Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIOLOGI SEL

“SEL TUMBUHAN SEL HEWAN SEL BAKTERI”

DISUSUN OLEH :

SUKMAWATI (15020180065)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembuatan makalah didasarkan pada berbagai macam pendapat para
ahli diantaranya MaxShultze ,Robert Hooke, Hanstein, Felix Durjadin,
Johanes Purkinje, Matthias Schleiden, Robert Browndan Rudolf
Virchow.Makalah ini berisi tentang pengetahuan Struktur sel tumbuhan,
hewan dan bakteri.
Makalah ini dibuat supaya penulis lebih memahami tentang Struktur
sel tumbuhan, hewan dan bakteri. Maka dari itu penulis berharap ,Penulis
dan pembaca dapat membedakan berbagai macam teori yang akan kami
bahas,diantaranya pengetahuan organ dan fungsi Struktur sel tumbuhan,
hewan dan bakteri.
Selain itu penulis juga berharap makalah ini dapat berguna bagi
penulis dan pembaca dalam mempelajari dan memahami bab-bab ini .
Di muka bumi ini ada makhluk hidup seperti manusia, hewan dan
tumbuhan. Setiap makhluk hidup itu pasti tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berbeda-beda. Makhluk
hidup tubuhnya terdiri dari berbagai jenis ada yang disebut sel, jaringan,
organ, system organ dan organisme.
Makhluk hidup ada yang tubuhnya hanya tersusun dari satu sel
disebut makhluk hidup uniseluler (organisme uniseluler), dan ada yang
tubuhnya mencapai ukuran sangat besar dan kompleks tersusun dari banyak
sel disebut makhluk hidup multiseluler (organisme multiseluler). Tubuh
organisme multi seluler tersusun dari jaringan. Kumpulan beberapa jaringan
membentuk organ. Selanjutnya organ saling berinteraksi sehingga
membentuk sistem organ akhirnya akan membentuk organisme atau makhluk
hidup.
Dengan demikian dalam perkembangan dan pertumbuhan makhluk
hidup antara yang satu dan yang lain saling berkaitan dan tidak berjalan
dengan sendirinya.

B. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk membahas tentang pengetahuan organ dan
fungsi Struktur sel tumbuhan, hewan dan bakteriyang diungkapkan melalui
teori-teori tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan.
menjelaskan semua teori-teori tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi
jaringan yakni dilihat dari biologi.
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu agar mahasiswa dapat:
- Menafsirkan arti dan fungsi fisiologi tumbuhan
- Menunjukkan sejumlah aktifitas hidup yang dilakukan oleh tumbuhan
- Mengetahui keterkaitan antara fisiologi tumbuhan dengan cabang ilmu
biologi yang lain.
- Menggambarkan sel tumbuhan eukariotik.
- Menghubungkan struktur dan fungsi bagian-bagian sel tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sel Tumbuhan
Sel merupakan penyusun tubuh makhluk hidup sebagaimana telah
dibuktikan melalui pengamatan mikroskopis oleh Mathias Schleiden (seorang
ahli anatomi tumbuhan) dan Theodor Schwann (seorang ahli anatomi hewan)
yang kemudian merumuskan bahwa : “sel merupakan kesatuan struktural
kehidupan“.
Max Schultze dan Thomas Huxley menyatakan bahwa : “sel
merupakan satu kesatuan fungsional kehidupan” yang menunjukkan bahwa
aktivitas yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup tercermin dalam
aktifitas dalam sel.
Rudolf Virchow (1858) mengemukakan bahwa sel berasal dari sel (omnis
cellula e cellula) sehingga lahirlah teori : “sel merupakan kesatuan
pertumbuhan“. Setelah ditemukan gen dalam kromosom yang ada di dalam
nukleus maka lahirlah teori : “sel merupakan kesatuan heriditas dari makhluk
hidup“. Walther Flemming (1843-1913) dan Eduard Strasburger (1875)
mengamati pembelahan sel pada reproduksi sel sehingga memunculkan teori
sel baru yaitu : “sel merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk hidup“.
Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu dengan yang lain dalam
ukuran, bentuk, struktur dan fungsinya. Walaupun demikian semua sel
tumbuhan memiliki persamaan dalam beberapa segi sehingga dapat
dibanyangkan suatu hipotesis sebuah sel yang segi-segi dasarnya ada dalam
bentuk yang secara nisbi tidak termodifikasi. Sel hipotesis ini seperti disajikan
pada gambar 1, terdiri atas tiga bagian : (1) Membran sel yang dibagian
luarnya di selubungi oleh dinding sel, (2) selapis protoplasma yang melapisi
dinding itu dan disebut protoplas, dan (3) rongga yang disebut vakuola
sentral yang menempati bagian terbesar ruang di dalam sel.
1. Dinding sel
Sel tumbuhan terdiri atas protoplas yang terselubungi oleh dinding sel.
Dinding sel tumbuhan memiliki struktur yang kompleks dengan memiliki tiga
bagian fundamental yang dapat dibedakan yaitu lamela tengah, dinding sel
primer dan dinding sel sekunder. Semua sel memiliki lamela tengah dan
dinding sel primer, sedangkan dinding sel sekunder hanya pada sel-sel tipe
tertentu.
Lamela tengah adalah suatu lapisan perekat antar sel yang menyekat
dinding primer dua buah sel yang bersebelahan. Lapisan ini sebagian besar
terdiri atas air dan zat-zat pectin yang bersifat koloid dan bersifat plastik
(dapat mudah dibentuk) sehingga memungkinkan gerakaan antar sel dan
penyesuaiannya yang diperlukan sebelum sel-sel dapat mencapai ukuran
dan bentuk dewasa.
Dinding sel primer adalah dinding sel sejati pertama yang dibentuk
oleh sebuah sel baru. Walaupun air, zat-zat pektin dan protein banyak
dijumpai di dalamnya, dinding sel primer terutama terdiri atas selulosa dan
hemiselulosa. Pada kondisi tertentu dinding sel dapat menebal sehingga
memenuhi ruang dalam sel. Zat-zat pembentuk dinding sel tambahan ini
disebut dinding sel sekunder yang terdiri atas dua atau lebih lapisan yang
terpidah-pisah. Sel yang memiliki dinding sel sekunder volumenya tidak dapat
bertambah dengan pertumbuhan permukaan atau kembali ke kondisi
awal/dinding sel primer. Penyusun dinding sel sekunder sebagian besar
selulosa dan zat-zat lain khususnya lignin (zat kayu).
Lignifikasi tidak terlalu mengganggu permeabilitas dinding sel terhadap
air dan bahan-bahan terlarut, akan tetapi mengubah sifat fisik dan kimiawi
dinding sel. Dinding sel yang terlignifikasi menjadi lebih keras dan lebih tahan
terhadap tekanan dari pada dinding sel yang berselulosa.
2. Plasmodesmata
Plasmodesamata adalah benang-benang protoplasmik halus yang
terletak pada tempat-tempat tertentu pada dinding sel primer (yaitu pada
noktah yang berupa bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan).
Plasmodesamata dapat menembus pori-pori kecil pada dinding sel primer
dan lamella tengah diantara sel-sel yang bedekatan sehingga protoplasma
kedua sel dapat berhubungan. Plasmodesmata memudahkan proses
transportasi bahan-bahan dari sebuah sel ke sel berikutnya tanpa harus
melalui selaput-selaput hidup. Adanya plasmodesmata menunjukkan bahwa
tumbuhan berperilaku lebih sebagai suatu organisme tunggal dari pada
sebagai sekumpulan unit sel bebas.
3. Membran sel
Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sel yang
paling luar yang membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari
dua lapisan yang terdiri dari fosfolipid (50%) dan protein/lipoprotein (50%).
Membran plasma bersifat semipermeabel atau selektif permeabel yang
berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi zat-zat terlarut masuk
dan keluar dari sel.
4. Nukleus
Nukleus adalah inti sel yang memiliki membran inti dengan susunan
molekul sama dengan membran sel yaitu berupa lipoprotein. Pori-pori pada
membran inti memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma.
Fungsi utama nukleus adalah sebagai pusat yang mengontrol kegiatan sel
dan mengandung bahan-bahan yang menentukan sifat-sifat turun-temurun
suatu organisma. Didalam inti sel tersusun atas tiga komponen yaitu :
Nukleoulus (anak inti) yang berfungsi untuk menyintesis berbagai
macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan
ribosom.
Nukleoplasma (cairan inti) merupakan cairan yang tersusun dari protein
Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, yang dapat menebal
menjadi struktur seperti benang yaitu kromosom yang mengandung DNA
(asam deoksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik
melalui sintesa protein.
5. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di
dalam inti sel dan organel sel. Sitoplasma bersifat koloid yaitu tidak padat dan
tidak cair. Sitoplasma terdiri atas air yang di dalamnya terlarut banyak
molekul kecil, ion dan protein. Bahan-bahan lain yang lazim terdapaat dalama
sitoplasma adalah butir minyak dan berbagai macam kristal yang dalam
banyak hal tersusun dari kalsium oksalat. Ukuran partikel terlarut adalah
0,001 – 0,1 mikron dan bersifat transparan.
Sitoplasma terikat pada permukaan luarnya oleh sebuah selaput yang
disebut plasmolema (selaput plasma) dan pada permukaan dalamnya, yang
berbatasan dengan vaakuola sentral, oleh selaput lain yang disebut tonoplas
(selaput vakuola). Plasmolema dan tonoplas sangat penting dalam fisiologi
sel-sel karena sebagian besar mengontrol pertukaran bahan antara
sitoplasma dan ruang diluar sitoplasma dan di dalam vakuola
Koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke fase
gel atau sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika
konsentrasi air rendah. Di dalam sitoplasma terkandung organel-organel sel
atau daerah pada sitoplasma hidup yang teralokasi khusus untuk fungsi
tertentu. Organel-organel tersebut adalah :
6. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan perluasan membran yang saling
berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di
dalam sitoplasma. Dalam pengamatan mikroskop, retikulum endoplasma
nampak seperti saluran berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga.
Saluran-saluran tersebut berfungsi membantu gerakan subsatansi-subsatansi
dari satu bagainsel ke bagian sel lainnya. Dalam sel terdapat dua tipe
retikulum endoplasma (RE) yaitu retikulum endoplasma kasar (REK) dan
retikulum endoplasma halus (REH).
REK dikatakan kasar karena permukaannya diselubungi oleh ribosom
sehingga tampak seperti helaian panjang kertas pasir. Ribosom adalah
tempat sintesa protein yang hasilnya akan melekat pada retikulum
endoplasma dan biasanya ditujukan untuk luar sel. REH tidak ditempeli
ribosom sehingga permukaannya nampak halus. REH memiliki enzim-enzim
pada permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid, glikogen dan
persenyawaan steroid seperti kolesterol, gliserida dan hormon.
7. Badan golgi.
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang
dikelilingi membran. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik.
Badan golgi pada sel tumbuhan biasa disebut diktiosom. Badan golgi
dibangun oleh membran yang berbentuk sisterna, tubulus dan vesikula.
Sisterna mebentuk pembuluh halus (tubulus). Dari tubulus diepaskan
kantong-kantong kecil yang berisi bahan-bahanyang diperlukan seperti
enzim-enzim atau pembentuk dinding sel. Fungsi badan golgi dalam sel yaitu
:
- Membentuk kantong-kantong (vesikula) yang bersisi enzim-enzim dan
bahan lain untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.
- Membentuk membran plasma
- Membentuk dinding sel
- Membentuk akrosom pada sel spermatozoa yang berisis enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
8. Ribosom
Ribosom adalah organel kecil bergaris tengah 17 – 20 mikron yang
tersusun oleh RNA ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel
hidup dan terdapat bebas dalam sitoplasma atau melekat pada REK. Tiap
ribosom terdiri atas dua sub unit yang saling behubungan dalam suatu ikatan
yang distabilkan oleh ion magnesium. Ribosom berfungsi untuk sintesis
protein, dimana pada waktu sintesis protein, ribosom mengelompok
membentuk poliribosom (polisom).
9. Peroksisom dan glioksisom
Peroksisom adalah kantong-kantong yang memiliki membran tunggal.
Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas adalah enzim
katalase. Fungsi enzim tersebut adalah mengkatalisis perombakan hydrogen
peroksida (H2O2). Senyawa tersebut merupakan produk metabolisme sel
yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam
perubahan lemak menjadi karbohidrat.
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan mislnya pada lapisan
aleuron biji padi-padian . aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal
yang terdapat dlam vakuola. Glioksisom sering ditemukan pada jaringan
penyimpan lemak dari biji yang berkecambah. Gioksisom berisi enzim
pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan tersebut menghasilkan
energi yang diperlukan dalam perkecambahan.
10. Mitokondria
Mitokondria adalah organel sel penghasil energi sel. Mitokondria
mempunyai dua lapisan membran, yaitu membran dalam dan membran luar.
Membran luar memiliki permukaan halus, sedangkan membran dalam
berlekuk-lekuk yang disebut kista. Mitokondria adalah struktur yang mampu
bereproduksi sendiri. Pada pembelahan sel, semua kitokondria membelah
diri, setenganhnya menuju ke sel anak yang satu dan setengahnya ke sela
anak yang lain. Mitokondria mengandung enzim-enzim untuk fosforilasi
oksidatif dan sistem transpor electron. Pada bagian membran dalam
dihasilkan enzim pembuatn ATP dan protein yang diperlukan untuk
pernafasan antar sel.
Membran dalam mitokondria terbagi menjadi dua ruang yaitu :
Ruang intermembran yaitu ruangan diantara membran luar dan membran
dalam. Membran luar dapat dilalui oleh semua molekul kecil tetapi tidak dapat
dilalui protein dan molekul besar.
Matriks mitokondria : merupakan ruangan yang diselubungi oleh membran
dalam. Didalam matriks tersebut tahapan metabolisme terjadi, mengandung
enzim untuk siklus Krebs dan oksidasi asam lemak, mengandung banyak
butiran protein dan DNA, ribosom dan beberapa jenis RNA. Mitokondria
dapat menyintesis protein sendiri karena memiliki DNA, RNA dan ribosom.
11. Plastida
Plastida adalah organel sitoplasma yang tersebar pada sel tumbuhan
dan terlihat jelas di bawah mikroskop sederhana. Plastida sangat bervariasi
ukuran dan bentuknya, pada sel-sel tumbuhan berbunga biasanya berbentuk
piringan kecil bikonveks. Meskipun macam-macam plastida dihubungkan
dengan fungsi-fungsi fisiologis yang tetap, namun macam tersebut
diklasifikan berdasarkan warnanya yaitu :
- Leukoplast (tidak berwarna) : biasanya lazim terdapat dalam sel-sel yang
tidak terkena cahaya matahari, misalnya pada jaringan yang terletak sangat
dalam pada bagian tumbuhan baik di atas maupun di dalam tanah.
Fungsinya adalah sebagai pusat sintesis dan penyimpanan makanan
cadangan seperti pati.
- Kloroplast yang mengandung klorofil yaitu suatu campuran pigmen yang
memberi warna hijau pada tumbuhan. Fungsinya adalah menangkap energi
cahaya yang diperlukan untuk proses potosintesis.
- Kromoplast yang mengandung pigmen-pigmen lain yang menentukan
timbulnya warna merah, jingga dan kuning pada bagian-bagian tumbuhan.
Fungsinya masih belum jelas, tetapi berhubungan dengan kemasakan buah
dari mulai hijau sampai dengan berwarna merah berhubungan dengan
penurunan dan peningkatan jumlah kromoplast.
12. Vakuola sentral
Vakuola adalah rongga besar di bagian dalam sel yang berisi cairan
vakuola yang merupakan suatu larutan cair berbagai bahan organik dan
anorganik yang kebanyakan adalah cadangan makanan atau hasil
sampingan metabolisme. Vakuola diselubungi oleh selaput vakuola yang
disebut tonoplas. Umumnya vakuola tidak berwarna, namun dapat berwarna
kebiru-biruan atau kemerah-merahan karena adanya pigmen terlarut yang
termasuk bahan kimia kelompok antosianin. Pada tumbuhan muda berisi
banyak vakuola berukuran kecil, akan tetapi dengan semakin matangnya usia
sel maka terbentuk vakuola yang semakin membesar. Vakuola berisi bahan-
bahan antara lain : asam organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam
kristal, alkaloid (nikotin, kafein, kinin, tein, teobromin, solanin dan lain-lain)
Vakuola dijuluki sebagai “tangki” bahan simpanan atau eksresi.
Kehadiran vakuola menjadikan sitoplasma terdorong ke pinggiran sel
sehingga protoplas dekat dengan permukaan. Dengan demikian pertukaran
bahan antara sebuah sel dengan sekelilingnya menjadi lebih efifisien.
Vakuola sentral mempunyai fungsi rangka yang penting karena biasanya
volume cairan yang dikandungnya cukup besar untuk menyebabkan dinding
sel bagian luar akan meregang. Tekanan ke arah dalam pada cairan vakuola
yang disebabkan oleh dinding sel yang meregang tadi menimbulkan
ketegaran pada dinding sel, dan karena itu juga pada sel secara keseluruhan.
Jika terjadi penghilangan cairan dalam vakuola lebih cepat dari pada
penggantinya, tumbuhan akan mengalami kelayuan, daunnya berguguran
dan batangnya merunduk. Kondisi ini akan pulih apabila vakuola segera
kembali “mengembung” sebagai akibat penyerapan air oleh akar lebih cepat
dari pada hilangnya air dari bagian-bagian lain tumbuhan itu.

B. Sel Hewan
Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu.
Misalnya sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk
mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah merah
masih terdapat sekitar 75 triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia,
sehingga jumlah sel pada manusia sekitar 100 triliun sel. Walaupun banyak
sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya seluruh sel mempunyai
sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya :
- oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel
untuk melepaskan energi;
- mekanisme umum merubah makanan menjadi energi;
- setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya;
- hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika
sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan
beregenerasi
Bagian-bagian Sel Dan Fungsinya
1. Mitokondria, merupakan tempat pembentukan sumber energi. Umumnya
dimiliki semua sel hidup, karena fungsinya yang sangat penting, yaitu
menghasilkan energi melalui proses respirasi sel (reaksi antara bahan
makanan dengan oksigen dan menghasilkan energi)
2. Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil yang terdapat di
sitoplasma atau menempel di permukaan retikulum endoplasma kasar.
Berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Terdapat di sel hewan dan
tumbuhan.
3. Retikulum Endoplasma, organel berbentuk seperti saluran. Retikulum
Endoplasma permukaan kasar diselubungi ribosom, Retikulum Endoplasma
permukaan halus tidak ada ribosom, tetapi di permukaannya terdapat enzim-
enzim. Berfungsi untuk membatu metabolisme protein, lemak dan
karbohidrat.
4. Badan Golgi, organel berbentuk seperti tumpukan kue panekuk. Berfungsi
membantu sintesis protein. Terdapat di sel tumbuhan dan hewan.
5. Lisosom, merupakan kantung kecil dengan membran tunggal. Berfungsi
untuk mendaur ulang bagian sel yang rusak, mencerna zat sisa makanan
atau zat-zat asing yang masuk ke dalam sel. Terdapat di sel tumbuhan dan
hewan.
6. Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil dan mengapung di sitoplasma.
Sentriol dalam sentrosom berperan dalam pembelahan sel. Sentrosom sel
hewan memiliki sepasang sentriol, sednag sel tumbuhan tidak.
7. Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau lonjong yang terdapat di
tengah atau bagian tepi sel. Berfungsi sebagai pusat pengendali kegiatan sel.
Di dalamnya terdapat cairan inti (nukleoplasma), anak inti (nukleolus) dan
selapu inti. Terdapat di sel hewan dan tumbuhan.
8. Kloroplas, organel kecil berbentuk bulat yang berwarna hijau karena
mengandung pigmen klorofil. Hanya terdapat di sel tumbuhan. Berperan
dalam proses fotosintesis tumbuhan yang menghasilkan energi dan bahan
makanan tumbuhan.
9. Membran sel (membran plasma), merupakan bagian sel paling luar. Dimiliki
oleh hewan dan tumbuhan. Berfungsi mengatur keluar masuknya zat pada
suatu sel.
10. Dinding sel, merupakan lapisan di bawah membran sel, terbuat dari
selulosa. Hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Berfungsi untuk memberi
kekuatan dan perlindungan bagi sel.
11. Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi ruang dalam sel,
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme.
12. Vakuola, merupakan rongga di dalam sel yang berlapis membran, di
dalamnya berisi cairan. Berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan
makanan dan sisa metabolisme. Vakuola sel hewan berukuran kecil,
sedangkan vakuola tumbuhan berukuran besar.

C. Sel Bakteri
Struktur dan Fungsi Sel Bakteri. Sel-sel bakteri ada di sekitar kita.
Mereka menyebabkan penyakit dan sangat penting bagi kehidupan manusia.
Meskipun beberapa bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan
Escherichia coli hidup bersimbiosis dalam tubuh manusia, struktur dan fungsi
bakteri ini sangat berbeda dari sel manusia. Memetabolisme Bakteri akan
menghasilkan beberapa nutrisi dan ion yang manusia tidak dapat
memproses, seperti nitrogen dan vitamin K. Struktur sel bakteri mungkin
berbeda, tetapi mereka telah bermutasi selama ribuan tahun untuk bertahan
hidup perubahan lingkungan dan bereproduksi.
1. Prokariota
Bakteri adalah sel prokariotik yang berbeda dari manusia, sel-sel
eukariotik. Perbedaan utama antara kedua jenis sel adalah bagaimana
organel internal, subunit khusus sel, yang terorganisir. Sel prokariotik tidak
memiliki organel membran-terikat. Mereka juga tidak memiliki inti yang
mengandung DNA, dan DNA mereka adalah salah satu, molekul melingkar
bukan kromosom terpisah seperti sel eukariotik.
2. Kapsul
Salah satu faktor virulensi sel bakteri adalah kapsul nya. Kapsul
terbuat dari lapisan tebal dari bahan polisakarida. Tujuan dari kapsul adalah
untuk melindunginya dari kekeringan, dan memberikan perlindungan
terhadap fagositosis dari sel-sel kekebalan. Kapsul merupakan faktor
virulensi bakteri seperti S. pneumoniae dan E. coli. Tanpa kapsul ini, bakteri
jenis ini avirulent dan tidak menyebabkan penyakit.
3. Dinding sel
Bakteri memiliki dinding sel yang terbuat dari lapisan peptidoglikan
yang membuat sel kaku dan memberikan bentuk. Hal ini juga berfungsi
sebagai jangkar untuk pili dan flagella. Ini membantu mengandung organel
dan menjaga sel dari meledak di bawah perubahan besar karema tekanan
osmotik. Dinding sel yang digunakan oleh para ilmuwan untuk membedakan
dan mengkategorikan bakteri melalui prosedur pewarnaan gram.
4. Pili
Banyak bakteri memiliki pili, yang merupakan struktur rambut seperti
kecil yang cabang keluar dari dinding sel. Struktur ini memiliki dua tujuan. Pili
adalah bagian dari faktor virulensi bakteri ini. Mereka melampirkan ke host
jaringan dan sel memberi mereka kemampuan untuk menyebabkan infeksi.
Selain itu, pili khusus digunakan oleh bakteri untuk konjugasi, sebuah proses
di mana satu bakteri mengirimkan gen seperti resistensi antibiotik pada sel-
sel bakteri tetangga.
5. Flagela
Flagela ini seperti rambut, struktur yang mirip dengan pili, tetapi flagela
digunakan untuk bergerak oleh sel bakteri. Mereka berada di salah satu
ujung bakteri, di kedua ujungnya, atau kadang-kadang mereka mengelilingi
seluruh sel. Flagela membantu bakteri menjauh dari bahan kimia beracun
atau bergerak ke arah nutrisi. Mereka bekerja dalam gerakan baling-jenis,
berputar untuk memindahkan bakteri ke lokasi.

D. Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

Berikut adalah beberapa perbedaan antara sel prokariotik dan sel


eukariotik:

 Sel prokariotik merupakan sel tanpa inti, sedangkan sel eukariotik


adalah sel yang mengandung inti serta memiliki organel lainnya selain
inti sel atau nukleus. Sel prokariotik memiliki ukuran sel diameter
prokariotik 0,2-2.0 sedangkan Memiliki ukuran diameter 10-100.
 Sel prokariotik tidak memiliki membran inti, serta inti sel yang nyata
dan tersebar dalam sitoplasma sedangkan sel eukariotik memiliki
nukleus atau inti sel yang nyata karena di lingkupi oleh membran inti.
 Sel prokariotik tidak memiliki organel yang terbungkus oleh membran
sel sedangkan pada sel eukariotik semua organel terbungkus oleh
membran sel.
 Sel prokariotik Memiliki Flageta yang mengandung dua protein
sedangkan sel eukariotik memiliki flageta yang tersusun banyak
mikrotubula.
 Sel prokariotik memiliki Glikokaliks dalam lapisan lendir atau kapsul,
pada sel eukariotik terdapat banyak sel yang tidak memiliki dinding sel,
komposisi kimia pada dinding sel yang sederhana.
 Sel prokariotik Memiliki dinding sel yang cukup kompleks dan
mengandung peptidoglycanMemiliki membran sel yang kurang
mengandung sterol dan tidak mengandung karbohidrat, sedangkan sel
eukariotik memiliki membran sel yang mengandung sterol dan
karbohidrat sehingga dapat berfungsi sebagai reseptor.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665)
dengan meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-
ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang
biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam rongga sel
disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan
nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881),
seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar
botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri
atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia menemukan inti
(nukleus).
Max Schultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan
protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan
sel berasal dari sel “Omnis Cellula Cellula”.Sel dibedakan atas beberapa
bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik dan
prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan
reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh
kebutuhan hidupnya terpenuhi. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara
menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi
yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum)
juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi
dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk
hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan
suatu koordinasi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi,
dan lain-lain pada berbagai jaringan maupun organ.sistem komunikasi ini
selain dilakukan oleh sistem saraf, juga dilakukan oleh sistem endokrin,atau
bahkan sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin mengontrol
aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling mengisi secara
fungsional yang demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur saraf dan
endokrin sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin.
B. Saran
Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari
jika ditunjang oleh banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau
internet .Sehingga kita dapat mengetahui hubungan antara struktur dan
fungsi dari masing-masing organel dengan jelas . Selain itu kita juga dapat
memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel .
• Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk
mengetahui struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan
perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.

• Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan


ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur
dan fungsi organel sel pada mahluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai