Anda di halaman 1dari 18

REAKSI SENYAWA KARBON

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Senyawa karbon dapat mengalami berbagai reaksi, misalnya
reaksi oksidasi, reaksi reduksi, reaksi pembakaran, reaksi substitusi,
reaksi adisi, dan reaksi eliminasi. Selain itu ada juga yang disebut
dengan reaksi polimerisasi, reaksi pengesteran, dan reaksi yodoform.
Proses terjadinya reaksi pada senyawa karbon sebenarnya tidak
berbeda dengan reaksi yang terjadi pada senyawa-senyawa lain, yaitu
diawali dengan terputusnya ikatan-ikatan pada pereaksi yang
kemudian membentuk ion-ion atau gugus-gugus yang aktif yang
disebut radikal bebas,kemudian ion-ion atau radikal bebas tersebut
akan saling berikatan membentuk senyawa baru.
Berdasarkan pernyataan diatas, reaksi-reaksi senyawa karbon
sebaiknya diketahui karena dalam kehidupan sehari-hari kita sering
menjumpai beberapa senyawa karbon. Misalnya alkohol, pembersih
cat kuku, dan bahan pengawet. Jika kita hanya menggunakannya saja
dan tidak tahu reaksi apa yang akan terjadi, memungkinkan akan
membentuk senyawa radikal bebas apabila penggunaannya tidak
sesuai.
Maka dari itu, perlu dilakukan percobaan dasar yang dapat
membantu memahami tentang bagainmana proses reaksi yang terjadi
pada senyawa karbon. Dalam praktikum ini akan dilakukan beberapa
percobaan mengenai reaksi senyawa karbon.
1.2 Maksud Praktikum
Mempelajari beberapa aspek yang terkait dengan reaksi-reaksi
senyawa karbon seperti reaksi adisi, esterifikasi, redoks, polimerisasi,
dan yodoform.
1.3 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui beberapa asepek yang terkait dengan reaksi-
reaksi senyawa karbon seperti reaksi adisi, esterifikasi, redoks,
polimerisasi, dan yodoform.
ASNITA SRI WAHYUNI
15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa
organik ialah suatu senyawa yang unsus-unsur penyusunnya terdiri
dari atom karbon dan atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur,
halogen, atau fosfor. Pada awalnya senyawa karbon ini secara tidak
langsung menunjukan hubungannya dengan sistem kehidupan.
Namun dalam perkembangannya, ada senyawa organik yang tidak
mempunyai hubungan dengan sistem kehidupan. Misalnya urea yang
merupakan senyawa organik dari makhluk hidup yang berasal dari
urin. Urea dapat dibuat dengan cara menguapkan garam amonium
sianat yang merupakan senyawa anorganik menjadi senyawa organik
(Siswoyo, 2009 : 34).
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya
mengandung unsur karbon dan hidrogen. Hidrokarbon walaupun
hanya terdiri atas dua unsur, tetapi merupakan kelompok besar
senyawa. Jumlah atom karbon dalam satu molekul hidrokarbon alami
dapat mencapai puluhan. Karena jumlah nya sangat banyak tersebut,
maka dilakukan penggolongan terhadap senyawa hidrokarbon (Imam,
2000 : 67).
Secara garis besar senyawa hidrokarbon digolongkan
berdasarkan struktur molekul dan kejenuhan ikatan. Senyawa
hidrokarbon yang digolongkan berdasarkan struktur molekul terbagi
berupa rantai karbon terbuka ( rantai alifatik) dan rantai tertutup
(alisiklik dan aromatik). Penggolongan berdasarkan kejenuhan ikatan
terbagi menjadi senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh. (Ismail,
2001: 56).
Senyawa organik yang hanya mengandung atom hidrogen dan
karbon disebut hidrokarbon. Hidrokarbon terbagi menjadi dua yaitu
hidrokarbon alifatik dan hidrokarbon siklik. Hidrokarbon alifatik dan
siklik juga dibagi lagi menjadi beberapa bagian. Hidrokarbon alifatik

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
terbagi menjadi dua yaitu alifatik jenuh(senyawa alkana) dan alifatik
tidak jenuh(senyawa alkena dan alkuna) sedangkan hidrokarbon siklik
terbagi menjadi tiga yaitu siklik jenuh(sikloalkana), senyawa tak
jenuh(sikloalkena), dan senyawa aromatik (benzena). Hidrokarbon
terdiri dari hidrogen dan karbon. Hidrokarbon ini dapat diklasifikasi
atau digolongkan untuk mempermudah dalam pengenalannya.
Penggolongan pertama berdasarkan jenis ikatan antar atom
karbonnya yaitu , Hidrokarbon jenuh yaitu senyawa hidrokarbon yang
ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal. dan
hidrokarbon tak jenuh, ini yaitu senyawa hidrokarbon yang memiliki 1
ikatan rangkap dua (alkena) atau lebih dari 1 ikatan rangkap dua atau
ikatan rangkap tiga (alkuna) (suyatno, 2000 : 98).
Alkena mangandung satu atau lebih ikatan ganda dua karbon-
karbon; dinamakan pula hidrokarbon tak jenuh. Dua ikatan yang
muncul dari setiap karbon pada ikatan ganda dua karbon-karbon
membentuk sudut 1200. alkena mempunyai ikatan isomer geometri
yaitu cis dan trans. Isomer geometri cis dan trans didasarkan pada
pada gugus subtituen pada setiap karbon ppengemban ikatan ganda
dua, jika keduanya pada posisi yang sama dari ikatan ganda dua
dinamakn cis, dan bila keduanya pada posisi yang berbeda disebut
trans (suyatno, 2000 : 95).
Karbon-karbon dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai
suatu rantai atau suatu cincin. Hidrokarbon jenuhdengan atom-
atomnya bersatu dalam suatu rantai lurus atau rantai yang bercabang
diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti dari tiap
atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atom
karbon lain. Suatu rantai cabang alkana mengandung paling
sedikit sebuah atom karbon yang terikat pada tiga atau lebih atom
karbon lain hidrokarbon (Imam, 2000 : 64).

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
Adapun reaksi Polimerisasi adalah reaksi perpanjangan rantai
dimana unit senyawa yang kan berpolimerisasi disebut monomer dan
hasilnya disebut polimer yang tersusun atas monomer-monomer
tersebut.Reaksi Esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dimana
pada percobaan ini ester dibuat dari alcohol dengan asam karboksilat
menggunakan katalis asam.Reaksi Redoks adalah reaksi antara dua
dimana zat yang satu tereduksi dan zat yang mengalami
oksidasi,biasanya disertai perubahan kondisi seperti seperti adanya
endapan,perubahan warna,perubahan PH,viskositas dan lain-
lain.Reaksi Yodoform adalah reaksi haloform atau pembuatan
senyawa haloform.Untuk yodoform berarti akan dihasilkan senyawa
CHI3 ( Marappung, 2002 : 67).
Reaksi adisi adalah reaksi penambahan gugus ke suatu ikatan
rangkap dan menghasilkan ikatan tunggal. Reaksi yang terjadi pada
ikatan rangkap alkena adalah reaksi adisi yang ditandai dengan
pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal( irwandi, 2012 : 45)
a. Reaksi adisi nukleofil terjadi apabila gugus yang menyerang
pertama kali ke suatu ikatan rangkap merupakan pereaksi nukleofil.
b. Reaksi adisi elektrofil terjadi bila gugus menyerang pertama kali ke
suatu ikatan rangkap merupakan pereaksi elektrofil.
c. Reaksi adisi radikal bebas terjadi bila gugus yang menyerang
merupakan radikal bebas.
Reaksi Polimerisasi, yaitu reaksi pengubahan dari monomer
menjadi polimer oleh karena cahaya,radikal bebas,kation atau anion.
Polimerisasi adalah proses bereaksinya molekul monomer bersama
dalam reaksi kimia untuk membentuk tiga dimensi jaringan atau rantai
polimer. ( Purnamasari ,2010 : 67).
Senyawa organik menunjukkan sifat kimia dan fisika yang
sangat berbeda karena strukturnya yang berdeba. Beberapa
diantaranya berwujud padat, sebagian berwujud cair dan ada pula
gas. Ada yang rasanya manis, ada pula yang asam. Ada yang

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
beracun, ada yang sangat penting dalam kehidupan. Untuk
memahami berbagai sifat molekulnya perlu diketahui strukturnya
(Marzuki, 2001: 34)
2.2 Uraian Bahan
1. Air Suling (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : Aqua Destillata
Nama Lain : Aquadest
Rumus molekul : H2O
Pemerian : Cairan jernih, Tidak berwarna, Tidak berasa,
dan tidak berbau.
Kegunaan : Sebagai pereaksi
2. Alkohol (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : Aethanolum
Nama Lain : Alkohol
Rumus molekul : C2H6O
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah
menguap, dan mudah bergerak, bau khas
dan rasa panas.
Kelarutan : Hampir larut dalam larutan
Kegunaan : Sebagai pengurang rasa sakit
3. Asam asetat (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : Acidum Acetium
Nama Lain : Asam asetat
Rumus molekul : CH3COOH
Pemerian : Cairan jernih, tak berwarna, bau busuk, rasa
asam tajam.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, etanol (95%)
dan gliserol P.
Kegunaan : Sebagai zat tambahan.

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
4. Asam Sulfat (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Acidum sulfuricum
Rumus molekul : H2SO4
Pemerian : Cairan jernih, seperti minyak, tidak berwarna,
bau sangat tajam dan korosif.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan etanol, dengan
menimbulkan panas.
Kegunaan : Pemberi suasana asam.
5. Aseton (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : Acetonium
Nama Lain : Aseton
Rumus molekul : CH3COCH3
Pemerian : Cairan jenih tidak berwarna, bau khas, mudah
terbakar.
Penyimpanan : Dapat bercampur dengan air, etanol dan eter
Kegunaan : Sampel untuk keton
6. Eter (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Aether Anastheticus
Nama lain : Eter anastesi, efoksierana
Rumus molekul : C4H10O
Pemerian : Cairan transparan tidak berwarna, bau khas,
rasa manis atau membakar, sangat mudah
terbakar.
Kelarutan : Larut dalam 10 bagian air, dapat bercampur
dengan etanol (95%) P dengan kloroform
P, minyak lemak dan minyak atsiri.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai sampel
7. Iodium (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Iodum
Rumus molekul : I

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
Berat molekul : 126, 91
Pemerian : Keping atau butir, berat, mengkilat, seperti
logam, bau khas
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 3500 bagian air,
dalam 13 bagian etanol (95%), dalam lebih
kurang 80 bagian gliserol P
Kegunaan : Pembuat iodoform
8. Kalium Bikromat (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Kalii Bicromas
Nama lain : Kalium Bikromat
Rumus molekul : K2Cr2O7
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, warna merah
jingga
Kelarutan : Larut dalam air
Kegunaan : Sebagai pereaksi
9. Natrium Bisulfit (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Natrii Bisulfit
Nama lain : Natrium bisulfit
Rumus molekul : NaHSO3
Pemerian : Hablur putih kekuningan, bau belerang
diokdida, tidak bagus diudara
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut ddalam
etanol (95%) P
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
10. Natrium Hidroksida (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Natrii Hydroxidum
Nama lain : Natrium Hydroksida
Rumus molekul : NaOH
Rumus struktur : Na – O – H

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
Pemerian : Putih atau praktis putih, massa melebur
berbentuk pelet, serpihan atau batang atau
bentuk lain, keras, rapuh dan menunjukkan
pecahan hablur. Bila dibiarkan diudara
akan cepat menyerap karbondioksida dan
lembab.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan etanol.
Kegunaan : Sebagai zat tambahan.
2.3 Prosedur kerja (Anonim, 2017)
1. Reaksi Adisi
Dalam sebuah tabung reaksi masukkan 3 ml eter dan
tambahkan 3 ml aseton. Teteskan ke dalam 10 ml tetes NaHSO 3
jenuh kocok dan amati perubahan yang terjadi.
2. Reaksi Polimerisasi
Kedalam sebuah tabung reaksi masukkan 2 ml asetaldehida
1:1 tambahkan ke dalam tabung itu 2 ml NaOH 2 M. Panaskan
perlahan-lahan dan amati perubahan yang terjadi.
3. Reaksi Pengesteran
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml alcohol 50% 2 ml
asam asetat 6 M dan 5 tetes H2SO4 pekat. Panaskan tabung reaksi
ini selama beberapa menit, kemudian tuangkan kedalam tabung
reaksi lain yang sudah diisi dengan 3 ml air, cium bau larutan
tersebut.
4. Reaksi Redoks
Isi tabung reaksi dengan 2 ml alcohol 50%, 3 tetes H2SO4
pekat dan 4 ml larutan K2Cr2O7 0,1 M, tutup tabung reaksi dengan
sebuah gabus dan dan letakkan dalam gelas kimia yang berisi air
panas selama beberapa menit. Amati perubahan yang terjadi dan
cium bau larutan tersebut.

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Gelas
kimia, Gelas ukur, Kaki tiga, Kawat kasa, Lampu spirtus, Penjepit
tabung reaksi dan Tabung reaksi,
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan yaitu Alkohol 50%, Aluminiumfoil,
Asam asetat 6M, Asam sulfat pekat, Asetildehida, Aseton, Eter,
Larutan NaHSO3, Larutan NaOH 2M, Kalium dikromat 0,1M, Larutan
Iodium 0,2M dan Tisue.
3.3 Cara Kerja
1. Reaksi Adisi
Disiapkan dua tabung reaksi, Masing-masing tabung
dimasukkan 3ml eter dan 3ml aseton, Selanjutnya diteteskan
NaHSO3 (kurang lebih 10 tetes), Kemudian dihomogenkan lalu
diamati perubahan yang terjadi.
2. Reaksi Polimerisasi
Asetildehida dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak
2ml. kemudian ditambahkan 2ml NaOH lalu dipanaskan diatas api
Bunsen. Reaksi yang terjadi dalam tabung diamati dan dicatat
hasilnya.
3. Reaksi Pengesteran
Tabung reaksi diisi dengan 2ml alkohol 50% dan 2ml asam
asetat. Kemudian ditambahkan lima tetes H2SO4 pekat lalu
dipanaskan. Setelah mendidih larutan dituang ke dalam tabung
reaksi yang lain yang telah diisi dengan 3ml air. Dilakukan
pengamatan terhadap aroma larutan tersebut.
4. Reaksi Redoks
Alkohol 50% sebanyak 2ml dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, kemudian ditambahkan tiga tetes H2SO4 pekat dan 4ml
K2Cr2O7. Tabung reaksi ditutup dengan menggunakan gabus.
ASNITA SRI WAHYUNI
15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
Tabung reaksi selanjutnya dimasukkan ke dalam gelas kimia yang
telah diisi dengan air panas. Dilakukan identifikasi perubahan
reaksi yang terjdi dan aroma larutan.

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Reaksi adisi
Zat-zat yang Hasil reaksi
direaksikan
Aseton + NaHSO3 + eter Terbentuk 2 fase yang terpisah ( ikatan
yang putus) ada endapan

2. Reaksi pengesteran
Zat-zat yang Hasil reaksi
direaksikan
Alkohol 50% + Berbau kecut seperti asam warna
CH3COOH + H2SO4 bening

3. Reaksi redoks
Zat-zat yang Hasil reaksi
direaksikan
2 ml Alkohol 50% + 3 Warna merah kekuningan kecoklatan
tetes H2SO4 + 4 ml Berbau balon terbakar
K2Cr2O7

4. Reaksi yodofrom
Zat-zat yang Hasil reaksi
direaksikan
Alcohol + iodium + NaOH Menjadi warna merah betadin kuning
+ dipanaskan + Kuning pucat bening bening (
didinginkan kembali irrefersible)

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
Reaksi
1. reaksi esterifikasi

2. Reaksi redoks
5 R-CHO + 2 KMnO4+ H2SO4 5 R-COOH + MnO2+ H2O
Ungu coklat
3. reaksi yodoform
R-C-CH3+ 3 I2+ 4NaOH R-C-ONa + 3 NaI + 3 H2O + CHI3
Metil keton Iodoform kuning
4.3 Pembahasan
Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa
organik ialah suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri
dari atom karbon dan atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur,
halogen, atau fosfor.
Senyawa karbon dapat dikelompokkan dalam beberapa tipe,
diantaranya yaitu reaksi adisi, reaksi esterifikasi, reaksi redoks,
reaksi polimerisasi, dan reaksi yodoform.
Percobaan ini dilakukan untuk mempelajari beberapa aspek
yang terkait dengan reaksi-reaksi senyawa karbon seperti reaksi
adisi, esterifikasi, redoks, polimerisasi, dan yodoform.
Reaksi adisi adalah penggabungan suatu senyawa dengan
pereaksi tertentu yang disertai perubahan ikatan pada senyawa
tersebut misalnya ikatan rangkap tiga menjadi ikatan rangkap dua,
Pada percobaan reaksi adisi Aseton dicampurkan dengan NaHSo3
ditambahkan eter menghasilkan terbentuknya 2 fase yang terpisah
dan terjadi pemutusan rantai serta terbentuknya endapan.

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
Reaksi yodofrom adalah reaksi halofrom atau pembuatan
senyawa halofrom. Pada percobaan reaksi yodoform direaksikan
larutan iodium dan alkohol dengan NaOH. ketika alcohol + iodium +
NaOH + dipanaskan, kemudian didinginkan kembali maka akan
berwarna merah betadin. Penambahan NaOH pada percobaan ini
bertujuan untuk menghilangkan warna biru dari iodium yang
kemudian menjadi endapan kuning pucat. Dan tujuan dari
pemanasan adalah agar terbentuk yodoform dalam halini
triodometan (CHI3). Dari pecobaan kita memperoleh hasil yaitu
warna kuning pucat menjadi bening.
Reaksi pengesteran adalah reaksi pembetukan ester. Pada
reaksi pengesteran zat-zat yang direaksikan alkohol ditambah
CH3COOH dan H2SO4 pekat, hasil reaksi yang seharusnya terjadi
yaitu bau tajam seperti balon (aromatik), tetapi hasil yang didapat
berbau asam.
Reaksi redoks adalah reaksi dimana terjadi perubahan
bilangan oksidasi baik reduksi atau menurunnya bilangan oksidasi
maupun oksidasi atau meningkatnya bilangan oksidasi, ketika
alkohol direaksikan dengan H2SO4 dan K2Cr2O7 yang diletakkan di
dalam gelas kimia yang berisi air panas beberapa menit, akan
menghasilkan bau balon terbakar yang mengalami perubahan
warna dari merah kekuningan coklat. Penambahan asam sulfat
bertujuan untuk pemberi suasana asam dan juga katalisator untuk
mempercepat reaksi.
Adapun alasan penambahan bahan-bahan pada praktikum
kali ini yaitu pada penambahan NaOH pada percobaan yodofrom
ini bertujuan untuk menghilangkan warna biru dari iodium yang
kemudian menjadi endapan kuning pucat. dan Penambahan asam
sulfat pada percobaan redoks bertujuan untuk pemberi suasana
asam dan juga katalisator untuk mempercepat reaksi. Dan tujuan

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
dari pemanasan adalah agar terbentuk yodoform dalam hal ini
triodometan (CHI3).
Konsentrasi mempengaruhi reaksi senyawa karbon ini
berlangsung lebih cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar. Zat
yang konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih
banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat
dibandingkan dengan zat yang konsentrasinya rendah. Partikel
yang susunannya lebih rapat ,akan lebih sering bertumbukan
dibandingkan dengan partikel yang susunannya renggang,
sehingga kemungkinan terjadinya reaksi makin besar.
Pada percobaan reaksi pengesteran terdapat faktor
kesalahan sehingga hasil yang didapat tidak sesuai dengan
literatur, dimana faktor kesalahan ini yaitu karena asam sulfat yang
ada di laboratorium hanya 0,1 M sehingga dipakai asam sulfat 0,1
M, sedangkan yang harus dipakai yaitu 6 M.

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
4.4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada reaksi Adisi, ketika Aseton dicampurkan dengan NaHSo 3 +
eter menghasilkan terbentuknya 2 fase yang terpisah dan terjadi
pemutusan rantai serta terbentuknya endapan.
2. Reaksi Polimerisasi, ketika alcohol + iodium + NaOH + dipanaskan,
kemudian didinginkan kembali maka akan menghasilkan warna
merah betadin.
3. Pada reaksi pengesteran, ketika alkohol direaksikan dengan Asam
asetat dan H2SO4 pekat, lalu dipanaskan beberapa menit,
kemudian dituang ke dalam tabung reaksi lain yang berisi air maka
menghasilkan bau asam (terdapat bau khas harum) dan warnanya
tetap bening.
4. Pada reaksi redoks, ketika alkohol direaksikan dengan H2SO4 dan
K2Cr2O7 yang diletakkan di dalam gelas kimia yang berisi air panas
beberapa menit, akan menghasilkan bau balon terbakar yang
mengalami perubahan warna dari merah kekuningan coklat.
4.5 Saran
1. Saran untuk Labolatorium
Sebaiknya sarana alatnya diperbaiki lagi agar proses
praktikum dapat berjalan lebih baik
2. Saran untuk Asisten
Lebih memperlihatkan rasa keakrapan kepada praktikan Dan
bisa menempatkan waktu dimana saatnya menjadi asisten
labolatorium yang baik (tidak membuat forum sendiri) Murah
senyum Lebih jelas untuk memberikan materi dengan tidak
terburu-buru itu lebih baik, Dan memberikan rasa kekeluargaan
kepada praktikan

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2017, Penuntun Kimia Organik, UMI, Makassar


Ditjen POM 1979; Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan
RI, Jakarta

Irwandi., 2012, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta


Marappung., 2002, Kimia Dasar, Amirco, Bandung
Marzuki., Ismail., 2001., Kimia Dan Keperawatan., Gramedia :Jakarta
Purnamasari., 2010, Cerdas Belajar Kimia, PT Gratindo Media Pertama,
Jakarta

Riswiyanto., 2009, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta


Siswoyo., 2009, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta
Suyatno., 2000, Kimia organik, Grasindo,Bandung

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
LAMPIRAN

Lampiran I. Skema Kerja

A. Reaksi adisi
Siapkan sebuah tabung reaksi

Masukkan 3 ml eter dan 3ml aseton

Teteskan 10 tetes NaHSO3 jenuh

Kocok dan amati perubahan yang terjadi


B. Reaksi pengesteran
Siapkan sebuah tabung reaksi

Diisi dengan 2 ml alcohol 50%, 2 ml asam asetat dan 5 tetes


H2SO4 pekat.

Panaskan tabung reaksi beberapa menit

Tuangkan ke dalam tabung lain yang sudah diisi 3 ml air

Cium bau larutan tersebut.


C. Reaksi redoks
Siapkan sebuah tabung reaksi

Diisi dengan 2 ml alcohol, 3 tetes H2SO4 pekat dan 4 ml


Larutan K2Cr2O7 0,1 M

Tutup tabung reaksi dengan gabus dan letakkan ke dalam


gelas kimia yang berisi air beberapa menit.

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027
REAKSI SENYAWA KARBON
Amati perubahan yang terjadi dan cium bau larutan tersebut.
D. Reaksi Yodoform
Siapkan sebuah tabung reaksi

Diisi dengan 5 ml larutan I2 0,2 M dan 2 ml alcohol

Tambahkan tetes per tetes larutan NaOH 0,1 M hingga


larutan kuning pucat

Tutup tabung reaksi dengan gabus.

ASNITA SRI WAHYUNI


15020160027

Anda mungkin juga menyukai