Jtptunimus GDL Angilianbu 5150 3 Bab2 PDF
Jtptunimus GDL Angilianbu 5150 3 Bab2 PDF
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
dan perawat yang membantu klien mengatasi stress sementara untuk hidup
10
13
(1983) meliputi:
yang realistik.
14
Menurut Arwani (2002) ada tiga hal mendasar yang memberi ciri-
a. Keikhlasan (Genuiness)
secara tepat.
b. Empati (Empathy)
dunia pribadi klien. Empati merupakan sesuatu yang jujur, sensitif dan
c. Kehangatan (Warmth)
maupun mental.
mempertahankan konsistensinya.
terapeutik.
gaya hidup.
mengganggu.
manusiawi.
orang lain.
Menurut Stuart & Sundeen tahun (1995), teknik komunikasi terdiri dari:
a. Mendengarkan (Listening)
pada orang lain bahwa apa yang dikatakannya adalah penting dan dia
c. Mengulang (Restating)
d. Penerimaan (Acceptance)
e. Klarifikasi
f. Refleksi
Refleksi ini dapat berupa refleksi isi dengan cara memvalidasikan apa
g. Asertif
pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain.
h. Memfokuskan
Cara ini dengan memilih topik yang penting atau yang telah dipilih
i. Membagi persepsi
j. Identifikasi ”tema”
k. Diam
meskipun begitu diam yang tidak tepat dapat menyebabkan orang lain
l. Informing
memberikan informasi.
m. Humor
menggunakan humor untuk menutupi rasa takut dan tidak enak atau
n. Saran
masalah. Teknik ini tidak tepat dipakai pada fase kerja dan tidak tepat
Dalam komunikasi terapeutik ada empat tahap, dimana pada setiap tahap
Sundeen, 1995).
a. Fase Prainteraksi
b. Fase Orientasi
Fase ini dimulai ketika perawat berrtemu dengan klien untuk pertama
kalinya. Hal utama yang perlu dikaji adalah alasan klien minta
22
c. Fase Kerja
d. Fase Terminasi
1995).
a. Berhadapan
b. Mempertahankan kontak
mendengar sesuatu.
e. Tetap rileks
pengembangan komunikasi.
24
a. Perkembangan
baik dari sisi bahasa, maupun proses berpikir orang tersebut. Adalah
sangat berbeda cara berkomunikasi anak usia remaja dengan anak usia
balita.
b. Persepsi
c. Gender
d. Nilai
f. Emosi
g. Pengetahuan
profesional.
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang yang
i. Lingkungan
j. Jarak
k. Masa bekerja
klien. Bagi klien, dalam hal ini perawat memakai dirinya secara terapeutik
dan memakai teknik komunikasi agar perilaku klien dapat berubah kearah
role model agar dapat berperan secara efektif. Seluruh perilaku dan pesan
a. Kualitas Personal
kemandirian.
b. Komunikasi Fasilitatif
teknik terapeutik.
berubah.
perawat klien.
30
manusia.
1) Resistence
cemas atau kegelisahan yang dialaminya. Hal ini terjadi akibat dari
2) Transference
3) Counter Transference
4) Boundary Violations
pembicaraan.
terhadap klien. Hal ini akan menjadikan klien merasa tidak nyaman,
tidak tertarik dan cemas, sehingga idenya menjadi kacau dan informasi
terhadap perawat.
bahwa klien tidak dapat berpikir untuk diri sendiri. Klien juga merasa
bahwa dia harus melakukan apa yang dipertahankan perawat. Hal ini
setuju.
perawat dan klien. Klien akan merasa bahwa perawat tidak peduli
dengan situasinya.
mengekspresikan perasaanya.
tertutup.
Jika hasil yang diharapkan belum tercapai dan pasien merasa tidak
memodifikasinya.
b. Kriteria pelaksanaan
2) Memperkenalkan diri.
dipahami pasien.
penting yang tidak bisa dipisahkan dari proses pencapaian tujuan tersebut
selalu dan dapat dilakukan pada setiap tahap atau komponen proses
diberikan oleh perawat juga dapat sebagai therapi bagi klien khususnya
B. Konsep Perawat
1. Pengertian Perawat
juga berkolaborasi dengan klien atau keluarga dan ahli kesehatan lain.
37
klien sebagai manusia dan scara hukum, serta membantu klien dalam
d. Manajer kasus
lainnya.
e. Rehabilitator
f. Pemberi kenyamanan
Perawat merawat klien sebagai manusia secara utuh baik fisik maupun
g. Komunikator
komunitas.
i. Role model
secara fisik.
j. Peneliti
k. Kolaborator
a. Fungsi Pokok
b. Fungsi Tambahan
c. Fungsi Kolaboratif
Terapeutik.
meliputi:
1. Umur
selama hidupnya yaitu sejak lahir sampai meninggal dunia. Usia sebagai
40
produktif (20-35 tahun) identik dengan idealisme yang tinggi. Usia juga
2. Jenis Kelamin
jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. Ada pekerjaan yang secara umum
yang cukup memuaskan. Ada posisi lain dalam karakter perempuan yaitu
ketaatan dan kepatuhan dalam bekerja. Hal ini akan mempengaruhi kerja
secara personal. Perbedaan jenis kelamin pada era 90-an, baik di Indonesia
laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan yang hakiki dalam hak dan
3. Tingkat Pendidikan
perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih matang pada diri individu,
tetapi juga mengubah nilai seperti persepsi, minat, perasaan dan sikap
bidang tertentu, untuk itu dibutuhkan pendidikan yang sesuai agar dapat
Kruszweski dan Leddy & Pepper dalam Hamid (1995) menyatakan bahwa
43
1995).
4. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Application)
professional.
d. Analisis (Analysis)
suatu objek di dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
bertindak atas dasar pengetahuan yang dimiliki, dan begitu pula seseorang
belum tentu bertindak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Hal ini
5. Masa bekerja
dalam hal ini sebagai perawat yang terapeutik. Masa kerja seseorang dapat
diketahui dari mulai awal perawat bekerja sampai saat berhenti atau masa
6. Status Kepegawaian
seorang perawat. Perawat dengan status PNS akan cenderung lebih baik
daripada perawat dengan status pegawai tidak tetap. Namun tidak menutup
samping itu terkadang tradisi dan system nilai juga dapat mendorong atau
(Sondang, 1992).
Perry & Potter (2005), Nurjannah (2001), Stuart & Laraia (2001)
47
1. Karakteristik individu
a. Umur
b. Jenis kelamin Komunikasi Terapeutik
c. Masa bekerja 1. Fase orientasi
d. Tingkat pendidikan 2. Fase kerja
e. Status Kepegawaian 3. Fase terminasi
2. Tingkat pengetahuan
1.
Variabel Perancu
1. Penghargaan
2. Supervisi
3. Kebijakan
4. Lingkungan
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
bila yang berubah akan mengakibatkan perubahan variabel lain dan variabel
perawat yang terdiri dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama
G. Hipotesa
sebagai berikut: