
pada tanah liat akan mengubah bentuk fasanya. kaolin yang berlapis-lapis dengan adanya
Mineral kuarsa terbentuk karena adanya silika pengaruh suhu tinggi membuat ikatan Si-O dan
yang terkandung dalam tanah liat, pada saat Al-O antar lapisan pada kaolin tidak kuat dan
kalsinasi di atas suhu 600 °C silika akan mudah terputus. Puncak-puncak kaolin hilang
membentuk kristal kuarsa [14]. akibat strukturnya rusak dan membentuk fasa
amorf. Pembakaran kaolin pada suhu 550-600
400 °C menghasilkan metakaolin disorder
t
350 (Al2Si2O7) dengan terus kehilangan gugus
300
Intensitas (a.u.)

q hidroksilnya ketika suhu mencapai 900 °C,


250 h c
200 k metakaolin akan berubah menjadi alumina dan
q
150
100 silika amorf [14].
50 Berdasarkan Gambar III.12 pola
0
0 20 40 60 80 difraksi sinar-x keramik 0,5 : 0,5, tridimit dan
2 theta (°) kristobalit mendominasi fasa pada filter
keramik 0,5 : 0,5. Kandungan mineral tridimit
Gambar III.11 Pola Difraksi Sinar-X Tanah
menyebabkan keramik yang dihasilkan
Liat Cipendeuy, Haloisit (h), Kaolinit (k),
memiliki membran yang kokoh. Kaolin yang
Kristobalit (c), Kuarsa (q), dan Tridimit (t)
terpecah menjadi kristobalit akan menempati
ruang kosong yang ditinggalkan oleh air [5].

16
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

4. Kesimpulan
400 Berdasarkan hasil penelitian, dapat
t
350 diambil kesimpulan sebagai berikut:
300 q
Intensitas (a.u.)

1) Pengaruh penambahan zeolit alam


250 q
200 mordenit sebagai bahan pengisi terhadap
150 h c laju rembesan air adalah signifikan, filter
100
keramik A (DZ 0,5 : 0,5) dan B (DZ 0,9 :
50
0 0,1) memiliki laju rembesan lebih lama
0 20 40 60 80
dibandingkan filter keramik C (TZ 0,5 :
2 theta (°)
0,5) dan D (TZ 0,9 : 0,1). Hal tersebut

Gambar III.12 Pola Difraksi Sinar-X Keramik disebabkan karena ukuran partikel zeolit

0,5 : 0,5, Haloisit (h), Kristobalit (c), Kuarsa yang sangat kecil dan penyisipan zeolit

(q), dan Tridimit (t) pada filter keramik, sehingga air hujan
yang dialirkan memiliki laju rembesan

Berbeda halnya dengan pola difraksi lebih lama dibandingkan filter keramik

sinar-x keramik 0,9 : 0,1 pada Gambar III.13 tanpa modifikasi zeolit alam mordenit,

mineral kuarsa mendominasi fasa pada filter 2) Hasil analisis fisika dan kimia air hujan

keramik. Kandungan mineral kuarsa yang setelah penyaringan menggunakan filter

cukup tinggi disebabkan banyaknya keramik modifikasi zeolit alam mordenit

penambahan sekam padi. Silika yang (filter A dan B) adalah memenuhi standar

merupakan komponen terbesar penyusun PERMENKES RI No. 492 tahun 2010,

sekam padi akan berubah menjadi mineral kecuali parameter kekeruhan (filter B) dan

kuarsa pada suhu kalsinasi > 600 °C [24]. warna (filter A dan B) tidak memenuhi

Selain berasal dari sekam padi, mineral kuarsa standar. Sedangkan berdasarkan

terbentuk karena adanya pasir. FARMAKOPE hasil analisis memenuhi

300
syarat kecuali untuk parameter DHL,
t
250 q nitrat, dan mangan, dan
Intensitas (a.u.)

200 3) Mineral yang terbentuk pada filter keramik


q
t h
150 c dengan laju rembesan optimum yakni filter
cq
100 keramik C dan D adalah haloisit, kaolinit,
50
kristobalit, kuarsa, dan tridimit.
0
0 20 40 60 80
2 theta (°) 5. Daftar Pustaka
[1] E. Sulistyani, Budi A.S., dan Budi U.,
Gambar III.13 Pola Pola Difraksi Sinar-X "ITM-41: Membran Keramik Berpori
Berbahan Dasar Zeolit dan Clay dengan
Keramik 0,9 : 0,1, Haloisit (h), Kristobalit (c), Penambahan Zat Aditif," Universitas
Kuarsa (q), dan Tridimit (t) Islam Negeri Jakarta.

17
Pengaruh Penggunaan Filter Keramik Termodifikasi Zeolit Mordenit terhadap Hasil Penyaringan Air Hujan, 2017, 1-18

[2] J. Brown dan M. Sobsey, 2007, proses Kering," Rekayasa Kimia dan
"Improving Household Drinking Water Lingkungan, vol. VIII, pp. 47-52.
Quality: Use of Ceramic Water Filters in [14] Isni Nurani, Dyan Septyaningsih, Ika
Cambodia," University of North Carolina Hardyanti, dan Emas Agus Wibowo,
School of Public Health, Department of 2016, "Analisis Keefektifan Zeolit pada
Enviromental Sciences and Engineering; Proses Adsorbsi Pemurnian Minyak
Sorya Proum Department of Chemistry, Jelantah,"
Royal University of Phnom Penh, pp. 38- [15] Laz Thamzil dan Husen Zamroni, 2002,
40. "Penggunaan Zeolit dalam Bidang
[3] Yuka Yulistiani, 2016, "Preparasi dan Industri dan Lingkungan," Jurnal Zeolit
Karakterisasi Filter Keramik Berbahan Indonesia. Pusat Pengembangan
Tanah Liat, Pasir, Kaolin, dan Sekam Pengelolaan Limbah Radioaktif-BATAN,
Padi untuk Mengurangi Kadar Ion Serpong, vol. 1, pp. 27-34.
Kalsium dalam Air," Bandung, Indonesia: [16] Sukamta, 2009, "Pemecahan Senyawa
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kompleks dalam Kaolin dan Pengambilan
[4] Dede Suhendar, 2015. "Preparasi dan Alumina dengan Metoda Kalsinasi dan
Konstruksi Membran Keramik dari Elustrasi," Yogyakarta.
Campuran Tanah Liat, Pasir, Kaolin, dan [17] Isep Arief Gunawan, 2015, "Studi Sifat
Abu Sekam Padi untuk Aplikasi Filter Air Fisika dan Kandungan Kimia Air Hujan di
Siap Minum," Bandung. Kawasan Industri Rancaekek Bandung
[5] Nur Khaerunnisa, 2016, "Studi untuk Pemanfaatan Air Minum."
Pendahuluan Keramik Berpori Berbahan Bandung, Indonesia: UIN Sunan Gung
Tanah Liat, Pasir, Kaolin, dan Sekam Djati
Padi, serta Kemampuannya terhadap [18] Kusdarto, 2008, "Potensi Zeolit di
Penurunan Kadar Ion M2+, Pb2+, dan Indonesia," Jurnal Zeolit Indonesia, vol.
Hg2+ terlarut dan BOD Air," Bandung, 7. Pusat Sumber Daya Geologi.
Indonesia: UIN Sunan Gunung Djati [19] Yudi Satya Rizky, 2017, "Studi Efektivitas
Bandung. Filter Penjernih Air Menggunakan Media
[6] Riki Juniansyah, 2016, "Transformasi Zeolit, Karbon Aktif, dan Pasir Silika
Zeolit Alam Asal Sukabumi dengan untuk Mengurangi Kadar Besi (Fe) dan
Menggunakan Air Zamzam sebagai Mangan (Mn) dengan Variasi Sudut
Sumber Akuades," Bandung, Indonesia: Kemiringan pada Alat Uji dan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penambahan Filter Keramik," Jurnal
[7] Mayasari, 2014, "Analisis Kualitas Air Ilmiah
Hujan dan Limpasan melalui Media [20] Meier W.M6., 1961, "The Crystal
Green Roof di Kampus IPB Darmaga, Structure of Mordenit (Ptilolite),"
Bogor, Indonesia" Zeitschrift fur Kristallographie, Bd. 115, S
[8] Anita Kusuma Wardani, 2015, "Teknologi 439-449.
Penghilangan Ion untuk Produksi Air [21] M. Cruz-Guzman, Hermosin R. Celiz, W.
Murni," Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Kosniken, E. Nater, dan R. Cornejo,
Teknologi Industri, Institut Teknologi "Heavy Metal Adsorption by
Bandung, vol. 1-10. Montmorilonites Modified with Natural
[9] Anna Poedjiadi, 2009, "Dasar-Dasar Organic Cations," Soil Science Society of
Biokimia." Jakarta, Indonesia: UI Pres America Journal, pp. 215-221.
[10] J. Aultman et al., 2003, "Ceramics." [22] Saryati, Supardi, Supandi S., dan Rohmad
[11] T.J. Prihatin, 2011, "Pembuatan Filter S., 2010, "Penghilangan Logam Berat
Keramik Berbahan Dasar Tanah Liat dalam Larutan dengan Zeolit Alam,"
sebagai Kandidat Pengolahan Air Limbah Jurnal Zeolit Indonesia vol. 9
Radioaktif Cair," pp. 593-602. [23] Gupta dan Ali, 2004, "Removal of Lead
[12] Subriyer Nasir dan Teguh Budi S.A., and Chromium from Wastewater Using
2011, "Pengolahan Air Limbah Hasil Bagase Fly Ash- a Sugar Industry Waste,"
Proses Laundry Menggunakan Filter J. Col. Int. Sci., pp. 321-328.
Keramik Berbahan Campuran Tanah Liat [24] W. Wijanarko, 2008, "Analisis
dan Zeolit," Skripsi, Universitas Penambahan Jerami Padi dalam Bentuk
Sriwijaya. Blok atau Kotak sebagai Bahan Batako
[13] Muhammad Husin Ismayanda, 2016, Berlubang," Tugas Akhir Teknik Sipil.
"Produksi Aluminium Silikat Sulfat dan
Asam Sulfat dalam Reaktor Menggunakan

18

Anda mungkin juga menyukai