Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MATA KULIAH

PRINSIP KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN

MAKALAH
PLAN OF ACTION PUSKESMAS GAJAHAN

Disusun Oleh:
Dinda Anindita Salsabilla
S021902013

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo, dr, M.Kes, MM, PAK, Sp.DLP

PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan merupakan masalah sosial, ekonomi, politik dan hak
asasi manusia yang paling penting. Sebagai salah satu dasar pencapaian dari
Millenium Development Goals (MDGs), sayangnya pelayanan kesehatan
belum diimbangi dengan akses pelayanan yang memadai. Keberadaan
Puskesmas yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan bagi seluruh
masyarakat dihadapkan pada berbagai permasalahan seperti penurunan alokasi
anggaran kesehatan di Kabupaten/Kota Sukoharjo yang menyebabkan
penurunan biaya operasional Puskesmas dan belum memadainya angka
kecukupan tenaga kesehatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau wilayah
kerja.Puskesmas merupakan salah satu unit fungsional terdepan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat dengan
7 program pokok dan 16 program inovatif sebagai usaha poko kesehatan
(Basic Health Service) yang dilaksanakan baik didalam maupun diluar
gedung, utamanya program prioritas dalam rangka meningkatkan jangkauan
Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan dengan tidak mengesampingkan peningkatan sumber daya.
Dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas mengacu pada empat azas
penyelenggaraan, yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, azas pemberdayaan
masyarakat, azas keterpaduan, dan azas rujukan. Puskesmas mempunyai
kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya, untuk itu
perlu didukung kemampuan manajemen yang baik. Manajemen puskesmas
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik yang
meliputi perencanaan, penggerakan serta pengendalian, pengawasan dan
penilaian.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.

1
Kecamatan Sehat adalah gambaran masayarakat kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan berperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator
utama antara lain : Lingkungan sehat, Perilaku sehat, Cakupan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan Derajat kesehatan penduduk kecamatan. Yang
mana rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan
Sehat, yang harus sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah
kecamatan setempat. Sedangkan misi pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi
pembangunan kesehatan nasional. Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun
fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan
oleh sebuah puskesmas akan berbeda pula. Namun demikian kegiatan pokok
Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut : KIA,
Keluarga Berencana, Usaha Perbaikan Gizi, Kesehatan Lingkungan,
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, Pengobatan termasuk
pelayanan darurat karena kecelakaan, penyuluhan Kesehatan Masyarakat,
Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olah Raga, Perawatan Kesehatan Masyarakat,
Kesehatan dan keselamatan Kerja, Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan
Jiwa, Kesehatan Mata, Laboratorium Sederhana, Pencatatan Laporan dalam
rangka Sistem Informasi Kesehatan, Kesehatan Usia Lanjut dan Pcmbinaan
Pengohatan Tradisional.
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan
turut serta memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah
kerjanya agar berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya. Hasil yang diharapkan dalam menjalankan fungsi ini antara lain
adalah terselenggaranya pembangunan di luar bidang kesehatan yang
mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat.
Salah satu penerapan fungsi manajemen puskesmas adalah penyusunan
rencana kegiatan ( POA ) puskesmas tahunan. POA ini disusun berdasarkan

2
rencana pelaksanaan kegiatan puskesmas, yang termasuk fungsi perencanaan.
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerjanya dengan tetap
mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai sebelumnya. Dengan POA ini
diharapkan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban dengan tetap
mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang ada.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan pelayanan program puskesmas sesuai
dengan masalah yang dihadapi Puskesmas Gajahan, sehingga dapat
meningkatkan fungsi Puskesmas secara efektif dan efisien, serta
terlaksananya proses perencanaan tingkat Puskesmas dalam
menyelenggarakan kegiatan di tahun 2019 mendatang.
b. Tujuan Khusus
1) Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas untuk
tahun berikutnya dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian
masalah kesehatan masyarakat.
2) Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) setelah
diterimanya alokasi sumber daya untuk kegiatan tahun berjalan
dari berbagai sumber.
2. Manfaat
a. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
b. Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban.
c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan
potensi yang ada.

C. LANDASAN HUKUM

3
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 14 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan tata Kerja Perangkat daerah Kota Surakarta (Lembaran
Daerah Kota Surakarta Nomor 14 Tahun 2011) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 5 tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 14 tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat daerah Kota surakarta
(Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2013 Nomor 5).

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. DATA UMUM

4
UPT Puskesmas Gajahan berada di wilayah kota Surakarta tepatnya di
Jalan Veteran no. 48, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasarkliwon, Kota
Surakarta. Kelurahan yang menjadi wilayah binaan Puskesmas Gajahan, yaitu
Kelurahan Joyosuran, Kelurahan Pasarkliwon, Kelurahan Gajahan, Kelurahan
Bluwarti, Kelurahan Kauman, dan Kelurahan Kampung Baru. Batas – batas
wilayah adalah :
Batas Utara : Kelurahan Setabelan
Batas Timur : Kelurahan Semanggi, Kelurahan Kedunglumbu
Batas Selatan : Kelurahan Joyontakan, Kelurahan Danukusuman
Batas Barat : Kelurahan Kratonan
Untuk mendukung perencanaan kegiatan Puskesmas di tahun 2018, maka
dalam PTP ini ditampilakan beberapa data umum. Data umum yang ada
meliputi :
1. Data wilayah,
2. Data kesehatan lingkungan
B. DATA DERAJAT KESEHATAN MASYARKAT
Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari angka kematian dan angka
kesakitan dari suatu penyakit dan kondisi yang dipengaruhi oleh lingkungan
dan perilaku masyarakat yang dalam hal ini dapat dilihat dari angka kematian
angka kesakitan penyakit menular dan kondisi lingkungan.
Pada tahun 2018 masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian
bayi merupakan permasalahan dari program kesehatan ibu dan anak yang
menjadi prioritas untuk ditangani. Sedangkan penyakit menular penemuan TB
yang masih rendah serta Hpuse Indeks di beberapa wilayah juga masih tinggi
memungkinkan resiko penularan DBD yang juga makin tinggi.
Di tahun 2018 Dinas Kesehata Kota Surakarta telah menetapkan SPM
yang menjadi acuan bagi setiap puskesmas termasuk Puskesmas Gajahan yang
mencakup 67 indikator kinerja puskesmas. Sebagai berikut :

Tabel 4.1. Capaian Kinerja Tahun 2018


Indikator Kinerja Penyebu
No Target Pembilang Realisasi
Puskesmas t
1 2 3 4 5 6
A Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan
1 Presentase ketersediaan 85% 20 20 100

5
obat dan vaksin di
puskesmas
B Program Pengawasan
Obat dan Makanan
1 Presentasi makanan yang 88% 54 57 94,74
memenuhi syarat
C Program Upaya
Kesehatan Perorangan
1 Presentase kunjungan baru 37,1% 6848 31805 21,53
rawat jalan di puskesmas
2 Jumlah kunjungan 150 464320 300 154
puskesmas orang per hari
3 Presentase penderita 100% 4948 5727 86,40
hipertensi mendapat
pelayanan sesuai standar
4 Presentase penderita 100% 1288 1898 75,94
diabetes melitus mendapat
pelayanan sesuai standar
5 Tingkat deteksi dini 100% 6726 25473 26,40
kesehatan masyarakat
6 Presentase ODGJ berat 100% 37 37 100
yang mendapatkan
pelayanan kesehatan jiwa
sesuai standar
7 Proporsi puskesmas yang 100 100 100 100
menerapkan pada tata
kelola BLUD
8 Presentase kecukupan 100 100 100 100
sarana untuk administrasi
perkantoran
9 Presentase kecukupan 100 100 100 100
sarana aparatur
D Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
1 Cakupan skreening 100% 893 893 100
kesehatan siswa pendidikan
dasar kelas 1 dan kelas 7
2 Presentase warga negara 100% 4836 21719 22,27
usia 15-59 tahun
mendapatkan skreening
kesehatan sesuai standar
3 Presentase warga negara 100% 997 2861 34,85
usia 60 tahun ke atas
mendapatkan skreening
kesehatan sesuai standar

6
4 Presentase rumah tangga 60% 5946 9885 60,15
berperilaku hidup bersih
dan sehat
5 Cakupan kelurahan siaga 100% 6 6 100
aktif
6 Presentase balita ditimbang 77% 1833 2069 88,59
berat badannya (D/S)
7 Prevalensi berat badan 17% 1263 24594 5,13
lebih dan obesitas pada
penduduk ≤ 18 tahun
8 Prevalensi merokok pada 5,2% 18 9037 0,150
usia <18 tahun
9 Presentase remaja putri 20% 571 2765 20,65
yang mendapat tablet
tambah darah
E Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
1 Presentase anemia pada ibu 33% 45 619 7,43
hamil
2 Prevalensi bumil KEK 2,71% 32 619 5,17
3 Bayi dengan BBLR 2,70% 22 562 3,91
4 Presentase bayi usia kurang 76,5% 190 220 86,36
dari 6 bulan yang mendapat
ASI Eksklusif
5 Prevalensi gizi buruk balita 0,005 0 2069 0
6 Prevalensi kekurangan gizi 1,90% 1 2069 0,05
(underweight) balita
7 Prevalensi stunting (pendek 3,52% 34 1012 3,36
dan sangat pendek) balita
8 Cakupan balita gizi buruk 100 0 1833 0
yang mendapat perawatan
9 Presentase remaja yang 20% 571 2765 20,65
mendapat tablet tambah
darah
F Program Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
1 Angka kematian DBD <1 0 1 0
2 Angka kesakitan DBD per 48 1 31805 3,14
100.000 penduduk
3 Cakupan penemuan dan 100% 1 1 100
penanganan penderita
penyakit DBD
4 Angka kesakitan malaria 0% 0 31805 0
per 1.000 penduduk
5 Angka kesakitan TB per 124 17 31805 53,45
100.000 penduduk

7
6 Penemuan pasien baru TB 75% 17 30 56,67
BTA positif
7 Angka penemuan pasien 324 17 31805 53,45
CNR per 100.000
penduduk
8 Presentase orang dengan 100% 17 17 100
TB mendapatkan
pelayanan sesuai standar
9 Proporsi kasus tuberkulosis 95,21% 5 5 100
yang berhasil diobati dalam
program DOTS (suspec
rate)
10 Presentase yang berisiko 100% 320 320 100
terinfeksi HIV
mendapatkan pemeriksaan
HIV sesuai standar
11 Angka penemuan kasus <5 0 31805 0
baru kusta per 100.000
penduduk
12 Angka penemuan kasus 93% 214 404 52,97
diare balita
13 Presentase diare KLB dapat 100% 0 0 100
ditangani < 24 jam
14 Angka penemuan kasus 56% 17 225 7,56
pneumonia balita
15 Presentase anak usia 0-11 98% 532 528 100
bulan yang mendapatkan
imunisasi dasar lengkap
16 Cakupan desa/kelurahan 100% 6 6 100
universal child
immunization (UCI)
17 Cakupan desa/kelurahan 100% 0 0 0
mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam
18 Proporsi kasus hipertensi di 23% 323 4337 7,45
fasilitas kesehatan
G Program Pengembangan
lingkungan sehat
(Kesling)
1 Proporsi tempat-tempat 96,5% 40 40 100
umum memenuhi syarat
2 Proporsi TM memenuhi 94% 98 106 92,45
syarat
3 Desa/kelurahan melakukan 52,94% 6 6 100
STMB
4 Cakupan inspeksi pangan 100% 19 19 100

8
di pendidikan dasar
5 Presentase jamban 97,71% 54 57 94,74
memenuhi syarat
H Program Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak
1 Jumlah kematian ibu per 52,28 1 57 108,07
100.000 KLH
2 Proporsi kasus Diabetes 20% 236 1244 19,13
Mellitus (DM) di fasilitas
pelayanan kesehatan dasar
3 Presentase ibu hamil 100% 602 626 96,17
mendapatkan pelayanan
sesuai standar
4 Cakupan komplikasi 99,1% 39 39 100
kebidanan yang ditangani
5 Presentase ibu bersalin 100% 562 562 100
mendapatkan pelayanan
sesuai standar
6 Presentase persalinan di 85% 562 562 100
fasilitas pelayanan
kesehatan
7 Cakupan pertolongan 93,5% 562 562 100
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
8 Cakupan pelayanan nifas 93,5% 561 562 99,82
(%)
I Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Anak Balita
1 Angka kematian bayi per 2,61% 2 557 3,60
1000 KLH
2 Presentase bayi baru lahir 100 557 557 100
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
3 Presentasi BBL 46% 385 557 69,12
mendapatkan IMD
4 Cakupan neonatus dengan 100% 67 67 100
komplikasi ditangan
5 Angka kematian balita per 3,45% 3 557 5,40
1000 KLH
6 Cakupan pelayanan anak 100% 1393 1583 88
balita
7 Presentase anak usia 0-59 100% 1383 2069 88,59
bulan yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar

9
8 Cakupan kunjungan bayi 96% 531 562 94,48

Pada tabel di atas terlihat ada 21 indikator kegiatan yang belum mencapai
target. Indikator terbanyak terdapat dalam kegiatan pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular.
Disamping menilai kinerja Puskesmas berdasarkan capaian kinerja, Puskesmas
Gajahan juga melakukan penilaian atas kepuasan pelanggannya. Berdasarkan
KepMenPAN No. 25 tahun 2004, bahwa setiap institusi yang memberikan
pelayanan publik diharapkan melakukan penilaian indeks kepuasan masyarakat
atas layanan yang telah diberikan institusi tersebut.

10
BAB III
ANALISA MASALAH

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi masalah kesehatan di UPT Puskesmas Gajahan adalah sebagai
berikut :
1. Presentase kunjungan baru rawat jalan di Puskesmas (21,53%)
2. Presentase penderita hipertensi mendapat pelayanan sesuai standar
(86,40%)
3. Presentase penderita diabetes mellitus (DM) mendapat pelayanan sesuai
standar (75,94%)
4. Tingkat deteksi dini kesehatan masyarakat (26,40%)
5. Presentase warga negara usia 15-19 tahun mendapatkan skreening
kesehatan sesuai standar (22,27%)
6. Presentase warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan skreening
kesehatan sesuai standar (34,85%)
7. Prevalensi ibu hamil KEK (5,17%)
8. Bayi dengan BBLR (3,91%)
9. Angka kesakitan TB per 100.000 penduduk (53,45%)
10. Penemuan pasien baru TB BTA positif (56,67%)
11. Angka penemuan pasien CNR per 100.000 penduduk (53,45%)
12. Angka penemuan kasus baru diare balita (52,97%)
13. Angka penemuan kasus pneumonia balita (7,56%)
14. Proporsi kasus hipertensi di fasilitas kesehatan (7,45%)
15. Proporsi TM memenuhi syarat (92,45%)
16. Proporsi kasus DM di fasilitas kesehatan dasar (19,13%)
17. Presentase ibu hamil mendapatkan pelayanan sesuai standar (96,17%)
18. Angka kematian balita per 1000 KLH (5,40%)
19. Cakupan pelayanan anak balita (88%)
20. Presentase anak usia 0-59 bulan yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar (88,59%)
21. Cakupan kunjungan bayi (94,48%)

B. PRIORITAS MASALAH
Untuk menentukan prioritas masalah kesehatan di Puskesmas Gajahan
adalah Metode Hanlon Kuantitatif, yang meliputi :
1. Tingkat Besarnya atau Mendesaknya Masalah (U = Urgency)
Pertimbangan ini dari aspek waktu, masih dapat ditunda atau harus segera
ditanggulangi. Semakin pendek tenggang waktunya semakin mendesajk

11
untuk ditanggulangi
2. Tingkat Kegawatan Masalah (S = Seriousness)
Besarnya akibat atau kerugian yang dinyatakan dalam besaran kuantitatif
berupa rupiah, orang dan lain-lain.
3. Tingkat Perkembangan (G = Growth )
Kecenderungan atau perkembangan akibat dari suatu permasalahan.
Semakin berkembang masalah semakin diprioritaskan.
Tabel 2. Penetapan Prioritas Masalah Metode Hanlon

Tingkat Tingkat Tingkat


TOTAL
NO Permasalahan Kegawat Keseriu Perkemb
(UxSxG)
an (U) san (S) angan (G)
1 Presentase kunjungan baru rawat 9 5 11 495

jalan di Puskesmas (21,53%)


2 Presentase penderita hipertensi
mendapat pelayanan sesuai standar 10 6 13 780
(86,40%)
3 Presentase penderita diabetes
mellitus (DM) mendapat pelayanan 14 6 9 756
sesuai standar (75,94%)
4 Tingkat deteksi dini kesehatan
masyarakat (26,40%) 17 8 8 1088

5 Presentase warga negara usia 15-19 16 12 4 768

tahun mendapatkan skreening


kesehatan sesuai standar (22,27%)
Presentase warga negara usia 60
6
tahun ke atas mendapatkan
17 9 2 306
skreening kesehatan sesuai standar
(34,85%)
7 Prevalensi ibu hamil KEK (5,17%) 4 15 11 660
8 Bayi dengan BBLR (3,91%)
2 14 11 308
9 Angka kesakitan TB per 100.000 18 19 13 4446

penduduk (53,45%)
10 Penemuan pasien baru TB BTA 18 20 17 6120

12
positif (56,67%)
11 Angka penemuan pasien CNR per
15 13 11 2145
100.000 penduduk (53,45%)
12 Angka penemuan kasus baru diare
balita (52,97%) 17 18 18 5508

13 Angka penemuan kasus pneumonia 8 16 5 640

balita (7,56%)
14 Proporsi kasus hipertensi di fasilitas
7 7 7 343
kesehatan (7,45%)
15 Proporsi TM memenuhi syarat
4 5 11 220
(92,45%)
16 Proporsi kasus DM di fasilitas
12 12 6 864
kesehatan dasar (19,13%)
17 Presentase ibu hamil mendapatkan 2 3 10 60

pelayanan sesuai standar (96,17%)


18 Angka kematian balita per 1000
5 13 5 325
KLH (5,40%)
19 Cakupan pelayanan anak balita
9 3 10 270
(88%)
20 Presentase anak usia 0-59 bulan
yang mendapatkan pelayanan 7 4 14 392
sesuai standar (88,59%)
21 Cakupan kunjungan bayi (94,48%) 1 1 13 13

Berdasarkan penetapan prioritas masalah dengan metode Hanlon


didapatkan prioritas masalah kesehatan di Puskesmas Gajahan dari banyaknya
skor sebagai berikut :
Prioritas 1 : Penemuan pasien baru TB BTA positif (56,67%)
Prioritas 2 : Angka penemuan kasus baru diare balita (52,97%)
Prioritas 3 : Angka kesakitan TB per 100.000 penduduk (53,45%)
Prioritas 4 :Angka penemuan pasien CNR per 100.000 penduduk
(53,45%)
Prioritas 5 : Tingkat deteksi dini kesehatan masyarakat (26,40%)
Prioritas 6 : Proporsi kasus DM di fasilitas kesehatan dasar (19,13%)

13
Prioritas 7 : Presentase warga negara usia 15-19 tahun mendapatkan
skreening kesehatan sesuai standar (22,27%)
Prioritas 8 : Presentase penderita diabetes mellitus (DM) mendapat
pelayanan sesuai standar (75,94%)
Prioritas 9 : Presentase kunjungan baru rawat jalan di Puskesmas
(21,53%)
Prioritas 10 : Prevalensi ibu hamil KEK (5,17%)
Prioritas 11 : Angka penemuan kasus pneumonia balita (7,56%)
Prioritas 12 : Presentase kunjungan baru rawat jalan di Puskesmas
(21,53%)
Prioritas 13 : Presentase anak usia 0-59 bulan yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar (88,59%)
Prioritas 14 : Proporsi kasus hipertensi di fasilitas kesehatan (7,45%)
Prioritas 15 : Angka kematian balita per 1000 KLH (5,40%)
Prioritas 16 : Bayi dengan BBLR (3,91%)
Prioritas 17 : Presentase warga negara usia 60
Prioritas 18 : Cakupan pelayanan anak balita (88%)
Prioritas 19 : Proporsi TM memenuhi syarat (92,45%)
Prioritas 20 : Presentase ibu hamil mendapatkan pelayanan sesuai
standar (96,17%)
Prioritas 21 : Cakupan kunjungan bayi (94,48%)
Dari seluruh masalah kesehatan di atas dapat kita pilih berdasarkan
pertimbangan matang dua prioritas yang akan dibuat Rencana Usaha Kegiatan
dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan. Pemilihan prioritas juga didapat dari skor
yang tertinggi. Maka masalah kesehatan kasus baru TB BTA dan kasus diare
balita dipilih sebagai prioritas.

C. IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH


1. Angka penemuan kasus baru TB BTA
Identifikasi penyebab masalah sebagai berikut :
a. Banyak penderita TB yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas
Gajahan berobat ke Puskesmas lainnya sehingga tidak dilaporkan
sebagai penemuan kasus di Puskesmas Gajahan.

14
b. Dokter praktek swasta yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gajahan
tidak melaporkan kepada Puskesmas Gajahan ketika merawat pasien
TB yang domisilinya di wilayah kerja Puskesmas Gajahan.
2. Angka penemuan kasus diare balita
Identifikasi penyebab masalah sebagai berikut :
a. Banyaknya warga yang tidak memeriksakan anak balitanya yang
terkena diare ke Puskesmas Gajahan.
b. Dokter praktek swasta yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gajahan
tidak melaporkan kepada Puskesmas Gajahan ketika merawat pasien
anak balita yang diare di wilayah kerja Puskesmas Gajahan.
c. Kurangnya koordinasi antara petugas Posyandu setempat yang
menemukan anak balita yang menderita diare dengan Puskesmas
Gajahan.
D. PENETAPAN CARA PEMECAHAN MASALAH
1. Angka penemuan kasus baru TB
Alternatif pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
a. Perlunya pelacakan data pasien TB yang berdomisili di wilayah kerja
Puskesmas Gajahan yang berobat ke Puskesmas lainnya.
b. Perlunya pembuatan MoU atau kerjasama Puskesmas Gajahan dengan
dokter praktek swasta agar melaporkan data pasien TB yang berasal
dari wilayah kerja Puskesmas Gajahan.
2. Angka penemuan kasus diare balita
Alternatif pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
a. Melakukan penyuluhan kepada warga di wilayah kerja untuk
memeriksakan anak balita yang menderita diare ke Puskesmas Gajahan
b. Perlunya pembuatan MoU atau kerjasama Puskesmas Gajahan dengan
dokter praktek swasta agar melaporkan data pasien anak balita yang
mengalami diare yang berasal dari wilayah kerja Puskesmas Gajahan.
c. Melakukan koordinasi dengan petugas Posyandu (Pos Pelayanan
Terpadu) jika terdapat anak balita yang menderita diare.
d. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait kasus
diare.

15
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) UPT Puskesmas Gajahan yang disusun


adalah RUK untuk tahun 2019. Dimana RUK ini sumber dananya berasal dari
APBD dan APBN (Jamkesmas / BOK). Dalam RUK UPT Puskesmas Gajahan
tahun 2019 ini, meliputi upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan
dan upaya kesehatan penunjang yaitu berupa :
1. Kegiatan tahunan yang akan datang (meliputi kegiatan rutin, sarana/prasarana,
operasional dan program hasil analisis masalah)
2. Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan ke
dalam format
Rencana Usulan Kegiatan UPTD Puskesmas Gajahan tahun 2019 dibuat
dalam bentuk matrik, di susun dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang
berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai dengan masalah
yang ada sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas.
Berikut ini RUK UPT Puskesmas Gajahan tahun 2019 :
1. Angka Penemuan Kasus TB Baru
Berikut ini tabel RUK UPT Puskesmas Gajahan tahun 2019 untuk
masalah kesehatan angka penemuan kasus TB baru :
Tabel 1. Angka Penemuan Kasus TB Baru

Kebutuhan Sumber Daya Indika


Upaya Sumber
Dana Sarana Tenaga tor
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target Pembiay
keberh
an aan
asilan
Promkes Membentu Meningkatk Semua Terbent Rp.- APD Tenaga Cakup APBD
k Tim TB an angka warga uk 2 Buku Kesehat an dan dana
Care penemuan tim TB Pedoma an dan penem promkes
kasus TB Care n TB kader uan puskesm
baru tiap ATK kasus as
kelurah TB
an mening
kat
Koordina Membuat Agar semua Semua 100% Rp.- MoU Tenaga Terlap APBD
si MoU penemuan fasyanke Kesehat orkan dan dana
dengan kasus TB s di an semua promkes
fasyankes baru sekitar penem puskesm

16
di sekitar terlaporkan wilayah uan as
wilayah di kerja kasus
kerja puskesmas puskesm TB
puskesmas as

2. Angka Penemuan Kasus Diare Balita


Berikut ini tabel RUK UPT Puskesmas Gajahan tahun 2018 untuk masalah
kesehatan angka penemuan kasus diare balita :
Tabel 2. Angka Penemuan Kasus Diare Balita

Kebutuhan Sumber Daya Indika


Upaya Dana Sarana Tenaga tor Sumber
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keber Pembiay
an hasila aan
n
Promkes Penyuluha Meningkatka Semua 100% Rp.- Media Tenaga Angka APBD
n dan n warga promkes kesehata penem dan dana
instruksi pengethauan , LCD, n uan promkes
pelaporan dan cakupan Proyekt (tenaga kasus puskesm
diare penemuan or, kesling, diare as
balita kasus diare tempat promkes balita
balita pertemu , bidan) menin
an gkat
Koordina Membuat Agar semua Semua 100% Rp.- Mou Tenaga Terlap APBD
si Mou penemuan fasyanke Kesehat orkan dan dana
dengan kasus diare s di an semua promkes
fasyankes terlaporkan sekitar penem puskesm
di sekitar di puskesmas wilayah uan as
wilayah kerja diare
kerja puskesm
puskesmas as

17
BAB V
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Angka Penemuan Kasus TB Baru


Berikut ini merupakan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) UPT
Puskesmas Gajahan tahun 2019 untuk masalah kesehatan angka penemuan
kasus TB baru :
Tabel 1. Angka Penemuan Kasus TB Baru

Upaya Volume
keseha Kegiatan Sasaran Target kegiata Lokasi Tenaga Jadwal Biaya Ket
tan n
Promk Membent Semua Terbentu 3 kali Balai Tenaga Pertemuan Rp -,
es uk Tim warga k 2 tim dalam desa/ kesehatan 1 : Januari
TB Care TB Care setahun kelurahan (tenaga Pertemuan
tiap wilayah kesling, 2 : Februari
keluraha kerja promkes, Pertemuan
n puskesmas bidan) 3 : Agustus
Koordi Membuat Semua 100% 2 kali Puskesma Tenaga Pertemuan Rp -,
nasi MoU fasyanke dalam s Kesehata 1 : Januari
dengan s di setahun n akhir
fasyankes sekitar Pertemuan
di sekitar wilayah 2 : Februari
wilayah kerja awal
kerja puskesm
puskesma as
s

2. Angka Penemuan kasus diare balita


Berikut ini merupakan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) UPT
Puskesmas Gajahan tahun 2019 untuk masalah kesehatan angka penemuan
kasus diare balita :

18
Tabel 2. Angka Penemuan kasus diare balita

Upaya Volume K
keseha Kegiatan Sasaran Target kegiata Lokasi Tenaga Jadwal Biaya e
tan n t
Promk Penyuluh Semua 100% 3 kali Balai Tenaga Pertemuan Rp -,
es an dan warga dalam desa/ kesehatan 1 : Januari
instruksi setahun kelurahan (tenaga Pertemuan
pelaporan wilayah kesling, 2 : Februari
diare kerja promkes, Pertemuan
balita Puskesma bidan) 3 : Agustus
s Gajahan
Koordi Membuat Semua 100% 2 kali Puskesma Tenaga Pertemuan Rp -,
nasi MoU fasyanke dalam s Kesehata 1 : Januari
dengan s di setahun n akhir
fasyankes sekitar Pertemuan
di sekitar wilayah 2 : Februari
wilayah kerja awal
kerja puskesm
puskesma as
s

19

Anda mungkin juga menyukai