khamir. Beberapa spesies patogen ini antara lain adalah Histoplasma capsulatum, yang menyebabkan
histoplasma; Blastomyces spp., yang menyebabkan blastomikosis; dan Coccidioides immitis, yang
menyebabkan koksidioidomikosis; ketiga penyakit ini merupakan infeksi sistemik. Histoplasmosis
adalah mikosis intraselular pada sistem retikuloendotelium, yang melibatkan jaringan limfatik, paru-
paru, limfa, sistem saraf pusat, dan organ-organ lain pada tubuh. Blastomikosis adalah infeksi
pernafasan yang kronis yang dapat menyebar ke paru-paru, tulang, dan kulit. Koksidioidomikosis
dapat bersifat ringan atau gawat (lihat Gambar 8-19). Pada kasus-kasus yang ringan, luka terbatas
pada saluran pernafasan bagian atas dan pada paru-paru. Pada kasus-kasus yang gawat, cendawan
menyebar pada organ bagian dalam, tulang, sendi, dan jaringan di bawah kulit.
Kapang lendir
Kapang lendir merupakan sekumpulan mikroorganisme yang heterogen. Padanya terdapat ciri-ciri
hewan dan tumbuhan. Fase vegetatif atau somatik yang aselular dan merayap jelas mempunyai
struktur dan fisiologi seperti binatang; struktur reproduktifnya seperti tumbuhan, yaitu menghasilkan
spora yang terbungkus dinding yang nyata. Gabungan fase seperti binaang dan seperti tumbuhan
dalam satu daur hidup merupakan ciri pembeda kapang lendir.
Ada empat tipe kapang lendir yang berbeda dalam struktur dan fisiologi serta masing-masing
mempunyai daur hidup yang khas. Keempat macam itu ialah kapang lendir sejati (Myxomycetes),
kapang lendir endoparasi (Plasmodiophoromycetes), kapang lendir jaring (Labyrinthulales), dan
kapang lendir selular (Acraciales)
Kapang lendir itu selalu mempunyai klasifikasi yang menantang (tak dapat dilukiskan). Dalam satu
skema klasifikasi, jasad reik ini diperlakukan sebagai filum tersendiri dalam dunia Protista. Dalam
skema yang lain, mereka dimasukkan ke dalam takson utama di dalam dunia Fungi. Dalam skema
klasifikasi yang lain lagi, kelompok Myxomycetes mempunyai kedudukan taksonomik yang sam
dengan kedudukan cendawan sejati; Acrasiales dan Labyrinthulales diperlakukan secara terpisah
sebagai suatu kelompok karena mereka ini merupakan “organisme yang mempunyai pertalian
keturunan yang tidak pasti”, sedangkan Plasmodiophoromycetes dianggap sebagai suatu kelas dalam
cendawan sejati.