Anda di halaman 1dari 20

BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di awal perkembangan ilmu kimia organik, senyawa-senyawa
yang ditemukan pada organisme dikelompokkan sebagai senyawa
karbon karena sebagian besar disusun oleh unsur karbon. Namun
setelah diketahui adanya unsur selain karbon, orang cenderung
menyebutnya senyawa organik, yaitu senyawa yang berasal dari
organisme hidup. Seiring dengan perkembangannya, sebutan kimia
organik pun dirasakan kurang tepat karena senyawa organik dapat
juga disintesis dari senyawa anorganik. Seiring dengan pesatnya
penemuan dan pemanfaatan senyawa organik dalam kehidupan
manusia, senyawa organik dijadikan salah satu cabang didalam ilmu
kimia. Senyawa-senyawa organik banyak ditemukan dilingkungan di
sekitar kita, seperti bahan bakar minyak yang berasal dari minyak
bumi, karbohidrat dalam produk tumbuhan, protein dan lemak dari
hewan, karet ban dari getah karet, serta bahan-bahan hasil sintesis
dalam industri seperti obat-obatan, plastik, pestisida, dan sebagainya.
Senyawa hidrokarbon merupakan persenyawaan yang paling banyak
di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.Bahkan tubuh manusia
sendiri yang terdiri dari tulang-tulang, daging, otot darah, urat, enzim
dan lain-lain, ini semuanya adalah tersusun dari senyawa-senyawa
karbon. Begitu juga dengan bahan makanan yang harus kita konsumsi
seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin-vitamin dan lain
sebagainya.
Senyawa karbon terdiri atas berbagai jenis dan struktur molekul
yang berbeda-beda. Begitu pula sifat fisik serta sifat kimianya. Untuk
itulah dibutuhkan beberapa reaksi-reaksi agar senyawa dapat
diidentifikasi.

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

Reaksi-reaksi kimia pada senyawa karbon dapat


dikelompokkan dalam beberapa tipe, diantaranya reaksi adisi,
esterifikasi, polimerisasi, yodoform, redoks, substitusi, dan eliminasi.
Mempelajari sifat-sifat atau aspek-aspek yang terkait dengan
senyawa karbon sangat penting di bidang farmasi karena jika kita
ingin membuat suatu sediaan obat maka kita harus mengetahui ciri-ciri
dan sifat dari suatu sediaan yang akan dijadikan sebagai bahan obat.
Dan itulah yang melatang belakangi disusunya laporan yang berjudul “
SENYAWA KARBON”.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mempelajari
beberapa aspek yang terikat dengan reaksi-reaksi senyawa karbon
seperti adisi, esterfikasi, redoks, dan yodoform.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetaui reaksi
polimerisasi, reaksi redoks dan reaksi yodoform dari beberapa
senyawa karbon.

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Atom karbon, disamping memiliki kemampuan berikatan dengan
atom karbon lain, juga dapat berikatan dengan atom hydrogen
membentuk senyawa hidrokarbon, Selain itu, atom karbon dapat dapa
juga berikatan dengan atom-atom lain seperti oksigen, nitrogen, fosfor
dan belerang dan halogen. Atom atau gugus atomyang terikat pada
senyawa hidrokarbon dapat menentukan sifat-sifat senyawa karbon.
Atom atau gugus karbon tersebut lebih reaktif dari yang lainnya,
dinamakan gugus fungsi. Dengan kata lain, gugus fungsi adalah
bagian reaktif dan dari senyawa karbon yang menentukan sifat fisika
dan kimia senyawa karbon (Sunarya 2007, h. 153).
Karbon merupakan unsure yang menonjol. Unsur karbon
mempunyai dua yang sangat berbeda: gravit hitam yang le,but dan
berlian yang yang memancarkan cahaya. Karbon ini juga membentuk
begitu banyak senyawa. Untuk waktu yang cukup lama, diyakini bahwa
senyawa-senyawa tersebut memiliki kekuatan vital yang tersenbunyi
sehingga para ahli kimia tidak dapat membuat tanpa bantuan tumbuh-
tumbuhan dan inatan, senyawa organic yang telah dikenal dair
pembakaran ammonia dengan sianat, yang diangaap biasanya
senyawa karbon organik. (Trisenati 1997,h. 48).
Unsur-unsur atom yang menyusun senyawa-senyawa organic tidak
banyk jumlahnya. Unsur-unsur yang utama adalah unsure karbon,
hydrogen, dan nitrogen selain itu disusun oleh unsure belerang dan
halogen. Meskipun dalam jumlah kecil, senyawa organic kadang-
kadang mengandun fosfo, magnesium, besi, stibium, arsen, kobalt,
dan tembaga. Persenyawaan organic ada yang mempunyaistruktur
sederhana, kompleks, sampai yang sangat kompleks. Namun, semua
senyawa ini mempunyai atom karbon. Atom karbon mempunyai empat

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

electron valensi, yaitu empat electron dikulit terluar, Untuk mencapai


konfigurasi electron yang stabil seperti konfigurasi electron gas mulia,
atom karbon memerlukan empat electron. Oleh karena itu, atom
karbon mampu membentuk empat ikatan kovalen dengan atom atau
unsure lain. Keempat electron valensi karbon bertidak sebagai tangan
yang dapat memegan atom-atom karbon lainnya atau atom unsure lain
yang nonlogam (Sumardjo 2006 ,h. 30)
Setiap reaksi redoks merupakan pasangan reaksi reduksi dan
reaksi oksidasi, Jadi, reaksi redoks adalah reaksi yang didalamnya
terjadi serah terima electron antar zat atau reaksi yang disertai dengan
perubahan bilangn oksidasi unsur. Contoh reaksi redoks sebagai
berikut :
Cu2+ (aq) + 2e Cu(s)
Zn(s) Zn2+(aq) + 2e
+
Cu2+(aq) + Zn(s) Cu(s) + Zn2+(aq)
(Nana 2007, h. 42).
Pada senyawa-senyawa hidrokarbon dapat terjadi reaksi-reaksi
antara lain:

A. Reaksi Polimerisasi
Polimerisasi umumnya terdiri atas dua macam, yaitu
polimerisasi reaksi rantai dan polimerisasi reaksi tahap. Pada
reaksi rantai, masing-masing reaksi bergantung pada reaksi
sebelumnya untuk menyediakan pusat reaktif. Monomer digunakan
di seluruh proses polimerisasi.
B. Reaksi Pengesteran
Reaksi pengesteran adalah reaksi pembentukan ester antara
alkohol dengan asam karboksilat.
C. Reaksi Redoks
Oksidasi dan reduksi tidak mewakili golongan reaksi
terpisah, mereka lebih mewakili perubahan yang mungkin mengikuti

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

adisi, subtitusi atau eliminasi. Senyawa organik juga mengalami


reaksi redoks, akan tetapi perpindahan elektron biasanya tidak
diselesaikan dalam proses(Antony 1992, h. 74).
Bersadasarkan cara berikatan karbon dengan karbon,senyawa
hidrokarbon dapat di golongkan menjadi berikut ini :
1. Senyawa hidrokarbon alifatik, yaitu senyawa hidrokarbon yang
membentuk rantai karbon yang membentuk rantai lurus atau
bercabang. Senyawa alifatik terdiri dari :
a. Senyawa hidrokarbon jenuh,yaitu senyawa yang berikatan
kovalen tunggal.
b. Senyawa hidrokarbon tidak jenuh,yaitu senyawa hidrokarbon
yang mengandung ikatan rangkap, baik rangkap dua atau
rangkap tiga.
2. Senyawa hidrokarbon siklik,yaitu senyawa hidrokarbon yang
memiliki struktur rantai karbon tertutup.
A. Senyawa hidrokarbon alisiklik, yaitu senyawa hidrokarbon yang
memiliki strukrur rantai karbon tertutup.
B. Senyawa hidrokarbon aromatic.yaitu senyawa hidrokarbon
yang memiliki rantai karbon tertutup dengan ikatan rangkap
yang berselang seling. (Cucu suhendar,2010. h.45-47).
2.2 Uraian Bahan
1. Alkohol (Ditjen POM, 1979 : 65)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol / alkohol
RM/BM : C2H6O / 46,00 g/mol
Rumus struktur :

Kandungan : Tidak kurang dari 94.7% v/v atau 92.0% dan


tidak lebih dari 95,2% v/v atau 92,7% C2H5O
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas.


Mudah terbakar dengan memberikan nyala
biru yang tidak berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dan dalam
kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya; ditempat sejuk jauh dari nyala api
Kegunaan : Sebagai sampel
2. Aquadest (Ditjen POM, 1979 : 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
RM/BM : H2O / 18,02 g/mol
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,


tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : tidak larut dalam minyak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
3. Asam Asetat (Ditjen POM, 1979 : 41)
Nama Resmi : ACIDUM ACETICUM
Nama Lain : Asam Asetat
Rumus Molekul : CH3COOH
Berat Molekul : 60,05 g/mol

Rumus struktur :
Kandungan : Mengandung tidak kurang dari 36,0% dan
tidak lebih dari 37,0% C2H4O2
Pemerian : Cairan jernih, dan tidak berwarna, bau khas,

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

menusuk, rasa asam yang tajam. Kelarutan


dapat bercampur dengan air, etanol dan
gliserol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
4. Asam Sulfat (Ditjen POM, 1979 : 58)
Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM
Rumus Molekul : H2SO4
Berat Molekul : 98,07 g/mol

Rumus struktur :
Kandungan : Mengandung tidak kurang dari 95,0 % dan
tidak lebih dari 98,0% b/b H2SO4.
Pemerian : Cairan jernih, seperti minyak, tidak berwarna,
bau sangat tajam dan korosif.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan etanol, dengan
menimbulkan panas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai sampel.
5. Iodium (Ditjen POM, 1979 : 763)
Nama Resmi : IODIUM
Rumus Molekul : I2
Rumus Struktur :I I
Berat Molekul : 126, 91 g/mol
Kandungan : Mengandung tidak kurang dari 99,5% I
Pemerian : Keping atau butir, berat, mengkilat, seperti
logam, bau khas
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 3500 bagian air,
dalam 13 bagian etanol (95%), dalam lebih
kurang 80 bagian gliserol P.

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


Kegunaan : Sebagai zat tambahan.
6. Kalium Dikromat (Ditjen POM, 1979 : 687)
Nama Resmi : KALII BICROMAS
Nama Lain : Kalium bikromat
RM/BM : K2Cr2O7 / 294,192 g/mol

Rumus struktur :
Kandungan : Tidak kurang dari 99.8% K2Cr2O7
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; merah jingga
Kelarutan : Larut dalm air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
7. Natrium Hidroksida (Ditjen POM, 1979 : 412)
Nama Resmi : NATRII HYROXIDUM
Nama Lain : Natrium Hidroksida
RM/BM : NaOH / 40 g/mol
Rumus struktur : Na O H
Kandungan : Mengandung tidak kurang dari 95,0% dan
tidak lebih dari 100,5% alkali jumlah dihitung
sebagai NaOH, mengandung Na2CO3 tidak
lebih dari 3,0%.
Pemerian : Putih atau praktis putih, dan masa melebur,
berbentuk pellet, serpihan atau batang atau
bentuk lain. Keras rapuh dan menunjukkan
pecahan hablur. Bila dibiarkan diudara, akan
cepat menyerap karbondioksida dan lembab.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

2.3 Prosedur Kerja (Anomin, 2019 : 14-16)


1.Reaksi Pengesteran
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 mL alkohol 50% 2 mL asam
asetat 6 M dan 5 tets H2SO4 pekat. Panaskan tabung reaksi ini
selama beberapa menit, kemudian tuangkan kedalam tabung reaksi
lain yang sudah diisi dengan 3 mL air, cium bau larutan tersebut.
2. Reaksi redoks
Isi tabung reaksi dengan 2 mL alkohol 50%, 3 tetes H2SO4 pekat
dan 4 mL larutan K2Cr2O7 0,1 M. tutup tabung reaksi dengan sebuah
gabus dan letakkan dalam gelas kimia yang berisi air panas selama
beberapa menit. Amati perubahan yang terjadi dan cium bau larutan
tersebut.
3. Reaksi yodoform
Isi sebuah tabung reaksi dengan 5 mL larutan I2 0,2 M dan 2 mL
alkohol tambahkan tetes pertetes larutan NaOH 0,1 M, sampai
larutan berwarna kuning pucat. Tutup tabung reaksi dengan gabus
dan letakkan kedalam.

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

BAB 3

METODE KERJA

3.1 Alat pereaksi


Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu botol
semprot, gegep kayu, lampu spiritus, pipet skala, pipet tetes, rak
tabung, dan tabung reaksi.
3.2 Bahan pereaksi
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
Aseton,Eter,Larutan NaHSO3,Asetaldehid 1:1,NaOH 2 M,Alkohol
50%,Asam asetat (CH3COOH4) 6 M,Asam sulfat (H2SO4) Pekat,Kalium
dikromat (K2Cr2C7),Larutan iodium (I2) 0,2 M,Larutan natrium
hidroksida (NaOH).
3.3 Cara Kerja
1. Reaksi pengesteran
Disiapkan alat dan bahan, pada tabung reaksi dimasukkan 2 ml
alcohol, ditambahkan 2 lm asam asetat 6 M dan 5 tetes H 2SO4
pekat, dipanaskan tabung reaksi ini selama beberapa
menit,.Kemudian tuangkan ke dalam tabung reaksi lain yang
sudah diisi dengan 3 ml air, diamati dan cium bau larutan
2. Reaksi Redoks
Disiapkan alat dan bahan, pada tabung reaksi dimasukkan 2 ml
alcohol 50%, 3 tetes H2SO4 pekat dan 4 ml larutan K2Cr2O7 0,1 M,
ditutup tabung reaksi dengan sebuah gabus, diletakkan dalam
gelas kimia yang berisi air panas selama beberapa menit, diamati
perubahan yang larutan tersebut
3. Reaksi Yodoform
Disiapkan alat dan bahan, pada tabung reaksi masukkan 5 ml
larutan I2 0,2 M dan 2 ml alcohol, ditambahkan tetes pertetes
larutan NaOH 0,1 M sampai larutan berwarna kuning, ditutup

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

tabung reaksi dengn gabus, diletakan pada gelas kimia yang berisi
air panas, diamati perubahan yang terjadi

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
A. Reaksi Pengesteran
Zat-Zat Yang Direaksikan Hasil Reaksi
Etanol + asam asetat 6 M + Larutan bening dan tidak
5 tetes H2SO4 pekat Terjadi perubahan setelah
dipanaskan

B. Reaksi Redoks
Zat-Zat Yang Direaksikan Hasil Reaksi
Alkohol 50% + tetes H2SO4 =
Alkohol 50% + tetes H2SO4
bening + K2CrO4 = orange +
pekat + K2Cr2O7 +
dipanaskan = coklat
dipanaskan

C. Reaksi Yodoform
Zat-Zat Yang Direaksikan Hasil Reaksi
5ml I2 berwarna coklat tua, lalu
ditambah alkohol tidak mengalami
larutan I2 0,2 M + alkohol perubahan warna + NaOH
50% + NaOH berwarna kuning pucat dan
setelah dipanaskan bewarna
bening

D. Reaksi Polimerisasi
Zat-Zat Yang Direaksikan Hasil Reaksi
Asetaldehida + NaOH Larutan bebing dan tidak terjadi
perubahan warna setelah
dipanaskan

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

4.3 Pembahasan
Pada percobaan mengenai beberapa reaksi senyawa karbon, kita
dapat mengetahui terlebih dahulu maksud dari melakukan percobaan
ini yaitu mempelajari beberapa aspek yang terkait dengan reaksi-
reaksi senyawa karbon seperti reaksi pengesteran, reaksi redoks, dan
reaksi yodoform.
Reaksi pengesteran adalah reaksi pembentukan ester dimana
pada percobaan ini ester dibuat dari alkohol dengan asam karboksilat
menggunakan katalis asam. Pada percobaan reaksi esterifikasi akan
dilakukan pembentukan reaksi esterifikasi dengan mereaksikan
alkohol dengan asam asetat dan asam sulfat pekat yang berfungsi
sebagai katalis asam yang kemudian dipanaskan beberapa menit lalu
di tuangkan di tabung reaksi lain yang berisi air. Pada percobaan ini
tidak ada perubahan yang terjadi warna dan beraroma cuka.
Reaksi redoks adalah reaksi antara dua zat, dimana zat yang satu
tereduksi dan zat yang mengalami oksidasi, biasanya disertai
perubahan kondisi larutan seperti adanya endapan, perubahan warna,
perubahan pH, perubahan viskositas, dan lain-lain. Pada percobaan
reaksi redoks akan dilakukan pembentukan reaksi redoks dengan
mereaksikan alkohol dengan kalium dikromat dan asam sulfat pekat
yang kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air
panas. Adapun perubahan yang terjadi pada reaksi ini adalah warna
berubah dari bening kemudian berubah menjadi orange setelah
dipanaskan berubah menjadi coklat.
Reaksi polimerisasi adalah reaksi perpanjangan rantai di mana
unit senyawa yang akan berpolimerisasi disebut monomer dan
hasilnya disebut polimer yang tersususn dari monomer-monomer
tersebut. Pada reaksi ini dengan mereaksikan asetaldehida + NaOH
dimana hasil reaksi dari bening ke bening tidak terjadi perubahan
warna.

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

Reaksi yodoform adalah reaksi haloform atau pembuatan


senyawa haloform yang menghasilkan senyawa CHI 3. Pada
percobaan reaksi yodoform akan dilakukan pembentukan reaksi
yodoform dengan mereaksikan alkohol, larutan iodium, dan larutan
NaOH yang kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi
air panas. Adapun perubahan yang terjadi pada reaksi ini adalah
terjadi perubahan warna setelah ditambahkan Natrium HIdroksida
tetes demi tetes, warna yang terbentuk adalah kuning pucat.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui
aplikasi beberapa reaksi senyawa karbon dalam farmasi, yaitu dapat
memberi kemudahan dalam pembuatan reaksi dan mempermudah
dalam pengolahan pencampuran obat.

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa; Reaksi Polimerisasi, tidak terjadi perubahan warna atau
bening, Reaksi pengesteran, tidak terjadi perubahan warna atau
bening, dan beraroma cuka, Reaksi redoks, warna berubah dari
bening menjadi cokelat, Pada reaksi yodoform, setelah penambahan
larutan I2 dan alkohol tidak berubah warna dan ketika ditambahkan
NaOH berubah warna menjadi kuning pucat.
5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan percobaan,bahan yang digunakan
dalam keadaan baik sehingga diperoleh hasil yang baik. Saran untuk
asisten alangkah baiknya jika asisten juga ikut turut serta dalam
membimbing praktikan secara keseluruhan.

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Organik Farmasi.Universitas


Muslim Indonesia , Makasar.

Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan


RI ; Jakarta.

Ditjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.Departemen Kesehatan


RI ; Jakarta.

Nana Sutresna, 2007, Kimia,Penerbit Grafindo media Pratama: Jakarta

Setiabudi Agus, 2007, Mudah dan Aktif Belajar Kimia, Yayasan Surya :
Bandung.

Solochin Ttrisenati, 1997, Kimia,Balai Pustaka Jakarta: Jakarta

Sumardjo Damin, 2006, Pengantar Kimia, Buku Kedokteran EGC: Jakarta

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

LAMPIRAN

Skema Kerja
a. Reaksi Polimerisasi
Dimasukkan 2 mL asetaldehida 1:1 ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 2 mL NaOH 2 M

Panaskan tabung selama beberapa menit

diamati perubahan yang terjadi


b. Reaksi Pengesteran
Dimasukkan 2 mL alcohol ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 2 mL asam asetat 6 M

Ditambahkan 5 tetes asam sulfat pekat

Panaskan tabung selama beberapa menit

Dimasukkan ke dalam tabung lain dan tambahkan air 3 mL


Cium bau dari larutan terserbut

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

c. Reaksi Redoks
Diisi tabung dengan 2 mL alkohol 50 %

Tambahkan 3 tetes H2SO4 pekat

Tambahkan 4 mL larutan K2Cr2O7 0,1 M


Tutup tabung dengan aluminium foil

Panaskan selama beberapa menit

Amati perubahan yang terjadi dan cium baunya


d. Reaksi Yodoform
Diisi tabung reaksi dengan 5 mL iodide

Ditambahkan 2 mL alkohol

Tambahkan tetes pertetes NaOH 0,1 M


Sampai larutan berwarna kuning pucat

Tutup tabung dengan aluminium foil kemudian dipanaskan lalu


amati dan cium bau larutan tersebut

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

Gambar

a. Reaksi Pengesteran

b. Reaksi Redoks

Pada saat ditambahkan Setelah dipanaskan


Alkohol + H2SO4 +
K2CrO4

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065
BEBERAPA REAKSI SENYAWA KARBON

c. Yodoform

d. Polimerisasi

Setelah dipanaskan
dan tidak terjadi
perubahan warna

SUKMAWATI LA ODE MAIFTAHUL ARZAK


15020180065

Anda mungkin juga menyukai